Leher merupakan salah satu bagian tubuh yang penting. Namun tidak jarang ditemukan keluhan berupa benjolan pada leher. Apa saja kemungkinan penyebab benjolan pada area leher? Mari kita bahas lebih lanjut.
Leher seringkali menjadi bagian tubuh yang kurang diperhatikan. Namun pada area ini sebenarnya terdapat berbagai organ yang sangat penting. Dan salah satu fungsi utamanya adalah penopang kepala dan menjadi area lewatnya pembuluh darah dan saraf penting.
Keluhan yang sering ditemukan pada area leher adalah benjolan. Keluhan benjolan pada leher ini bisa ditemukan di berbagai rentang usia, dari anak hingga dewasa. Ukuran dan lokasinya juga dapat bervariasi.
Penyebab benjolan pada leher
Secara umum, benjolan atau tumor dapat dikategorikan menjadi tumor jinak dan tumor ganas. Tumor jinak bisa tidak mengganggu sama sekali, namun ada juga yang memerlukan evaluasi secara berkala terkait perkembangannya. Sedangkan untuk tumor ganas atau kanker, diperlukan evaluasi lebih lanjut terkait stadium dan terapi yang dapat diberikan.
Limfadenitis
Pada kondisi peradangan atau infeksi dapat menyebabkan pembengakan kelenjar getah bening sebagai salah satu bentuk perlawanan dari imunitas tubuh. Tidak hanya membesar, namun kelenjar getah bening dapat juga mengalami peradangan yang disebut dengan limfadenitis.
Kista sebasea
Kista merupakan salah satu tumor jinak, dimana tumor tersebut merupakan sebuah kantong yang berisi cairan di dalamnya. Kista sebasea terbentuk pada area di bawah kulit dan dapat berisi cairan atau minyak. Kista ini tidak hanya dapat ditemukan di area leher, namun dapat juga ditemukan pada area atau bagian tubuh lain.
Lipoma
Lipoma juga merupakan salah satu bentuk tumor jinak. Sesuai dengan namanya lipoma terdiri dari jaringan lemak. Lipoma biasanya bersifat lunak, mudah digerakkan dan tidak menimbulkan keluhan nyeri. Lipoma biasanya juga tidak berkembang secara cepat.
Abses
Benjolan lain pada area leher bisa juga berupa abses. Abses tergolong dalam peradangan dan infeksi pada kulit yang menyebabkan terkumpulnya nanah di bagian bawah kulit. Jika terdapat abses, maka akan disertai dengan tanda-tanda peradangan seperti, nyeri, kemerahan, pembengkakan, perubahan warna permukaan kulit menjadi kemerahan dan tidak jarang disertai dengan demam.
Cedera otot
Pada kondisi cedera otot atau terdapat ketegangan pada otot, bisa juga menimbulkan keluhan berupa benjolan pada area leher, khususnya pada bagian belakang. Namun kondisi ini biasanya bersifat akut dan tidak permanen. Ketika keluhan sudah membaik dan ditangani dengan baik, maka benjolan dapat mengecil hingga kembali normal.
Gangguan tiroid
Pada area leher sisi depan terdapat kelenjar tiroid. Kelenjar ini berbentuk seperti kupu-kupu dan terdiri dari lobus kanan, lobus kiri dan isthmus yang menghubungkan keduanya. Pada kondisi tertentu seperti gangguan keseimbangan hormon tiroid dapat menimbulkan pembesaran kelenjar tiroid dan nodul tiroid. Jika ukurannya cukup besar dapat terlihat manifestasi berupa benjolan leher.
Kanker
Benjolan atau tumor ganas dapat juga ditemukan pada area leher. Keganasan yang memiliki manifestasi klinis berupa benjolan leher adalah limfoma dan kanker tiroid. Selain sebagai sumber kanker utama, benjolan berupa tumor ganas pada area leher dapat juga sebagai bentuk metastasis atau penyebaran sel kanker dari bagian tubuh lain.
Untuk dapat membantu menegakkan diagnosis dari keluhan benjolan leher sangat dibutuhkan evaluasi secara keseluruhan oleh dokter. Hal ini juga penting untuk menyingkirkan kemungkinan diagnosis lain dan pemberian terapi yang tepat sebelum muncuk berbagai komplikasi yang mungkin terjadi.
Ditulis oleh dr. Valda Garcia
Ditinjau oleh dr. Ernest Eugene