Mumps atau gondongan merupakan salah satu infeksi yang sangat mudah menular dan seringkali ditemukan pada anak. Ketika anak mengalami gondongan, teman-teman di sekitarnya dapat mengalami hal serupa dalam beberapa hari. Mari kita bahas lebih lanjut terkait gejala dan tatalaksana yang dapat dilakukan.
Penyakit mumps atau yang lebih dikenal dengan gondongan merupakan salah satu infeksi virus yang menyerang kelenjar parotis. Kelenjar ini berlokasi di area depan dan sedikit di bawah telinga. Kelenjar ini sering disebut dengan kelenjar ludah yang berperan untuk produksi air liur.
Apakah gondongan sama dengan gondokan?
Karena namanya yang hampir mirip, gondongan seringkali dianggap sama dengan gondokan. Kedua penyakit ini sebenarnya jauh berbeda. Dari kelenjar yang dipengaruhi, gondongan mempengaruhi kelenjar parotis. Sedangkan gondokan mempengaruhi kelenjar tiroid.
Selain itu, dari penyebabnya kedua penyakit ini juga dapat dibedakan dengan jelas. Gondokan terjadi karena pembesaran kelenjar tiroid sebagai kompensasi tubuh untuk mengatasi kondisi gangguan keseimbangan hormon tiroid, khususnya pada kondisi hipotiroid.
Sedangkan gondongan merupakan jenis penyakit menular. Gondongan dapat terjadi ketika seseorang terinfeksi virus mumps yang merupakan salah satu jenis dari golongan paramyxovirus. Cara penularannya biasanya dari droplet, seperti pada saat batuk, bersin, maupun dari berbagai peralatan makan dan minum.
Gejala gondongan
Seperti kasus infeksi pada umumnya, ketika seseorang mengalami gondongan gejala yang menyertai paling umum adalah demam. Selain itu, dapat disertai dengan gejala lain seperti nyeri otot, sakit kepala, hingga mudah lelah.
Karena kelenjar parotis berperan dalam produksi air liur, ketika terinfeksi maka produksi air liur akan mengalami penurunan sehingga mulut cenderung akan lebih kering. Kelenjar parotis juga dapat mengalami pembengkakan sehingga dapat terlihat dan teraba seperti benjolan pada area telinga sisi depan bagian bawah.
Selain itu, dapat juga disertai dengan keluhan nyeri pada saat mengunyah dan menelan. Hal ini biasanya berujung pada penurunan nafsu makan karena rasa tidak nyaman ketika makan. Pada beberapa kasus, gondongan juga dapat menimbulkan komplikasi berupa peradangan di bagian tubuh lain.
Ketika peradangan menyerang testis pada pria dapat menyebabkan orkitis, sedangkan ketika menyerang ovarium pada wanita dapat menyebabkan ooforitis. Komplikasi lain bisa menyebabkan gangguan pendengaran jika peradangan meluas hingga ke telinga.
Peradangan dapat juga menyebar ke pankreas sehingga menimbulkan pankreatitis dan ke selaput otak sehingga menyebabkan meningitis. Namun sebenarnya komplikasi ini cukup jarang terjadi jika daya tahan atau imunitas tubuh dapat terjaga dengan baik dalam proses pemulihan.
Apa yang dapat dilakukan?
Seperti infeksi virus lain, ketika terkena mumps, menjaga daya tahan tubuh merupakan kunci yang penting dalam proses pemulihan. Pastikan anak mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang dan memenuhi kebutuhan nutrisi harian. Bila perlu, anak juga dapat diberikan vitamin tambahan untuk dapat membantu menjaga imunitas tubuh.
Selain itu, pastikan anak dapat beristirahat dengan cukup. Dengan kuantitas tidur yang cukup dan berkualitas dapat membantu imunitas tubuh dalam melawan infeksi virus yang terjadi di dalam tubuh.
Anak seringkali mengalami demam. Hal ini dapat meningkatkan kebutuhan cairan harian anak. Pastikan anak minum cukup air setiap harinya agar terhindar dari risiko dehidrasi. Hindari konsumsi minuman asam yang dapat meningkatkan rasa nyeri pada kelenjar parotis.
Pada kasus gondongan, anak seringkali mengeluhkan nyeri. Kondisi ini dapat dibantu dengan konsumsi pereda nyeri dan kompres pada area yang dikeluhkan. Selain itu, anak juga sering mengeluhkan nyeri pada saat makan. Pilihlah makanan dengan tekstur yang tidak terlalu keras sehingga tidak memicu nyeri.
Karena sangat menular, sebaiknya anak tidak masuk sekolah dulu agar tidak menularkan teman di sekitarnya, khususnya yang belum diberikan vaksinasi MMR (measles, mumps, rubella). Meskipun sering ditemukan pada anak, namun infeksi virus ini juga dapat ditularkan ke orang dewasa yang imunitas tubuhnya kurang baik.
Jika gejala tidak kunjung membaik, sebaiknya berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter untuk dapat diperiksa secara langsung. Hal ini penting untuk dilakukan sebelum terjadi berbagai komplikasi yang tidak diinginkan.