Tidak banyak orang tahu bahwa kolik renal merupakan sebuah kondisi saluran kemih yang mengalami obstruksi akibat adanya batu. Umumnya kondisi medis ini terjadi pada usia 30 hingga 60 tahun dan rata-rata sebanyak 5-12% populasi mengalami kondisi tersebut.
Baca Juga: Ketahui Kelengkapan Fasilitas IGD RS Bunda Group
Dari sekian banyak potensi terpapar, kebanyakan penderita adalah laki-laki. Sekitar 10 tahun sekali tingkat kekambuhan mencapai 50%. Bahkan sekitar 2 juta warga negara Amerika Serikat pernah mengalami kondisi emergensi ini.
Pengertian
Pengertian dari kolik ginjal adalah sebuah kondisi dimana seseorang merasakan hal tidak nyaman pada area ginjal. Kondisi medis yang disebut juga sebagai kolik renal diakibatkan oleh adanya endapan batu pada organ ginjal sehingga penderita merasa terganggu.
Biasanya penderita akan merasa tidak nyaman pada seluruh area berkemih, seperti ginjal, uretra, ureter, dan juga kandung kemih. Lantas, dari mana terbentuknya batu dalam organ ginjal manusia?
Batuan tersebut bisa dibentuk dari mineral, seperti kalsium, asam urat, dan oksalat dalam sistem berkemih. Ukuran batuan beragam, jika ukurannya masih kecil bisa jadi tidak menimbulkan masalah sama sekali.
Namun, apabila sudah menghambat proses berkemih dan timbul rasa sakit serta tidak nyaman, maka dapat dipastikan organ ginjal sedang bermasalah.
Baca Juga: Wajib Tahu! Proses Hemodialisis di RSU Bunda Jakarta
Gejala
Gejala kolik renal secara fisik tidak akan terasa ketika ukuran batu hanya seperti butiran pasir. Namun, ketika ukurannya lebih besar dan terus membesar maka penderita akan mengalami berbagai gejala mengganggu, seperti:
- Nyeri yang cukup hebat sekitar area bagian bawah perut, pinggul, tulang rusuk, atau di sepanjang sisi tubuh.
- Rasa sakit tersebut menyebar ke sekitar area selangkangan bahkan hingga ke punggung.
- Mengalami mual dan muntah.
Beberapa orang dalam tingkat keparahan tertentu juga akan mengalami hal-hal seperti:
- Adanya sensasi terbakar dan rasa sakit ketika buang air kecil.
- Air urin mengandung darah atau berwarna merah muda maupun kecoklatan.
- Ada bau menyengat pada saat BAK dan warnanya cenderung keruh.
- Bila terjadi infeksi maka akan timbul demam sampai menggigil.
Penting untuk diketahui bahwa kondisi kolik renal menimbulkan rasa sakit yang mungkin saja berpindah-pindah. Hal ini muncul dari berpindahnya batu pada organ ginjal sehingga posisi rasa sakit penderita tidak menetap pada satu titik.
Bila mengalami berbagai gejala di atas, segera reservasikan pemeriksaan diri Anda ke unit RS Bunda Group terdekat untuk mendapatkan penanganan medis lebih akurat.
Pilihan Penanganan
Ketika menemui tenaga medis, mereka akan melakukan tindakan penanganan, seperti beberapa hal berikut:
- Tes darah untuk mengetahui kadar kalsium dan asam urat pada aliran tubuh penderita.
- Pemeriksaan urine untuk memastikan seberapa banyak mineral yang terkandung dalam urine.
- USG berguna untuk mendapatkan pencitraan secara jelas dan akurat terkait kondisi organ ginjal secara menyeluruh.
Setelah melakukan serangkaian tes, penderita kolik renal bisa saja melalui serangkaian pengobatan berikut:
- Terapi ESWL, dimana dokter akan melakukan terapi kejut untuk memecah batu ginjal dari luar dan membiarkannya keluar bersama urine.
- Ureteroskopi, penanganan dokter yang memasukkan sebuah alat melalui saluran kemih kemudian memecah batu dengan alat tersebut dan membiarkannya keluar bersama urine.
- Nefrolitotomi perkutan atau prosedur mengangkat batu ginjal dengan membuat sayatan pada area punggung. Tindakan ini dilakukan jika dua metode sebelumnya tidak ampuh.
- Terakhir, terapi obat-obatan sesuai resep dokter untuk penyembuhan total.
Setelah mendapatkan penanganan dari dokter, selanjutnya Anda harus melanjutkan penanganan sendiri di rumah. Berbagai perawatan yang bisa mengatasi kolik renal adalah minum obat sesuai resep dokter dan menjalankan pola hidup sehat.
Rutin minum air putih juga tidak kalah penting untuk mencukupi kebutuhan ginjal akan cairan. Selain itu, pantau kondisi setiap hari dan segera hubungi dokter jika kondisi tidak kunjung membaik.
Baca Juga: Muntah Hitam dan Pahit? Segera Tangani!
Informasi Tambahan
Ketika kondisi tubuh tidak lagi merasakan berbagai gejala kolik ginjal, bisa dikatakan penyakit tersebut sudah sembuh. Akan tetapi, beberapa orang meragukannya dengan alasan tidak melihat batu tersebut keluar saat berkemih.
Orang yang mengalami sakit pada area berkemih kemungkinan besar tidak sanggup melakukan aktivitas apapun. Sehingga ketika ada kerabat maupun orang terdekat Anda mengalami hal tersebut, jangan tunda untuk langsung pergi ke IGD RS Bunda terdekat.
Nantinya tim medis akan melakukan serangkaian pemeriksaan untuk mendiagnosis apakah pasien terpapar kolik renal atau tidak.
Beberapa pemeriksaan IGD biasanya meliputi:
- Spontaneous passage merupakan sebuah metode untuk memecah batu ginjal berukuran kecil supaya terbuang pada saat berkemih.
- Silent ureteral stone merupakan kondisi cukup berbahaya karena sakitnya sudah tidak terasa, namun batunya masih ada dalam organ ginjal. Untuk kasus ini butuh penanganan dengan USG atau scan tubuh.
Baca Juga: Usus Buntu Pecah? Segera Tangani!
Kolik renal bukanlah hal yang dapat dianggap ringan bahkan setelah masa penyembuhan. Reservasikan pemeriksaan Anda sesuai dengan jadwal dokter untuk perawatan lebih lanjut, dan kunjungi laman informasi untuk layanan kesehatan lainnya.