Bagaimana Anda tahu usus buntu pecah? Tentu harus berdasarkan pada pemeriksaan medis, bukan diagnosa sendiri. Namun, biasanya penderita akan mengalami berbagai gejala yang mengindikasikan gangguan kesehatan tersebut. Segera hubungi IGD RS Bunda Group di 1-500-799.
Baca Juga: Ketahui Kelengkapan Fasilitas IGD RS Bunda Group
Untuk informasi lebih jelas, kami akan membahasnya dalam uraian berikut ini. Mulai dari gejala, penanganan tepat, sampai apa yang harus dilakukan menjelang operasi dan setelah operasi. Simak materinya berikut!
Ketahui Gejalanya
Banyak orang bermasalah dengan usus karena tidak menjaga pola makan dengan baik, misal terlalu suka makanan pedas berlebihan. Dampaknya, organ tubuh tersebut harus bekerja di luar tugasnya hingga menyebabkan masalah usus buntu pecah tingkat serius.
Untuk para penderita, kenali beberapa gejala ini dan hubungi rumah sakit terdekat untuk penanganan lebih lanjut:
1. Nyeri di sekitar Perut
Nyeri hebat sekitar perut, biasanya dari bagian perut bawah sebelah kanan dan bisa menyebar ke seluruh area perut apabila pecahnya sudah terlalu parah. Kondisi ini akan terasa semakin hebat ketika menghadapi guncangan fisik.
2. Demam
Demam melebihi suhu 38 derajat celcius dengan denyut jantung yang tidak normal atau lebih cepat.
3. Mual
Terasa mual, tidak nafsu makan, dan muntah akibat respons dari kondisi usus yang tidak sehat. Pada kondisi ini biasanya pasien akan mengalami keringat dingin akibat demam maupun menahan mual.
4. Sering Buang Air Kecil
Frekuensi buang air kecil sangat sering karena kondisi usus buntu pecah artinya menekan kandung kemih dan membuat respons organ menjadi semakin intens memberikan sinyal kandung kemih penuh, padahal tidak.
5. Gelisah
Selalu gelisah dan linglung akibat nyeri hebat di sekujur perut.
Berbagai gejala fisik tersebut sudah seharusnya untuk segera mendapatkan penanganan medis secara cepat dan tepat. Setelah pengobatan, maka ada baiknya pasien menjaga pola hidup sehat untuk mengembalikan kondisi kesehatan organ dalam pencernaan.
Baca Juga: Kolik Renal: Emergensi Batu Ginjal
Tahapan Peritonitis
Peritonitis adalah sebuah kondisi terjadinya peradangan pada area luar dan dalam perut yang cukup serius dan membutuhkan perawatan segera. Adapun berbagai gejalanya seperti:
- Rasa sakit seluruh area perut, nyaris sama seperti kondisi usus buntu pecah yang sudah dibahas sebelumnya.
- Rasa sakit konsisten bahkan cenderung lebih parah.
- Demam lebih tinggi dari waktu ke waktu.
- Detak jantung cepat sebagai respons dari rasa sakit.
- Menggigil, lunglai, dan kebingungan.
Penanganan
Untuk menangani pasien dengan kondisi pecahnya salah satu organ pencernaan tersebut, semua harus lebih dulu melalui pemeriksaan medis. Ada beberapa pasien yang akan melalui operasi tanpa abses atau operasi dengan abses.
Namun, sebelum segala tindakan medis atas pasien usus buntu pecah diberlakukan, dokter lebih dulu akan melakukan tindakan ini:
- Suntikan antibiotik dengan infus
- Suntikan antinyeri melalui infus
Setelah kedua tahapan selesai, dokter akan memeriksa kondisi pasien. Apakah cukup fit untuk menjalankan operasi atau harus menunggu tindakan medis selanjutnya lagi.
Baca Juga: Menangani Asma Akut dengan Baik dan Tepat
Operasi dan Pasca Operasi
Operasi dilakukan setelah dokter memastikan bahwa kondisi pasien stabil sehingga tidak bermasalah jika mengalami tindakan bedah. Adapun dua jenis operasi yang bisa dikenakan pada pasien, diantaranya:
1. Laparoskopi
Operasi ini disebut juga sebagai bedah minim sayatan. Dokter akan membuat tiga sayatan kecil pada bagian perut sebelah kanan bawah. Setelah itu memasukkan benda laparoskopi untuk memantau di mana letak infeksi atau luka pada usus.
Jika area usus buntu pecah sudah diketahui, maka selanjutnya benda tersebut berperan untuk mengangkat penyebab penyakit.
2. Laparotomi
Operasi ini disebut juga sebagai operasi konvensional yang merupakan jenis operasi terbuka dengan memberikan sayatan lebih panjang sekitar 2 sampai 4 inci. Jenis operasi ini manual dilakukan dokter dengan mengangkat penyebab penyakit pada pasien.
Setelah proses operasi dilakukan dan penyebab penyakit berhasil diangkat, baik melalui operasi sayatan kecil maupun besar maka selanjutnya pasien diminta untuk melalui masa pemulihan.
Adapun berbagai tindakan pemulihan pasca operasi usus buntu pecah adalah berbagai tindakan berikut:
- Istirahat yang cukup
- Konsumsi air putih yang banyak agar tidak terjadi sembelit pasca operasi
- Jangan lakukan kegiatan berat selama 10 hingga 14 hari pasca operasi
- Jangan menggunakan pakaian ketat dan permukaannya kasar untuk mencegah rasa tidak nyaman
- Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan perawatan lanjutan pada area yang terluka akibat operasi untuk mencegah bakteri
- Jaga kebersihan sekitar area luka untuk mencegah terjadinya infeksi lebih lanjut
Operasi adalah tindakan besar, dokter dan tim medis lainnya membedah tubuh Anda untuk memperbaikinya langsung dari dalam. Meskipun hanya operasi ringan, namun kondisi kesehatan tentu menjadi prioritas utama setelah alami pembedahan.
Baca Juga: Jangan Panik! Kenali Cara Menolong Korban Kejang-kejang
Penting memilih rumah sakit terpercaya untuk memasrahkan penanganan medis kondisi kesehatan Anda. Jika mengalami tanda usus buntu pecah, segera datangi IGD RS Bunda terdekat tanpa ragu. Anda bisa melakukan reservasi untuk perawatan lebih lanjut bersama ahli di jadwal dokter. Kunjungi juga laman informasi untuk mendapatkan penwaran layanan kesehatan lainnya.