RS Bunda Group

Bunda Hospital Group

News & Articles

  • Home
  • 5 Perbedaan Psikolog dan Psikiater, Sebaiknya Kunjungi yang Mana

5 Perbedaan Psikolog dan Psikiater, Sebaiknya Kunjungi yang Mana

perbedaan-psikiater-dan-psikolog-rs-bunda-group

Perbedaan psikolog dan psikiater memang sedikit membingungkan karena kedua pekerjaan tersebut sama menangani kesehatan mental berbagai pasien. Tetapi, bila dibedah secara spesifik akan terlihat bahwa kedua profesi ini cukup berbeda. Dalam kondisi biasa, perbedaan kedua pekerjaan ini tidak terlalu penting, namun dalam kondisi darurat, sangat penting untuk mengetahui siapa yang dapat menolong masalah Anda. Berikut penjelasan singkat mengenai perbedaan kedua profesi.

Baca Juga: Ada Ratusan, Ini 15 Jenis Gangguan Mental yang Paling Umum

Perbedaan Psikolog & Psikiater

1. Ruang Lingkup Psikolog dan Psikiater

Pada ruang lingkup tugasnya, psikiater dapat diibaratkan sebagai dokter sementara psikolog sendiri lebih bertugas sebagai konsultan. Kedua profesi menangani evaluasi psikologis pasien.

2. Dasar Akademik

Perbedaan psikolog dan psikiater berikutnya ada pada pendidikan atau dasar akademik yang dibutuhkan oleh kedua profesi. Psikolog merupakan sarjana psikologi yang telah mengikuti program akademik sarjana psikologi dan program profesi sebagai psikolog. Sedangkan psikiater adalah dokter spesialis yang telah menyelesaikan pendidikan sarjana kedokteran, pendidikan profesi sebagai dokter dan pendidikan spesialisasi kedokteran jiwa.

3. Praktik Kerja

Psikiater lebih terbatas karena hanya di rumah sakit semata, sementara psikolog dapat menjalankan praktik di rumah sakit hingga perusahaan.

Baca Juga: Panic Attack Disorder adalah? Perbedaannya dengan Anxiety Disorder

4. Tindakan

Tindakan dalam penanganan pasien juga menjadi perbedaan. Psikiater melakukan pemeriksaan secara menyeluruh untuk menemukan hasil sebagai acuan untuk menentukan langkah penyembuhan selanjutnya.

Psikolog bertugas untuk memeriksa kesehatan mental pasien dengan berdiskusi dan mengobservasi tingkah laku pasien selama sesi diskusi. Psikolog tidak dapat meresepkan obat bagi pasien dan hanya dapat mencoba menumbuhkan tingkat kesadarannya melalui saran dan tips pada pasien.

5. Penanganan

Psikiater memiliki pengetahuan dan izin untuk meresepkan obat pada pasien, namun psikolog hanya dapat mencoba memberikan ketenangan kepada pasien.

Umumnya, psikolog mengobati kondisi yang tidak memerlukan obat atau terapi khusus. Jenis kondisi ini dapat mencakup masalah perilaku, kesulitan belajar, kecemasan, dan kasus depresi ringan.

Psikiater, di sisi lain, cenderung merawat kondisi kompleks yang memerlukan perawatan medis dan evaluasi psikologis, termasuk:

  • Skizofrenia
  • Gangguan bipolar
  • Depresi berat

Mana yang Harus Anda Kunjungi?

Jika Anda ingin lebih memahami pikiran dan perilaku Anda, Anda mungkin hanya perlu menemui psikolog. Jika Anda menghadapi kondisi yang lebih kompleks, seperti kehilangan memori atau perubahan perilaku yang ekstrim, Anda dapat meminta rujukan untuk menemui psikiater.

Beberapa kondisi, seperti depresi dan anxiety , dapat diobati dengan terapi dan pengobatan, yang memungkinkan Anda mengunjungi psikolog dan psikiater. Dalam kasus seperti ini, Anda mungkin menjalani sesi terapi reguler dengan psikolog, sementara psikiater menangani perawatan medis Anda.

Terlepas dari jenis spesialis yang Anda pilih, pastikan orang yang merawat kesehatan mental Anda memiliki:

Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Panic Attack yang Dapat Dilakukan

Baik psikiater maupun psikolog dapat menolong masalah mental dan psikologis Anda, namun hanya salah satu dari kedua profesi tersebut yang dapat menangani keluhan kesehatan mental yang lebih lanjut dari konsultasi percakapan biasa.  Anda dapat memeriksakan diri Anda ke unit spesialisasi psikologis di RSIA Bunda Jakarta dan RSU Bunda Margonda. Ketahui jadwal dokter di unit-unit RS Bunda Group sekitar Anda dan reservasi kunjungan Anda di sini. Kunjungi juga laman informasi kami untuk layanan-layanan kesehatan lainnya.

Share This Article: