RS Bunda Group

Berita & Artikel

Terapi Kanker Lebih Mudah dan Nyaman dengan Pemasangan Chemoport

  • Beranda
  • Terapi Kanker Lebih Mudah dan Nyaman dengan Pemasangan Chemoport
terapi-kanker-dengan-pemasangan-chemoport-rs-bunda-group

Penderita kanker kini bisa mendapatkan terapi yang lebih mudah dan nyaman melalui pemasangan chemoport pada area yang ditentukan. Chemoport memiliki dua nama penyebutan lain, yakni cancer port dan juga mediport. Fungsinya sama, untuk membantu kemoterapi.

Baca Juga: Pelajari Cara Kerja Kemoterapi RSM Oncology

Sampai saat ini kanker merupakan penyakit yang masih belum ditemukan obatnya. Salah satu upaya penyembuhan adalah melalui operasi dan kemoterapi. Namun, efek samping dari kemoterapi kerap membuat rambut rontok hingga perut mual dan berat badan yang cenderung menjadi beban tersendiri bagi pasien.

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, para ahli dan dokter juga kian mencari dan mengembangkan cara-cara untuk mengurangi beban efek samping ini. Salah satu hasil yang telah berhasil dicapai saat ini adalah chemoport. Perangkat ini disebut juga port kemoterapi, mediport, cancer port atau portacath.

Pemasangan chemoport dapat mengurangi peradangan pembuluh darah saat kemoterapi karena perangkat ini ditanam di bawah kulit, sehingga pemberian obat dengan IV (intravenous) lebih mudah dan mengurangi rasa sakit.

Kemoterapi dengan Chemoport

Tujuan pemasangan chemoport adalah untuk melancarkan akses pembuluh darah pasien kemoterapi. Salah satu faktor penyebab terasa nyeri pada pasien karena obat-obatan kemoterapi yang terlalu besar memasuki pembuluh darah dengan ukuran yang lebih kecil. Perbedaan ukuran ini mengakibatkan peradangan sampai nyeri terasa mengganggu ke seluruh tubuh. Konsumsi obat juga membuat pembuluh darah melemah.

Digunakannya chemoport adalah untuk meminimalisir rasa tidak nyaman pada para penderita kanker saat kemoterapi.

Dibutuhkan waktu kurang lebih satu jam untuk proses pemasangan cancer port oleh bedah ahli. Setelah itu, dilakukan observasi beberapa saat guna memastikan bahwa tidak ada keluhan maupun indikasi berbahaya lainnya setelah pemasangan alat dilakukan. Untuk proses pemasangan chemoport membutuhkan tenaga ahli anestesi demi memberikan bius pada area tertentu. Lokasi pasangnya disesuaikan dengan keluhan kanker, bisa di tangan, dada, kepala, dan area mana saja sesuai dengan letak kanker pada tubuh.

Menjaga kebersihan merupakan hal yang wajib diperhatikan dalam memaksimalkan kerja chemoport. Sangat dianjurkan melakukan perawatan perangkat selama 1,5 sampai 2 bulan sekali agar higienitas alat tetap terjaga dan dapat berfungsi dalam waktu lama.

Baca Juga: RSM Oncology untuk Penyintas Kanker

Prosedur Pemasangan

Lebih lengkap mengenai bagaimana prosedur pemasangan chemoport pada penderita kanker, Anda bisa melihat beberapa prosedur pasang berikut ini:

  • Sebelum penanaman alat, Anda dibaringkan di atas meja bedah dalam kondisi sadar.
  • Pemberian anestesi lokal ke area dada apabila pemasangan port pada tulang selangka.
  • Pembuatan dua sayatan kecil, diantaranya pada pangkal leher dan pada bagian bawah tulang selangka.
  • Memasukkan port ke sayatan di bawah tulang selangka serta pemberian kateter dari port sayatan leher.
  • Penutupan sayatan menggunakan perban guna mencegah infeksi dengan proses selama 30 sampai 45 menit.

Pemasangan chemoport di atas hanya dilakukan oleh profesional yang menggunakan metode aman dan nyaman bagi pasien. Karena sebelumnya sudah dibius atau diberikan anestesi, maka pasien tidak akan merasakan sakit selama proses dilakukan.

Selain karena alasan perkembangan teknologi medis, pemasangan chemoport juga memiliki banyak fungsi, diantaranya:

  • Mengurangi penggunaan jarum suntik.
  • Mengurangi ketidaknyamanan pasien dalam proses kemoterapi.
  • Dapat melakukan dua pengobatan sekaligus dengan memasang dua chemoport.
  • Tes darah dan kemoterapi bisa dilakukan bersamaan dengan adanya bantuan port.
  • Mengurangi efek iritasi karena obat tidak menyentuh kulit.

Risiko Pemasangan Chemoport

Meskipun tergolong aman serta nyaman bagi para pasien, namun ada beberapa risiko dari pemasangan chemoport pada tubuh. Efek samping tersebut meliputi beragam kondisi berikut:

  • Terjadinya infeksi pada bagian kulit yang disayat.
  • Adanya penyumbatan pada pemasangan kateter.
  • Adanya gumpalan darah karena posisi kateter terletak pada bagian bawah kulit.
  • Berpindahnya kateter dan port dari tempat semula.

Untuk menghindari berbagai risiko di atas, pasien bisa melakukan beberapa cara pencegahan, meliputi:

  • Ikuti petunjuk dari tenaga medis dan selalu berhati-hati ketika mandi apabila port masih terpasang pada tubuh.
  • Cuci tangan atau sterilkan area tangan sebelum menyentuh port.
  • Jaga supaya port tidak tenggelam.
  • Hindari aktivitas berlebih, seperti olahraga dan kemungkinan bertabrakan dengan orang lain.

Seiring waktu berjalan, inovasi di bidang kesehatan juga semakin banyak. Berbagai penyakit yang tadinya belum bisa ditangani sama sekali mulai menemukan jalan keluar dari berbagai metode terkini. Pengetahuan manusia dengan teknologi harus bersinergi secara bersama memerangi kanker.

Baca Juga: Wajib Tahu! Berikut 3 Cara Cek Kanker Payudara Sedari Dini

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai chemoport, Anda dapat berkonsultasi pada dokter atau ahli onkologi di RSU Bunda Jakarta. Ketahui jadwal dokter di unit-unit RS Bunda Group sekitar Anda dan reservasi kunjungan Anda di sini. Kunjungi juga laman informasi kami untuk menemukan layanan-layanan kesehatan lainnya.

Bagikan Artikel Ini: