RS Bunda Group

Berita & Artikel

Mengenal Keunggulan Bedah Ortopedi RS Bunda Group Dalam Rangka World Disability Day

  • Beranda
  • Mengenal Keunggulan Bedah Ortopedi RS Bunda Group Dalam Rangka World Disability Day
bedah-ortopedi-dalam-rangka-world-disability-day-rs-bunda-group

Hari Disabilitas Sedunia atau World Disability Day diperingati setiap tanggal 3 Desember dengan tujuan memberikan dukungan pada penyandang disabilitas untuk tetap mendapatkan haknya. Peringatan Hari Disabilitas Internasional menjadi sebuah sarana untuk menyetarakan kedudukan antara orang dengan disabilitas dan non-disabilitas dalam berbagai aspek kehidupan. 

Baca Juga: Mengenal Robotic Surgery, Operasi Berbasis Teknologi di RSU Bunda Jakarta

Dengan kesetaraan, setiap warga negara dapat mengembangkan diri dan mendapatkan kesempatan untuk hidup yang lebih baik.

World Disability Day

Dalam rangka memperingati hari disabilitas sedunia di tengah pandemi Covid-19, penting untuk memastikan apakah penyandang disabilitas terpenuhi haknya juga atau tidak. Perhatian khusus telah diberikan oleh Kemensos serta Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia. Sosialisasi dan pemberian informasi terkait covid-19 di Indonesia sendiri sudah melibatkan penerjemah isyarat. Tujuannya supaya para penyandang disabilitas khususnya teman tuli juga mendapatkan informasi akurat terkait pandemi covid-19 yang sampai saat ini belum tahu kapan berakhirnya.

Praktik kesetaraan penyandang disabilitas dengan masyarakat umum di tengah pandemi salah satunya dengan memastikan mereka mendapatkan bantuan sosial juga. Berdasarkan data terkumpul, seharusnya seluruh disabilitas Indonesia telah mendapatkan bantuan sosial yang menjadi hak mereka. Salah satu wujud mendorong kesetaraan para penyandang disabilitas yaitu pelaksanaan Paralympic Games yang secara khusus memberikan kesempatan para mereka untuk menunjukkan bakatnya.

Wujudkan Masyarakat Inklusi

Mewujudkan masyarakat inklusi di Indonesia sebagai tujuan peringatan World Disability Day adalah mewujudkan keterbukaan, meniadakan hambatan, merangkul perbedaan sesama warga negara. Imbauan tersebut disampaikan langsung oleh Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin.

Tahun lalu, Wakil Presiden menegaskan harus adanya kerja sama antara pemerintah, swasta, maupun masyarakatnya sendiri dalam mewujudkan masyarakat inklusi. Upaya tersebut harus maksimal guna meniadakan diskriminasi dalam bermasyarakat.

Penyandang disabilitas memiliki hak sama dengan orang pada umumnya dalam berbagai bidang, seperti untuk mendapatkan pekerjaan seperti masyarakat biasa. Memang dibutuhkan pelatihan yang lebih khusus dari orang biasa, tetapi sudah sewajarnya diterima sebagai sesama warga negara. HarapanKH. Ma’ruf Amin telah angkat bicara tahun lalu adalah agar pada peringatan World Disability Day ini dapat mewujudkan masyarakat inklusi tanpa banyak hambatan. Faktor terbesar yang mempengaruhi perubahan adalah mental semua masyarakat di tanah air.

Presiden Joko Widodo sendiri pernah menggaungkan revolusi mental pada masa awal jabatan. Butuh kesadaran dari dalam diri masing-masing orang serta peran penting semua pihak dalam mewujudkannya. Bila dimaknai lebih jauh, revolusi mental juga dapat mengobarkan semangat kesetaraan penyandang disabilitas dan non disabilitas. Jika ditelisik lebih jauh, sebenarnya penyandang disabilitas ini memiliki kemampuan sama selayaknya orang biasa. Mereka bisa berkarir, bersekolah, membuka usaha, bahkan berkarya sesuai dengan minat berikut bakatnya masing-masing.

Baca Juga: Operasi Robotic Prostatectomy Pertama di Indonesia, Ada di RSU Bunda

Bedah Ortopedi

Dalam memperingati World Disability Day, peranan bedah ortopedi memiliki tempat penting bagi para penyandang disabilitas. Ortopedi adalah sekumpulan pembedahan menyangkut sistem gerak atau sendi, tendon, otot, saraf otot, juga tulang dan ligamen pada seluruh bagian tubuh manusia.

Jika kelainan yang diderita tidak dibutuhkan bedah, maka pasien tidak akan menerima tindakan bedah dari Ortopedi. Sebelumnya hanya akan dilakukan penanganan non-bedah, tapi apabila kondisi tidak kunjung membaik maka harus diambil keputusan bedah sesuai lokasi keluhan. Ahli bedah Ortopedi terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya:

  • Artroskopi, berupa sayatan lebar untuk melihat kondisi sendi kemudian mengatasinya menggunakan alat khusus.
  • Pemasangan pen dilakukan ahli untuk memperbaiki tulang yang patah. Dokter akan memasangkan pelat logam serta baut khusus pada bagian tersebut.
  • Penggantian sendi, menggantikan sendi yang telah rusak dengan sendi buatan. Penggantian ini bisa untuk sebagian saja atau secara keseluruhan.
  • Fusi tulang merupakan tindakan bedah ortopedi dalam menggabungkan beberapa tulang menjadi satu. Tindakan ini bisa didukung melalui metode cangkok maupun bantuan logam.
  • Osteotomi tujuannya untuk memperbaiki sendi dengan cara mengubah bentuk tulang.
  • Operasi tendon dan ligamen, penghubung tulang yang dapat berdampak fatal ketika terjadi gangguan pada dua bagian tulang tersebut.

Peranan para ahli Ortopedi di RSIA Bunda Jakarta memegang posisi penting untuk para penyandang disabilitas Indonesia. Dalam memperingati World Disability Day, RS Bunda Grouo berharap kesetaraan hak betul-betul dirasakan penyandang disabilitas.

Baca Juga: Penanganan Saraf Tulang Belakang dengan Spinal Endoscopy RSU Bunda Jakarta

RS Bunda Group juga berupaya meningkatkan kesetaraan untuk penyandang disabilitas dengan menyediakan unit-unit medis yang memiliki layanan bedah ortopedi untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Ketahui jadwal dokter di unit-unit RS Bunda Group sekitar Anda dan reservasi kunjungan Anda di sini. Kunjungi juga laman informasi kami untuk menemukan layanan-layanan kesehatan lainnya.

Bagikan Artikel Ini: