Kelainan sperma merupakan salah satu penghalang pasangan dalam berumah tangga. Terjadinya kelainan sperma pada pria dapat menyebabkan kemandulan sehingga sulit untuk memiliki keturunan. Beberapa kelainan memiliki peluang mendapatkan keturunan dengan upaya lebih keras dan butuh terapi hormon untuk penanganan serius, namun beberapa kelainan lainnya akan membutuhkan bantuan
Baca Juga: Penyebab Asthenozoospermia: Gejala dan Cara Mengobati
Kelainan sperma umumnya dilihat dari buruknya mobilitas, atau pergerakkan sperma. Beberapa hal yang menjadi penyebab buruknya kemampuan gerak sperma dapat berasal dari terlalu banyak konsumsi alkohol, terpapar pada zat berbahaya, penyakit, rokok, narkoba, hingga buruknya nutrisi yang masuk ke tubuh. Selain motilitas, minimnya jumlah sel sperma dalam air mani juga dapat menjadi Anda mengalami kelainan ini. Segera reservasikan pemeriksaan diri Anda ke unit RS Bunda Group untuk mendapatkan pemeriksaan yang menyeluruh.
Penjelasan Kelainan Sperma
Adanya kelainan sperma pada cairan yang dikeluarkan pria pada saat ejakulasi ini hanya bisa ditentukan setelah ada pemeriksaan laboratorium. Tidak boleh ada klaim dari pihak yang bukan ahlinya. Biasanya yang diperiksa di lab adalah jumlah, bentuk, dan juga geraknya.
Bentuk leher, kepala, serta ekor sperma sebaiknya diperhatikan betul untuk melihat apakah sperma sehat atau tidak. Anjuran ini telah diusulkan langsung oleh badan kesehatan dunia atau WHO.
Pemeriksaan bisa cukup satu kali saja, namun beberapa orang mungkin butuh pemeriksaan lanjutan minimal 3 minggu setelah pemeriksaan awal. Umumnya, sebelum melakukan pemeriksaan, pasangan suami istri harus menunda hubungan seks selama 2-7 hari.
9 Kelainan Sperma yang Perlu Diketahui
Bukan hanya terdiri dari satu jenis gangguan, adanya ketidaknormalan pada sperma juga dapat dikelompokkan menjadi 9 jenis. Kesembilan jenis gangguan tersebut dapat dibedakan melalui penjelasan berikut ini:
1. Pyospermia
Disebut juga sebagai leukocytospermia, kelainan ini menyebabkan volume sel darah putih lebih mendominasi pada sperma. Penyebab terjadinya gangguan ini karena ada penurunan kondisi kesehatan atau penyakit autoimun.
2. Necrozoospermia
Dalam kondisi ini, sperm pada pria mati sehingga tidak bisa melakukan pergerakan sama sekali. Penyebab pastinya belum ditemukan hingga saat ini.
3. Oligoasthenoteratozoospermia (OAT)
OAT adalah kondisi yang mencakup oligozoospermia (jumlah sperma sedikit), asthenozoospermia (pergerakan sperma tidak normal), and teratozoospermia (bentuk sperma abnormal). Kondisi ini merupakan salah satu penyebab gangguan kesuburan yang paling sering ditemukan pada pria.
4. Teratozoospermia
Gangguan ini ditandai dengan abnormalitas bentuk kepala dan ekor. Jika bentuk biasa hanya memiliki satu kepala dan ekor, gangguan ini menyebabkan sperma memiliki dua kepala.
5. Asthenozoospermia
Kondisi ini menyebabkan pergerakan sperma tidak teratur atau tidak sesuai jalurnya. Biasanya kondisi ini banyak disebabkan oleh alkohol, paparan racun, narkoba, rokok, dan lainnya.
6. Oligozoospermia
Oligozoospermia terjadi karena jumlah air mani yang tidak sesuai atau sangat kurang dari semestinya. Untuk tingkat keparahannya terbagi ke dalam 4 tingkatan, yakni ringan, sedang, parah, dan ekstrem.
Baca Juga: Vaksin HPV Gardasil untuk Jaga Kesehatan Organ Reproduksi
7. Azoospermia
Kelainan ini datang dari kondisi kosongnya air mani. Kondisi azoospermia tipe ini bisa disebabkan oleh gangguan hormon yang membuat pria tidak bisa menghasilkan sperma, adanya kelainan pada testis, atau kondisi lain seperti hipogonadisme, hiperprolaktinemia, dan sindrom Kallmann.
8. Hypospermia
Ini adalah kondisi dimana air mani keluar sedikit, yakni kurang dari 1,5 ml. Gangguan ini terjadi karena adanya kelainan genetik, hormon tidak seimbang, adanya kecacatan pada organ, serta ejakulasi retrograde (sperma tidak keluar melalui ujung penis dan masuk ke kandung kemih saat orgasm).
9. Aspermia
Gangguan terakhir aspermia, yakni kosongnya air mani sehingga cairan ejakulasi yang keluar sama sekali tidak mengandung air mani.
Dalam kondisi ringan, beberapa gangguan bisa diatasi sendiri tanpa bantuan medis. Sedangkan beberapa kondisi yang telah mengarah ke tingkat serius sebaiknya segera hubungi unit medis terdekat agar petugas kesehatan dapat mengarahkan pasien untuk melakukan pemeriksaan laboratorium untuk melihat jenis kelainan yang dialami.
Mengatasi Kelainan Sperma Pada Pria
Untuk menjaga kesehatan alat reproduksi, pria bisa melakukan pencegahan sedini mungkin dengan menjalankan pola hidup sehat. Beberapa hal bisa menjadi solusi penanganan tepat apabila ada indikasi kelainan pada air mani, seperti:
- Konsumsi makanan bernutrisi, hindari junk food dan makanan lain yang tidak sehat. Perbanyak makan sayur dan buah untuk memenuhi kebutuhan vitamin alami.
- Olahraga sesuai kebutuhan tubuh dapat mencegah kelainan sperma. Jangan tidak berolahraga sama sekali, juga jangan berolahraga berlebihan karena berpengaruh pada produksi air mani dari tubuh.
- Kegemukan bisa menjadi salah satu penyebab gangguan pada alat reproduksi. Mulailah diet sehat untuk mendapatkan bobot tubuh ideal.
- Konsumsi vitamin C, D, E, dan C0Q10 untuk meningkatkan kesehatan organ reproduksi pada pria.
Memiliki permasalahan pada organ reproduksi membuat pria kerap kali merasa tidak percaya diri saat berhubungan intim. Berbagai kelainan sperma pada pria bisa ditangani cepat jika berobat cepat juga, sehingga sebaiknya Anda tidak menyembunyikan masalah Anda.
Baca Juga: Gejala dan Diagnosis Varikokel
Reservasikan kunjungan Anda ke unit-unit RS Bunda Group terdekat untuk menerima pelayanan dan pemeriksaan mendetail. Anda juga dapat merujuk pada dokter pilihan Anda sesuai dengan jadwal dokter yang tersedia. Jika Anda memiliki keluhan lkesehatan ain, silakan kunjungi laman informasi kami.