Kanker serviks merupakan salah satu penyakit organ reproduksi wanita yang sangat dikhawatirkan. Salah satu upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan vaksinasi. Mari kita bahas lebih lanjut.
Kanker mulut rahim atau yang sering disebut dengan kanker serviks merupakan salah satu jenis keganasan yang angka kejadiannya cukup tinggi ditemukan pada wanita. Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kanker serviks.
Kanker serviks disebabkan oleh infeksi virus HPV (Human Papillomavirus). Risiko penularan virus ini dapat meningkat jika memiliki riwayat hubungan seksual yang berisiko, seperti berhubungan dengan lebih dari satu pasangan, riwayat berhubungan seksual yang terlalu dini hingga partner yang berisiko tinggi terinfeksi HPV.
Orang dengan imunitas tubuh yang rendah seperti pada penerima transplantasi organ yang harus konsumsi imunosupresan hingga penderita HIV memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami berbagai infeksi, termasuk virus HPV. Ketika terinfeksi, maka reaksi dan gejala yang ditimbulkan cenderung lebih berat. Oleh karena itu, sangat penting untuk berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter yang menangani terkait dengan berbagai vaksinasi, termasuk HPV.
Berbagai upaya dapat dilakukan untuk membantu pencegahan tertularnya virus HPV yang dapat menyebabkan kanker serviks, seperti menjaga pola hidup sehat agar imunitas tubuh terjaga dengan baik, menghindari hubungan seksual berisiko hingga vaksinasi.
Vaksin HPV
Upaya pemberian vaksinasi dilakukan untuk membentuk antibodi dalam imunitas tubuh seseorang sehingga ketika mengalami infeksi sudah memiliki senjata yang siap untuk melawannya. Hal ini dapat membantu pencegahan infeksi dan meskipun terinfeksi seharusnya manifestasi klinis atau gejala yang ditimbulkan akan lebih ringan dibandingkan dengan orang yang tidak divaksin.
Human Papillomavirus merupakan virus yang dapat menyebabkan kutil kelamin hingga kanker serviks. Hal ini dipengaruhi oleh tipe HPV yang menginfeksi orang tersebut. HPV tipe 6 dan 11 dapat menyebabkan kutil kelamin, baik pada pria maupun wanita. Sedangkan HPV tipe 16 dan 18 menyebabkan kanker serviks, vagina, vulva, penis, anus hingga tenggorokan.
Tidak hanya dapat menginfeksi wanita dan menyebabkan kanker serviks, infeksi virus ini juga dapat menyebabkan berbagai penyakit pada pria. Oleh karena itu, tidak hanya wanita yang perlu diberikan vaksinasi ini, hal yang serupa juga perlu diterapkan pada pria.
Kapan harus vaksin HPV?
Pemberian vaksinasi HPV dapat diberikan sesuai dengan jadwal yang telah direkomendasikan oleh dokter. Upaya ini penting dilakukan sebelum seseorang aktif berhubungan seksual. Hal ini direkomendasikan karena vaksin HPV merupakan upaya pencegahan. Vaksinasi tidak dapat mengobati infeksi yang sudah ada.
Pada rentang usia 9-14 tahun, pemberian vaksin HPV dapat diberikan sebanyak dua kali dengan jarak 6 bulan. Sedangkan pada usia di atas 15 tahun, pemberian vaksinasi dapat diberikan sebanyak tiga kali. Setelah dosis pertama diberikan, dosis kedua dapat diberikan setelah 1-2 bulan setelahnya sesuai jenis vaksin yang digunakan dan dosis ketiga dapat diberikan 6 bulan setelah dosis pertama.
Sangat penting untuk berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter terkait kondisi saat ini, risiko terpapar virus HPV hingga kondisi imunitas tubuh saat ini untuk dapat menentukan jadwal pemberian vaksinasi yang tepat.
Selain itu, jika Anda memiliki riwayat alergi atau hipersensitivitas terhadap zat tertentu, sangat penting untuk memberitahukannya kepada dokter sebelum dilakukan vaksinasi untuk dapat mempersiapkan berbagai risiko yang mungkin terjadi pasca vaksinasi, termasuk reaksi hipersensitivitas hebat yang dapat muncul.
Ditulis oleh dr. Valda Garcia
Ditinjau oleh dr. Ernest Eugene