RS Bunda Group

Bunda Hospital Group

News & Articles

  • Home
  • Mengenal Masa Kehamilan Dari Persiapan Sampai Pasca Persalinan

Mengenal Masa Kehamilan Dari Persiapan Sampai Pasca Persalinan

pasangan suami istri yang bahagia memperlihatkan hasil USG kehamilannya

Masa kehamilan merupakan salah satu momen penting dalam kehidupan. Masa ini memiliki peranan yang besar terhadap tumbuh kembang hingga masa depan anak. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga kesehatan ibu pada masa kehamilan. 

Proses kehamilan dapat terjadi ketika terdapat pertemuan antara sel telur dari wanita dengan sel sperma dari pria yang kemudian melewati proses pembuahan. Hasil dari proses tersebut kemudian akan menempel pada dinding rahim dan terus melewati proses pertumbuhan dan perkembangan. 

Proses persiapan dinding rahim 

Dinding rahim memiliki beberapa fase yang berkaitan dengan siklus menstruasi. Kondisi ini berkaitan juga dengan keseimbangan hormon wanita di setiap fasenya. 

Fase menstruasi 

Pada tahapan ini, dinding rahim mengalami peluruhan kemudian akan keluar melalui proses menstruasi. 

Fase proliferatif 

Pada fase ini, dinding rahim mulai mengalami proses pertumbuhan kembali lapisan endometrium yang sebelumnya luruh pada saat menstruasi. Kondisi ini dipengaruhi oleh hormon esterogen yang mengalami peningkatan. Dalam proses ini, dinding rahim akan mulai mengalami penebalan dan mempersiapkan untuk implantasi hasil pembuahan. 

Fase sekretori 

Pada tahapan ini, setelah mengalami ovulasi, maka hormon progesteron akan mengalami peningkatan. Kondisi ini memicu terjadinya penebalan dinding rahim dan memperkaya dengan pembuluh darah yang berperan sebagai penyalur nutrisi ketika terjadi kehamilan. Pada fase ini, dinding rahim sudah semakin siap untuk menjadi tempat implantasi hasil pembuahan. 

Persiapan untuk implantasi 

Pada fase ini, dinding rahim sudah siap untuk menjadi tempat pertumbuhan dan perkembangan awal zigot hingga embrio dan janin sebagai hasil dari proses pembuahan.  

Jika tidak terjadi proses pembuahan, maka siklus akan kembali ke awal dimana akan terjadi proses luruhnya dinding rahim yang keluar melalui menstruasi. 

Program kehamilan 

Jika ingin melakukan program kehamilan, dapat dilakukan dengan mempersiapkan kesehatan fisik bersama pasangan. Sangat penting untuk menjaga pola hidup sehat dengan menjaga konsumsi makanan dengan gizi seimbang dan rutin berolahraga. 

Dapat juga konsumsi asam folat 3 bulan sebelum program kehamilan untuk dapat mempersiapkan proses kehamilan agar terhindar dari berbagai kemungkinan komplikasi pada kehamilan yang kurang asam folat. Salah satunya yang dapat berdampak adalah pembentukan organ pada janin. 

Selain itu, penting untuk memastikan sistem reproduksi pria maupun wanita dalam kondisi baik dan subur. Untuk dapat menilai dan memastikannya dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan dokter. 

Untuk dapat meningkatkan kemungkinan keberhasilan program kehamilan adalah dengan berhubungan seksual di masa subur. Pada wanita yang memiliki siklus menstruasi teratur, masa subur biasanya 14 hari sebelum siklus menstruasi selanjutnya. Hubungan seksual dapat dilakukan pada masa subur tersebut. 

Proses terjadinya kehamilan 

Suatu kehamilan dapat terjadi jika sel telur dari wanita bisa bertemu dengan sel sperma dari pria. 

Sel telur 

Wanita setiap bulannya akan melewati satu siklus menstruasi. Salah satu tahapan yang dilalui adalah ovulasi, dimana terjadi proses keluarnya sel telur dari ovarium atau indung telur yang merupakan sistem reproduksi wanita. 

Setiap bulan, ovarium akan melepaskan satu sel telur matang ke tuba falopi. Jumlah sel telur akan semakin sedikit seiring bertambahnya usia. Hal ini yang menyebabkan seorang wanita bisa mengalami menopause atau tidak mengalami menstruasi karena sudah tidak ada sel telur yang dikeluarkan. 

Sel sperma 

Dari sistem reproduksi pria akan menghasilkan sperma yang berperan untuk proses pembuahan. Berbeda dengan sel telur yang jumlahnya akan semakin berkurang seiring dengan bertambahnya usia, produksi sel sperma tidak dipengaruhi oleh usia.  

Proses pembuahan 

Ketika sel sperma bertemu dengan sel telur maka dapat berlangsung proses pembuahan. Proses ini biasanya terjadi pada tuba falopi, yaitu saluran yang menghubungkan indung telur dengan rahim. Setelah terjadi proses pembuahan maka akan terbentuk zigot. 

Implantasi pada dinding rahim 

Setelah membentuk zigot, hasil pembuahan akan berjalan ke arah rahim dan menempel pada dinding rahum. Namun pada proses yang tidak berjalan dengan baik, zigot bisa tetap berada di area tuba falopi hingga bertumbuh pada area tersebut. 

Tuba falopi bersifat kaku atau rigid. Sehingga ketika terjadi pertambahan ukuran dari hasil pembuahan, maka dengan menekan dinding tuba hingga bisa menimbulkan nyeri yang sangat hebat. Kondisi ini disebut dengan Kehamilan Ektopik Terganggu (KET), dimana terjadinya proses kehamilan di luar rahim. Biasanya pada kondisi ini kehamilan harus diterminasi karena dapat menimbulkan berbagai komplikasi. 

Pada proses penempelan hasil pembuahan ke dinding rahim bagian dalam atau endometrium, maka akan terjadi penetrasi dan pembentukan plasenta. Sirkulasi pada plasenta sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan embrio sebagai penyalur nutrisi. Proses implantasi terjadi sekitar 6-10 hari pasca pembuahan. 

Perkembangan kehamilan 

Setelah sel telur bertemu dengan sel sperma dan mengalami pembuahan maka akan membentuk zigot. Kemudian zigot akan melewati proses implantasi pada dinding endometrium rahim dan berkembang menjadi embrio. Proses embrio biasanya berlangsung pada usia kehamilan 2-8 minggu. 

Embrio kemudian akan berkembang menjadi janin pada usia kehamilan 9 minggu. Pada fase ini biasanya sudah terbentuk organ dan jaringan yang lebih kompleks hingga akhirnya akan melalui proses kelahiran. 

Tanda kehamilan 

Terdapat beberapa tanda yang dapat mendeteksi kehamilan, seperti terlambat menstruasi, mual dan muntah di pagi hari, payudara menjadi lebih sensitif, mudah lelah, perubahan mood, hingga perubahan frekuensi buang air kecil. 

Pemeriksaan awal yang dapat dilakukan secara mandiri adalah melakukan tes kehamilan. Pregnancy test biasanya disarankan setelah mengalami terlambat menstruasi sekitar 2 minggu. Tes ini mendeteksi hormon human chorionic gonadotropin (hCG) dalam urin. 

Selain pemeriksaan tes kehamilan, sangat penting untuk dapat melakukan pemeriksaan USG atau ultrasonografi yang dapat membantu memastikan kehamilan dan lokasinya. Pemeriksaan ini dapat dilakukan pada usia kehamilan 6-8 minggu. 

Trimester kehamilan 

Proses kehamilan berlangsung sekitar 38-40 minggu. Kehamilan dapat dibagi menjadi tiga trimester, yaitu trimester pertama, kedua dan ketiga. 

Trimester pertama 

Trimester pertama saat usia kehamilan 0-13 minggu. Pada masa ini sangat penting untuk memastikan bahwa proses pembentukan zigot hingga implantasi pada dinding rahim dapat berjalan dengan baik. Proses pembentukan kantung amnion dan plasenta sudah dimulai. 

Selain itu, organ utama sudah mengalami proses pembentukan. Organ yang sudah mulai terbentuk adalah otak, jantung dan tulang belakang. Pada trimester pertama juga terjadi perkembangan embrio menjadi janin. Pada fase ini biasanya detak jantung janin sudah dapat dideteksi. Pada masa ini, biasanya ibu hamil sering mengalami keluhan mual muntah. 

Penting untuk dilakukan pemeriksaan USG untuk konfirmasi kehamilan, lokasi kehamilan, hingga menentukan usia kehamilan. 

Trimester kedua 

Trimester kedua berlangsung pada usia kehamilan 14-26 minggu. Pada masa ini janin sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Selain itu, pada trimester ini biasanya janin akan lebih aktif dan gerakannya lebih sering dirasakan oleh ibu. 

Pada pemeriksaan USG, gerakan janin juga sudah dapat dideteksi dan bentuk wajah sudah mulai terlihat jelas. Selain itu, pendengaran janin juga sudah mulai berkembang. 

Pada fase ini, biasanya keluhan mual muntah cenderung menurun. Namun biasanya mulai muncul keluhan mudah lelah, nyeri punggung, stretch marks karena ukuran janin yang semakin besar. Selain itu, dapat juga ditemukan varises pada ibu hamil karena adanya penekanan pada pembuluh darah balik atau vena karena ukuran janin yang membesar. 

Trimester ketiga 

Trimester ketiga berlangsung pada usia kehamilan 27-40 minggu. Janin terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Seiring dengan perjalanan waktu dan menjelang proses kelahiran, janin akan berubah posisi sehingga kepala akan berada di bagian bawah.  

Pada fase ini juga berlangsung proses pematangan organ janin. Selain itu, dikarenakan ukurannya yang semakin besar, biasanya ibu akan mengeluhkan nyeri pinggang semakin berat, kaki bengkak, sering buang air kecil, mudah mengalami sesak karena penekanan dan ukuran janin yang membesar. 

Antenatal care 

Perawatan prenatal atau antenatal care merupakan rangkaian pemeriksaan kehamilan. Antenatal care memiliki peranan sangat penting untuk dapat dilakukan selama kehamilan untuk dapat memantau kondisi kehamilan dan tumbuh kembang janin. 

Kunjungan pertama 

Pada awal kehamilan, penting untuk melakukan pemeriksaan atau perawatan antenatal. Pada tahap ini dilakukan wawancara medis atau anamnesis dan pemeriksaan fisik. Akan dilakukan pendataan riwayat medis ibu hamil, termasuk riwayat penyakit dan obat rutin yang dikonsumsi, riwayat kehamilan sebelumnya dan penyakit penyerta. 

Pada kunjungan pertama juga akan dilakukan pemeriksaan USG untuk memastikan kehamilan, lokasi dan usia kehamilan. Dilakukan juga pemeriksaan darah untuk memeriksa golongan darah, rhesus dan hemoglobin. Hal ini penting untuk persiapan saat melahirkan jika dibutuhkan cadangan darah sudah ada data yang sesuai. 

Penting juga untuk dilakukan skrining infeksi seperti HIV, hepatitis B, sifilis dan lainnya. Hal ini berkaitan dengan proses persalinan yang akan dipilih agar aman untuk janin, ibu hamil dan tenaga medis.  

Ibu hamil juga akan diberikan konseling yang berkaitan dengan nutrisi dan gaya hidup yang dibutuhkan selama kehamilan. Biasanya ibu hamil akan disarankan untuk konsumsi asam folat yang penting untuk pembentukan organ dan suplemen zat besi untuk mencegah terjadinya anemia. 

Kunjungan rutin 

Di luar kunjungan awal, sangat disarankan untuk melakukan antenatal care setiap trimester. 

  • Trimester pertama (0-13 minggu) 

Pada kedatangan ini akan dilakukan pemeriksaan USG dan bila perlu dapat dilakukan tes genetik untuk skrining trisomi 21 (down syndrome), trisomi 18 dan trisomi 13. 

  • Trimester kedua (14-26 minggu) 

Pada kedatangan ini akan dilakukan pemeriksaan detail untuk menilai anatomi janin. Selain itu akan dilakukan skrining risiko preeklamsia dengan menilai kadar hemoglobin dan proteinuria. Dapat juga dilakukan pemeriksaan gula darah untuk menyingkirkan kemungkinan diabetes gestasional. 

  • Trimester ketiga (27-40 minggu) 

Pada kedatangan ini akan dilakukan pemeriksaan pertumbuhan janin, posisi dan cairan ketuban. Saat mendekati proses melahirkan, akan dilihat posisi janin apakah sudah sesuai, yaitu kepala pada bagian bawah. Selain itu, akan dilihat volume cairan ketuban apakah cukup dan apakah ada tanda-tanda infeksi. Hal ini penting untuk menentukan metode persalinan yang akan dipilih. 

Biasanya menjelang proses persalinan, pemeriksaan antenatal akan lebih sering. Antenatal care dapat dilakukan setiap minggu pada trimester ketiga hingga menjelang persalinan. 

Pemeriksaan tambahan 

Bila terdapat faktor risiko tertentu, dapat dilakukan rangkaian pemeriksaan tambahan. Jika ibu mengalami tanda infeksi pada masa kehamilan, dapat dilakukan pemeriksaan TORCH bila diperlukan. 

Selain itu, jika ditemukan kondisi khusus seperti plasenta previa atau kondisi lain yang memerlukan follow up secara rutin, maka pemeriksaan USG tambahan dapat dilakukan. 

Konseling 

Selain pemeriksaan fisik dan tambahan, edukasi juga memiliki peranan yang sangat penting pada masa kehamilan. Pada masa antenatal akan diberikan juga edukasi yang berkaitan dengan nutrisi dan kesehatan mental. 

Sebagai ibu hamil, sangat penting untuk menjaga pola hidup sehat dengan konsumsi makanan dengan gizi seimbang. Selain kesehatan fisik, kesehatan mental juga sangat penting untuk diperhatikan selama kehamilan. 

Ibu hamil akan mengalami perubahan hormon hingga perubahan bentuk tubuh yang dapat sangat mempengaruhi kesehatan mentalnya. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperoleh dukungan dari keluarga dan edukasi yang baik terkait penanganan stres dan depresi. 

Selain itu, akan diberikan edukasi terkait persalinan, proses menyusui dan perawatan bayi baru lahir. Kegiatan ini sangat penting, terlebih bagi ibu yang baru pertama kali hamil. Pada sesi ini juga dapat dilakukan diskusi terkait preferensi persalinan bila memungkinkan. 

Tanda bahaya masa kehamilan 

Sangat penting untuk melakukan rangkaian perawatan antenatal agar kesehatan ibu dan janin dapat terpantau dengan baik hingga lancar pada saat persalinan. Berikut adalah tanda bahaya yang harus diperhatikan pada masa kehamilan. 

Trimester pertama 

Pada masa kehamilan, keluarnya darah dari vagina bukanlah hal yang wajar. Oleh karena itu, pada usia kehamilan berapapun, jika terdapat perdarahan per vaginam sangat penting untuk segera melakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan dokter spesialis kandungan dan kebidanan (obgyn) yang menangani. 

Selain itu, jika mengalami nyeri perut atau kram hebat, pusing hingga pingsan dan mual muntah berlebih juga sebaiknya dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan dokter. Terlebih pada usia kehamilan awal, sangat berisiko mengalami hiperemesis gravidarum dimana terdapat mual muntah berlebih hingga berisiko menimbulkan dehidrasi dan kurang gizi pada ibu hamil. 

Trimester kedua 

Jika terdapat perdarahan dari vagina, segera melakukan pemeriksaan dengan dokter spesialis obgyn yang menangani, terlebih jika terdapat keluhan nyeri perut hebat. Selain itu, pada fase ini biasanya sudah terasa gerakan janin. Jika gerakan janin cenderung menurun, sebaiknya melakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan dokter yang menangani agar diketahui kemungkinan penyebabnya. 

Saat ibu hamil mengalami sakit, khususnya jika disertai dengan demam tinggi dan tidak kunjung turun dengan konsumsi obat, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter untuk dinilai dan diketahui sumber infeksinya. 

Trimester ketiga 

Sama halnya dengan fase sebelumnya, jika terjadi perdarahan dari vagina sebaiknya segera ke dokter untuk dapat diketahui penyebabnya dan tidak menutup kemungkinan sebagai salah satu tanda persalinan, terlebih jika disertai dengan kontraksi. 

Jika ibu hamil mengalami sakit kepala hebat, penglihatan kabur dan pembengkakan yang merupakan tanda preeklampsia membutuhkan penanganan segera. Selain itu, jika terdapat cairan ketuban dan penurunan gerakan janin, sangat penting melakukan pemeriksaan segera ke dokter. 

Pasca persalinan 

Pasca persalinan tidak kalah penting dari proses persiapan kehamilan dan masa kehamilan. Pemeriksaan pasca persalinan akan dilakukan untuk memantau proses pemulihan ibu pasca persalinan dan kesehatan bayi. 

Meskipun sudah diberi konseling saat antenatal, namun ibu biasanya tetap membutuhkan pendampingan pasca melahirkan agar dapat mempraktekkan teori yang sudah diperoleh dengan baik. Melalui konseling, ibu dapat memperoleh dukungan dan penanganan masalah menyusui. 

 

Ditulis oleh dr. Valda Garcia
Ditinjau oleh dr. Ernest Eugene

Share This Article: