RS Bunda Group

Bunda Hospital Group

News & Articles

  • Home
  • Alergi Dingin : Penyebab, Gejala, dan Kapan Harus Ke Dokter

Alergi Dingin : Penyebab, Gejala, dan Kapan Harus Ke Dokter

alergi dingin bisa menjangkit siapa saja

Banyak hal yang dapat memicu terjadinya reaksi alergi, udara dingin merupakan salah satu penyebab yang sering ditemukan. Apakah gejala yang ditimbulkan serupa dengan alergi lain? Mari kita bahas lebih lanjut. 

Reaksi alergi berupa keluhan gatal dan ruam pada kulit mungkin seringkali ditemukan atau bahkan dirasakan. Pada kondisi ringan, biasanya bisa tidak menimbulkan keluhan berarti atau mengganggu aktivitas, bahkan dapat hilang dengan sendirinya. 

Namun pada reaksi yang cukup hebat, dimana dapat menimbulkan gejala yang berat hingga dapat mengancam nyawa, penanganan segera sangatlah diperlukan karena dapat sangat menentukan prognosis ke depannya. 

Udara dingin merupakan salah satu alergen yang seringkali memicu reaksi alergi. Kondisi ini dapat ditemukan pada anak hingga dewasa. Gejala yang ditimbulkan dapat bersifat ringan hingga sangat berat dan mengancam nyawa.  

Alergi 

Kondisi alergi merupakan suatu reaksi sistem kekebalan tubuh yang bersifat berlebihan terhadap zat tertentu yang menyebabkan reaksi alergi atau disebut juga dengan alergen.  

Kondisi alergi dapat disebabkan oleh berbagai jenis alergen, termasuk di antaranya adalah debu dan tungau. Pada orang dengan alergi, dalam pemeriksaan darah biasanya akan ditemukan peningkatan eosinofil dan imunoglobulin E (IgE). Sedangkan untuk mengetahui pasti zat apa yang memicu reaksi alergi pada orang tersebut dapat melalui pemeriksaan patch test atau prick test. 

Reaksi alergi 

Reaksi alergi antara satu orang dengan yang lain bisa sangat bervariasi, dari yang bersifat ringan hingga berat. Keluhan yang seringkali ditemukan adalah munculnya reaksi pada kulit berupa gatal, ruam merah, hingga lesi kulit menonjol khas pada reaksi alergi yang disebut dengan urtikaria. 

Keluhan pada saluran pernapasan bisa juga ditemukan hidung tersumbat, hidung meler, bersin, batuk kering hingga sesak napas atau asthma. Keluhan asthma dapat sangat bervariasi, dari ringan hingga berat. 

Pada reaksi alergi yang bersifat lebih berat, dapat juga disertai dengan pembengkakan pada area wajah, bibir hingga lidah dan dapat menimbulkan keluhan sulit menelan. Pembengkakan juga dapat terjadi pada area mata. Kondisi ini disebut juga dengan angioedema.  

Sedangkan pada reaksi yang berat dapat ditemukan anafilaksis yang ditandai dengan sesak napas, penurunan tekanan darah secara drastis hingga menimbulkan syok dan kehilangan kesadaran. 

Alergi dingin 

Alergi dapat disebabkan oleh banyak hal, seperti makanan tertentu, serbuk sari, debu, bulu hewan, gigitan serangga hingga obat-obatan tertentu. Oleh karena itu, jika ada riwayat alergi pada keluarga, sangat penting untuk melakukan skrining dan sebaiknya mengetahui zat apa saja yang dapat memicu terjadinya reaksi alergi. 

Alergi dingin dipicu karena adanya kontak dengan udara dingin, air dingin hingga benda yang memiliki suhu rendah atau bersifat dingin seperti es batu. Selain dengan pemeriksaan laboratorium, deteksi adanya alergi dingin dapat dilakukan dengan tes es batu.  

Dengan menempelkan es batu pada permukaan kulit dapat dinilai apakah ada reaksi alergi yang muncul seperti lesi kulit berupa ruam kemerahan, rasa gatal hingga terbentuk urtikaria. 

Berbeda dengan alergi lain yang biasanya disebabkan oleh adanya reaksi berlebih dari sistem kekebalan tubuh terhadap protein tertentu dalam alergen, pada alergi dingin penyebab utamanya masih belum diketahui dengan jelas. 

Namun ketika adanya paparan suhu dingin, reaksi tubuh akan memicu pelepasan histamin seperti yang terjadi pada kondisi alergi lain. Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang memiliki alergi dingin, seperti faktor genetik, gangguan sistem kekebalan tubuh hingga riwayat penyakit tertentu seperti hepatitis dan infeksi virus lainnya. 

Penanganan alergi 

Kondisi alergi tidak dapat disembuhkan total, namun dapat dihindari agar reaksi alergi tidak terjadi. Oleh karena itu, sangat penting untuk memiliki awareness yang tinggi terkait penyebab alergi untuk menghindari reaksi alergi dalam tubuh. 

Jika memiliki riwayat alergi dingin, sebaiknya hindari paparan terhadap udara dingin, termasuk benda yang bersifat dingin. Sebaiknya dapat menggunakan pakaian yang cukup menghangatkan tubuh saat cuaca dingin serta menghindari mandi atau berenang menggunakan air dingin. 

Pada saat alergi ringan terjadi, kondisi gatal dapat dibantu diatasi dengan kompres dingin untuk meredakan keluhan. Konsumsi obat yang mengandung antihistamin dapat dilakukan untuk membantu mengatasi kondisi alergi yang terjadi. Namun hal ini hanya dapat dilakukan pada kasus ringan. 

Untuk kasus yang lebih berat, membutuhkan penanganan lebih lanjut sesuai gejala. Jika terdapat keluhan sesak napas atau asthma, sangat penting untuk dapat siap sedia membawa obat yang dibutuhkan. Biasanya dokter akan meresepkan bronkodilator dalam bentuk inhaler. Dalam kondisi yang lebih berat, diberikan obat rutin yang diresepkan untuk dikonsumsi setiap hari. 

Sedangkan pada kasus berat, dimana dapat terjadi reaksi anafilaksis, sangat penting untuk segera diberikan suntikan epinefrin untuk membantu mengatasi reaksi alergi sebelum terjadi syok yang dapat mengancam nyawa. 

 

Ditulis oleh dr. Valda Garcia
Ditinjau oleh dr. Ernest Eugene

Share This Article: