Keluhan mata ikan seringkali ditemukan pada sekitar kita, atau bahkan dialami sendiri. Namun apa sebenarnya penyebabnya dan cara mengatasinya agar tidak kembali muncul? Mari kita bahas lebih lanjut.
Keluhan mata ikan seringkali kita temukan pada area kaki. Namun ternyata kondisi ini tidak hanya ditemukan pada area tersebut. Mata ikan dapat muncul di berbagai area tubuh yang mengalami penekanan secara berulang dan dalam jangka waktu yang cukup panjang, seperti pada area tangan.
Mata Ikan
Mata ikan atau istilah medisnya klavus merupakan suatu kondisi penebalan atau pengerasan kulit yang disebabkan oleh adanya penekanan atau gesekan berulang pada area tersebut dalam jangka waktu yang cukup lama. Dengan kata lain, kondisi ini bisa jadi merupakan bentuk adaptasi tubuh.
Mata ikan seringkali ditemukan pada area kaki karena pada bagian tubuh inilah yang sering mengalami penekanan dan gesekan. Ketika menggunakan sepatu yang terlalu sempit atau terlalu longgar dapat memicu adanya penekanan maupun gesekan pada telapak dan jari kaki. Hal serupa juga dapat ditemukan pada orang yang sering tidak menggunakan alas kaki saat berjalan.
Selain itu, jika memiliki kebiasaan olahraga dengan gerakan tertentu yang menimbulkan gesekan dan penekanan dapat meningkatkan risiko mata ikan. Pada orang dengan kelainan struktur kaki dapat juga mengalami mata ikan meskipun menggunakan alas kaki yang seharusnya bersifat nyaman. Hal ini terjadi karena sepatu yang dijual umum tidak sesuai dengan bentuk kaki dengan kelainan struktur.
Tidak hanya pada area kaki, mata ikan juga dapat terjadi pada area tangan. Contohnya pada orang dengan pekerjaan mengetik atau penggunaan alat tertentu tanpa menggunakan alat perlindungan diri. Hal ini dapat terjadi karena adanya tekanan atau gesekan secara berulang.
Gejala mata ikan
Selain ditandai dengan adanya penebalan pada permukaan kulit yang mengalami tekanan dan gesekan berulang, pada mata ikan dapat juga disertai dengan keluhan nyeri ketika mengalami peradangan. Penebalan kulit berupa benjolan kecil dan keras berwarna kekuningan atau keabuan dengan area tengah yang lebih tebal sehingga gambarannya serupa dengan mata ikan.
Cara mengatasinya
Pada fase awal mata ikan dapat diatasi dengan perawatan sendiri di rumah menggunakan batu apung untuk mengikis kulit mati yang tumbuh secara berlebihan. Dalam proses ini, melakukan perendaman dengan air hangat dapat sangat membantu untuk melembutkan kulit.
Selain itu, terapi topikal menggunakan obat yang mengandung asam salisilat dapat membantu melunakkan penebalan pada permukaan kulit. Jika kondisi tidak kunjung membaik dan mengganggu aktivitas, sangat disarankan untuk berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter.
Sangat penting untuk melakukan upaya pencegahan, khususnya untuk mencegah kekambuhan. Penggunaan alas kaki yang nyaman merupakan salah satu hal yang penting untuk mencegah kalus pada area kaki.
Meskipun mata ikan tidak bersifat berbahaya, namun keluhan nyeri yang ditimbulkan cukup mengganggu aktivitas. Pada orang dengan riwayat penyakit kronis seperti diabetes, gangguan sirkulasi darah maupun neuropati, kondisi ini harus lebih diperhatikan. Khususnya pada klavus yang disertai dengan infeksi dapat berisiko menimbulkan komplikasi berupa selulitis.
Perbedaan mata ikan dan kapalan
Meskipun keduanya terbentuk karena adanya tekanan dan gesekan berlebih pada area tubuh tertentu, namun keduanya berbeda. Mata ikan atau klavus biasanya memiliki inti di tengah dan hanya terbentuk di satu titik. Selain itu, klavus bersifat nyeri.
Sedangkan kapalan atau kalus tidak memiliki inti atau pusat dan biasanya tidak nyeri. Selain itu, kalus biasanya lebih menyebar atau bersifat lebih luas.