RS Bunda Group

Bunda Hospital Group

News & Articles

  • Home
  • Ambeien pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Ambeien pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

anak kecil sakit ambeien sedang buang air besar

Ambeien merupakan kasus yang cukup jarang ditemukan pada anak. Namun tidak menutup kemungkinan seorang anak bisa mengalaminya. Apakah ada perbedaan terkait gejala hingga penanganannya? Mari kita bahas lebih lanjut. 

Ambeien atau yang sering disebut dengan wasir merupakan kondisi dimana terdapat pelebaran pembuluh darah vena pada area rektum dan anus. Kondisi ini seringkali disebabkan oleh adanya peningkatan tekanan pada area tersebut hingga bisa menimbulkan prolaps pembuluh darah dan keluar melalui lubang anus. 

Penyebab ambeien pada anak 

Meskipun kasus ini cukup jarang terjadi pada anak, namun jika memiliki faktor risiko berupa peningkatan tekanan pada area rektum dan vena, seorang anakpun bisa saja mengalami ambeien.  

Penyebab tersering pada kasus ambeien pada anak adalah adanya sembelit atau konstipasi. Namun di sisi lain, diare kronis yang berlangsung cukup lama atau bahkan frekuensi yang cukup sering pada diare akut juga dapat meningkatkan risiko anak mengalami wasir. 

Selain itu, kebiasaan untuk duduk terlalu lama di toilet ketika buang air besar juga dapat meningkatkan risiko anak mengalami ambeien karena peningkatan tekanan pada area rektum dan anus berlangsung cukup lama. 

Bagaimana gejalanya pada anak? 

Sebenarnya tidak ada perbedaan yang signifikan antara gejala wasir pada anak dengan dewasa. Ambeien pada anak juga dapat digolongkan menjadi wasir dalam atau dalam istilah medis hemoroid interna dan wasir luar atau istilah medisnya hemoroid eksterna. 

Untuk hemoroid interna dapat terbagi menjadi beberapa stadium sebagai berikut: 

Grade 1 

Tidak teraba benjolan di sekitar anus. Namun dapat teraba saat pemeriksaan permukaan bagian dalam rektum. 

Grade 2 

Teraba benjolan di sekitar anus, khususnya setelah buang air besar. Namun benjolan dapat masuk kembali dengan sendirinya. 

Grade 3 

Teraba benjolan di sekitar anus, namun dapat masuk kembali dengan didorong manual. 

Grade 4 

Teraba benjolan di sekitar anus, namun tidak dapat masuk kembali meskipun sudah didorong secara manual. 

Selain teraba benjolan di sekitar anus, ketika mengalami ambeien dapat disertai keluhan BAB disertai darah. Darah berwarna merah segar dapat berbentuk garis pada permukaan feces atau menetes di akhir buang air besar. Selain itu, bisa juga disertai rasa nyeri, tidak nyaman, gatal hingga panas pada area di sekitar anus. 

Cara mengatasinya 

Berbeda dengan kasus ambeien pada dewasa yang tidak jarang memerlukan intervensi atau tindakan pembedahan, wasir pada anak biasanya dapat ditangani dengan edukasi, perbaikan pola makan dan obat oral maupun topikal. 

Edukasi 

Penting untuk mengajarkan anak agar tidak terlalu lama duduk di toilet, khususnya ketika buang air besar. Dengan cara ini, durasi area rektum dan anus mengalami tekanan yang besar akan lebih singkat sehingga dapat menurunkan risiko timbulnya ambeien dan menekan risiko perburukannya. 

Selain itu, penting untuk mengajak anak beraktivitas seperti olahraga ringan dan kegiatan lain yang serupa sehingga dapat menurunkan risiko sembelit dan ambeien. 

Ketika anak sudah mengalami ambeien, rendam area anus dengan air hangat dapat membantu mengurangi gejala nyeri dan tidak nyaman pada area sekitar anus. Kompres dingin juga dapat membantu meredakan keluhan nyeri dan membantu menghentikan perdarahan. 

Perbaikan pola makan 

Sangat penting untuk menjaga pola hidup sehat, termasuk pada usia dini. Konsumsi makanan dengan gizi seimbang, khususnya yang tinggi serat pada kasus ambeien. Serat dapat diperoleh dari sayur, buah, sereal dan biji-bijian. 

Selain itu, penting untuk mencukupi kebutuhan cairan harian untuk dapat membantu menurunkan risiko konstipasi atau sembelit yang dapat memicu timbulnya wasir. 

Obat oral dan topikal 

Pada kondisi konstipasi yang tidak membaik dengan perbaikan pola makan, biasanya akan diresepkan laksatif yang dapat dikonsumsi untuk dapat membantu melunakkan feses dan mengurangi tekanan pada area rektum dan anus. 

Selain itu, dapat juga diresepkan obat topikal berupa salep yang dapat dioleskan di sekitar anus unutk meredakan nyeri dan peradangan. 

Namun jika keluhan tidak kunjung membaik dengan terapi di atas, dokter yang menangani kemungkinan akan mempertimbangkan tatalaksana lebih lanjut dan bila perlu dilakukan tindakan pembedahan. 

 

Ditulis oleh dr. Valda Garcia
Ditinjau oleh dr. Ernest Eugene

Share This Article: