Ambeien bisa terjadi baik pria maupun wanita. Pada ibu hamil, risiko mengalami ambeien akan lebih tinggi. Mengapa bisa seperti itu? Mari kita bahas lebih lanjut.
Ambeien merupakan kondisi yang terjadi karena adanya pelebaran pembuluh darah vena pada area rektum dan anus. Hal ini seringkali terjadi karena adanya peningkatan tekanan pada area tersebut. Kondisi yang terjadi secara terus-menerus atau dalam jangka waktu yang cukup lama dapat menimbulkan pelebaran pembuluh darah hingga membentuk seperti benjolan.
Penyebab Ambeien
Secara garis besar, penyebab tersering adalah adanya tekanan berlebih pada area rektum dan anus. Hal ini bisa terjadi ketika seseorang mengalami konstipasi atau sembelit sehingga memerlukan upaya mengedan lebih keras ketika buang air besar.
Selain konstipasi, di sisi lain, ketika mengalami diare juga dapat meningkatkan risiko terbentuknya ambeien atau wasir. Meskipun tekanan pada area tersebut tidak terlalu tinggi ketika mengalami diare, namun karena berlangsung cukup sering atau melebihi batasan normal, jika terjadi secara terus menerus dan jangka panjang juga dapat menimbulkan wasir.
Selain sebab umum yang sering dialami, pada wanita yang sedang hamil juga dapat mengalami ambeien. Ketika hamil, janin yang tumbuh dan berkembang pada area rongga perut bagian bawah dapat menekan area saluran cerna bagian bawah, khususnya rektum dan anus sehingga risiko mengalami hemorrhoid atau ambeien akan lebih besar.
Risiko mengalami wasir biasanya akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia kehamilan. Hal ini berkaitan dengan ukuran janin yang semakin besar dan dampak penekanan juga akan semakin besar. Dengan kata lain, usia kehamilan pada trimester akhir biasanya risiko mengalami wasir akan lebih tinggi.
Gejala apa yang dialami?
Pada tahap awal, ketika mengalami ambeien bisa saja tidak mengalami keluhan sama sekali. Namun jika keluhan berlangsung cukup lama dan tidak ditangani dengan baik, bisa menimbulkan beberapa gejala dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Gejala khas yang seringkali dialami ketika ambeien adalah buang air besar disertai darah. Biasanya darah berwarna merah segar dan membentuk garis pada permukaan feces. Selain itu, darah juga dapat menetes pada akhir buang air besar.
Selain itu, tanda dan gejala khas yang sering dikeluhkan oleh pasien dengan hemorrhoid adalah adanya benjolan pada area anus. Karakteristik benjolan biasanya dapat menentukan derajat keparahan hemorrhoid, khususnya pada hemorrhoid interna.
Derajat 1
Pada fase ini, biasanya tidak teraba benjolan di sekitar anus. Namun pada pemeriksaan digital rektal dapat teraba benjolan pada permukaan bagian dalam rektum.
Derajat 2
Benjolan biasanya teraba pada area sekitar anus setelah buang air besar atau saat tekanan besar terdapat pada area rektum dan anus. Namun benjolan tersebut biasanya dapat masuk kembali dengan sendirinya.
Derajat 3
Pada kondisi ini, benjolan teraba pada area sekitar anus, namun harus didorong secara manual untuk dapat masuk kembali.
Derajat 4
Pada fase ini, benjolan biasanya sudah tidak dapat masuk kembali ke dalam anus meskipun dengan upaya mendorong secara manual.
Apakah harus melewati prosedur pembedahan?
Pada pemeriksaan kehamilan berkala dengan dokter spesialis obgyn sebagai antenatal care. Ketika mengalami gejala khas ambeien, sangat penting untuk memberitahukan dengan dokter yang menangani. Akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan diagnosis dan bila perlu akan dirujuk ke dokter spesialis bedah.
Penanganan ambeien tidak selalu dengan metode pembedahan. Sangat penting untuk menjaga pola makan tinggi serat dan cukup konsumsi air setiap harinya. Selain itu, akan diresepkan obat untuk membantu mengatasi konstipasi. Namun jika tidak kunjung membaik, terapi pembedahan dapat menjadi pertimbangan oleh dokter.
Ditulis oleh dr. Valda Garcia
Ditinjau oleh dr. Ernest Eugene