Bedah saraf merupakan salah satu bagian spesialisasi di bidang kedokteran. Penyakit apa saja yang ditangani dan terapi apa saja yang dapat dilakukan? Mari kita bahas lebih dalam.
Dalam ilmu kedokteran terdapat banyak bidang yang dapat digolongkan menjadi berbagai spesialisasi. Dalam bidang bedah sendiri, banyak bagian spesialisasi sendiri terkait dengan kompetensinya di bagian tertentu dalam tubuh.
Berbagai jenis spesialis bedah
Berikut adalah beberapa contoh dari spesialis bedah yang memiliki kompetensi lebih di bidang tertentu:
- Bedah gastrointenstinal terkait dengan sistem pencernaan.
- Bedah onkologi terkait dengan tumor khususnya kanker yang membutuhkan terapi pembedahan.
- Bedah kardiovaskular berkaitan dengan organ rongga dada, termasuk di dalamnya jantung dan paru-paru.
- Bedah vaskular berkaitan dengan pembuluh darah namun terlepas dari area otak.
- Bedah kolorektal terkait dengan usus besar, rektum dan anus.
- Bedah plastik dan rekonstruksi terkait dengan rekonstruksi organ dan jaringan, baik yang berkaitan dengan kosmetik maupun pasca trauma.
Dari berbagai jenis spesialis bedah tersebut yang memiliki kompetensi lebih di bagian tubuh tertentu, ada spesialis yang harus mengambil dokter spesialis bedah umum, namun ada juga yang langsung mengambil spesialis bedah khusus tersebut, salah satunya adalah bedah saraf.
Spesialis Bedah Bedah saraf
Spesialis bedah saraf merupakan seorang dokter yang berperan untuk mendiagnosis dan melakukan tatalaksana pada gangguan sistem saraf, termasuk sistem saraf pusat seperti otak dan sumsum tulang belakang, hingga sistem saraf tepi atau perifer.
Dokter spesialis bedah saraf dapat melakukan terapi secara holistik terkait penyakit yang ditangani sesuai dengan kompetensinya. Bila dari hasil pertimbangan dokter spesialis bedah saraf yang menangani belum memerlukan tindakan operasi, tidak menutup kemungkinan dapat diberikan terapi oral dan evaluasi secara rutin dan berkala.
Subspesialis bedah saraf
Sama seperti dokter spesialis bedah umum memiliki subspesialisasi yang lebih spesifik lagi terkait dengan bagian tubuh yang ditangani, spesialis bedah saraf juga memiliki berbagai jenis subspesialisasi.
Beberapa jenis subspesialisasi bedah saraf yang dapat ditemukan adalah bedah tulang belakang atau spinal surgery, bedah saraf vaskular atau vascular neurosurgery, bedah saraf perifer atau peripheral nerve surgery, dan lain sebagainya.
Sebagai dokter spesialis bedah saraf, kompetensi tersebut dipenuhi secara umum, namun untuk kasus sulit yang membutuhkan penanganan khusus dan lebih lanjut, biasanya dapat dikonsultasikan dengan dokter yang sudah subspesialis di bidang tersebut.
Penyakit yang ditangani
Dokter spesialis bedah saraf seringkali menangani kasus yang berkaitan dengan persarafan dan membutuhkan pembedahan. Berikut adalah beberapa kasus yang sering ditangani oleh dokter spesialis bedah saraf:
- Tumor otak dan tulang belakang, Tumor jinak maupun keganasan yang berlokasi pada sistem saraf pusat biasanya ditangani oleh dokter spesialis bedah saraf.
- Aneurisma otak, Kondisi dimana terdapatnya pelebaran pembuluh darah yang rentan pecah.
- Malformasi arteriovenosa, Bentuk pembuluh darah yang abnormal dapat meningkatkan risiko perdarahan.
- Cedera otak dan sumsum tulang belakang, Cedera akibat trauma pada area kepala dan tulang belakang berisiko menimbulkan kerusakan pada saraf.
- Hernia diskus, Kondisi ini dapat menimbulkan penekanan saraf pada area tulang belakang dan sering disebut dengan saraf terjepit.
- Hidrosefalus, Terdapat penumpukan cairan di otak yang memerlukan tindakan operasi seperti pemasangan shunt untuk mengalirkan cairan dan menurunkan tekanan di dalam rongga kepala.
- Stroke perdarahan, Kondisi pecahnya pembuluh darah otak membutuhkan tatalaksana segera untuk dapat mengatasinya sebelum menimbulkan komplikasi seperti kelumpuhan permanen hingga penurunan kesadaran.
Terdapat begitu banyak jenis penyakit terkait sistem saraf yang harus ditangani oleh dokter spesialis bedah saraf. Setiap penyakit membutuhkan penanganan yang berbeda. Untuk kasus tumor, seringkali dilakukan tindakan kraniotomi disertai dengan pengangkatan tumor dan pengambilan sampel untuk evaluasi lebih lanjut.
Pada kasus yang menyebabkan penekanan saraf pada area tulang belakang dapat dilakukan laminektomi atau diskektomi untuk dapat menurunkan proses penekanan pada area tersebut.
Untuk kasus hidrosefalus dimana membutuhkan tindakan untuk mengeluarkan cairan berlebih pada area otak, dapat dilakukan tindakan ventriculoperitoneal (VP) shunt dengan mengalirkan cairan ke area rongga perut atau peritoneal.
Namun dapat juga dilakukan tindakan tanpa sayatan seperti dengan menggunakan metode gamma knife. Metode ini dapat dilakukan pada kasus tumor otak atau malformasi arteriovenosa.
Dokter spesialis bedah saraf akan melakukan berbagai pertimbangan sebelum menentukan metode apa yang akan dipilih dan paling tepat untuk mengatasi kondisi pasien dengan penyakit tertentu.
Ditulis oleh dr. Valda Garcia
Ditinjau oleh dr. Ernest Eugene