Wanita lebih sering mengalami infeksi saluran kemih karena bentuk anatomis salurannya. Apakah hal ini dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal? Mari kita bahas lebih lanjut, termasuk berbagai gejala yang mungkin ditemukan.
Wanita dan pria memiliki struktur saluran kemih yang berbeda. Bentuk saluran kemih bagian akhir yaitu uretra pada wanita cenderung lebih pendek dan lebih rentan mengalami infeksi.
Jika seseorang mengalami infeksi saluran kemih dalam jangka waktu cukup panjang atau tidak ditangani dengan baik, infeksi dapat meluas hingga ke saluran kemih atas, hingga ke bagian ginjal dan mempengaruhi fungsi ginjal. Kondisi ini tidak menutup kemungkinan menimbulkan komplikasi berupa gagal ginjal.
Namun hal ini merupakan salah satu faktor dari berbagai hal lain yang bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit ginjal, yang bisa terjadi pada pria maupun wanita.
Apakah wanita lebih berisiko mengalami penyakit ginjal?
Penyakit ginjal bisa disebabkan oleh banyak hal, faktor genetik, peradangan, infeksi, sumbatan, batu saluran kemih, tumor dan penyebab lainnya. Meskipun pada wanita risiko infeksi saluran kemih cenderung lebih tinggi, namun pada pria bisa jadi memiliki faktor risiko lain yang bisa menyebabkan penyakit ginjal.
Contoh faktor risiko yang lebih tinggi atau lebih sering ditemukan pada pria adalah hipertensi dan diabetes melitus yang tidak terkontrol dengan baik. Tekanan darah tinggi dan kadar gula dalam darah yang tidak terkontrol dapat memperberat kerja ginjal dan dalam jangka panjang bisa memicu terjadinya penyakit ginjal, termasuk gagal ginjal.
Dengan kata lain, risiko wanita dan pria memiliki tingkat yang sama untuk mengalami penyakit ginjal, sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor risiko lain yang bisa memicunya.
Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga pola hidup sehat dengan konsumsi makanan dengan gizi seimbang, memenuhi kebutuhan cairan harian dan rutin berolahraga.
Gejala sakit ginjal pada wanita
Lokasi ginjal pada wanita maupun pria tidak jauh berbeda, sehingga ketika mengalami penyakit ginjal, biasanya gejala yang dialami cenderung tidak jauh berbeda.
Gejala umum yang sering ditemukan pada kasus sakit ginjal adalah nyeri punggung bagian bawah atau bagian pinggang. Nyeri bisa dirasakan mendadak pada kasus akut, namun bisa juga berangsur semakin berat pada kasus kronis.
Selain itu, bisa disertai dengan perubahan pada urin, seperti volume urin yang menurun, perubahan warna dan bau, hingga frekuensi buang air kecil yang lebih sering. Hal ini sangat dipengaruhi oleh penyebab utama penyakit yang menimbulkan keluhan pada ginjal.
Pada gangguan fungsi ginjal, seringkali disertai dengan pembengkakan pada bagian ujung tubuh, seperti pada kaki dan tangan. Selain itu, sering juga disertai dengan keluhan mudah lelah.
Dalam kasus kronis, dimana racun dalam tubuh tidak dapat dibuang dengan baik oleh ginjal, tidak jarang disertai dengan keluhan gatal-gatal pada seluruh tubuh. Hal ini biasanya tidak disertai dengan ruam apapun pada permukaan kulit. Gatal dirasakan di dalam tubuh.
Gejala lain yang juga sering ditemukan pada sakit ginjal adalah penurunan nafsu makan, mual dan muntah hingga kram otot. Meskipun tidak khas, bisa dilakukan evaluasi secara keseluruhan untuk memastikan apakah memang ada kemungkinan keluhan disebabkan oleh gangguan pada ginjal.
Gejala yang khas pada wanita, biasanya berkaitan erat dengan penyebabnya. Misalnya pada kasus infeksi saluran kemih, terasa panas saat buang air kecil, urin cenderung keruh, buang air kecil lebih sering dan terasa tidak tuntas.
Jika disebabkan oleh infeksi lain seperti peradangan pada panggul yang memicu terjadinya gangguan ginjal, biasanya disertai dengan keluhan nyeri pada area tersebut. Selain itu, tidak jarang juga mempengaruhi siklus menstruasi pada wanita.
Jika mengalami berbagai gejala khas di atas, terlebih jika memiliki faktor risiko tertentu yang bisa memicu terjadinya sakit ginjal, sangat disarankan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut, diagnosa dini dan memperoleh penanganan yang tepat.
Ditulis oleh dr. Valda Garcia
Ditinjau oleh dr. Ernest Eugene