Ginjal merupakan organ yang memiliki peranan penting untuk metabolisme tubuh. Ketika mengalami gagal ginjal, tidak jarang berujung menimbulkan berbagai komplikasi. Apa saja faktor risiko dan cara mencegahnya? Mari kita bahas lebih lanjut.
Ginjal memiliki peranan penting untuk menjaga stabilitas metabolisme tubuh. Fungsi utama ginjal adalah filtrasi, yaitu untuk menyaring aliran darah yang masuk ke dalam sirkulasi ginjal, mengeluarkan zat beracun dari dalam tubuh hingga keluar melalui urin.
Dalam proses tersebut, ginjal juga mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit dari dalam tubuh. Ketika tubuh sedang mengalami dehidrasi, misalnya pada kondisi diare hebat dengan asupan cairan yang kurang, ginjal akan berupaya menurunkan produksi urin agar di dalam tubuh tetap memiliki jumlah cairan yang cukup dan menjaga keseimbangan elektrolit.
Tidak hanya mengeluarkan zat beracun dalam tubuh, mengatur volume urin dan menjaga keseimbangan elektrolit, ginjal juga berperan mengatur keseimbangan asam basa dalam tubuh. Jika tidak terjaga dengan baik, risiko berat bisa muncul hingga penurunan kesadaran.
Pada ginjal juga terdapat enzim yang mengatur tekanan darah. Oleh karena itu, ginjal juga memiliki peranan penting untuk membantu menjaga stabilitas tekanan darah pada tubuh seseorang.
Selain enzim, ginjal juga memproduksi hormon eritropoietin yang berperan dalam produksi sel darah merah. Selain itu, terdapat kalsitriol yang membantu menjaga kesehatan tulang.
Penyebab gagal ginjal
Berdasarkan perjalanan penyakitnya, gagal ginjal bisa dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu gagal ginjal akut dan gagal ginjal kronis.
Gagal ginjal akut atau acute kidney injury (AKI) biasanya terjadi secara tiba-tiba dan mendadak. Dapat terjadi dalam beberapa jam hingga beberapa hari dari terjadinya penyebabnya. Sedangkan untuk gagal ginjal kronis atau chronic kidney disease (CKD) terjadi secara bertahap, bisa terjadi setelah beberapa bulan hingga bertahun-tahun dari awal mula terjadinya penyebab utama yang mendasarinya.
Kondisi AKI membutuhkan penanganan segera karena biasanya masih bisa diatasi dengan cepat sebelum terjadi berbagai komplikasi yang sulit untuk dikontrol. Sedangkan kondisi CKD memerlukan terapi dan kontrol jangka panjang.
Pada kondisi CKD di tahap awal, seringkali tidak menimbulkan keluhan sedikitpun karena tidak menimbulkan gangguan dalam beraktivitas. Oleh karena itu, kondisi CKD sering dijumpai pada kasus dengan kondisi berat dan disertai berbagai komplikasi.
Penting untuk melakukan skrining rutin dengan melakukan medical check up secara berkala agar dapat diketahui sedini mungkin dan memperoleh terapi yang tepat sebelum menimbulkan komplikasi karena keterlambatan diagnosis dan terapi.
Banyak hal yang bisa menyebabkan kondisi gagal ginjal, seperti riwayat diabetes melitus dengan kadar gula darah tidak terkontrol dengan baik, hipertensi dengan tekanan darah tidak terkontrol, peradangan pada ginjal dan infeksi saluran kemih berulang.
Selain itu, gagal ginjal juga dapat disebabkan oleh sumbatan atau batu saluran kemih, penyakit gagal jantung kongestif, konsumsi obat-obatan jangka pajang dengan efek samping pada ginjal, kista hingga autoimun.
Pencegahan gagal ginjal
Gagal ginjal bisa terjadi pada siapa saja, golongan usia manapun, dengan berbagai faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya gagal ginjal. Kondisi AKI biasanya lebih sering terjadi pada usia muda, sedangkan CKD pada usia lanjut. Namun pada beberapa kasus bisa terjadi sebaliknya, bergantung pada penyebab utama yang mendasarinya.
Beberapa upaya dapat dilakukan untuk membantu mencegah gagal ginjal, seperti menjaga pola hidup sehat, jaga konsumsi makanan dengan gizi seimbang, minum air yang mencukupi kebutuhan cairan harian dan rutin olahraga.
Lakukan kontrol tekanan darah dengan menghindari konsumsi makanan dan minuman tinggi garam atau natrium. Kontrol gula darah dengan baik dengan menghindari makanan maupun minuman tinggi gula.
Selain itu, hindari konsumsi NSAID (non steroidal anti inflammatory drugs) dan obat lain yang memiliki efek samping mengganggu fungsi ginjal dalam jangka panjang. Hindari merokok, karena kebiasaan ini dapat merusak pembuluh darah, termasuk pada ginjal.
Ginjal berperan untuk mengeluarkan zat beracun dalam tubuh. Oleh karena itu, dengan mengurangi konsumsi alkohol dapat membantu menurunkan beban kerja ginjal.
Dengan berbagai upaya tersebut, dapat membantu upaya pencegahan gagal ginjal. Penting untuk melakukan skrining rutin sebelum muncul gejala agar penanganan lebih cepat dan tepat sebelum terjadi komplikasi.
Ditulis oleh dr. Valda Garcia
Ditinjau oleh dr. Ernest Eugene