RS Bunda Group

Bunda Hospital Group

News & Articles

  • Home
  • Mengenal Apa Itu MRI dan Fungsinya Dalam Prosedur Kesehatan

Mengenal Apa Itu MRI dan Fungsinya Dalam Prosedur Kesehatan

hasil dari MRI

Salah satu pemeriksaan penunjang yang sering disarankan untuk membantu menegakkan diagnosis adalah pemeriksaan MRI. Apa sebenarnya yang dapat dilihat dari pemeriksaan MRI dan kapan harus dilakukan? Mari kita bahas lebih lanjut. 

Untuk dapat menegakkan diagnosis suatu penyakit dibutuhkan serangkaian pemeriksaan dari anamnesis atau wawancara medis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Dalam pemeriksaan penunjang, dokter dapat melakukan pemeriksaan darah dan imaging dan salah satunya adalah MRI. 

Pemeriksaan penunjang 

Pemeriksaan penunjang yang dapat disarankan oleh dokter dapat sangat bervariasi, berdasarkan jenis diagnosis yang akan ditegakkan dan diagnosis banding yang ingin disingkirkan. 

Pemeriksaan imaging yang disarankan dapat berupa rontgent, CT scan, MRI atau pemeriksaan lainnya. Hal ini sangat dipengaruhi oleh jenis jaringan yang ingin diperiksa lebih lanjut sebagai target utama pemeriksaan. 

Pemeriksaan x-ray menggunakan radiasi sinar X untuk menghasilkan gambar 2 dimensi dan seringkali digunakan untuk melihat struktur jaringan yang keras seperti tulang yang mengalami fraktur. 

Pemeriksaan CT scan atau comuted tomography merupakam kombinasi antara sinar X dan komputer untuk menghasilkan gambar 3 dimensi. Pemeriksaan ini seringkali dilakukan pada riwayat trauma atau dengan kondisi darurat karena dapat dilakuakn dengan cepat. Tidak hanya menilai tulang, dapat juga melihat organ seperti paru, hati, pankreas hingga tulang pada kondisi stroke. 

Pemeriksaan USG atau ultrasonografi merupakan salah satu pemeriksaan imaging. Pemeriksaan ini menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi. Pemeriksaan ini relatif aman karena tidak menggunakan radiasi. Namun hasil pemeriksaan kurang jelas untuk area yang mengandung gas atau tulang. 

Magnetic resonance imaging 

Metode pemeriksaan MRI menggunakan medan magnet kuat dan gelombang radio. Pemeriksaan ini juga bersifat aman karena tidak menggunakan radiasi. Pemeriksaan ini seringkali digunakan untuk melakukan pemeriksaan terhadap jaringan lunak seperti otak, sumsum tulang belakang, otot, ligamen dan organ dalam lainnya. 

Pemeriksaan ini sering dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosis dan menilai derajat keparahan pada kasus tumor, gangguan saraf dan cedera muskuloskeletal. Meskipun memiliki begitu banyak kelebihan, namun pemeriksaan MRI relatif lebih mahal, tidak bisa digunakan untuk orang yang memiliki implan logam dan pemeriksaannya membutuhkan durasi waktu yang lebih lama yaitu sekitar 30-60 menit.  

Pemeriksaan MRI 

MRI merupakan pemeriksaan imaging yang cukup diandalkan untuk membantu menegakkan diagnosis penyakit yang berkaitan dengan sistem saraf pusat, yaitu otak dan sumsum tukang belakang. Pemeriksaan ini dapat menilai adanya tumor, stroke, aneurisma, dan cocok pada kondisi dengan riwayat trauma. 

Selain itu, untuk kondisi gangguan pada muskuloskeletal, seperti cedera otot, ligamen maupun persendian dapat diperiksa dengan baik dan detail. Kondisi robekan ligamen seperti ACL maupun cedera rotator cuff dapat terlihat dengan jelas melalui pemeriksaan MRI. 

Pemeriksaan jantung dan pembuluh darah, deteksi kanker maupun evaluasi organ internal juga dapat dilihat lebih lanjut dengan metode MRI. Pemeriksaan MRI dapat juga dikombinasikan dengan penggunaan kontras untuk dapat memperjelas hasil pemeriksaan. 

Persiapan pemeriksaan MRI 

Sebelum melakukan pemeriksaan MRI, umumnya akan diminta untuk melepas seluruh pakaian dan aksesoris, khususnya yang berbahan dasar logam. Selain itu, jika ada riwayat penggunaan implan logam, hal ini sangat penting untuk diberitahu sebelum dilakukan pemeriksaan. 

Persiapan dengan atau tanpa puasa tergantung jenis pemeriksaan MRI yang akan dilakukan. Jika pemeriksaan regio tubuh tertentu atau jika membutuhkan penggunaan kontras biasanya dapat diminta untuk berpuasa. Selain itu, sebelum pemeriksaan menggunakan kontras akan dilakukan pemeriksaan fungsi ginjal dan riwayat alergi. 

 

 

Ditulis oleh dr. Valda Garcia
Ditinjau oleh dr. Ernest Eugene

Share This Article: