RS Bunda Group

Bunda Hospital Group

News & Articles

  • Home
  • Mengenal Robotic Surgery dan Kapan Harus Mendapatkan Tindakan

Mengenal Robotic Surgery dan Kapan Harus Mendapatkan Tindakan

RSU Bunda Jakarta: Pelopor Robotic Surgery

Seiring dengan perkembangan teknologi, berbagai bidang mengalami kemajuan yang begitu pesat, termasuk dalam dunia medis. Tidak hanya terkait administratif, namun juga berdampak besar dalam tindakan operasi yang dibantu dengan robot.

Kemajuan teknologi di dunia membuka kemajuan yang begitu pesat di seluruh belahan dunia dan di berbagai bidang. Hal ini juga mempengaruhi perkembangan di dunia medis, termasuk di Indonesia. Perkembangan teknologi memberikan begitu banyak kemudahan, dari segi administratif, konsultasi hingga tindakan operasi.

Apa itu robotic surgery?

Robotic surgery merupakan metode bedah dimana dokter bedah menggunakan sistem robotik ketika melakukan tindakan operasi. Walaupun menggunakan istilah robotic, namun kontrol penuh tetap berada di tangan dokter spesialis bedah yang melakukan tindakan.

Instrumen bedah seperti pisau bedah dan alat lainnya akan dipegang oleh lengan robot yang kemudian dihubungkan dengan alat pengontrol yang diarahkan oleh dokter. Dokter juga akan melihat gambaran kondisi area yang akan dibedah secara langsung menggunakan layar.

Dengan menggunakan metode ini, maka tindakan operasi akan lebih presisi, fleksibel dan terkontrol dibandingkan dengan metode konvensional. Namun di sisi lain, dokter tetap dapat melakukan kontrol secara penuh.

Metode ini seringkali digunakan pada tindakan operasi yang bersifat kompleks seperti yang berkaitan dengan urologi, ginekologi, onkologi dan jantung. Dengan menggunakan metode ini, biasanya proses pemulihan akan relatif lebih cepat karena luka insisi yang lebih kecil. Selain itu, risiko mengalami komplikasi juga akan lebih rendah.

Apakah sudah ada di Indonesia?

Perkembangan teknologi begitu pesat di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Hal ini berdampak juga dalam perkembangan teknologi di bidang medis. Meskipun belum seluruh rumah sakit di Indonesia menggunakan metode robotic surgery, namun kita dapat menemukannya di beberapa fasilitas kesehatan.

Operasi yang menggunakan robotic surgery

Tindakan operasi yang membutuhkan presisi yang begitu tinggi sangat cocok menggunakan metode robotic suurgery. Di Indonesia sendiri, ada beberapa tindakan operasi yang sudah menggunakan metode ini.

Prostat

Pada pasien dengan kanker prostat biasanya diperlukan tindakan pengangkatan prostat untuk mencegah penyebaran sel kanker ke jaringan hingga organ lain di sekitarnya. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan prostatektomi. Tindakan ini dapat menggunakan metode robotic surgery dengan harapan pemulihannya akan lebih cepat dan menurunkan risiko munculnya berbagai komplikasi.

Bedah kardiovaskular

Tindakan bedah jantung membutuhkan harus dilakukan dengan sangat presisi karena risikonya begitu besar, khususnya jika berkaitan dengan katup jantung. Oleh karena itu, dengan kasus ini, metode robotic surgery dapat menjadi pilihan.

Bedah ginekologi

Pada beberapa kasus yang membutuhkan pengangkatan rahim atau histerektomi dan pengangkatan miom atau miomektomi pada kondisi mioma uteri membutuhkan upaya tindakan dengan presisi yang tinggi. Oleh karena itu, penggunakan metode robotic surgery dapat menjadi pilihan.

Operasi Saluran Cerna

Pada kondisi hernia, kanker kolon dan berbagai kasus lainnya, penggunaan metode robotic surgery dapat menjadi pilihan karena luka operasi yang relatif lebih kecil sehingga proses pemulihan akan lebih cepat dan menurunkan risiko komplikasi pasca tindakan operasi.

Operasi Saluran Kemih

Tidak hanya dipakai dalam operasi saluran cerna, upaya ini juga dapat dilakukan untuk mengatasi gangguan pada organ dan saluran kemih seperti ginjal. Jika upaya pengangkatan ginjal atau nefrektomi dibutuhkan, maka penggunakan metode robotic surgery dapat menjadi pilihan.

Begitu banyak kasus yang dapat ditangani dengan melakukan tindakan operasi menggunakan metode robotic surgery. Tidak hanya kasus yang terlampir di atas, namun tidak menutup kemungkinan, seiring dengan semakin berkembangnya teknologi dinbidnag medis dapat menambah cakupan metode ini.

Perbedaan metode robotic surgery dengan konvensional

Secara garis besar, sebenarnya tidak ada perbedaan yang signifikan dalam persiapan tindakan sebelum operasi menggunakan metode robotic surgery dengan konvensional. Namun penting untuk memberikan edukasi agar pasien lebih tenang dan memahami apa yang dimaksud dengan robotic surgery.

Saat evaluasi pra operasi, dokter akan melakukan kesiapan pasien secara umum dan menyeluruh sebelum tindakan operasi. Jika metode yang digunakan menggunakan metode robotic surgery, biasanya dokter akan memastikan anatomis pasien lebih lagi dengan melakukan serangkaian pemeriksaan imaging bila diperlukan.

Sebelum tindakan operasi, biasanya pasien akan diminta untuk berpuasa karena akan dilakukan pembiusan. Hal yang sama juga akan dilakukan pada metode robotic surgery. Namun pada metode konvensional, biasanya akan lebih diperhatikan permukaan area yang akan dioperasi karena berkaitan dengan luka operasi yang lebih besar. Sedangkan pada robotic surgery biasanya luka operasi akan relatif lebih kecil.

Sangat penting untuk melakukan edukasi yang jelas pada pasien dan angota keluarga terkait apa itu robotic surgery. Hal ini sangat penting dan dapat membantu menurunkan kekhawatiran pasien sebelum tindakan operasi dilakukan. Karena masih banyak yang beranggapan bahwa dengan robotic surgery operasi sepenuhnya dilakukan oleh robot tanpa campur tangan dokter. Padahal hal tersebut keliru.

Pada robotic surgery, akan dilakukan pembiusan secara umum. Sedangkan pada metode konvensional, upaya pembiusan sangat dipengaruhi oleh tindakan yang akan dilakukan. Dapat diberikan pembiusan lokal maupun umum.

Upaya persiapan sebelum tindakan jika menggunakan robotic surgery mungkin akan lebih lama karena tidak hanya mempersiapkan pasien dan dokter, alat robotic surgery yang akan digunakan juga harus dipersiapkan agar optimal. Namun untuk pengerjaannya mungkin saja bisa sama atau bahkan lebih cepat.

Sedangkan untuk pasca tindakan operasi, biasanya proses pemulihan pada tindakan yang menggunakan robotic surgery akan relatif lebih singkat. Hal ini berkaitan dengan luka operasi yang lebih kecil sehingga akan lebih cepat pulih dan risiko komplikasi lebih kecil.

Jadi mana yang lebih baik?

Untuk dapat menentukan metode mana yang lebih baik, sangat penting untuk berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter spesialis bedah yang menangani. Kasus demi kasus membutuhkan evaluasi dan penanganan yang berbeda.

Hal ini sangat dipengaruhi oleh begitu banyak faktor. Dari derajat keparahan, lokasi tindakan, urgency, dan lain sebagainya. Ada kasus yang memiliki pilihan dapat ditangani dengan tindakan robotic surgery, namun ada juga yang tidak memiliki pilihan lain di luar tindakan operasi konvensional.

Tindakan konvensional tidak sepenuhnya kuno. Bahkan saat ini, banyak kasus yang lebih baik ditangani dengan metode operasi konvensional karena tidak dapat dikerjakan dengan optimal menggunakan robotic surgery. Oleh karena itu, sangat penting untuk berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter spesialis yang menangani untuk dapat menentukan jenis metode tindakan operasi yang tepat.

Selain itu, tindakan operasi menggunakan robotic surgery belum dapat dengan mudah ditemukan di seluruh fasilitas kesehatan. Bahkan tidak semua rumah sakit di kota besar memiliki teknologi ini. Oleh karena itu, penting juga untuk memilih fasilitas kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan tindakan yang akan dilakukan.

Di sisi lain, tindakan operasi menggunakan robotic surgery relatif lebih mahal. Hal ini disebabkan oleh alatnya sendiri yang harganya mahal, biaya pelatihan tenaga kesehatan, perawatan dan sebagainya. Namun hal ini terjadi karena metode ini relatif baru di dunia medis. Seiring dengan berjalannya waktu, seharusnya penyebaran akan lebih merata sehingga akan lebih mudah untuk dijangkau.

 

Ditulis oleh dr. Valda Garcia
Ditinjau oleh dr. Ernest Eugene

Share This Article: