RS Bunda Group

Bunda Hospital Group

News & Articles

  • Home
  • Persalinan ERACS – Apa Saja Kelebihannya?

Persalinan ERACS – Apa Saja Kelebihannya?

Persalinan ERACS - Apa Saja Kelebihannya?

Secara garis besar, metode persalinan dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu metode persalinan normal dan dengan metode operasi. Belakangan ini seringkali kita dengar istilah persalinan ERACS. Apakah perbedaannya dengan metode sebelumnya? Mari kita bahas lebih lanjut. 

Setelah melewati proses kehamilan sekitar 38-40 minggu, maka akan tiba waktunya untuk menjalani proses persalinan. Pada dasarnya, metode persalinan dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu persalinan normal atau per vaginam dan persalinan dengan tindakan operasi yang dikenal juga dengan operasi caesar. 

Persalinan Normal 

Persalinan normal adalah proses persalinan dengan upaya melahirkan bayi melalui jalan lahir atau vagina ibu. Banyak yang menginginkan untuk dapat menjalani persalinan dengan metode ini karena proses pemulihan yang relatif lebih cepat. 

Selain itu, kelebihan lain dari persalinan normal adalah risiko infeksi yang lebih rendah karena tidak ada sayatan baru yang perlu dibuat seperti pada metode pembedahan. Dengan kondisi ini, maka risiko mengalami indeksi akan lebih rendah. 

Pada proses persalinan normal, ketika bayi melewati jalan lahir maka akan terjadi penekanan pada organ paru sehingga secara manual cairan di dalamnya akan keluar. Hal ini sangat membantu meminimalisir risiko gangguan pernapasan pada bayi baru lahir. 

Banyak ibu yang lebih menginginkan menjalani persalinan dengan metode ini karena akan memiliki pengalaman emosional yang kuat. Namun perlu diperhatikan juga berbagai faktor secara keseluruhan untuk menilai apakah dapat menggunakan metode ini atau ada faktor lain yang menjadi penyulit. 

Selain memiliki begitu banyak kelebihan, namun persalinan normal juga dapat menimbulkan trauma pada ibu karena rasa sakit yang dialami selama kontraksi hingga persalinan. Meskipun metode untuk membantu meredakan nyeri dapat diterapkan, namun toleransi nyeri antara satu orang dengan yang lain dapat sangat berbeda. 

Meskipun tidak selalu, namun dapat juga terjadi risiko robeknya perineum pada saat persalinan. Hal ini dapat meningkatkan nyeri, risiko perdarahan hingga infeksi. Selain itu, metode persalinan normal terkadang bisa membutuhkan waktu yang lebih panjang dari seharusnya dan memerlukan intervensi lain seperti penggunaan forsep atau vakum. 

Persalinan Caesar 

Kategori lainnya dalam proses persalinan adalah dengan tindakan operasi caesar atau yang dikenal juga dengan C-section. Metode ini dilakukan dengan prosedur pembedahan sayatan pada area perut. Berbeda dengan persalinan normal, dimana bayi akan keluar melalui jalan lahir, pada metode ini bayi akan keluar melalui luka sayatan pada area perut dan rahim ibu. 

Metode ini cukup diminati karena biasanya tanggal persalinan dapat dipersiapkan dan disesuaikan. Namun meskipun sudah dijadwalkan, bisa saja ada kondisi medis tertentu yang menuntut proses persalinan menjadi lebih cepat atau lebih lama dari yang telah dijadwalkan. 

Metode ini juga cukup diminati karena risiko ibu mengalami robeknya perineum atau trauma pada vagina dapat dihindari. Selain itu, metode ini juga dapat menjadi jalan keluar untuk kondisi bayi yang posisinya sungsang, mengalami komplikasi tertentu atau pada ibu dengan riwayat operasi caesar sebelumnya. 

Selain memiliki begitu banyak kelebihan, namun metode ini juga memiliki kelemahan seperti proses pemulihan yang cenderung lebih lama dibanding dengan persalinan normal. Hal ini terjadi karena adanya sayatan baru yang dibuat pada area perut dan cukup dalam karena harus menembus hingga rahim. 

Dengan ada luka yang membutuhkan waktu untuk pulih lebih lama, maka ibu juga akan merasa tidak nyaman dalam beraktifitas setiap hari. Ibu akan lebih lama untuk beristirahat atau berbaring sehingga pergerakannya juga akan minimal.  

Selain itu, pasca tindakan operasi dapat memiliki berbagai risiko seperti infeksi pasca operasi, perdarahan hingga berbagai reaksi terhadap anestesi dan berbagai obat yang diberikan selama dan setelah operasi. 

Berbeda dengan bayi yang lahir melalui jalan lahir atau per vaginam, dimana organ paru akan mengalami penekanan sehingga cairan di dalamnya dapat keluar, bayi yang lahir melalui metode ini tidak mengalaminya. Oleh karena itu, risiko mengalami gangguan pernapasan akan lebih tinggi. Penting untuk melakukan evaluasi yang lebih ketat pada bayi baru lahir dengan metode ini. 

Setelah melewati operasi caesar, maka akan terdapat jaringan parut pada luka sayatan operasi. Hal ini perlu diperhatikan kondisinya agar tidak mengalami berbagai komplikasi pada proses kehamilan dan persalinan berikutnya. 

Pada ibu dengan riwayat persalinan dengan metode operasi biasanya untuk persalinan berikutnya akan menggunakan metode yang sama karena relatif lebih aman. Meskipun tidak menutup kemungkinan terjadinya VBAC atau persalinan normal setelah operasi caesar.  

Namun hal ini membutuhkan lebih lanjut dan menyeluruh oleh dokter spesialis obgyn yang menangani untuk dapat memastikan keamanan dan kenyamanan bagi ibu dan bayi. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan kondisi dan kebutuhan ibu dan bayi dalam menentukan metode persalinan yang akan dipilih. 

Persalinan ERACS 

Belakangan ini seringkali kita mendengar istilah persalinan dengan metode ERACS. Apakah ini merupakan metode baru yang jauh berbeda dengan dua metode sebelumnya yang telah kita bahas? Mari kita pelajari lebih dalam. 

ERACS atau Enhanced Recovery After Caesarean Surgery bukanlah satu metode persalinan yang baru. Namun ERACS merupakan bentuk pengembangan dari metode persalinan dengan tindakan operasi atau C-section. 

Metode ini bisa dikatakan menjadi solusi untuk ibu yang ingin memilih metode persalinan dengan tindakan operasi namun ingin proses pemulihannya lebih cepat. Yang berbeda antara ERACS dengan C-section biasa berada pada proses pendekatannya yang lebih modern dan holistik dengan tujuan mempercepat proses pemulihan ibu. 

Dengan metode ini, intensitas nyeri yang dialami ibu pada saat proses dan pasca persalinan akan relatif lebih rendah dibandingkan dengan operasi caesar biasa. Selain itu, karena nyeri yang relatif lebih ringan, ibu dapat lebih cepat melakukan mobilisasi sehingga dapat lebih cepat untuk beraktivitas kembali. 

Ibu juga dapat memperoleh nutrisi lebih cepat dibandingkan dengan operasi caesar biasa sehingga proses pemulihan akan lebih cepat dan mengurangi durasi rawat inap. Tidak hanya dokter spesialis obgyn yang menangani yang berperan penting dalam metode ini, tapi kolaborasi dengan tenaga medis lain seperti dokter spesialis anestesi dna perawat yang menangani.  

Selain itu, tidak hanya pada saat proses persalinan dan tindakan operasi yang penting, namun dari proses persiapan operasi hingga evaluasi pasca operasi juga sangat penting dalam metode persalinan ERACS ini.  

Apa perbedaan antara C-section biasa dengan ERACS? 

Anestesi atau metode pembiusan yang digunakan pada tindakan operasi caesar konvensional dengan ERACS memiliki metode yang sama, yaitu spinal anestesi pada area tulang belakang atau epidural.  

Namun kandungan obat anestesi yang diberikan relatif berbeda. Pada ERACS ada kombinasi pereda nyeri tertentu yang memiliki efek analgesik lebih lama. Selain itu, penggunaan opioid pada metode ERACS diminimalisir sehingga efek samping seperti mual, muntah dan sembelit dapat dihindari.  

Selain itu, pada saat tindakan operasi dengan metode ERACS, dokter spesialis obgyn yang menangani akan menggunakan teknik bedah yang lebih lembut sehingga meminimalisir trauma pada jaringan sehingga proses pemulihannya akan lebih cepat. Dengan metode ini, risiko perdarahan dan infeksi juga akan lebih rendah. 

Dengan efek analgesik yang lebih lama dan proses pemulihan lebih cepat, maka ibu akan lebih cepat pulih dan dapat beraktivitas kembali. Hal ini juga akan menurunkan risiko ibu mengalami trombosis vena dalam atau DVT. 

Dengan kata lain, ERACS merupakan pengembangan dari metode persalinan dengan tindakan operasi atau C-section. Metode ini berfokus pada pendekatan secara menyeluruh atau holistik dari persiapan, tindakan hingga pasca operasi sehingga ibu akan lebih cepat pulih dan meminimalisir terjadinya komplikasi pasca tindakan operasi. 

Untuk dapat memilih metode persalinan yang tepat dan sesuai, sangat penting untuk berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter spesialis kandungan dan kebidanan atau dokter obgyn yang menangani dari proses antenatal hingga persalinan.  

Pemilihan metode sangat dipengaruhi oleh kondisi ibu dan janin pada masa kehamilan dan menjelang persalinan. Metode yang cocok dengan satu orang belum tentu cocok juga dengan semuanya. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui kondisi dan kebutuhannya. 

 

Ditulis oleh dr. Valda Garcia
Ditinjau oleh dr. Ernest Eugene

Share This Article: