RS Bunda Group

Apa itu Eksim? Penyebab dan gejalanya

Keluhan gatal pada kulit pasti pernah dialami oleh setiap orang. Salah satu penyebab utamanya adalah eksim. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan eksim? Mari kita bahas lebih lanjut. 

Bisa dikatakan setiap orang pasti pernah mengalami keluhan gatal pada kulit, namun keluhan ini bisa disebabkan oleh banyak hal. Penyebab utamanya bisa disebabkan oleh gangguan pada jaringan kulit itu sendiri seperti kondisi eksim, namun bisa juga disebabkan oleh suatu hal yang bersifat sistemik seperti gagal ginjal. 

Eksim 

Eksim atau dermatitis merupakan kondisi dimana terdapat peradangan pada jaringan kulit. Pada permukaan kulit dapat terlihat tanda-tanda peradangan seperti perubahan warna kulit menjadi kemerahan hingga keluhan umum yang sering dijumpai adalah adanya rasa gatal. Kondisi eksim sendiri bisa terjadi dalam beberapa bentuk, namun yang sering ditemukan adalah dermatitis atopik. 

Berdasarkan bentuk dan karakteristik eksim pada permukaan kulit dapat dibagi menjadi eksim basah dan eksim kering. Eksim basah disertai dengan cairan pada lesi kulit. Pada kebanyakan kondisi lebih gatal dan membutuhkan terapi yang lebih intens karena bisa disertai dengan infeksi sekunder. 

Sedangkan eksim kering disertai dengan lesi kulit yang bersifat kering dan bersisik. Pada kondisi ini tidak ditemukan atau minim adanya cairan pada area permukaan kulit yang mengalami peradangan.  

Dermatitis atopik 

Kondisi dermatitis atopik bisa dialami oleh berbagai rentang usia, dari anak hingga dewasa. Selain gatal pada permukaan kulit, orang dengan dermatitis atopik juga dapat mengalami keluhan lain berupa perubahan warna kulit menjadi kemerahan, penebalan kulit, hingga perubahan warna permukaan kulit. 

Dermatitis atopik berkaitan erat dengan faktor genetik. Ketika ada anggota keluarga dengan riwayat dermatitis atopik, maka risiko mengalami hal serupa akan lebih tinggi. Selain itu, faktor kekebalan tubuh juga memiliki peranan penting karena jika terdapat respon imunitas berlebih terhadap zat tertentu dapat memicu terjadinya dermatitis. 

Sangat penting untuk dapat menjaga kesehatan jaringan kulit dengan baik karena kulit merupakan salah satu bentuk perlindungan tubuh dari berbagai mikroorganisme di sekitarnya. Jika kulit mengalami gangguan seperti terlalu kering, maka risiko mengalami peradangan hingga dermatitis dapat lebih tinggi. 

Dermatitis atopik berkaitan erat dengan reaksi alergi. Oleh karena itu, sangat penting untuk dapat mengetahui zat apa saja yang dapat memicu terjadinya reaksi alergi. Terdapat begitu banyak alergen yang dapat merangsang terjadinya reaksi alergi, seperti cuaca dingin, debu, serbuk sari, bulu hewan dan lainnya. 

Tatalaksana 

Sangat penting untuk menjaga kesehatan jaringan tubuh agar tetap intak, termasuk menjaga hidrasi tubuh dengan baik. Selain itu, jika memiliki riwayat alergi, sangat penting untuk menghindari paparan terhadap alergen yang dapat memicu reaksi alergi. Kondisi alergi tidak dapat disembuhkan total, namun dapat dicegah agar tidak terus berulang. 

Ketika memiliki dermatitis atopik, penggunaan pelembap memiliki peranan yang sangat penting, khususnya pada kondisi kulit yang terlalu kering. Hal ini sangat diperlukan untuk mencegah risiko terjadinya infeksi sekunder. 

Banyak yang beranggapan bahwa ketika mengalami eksim sebaiknya tidak mandi. Namun hal ini salah. Sangat penting untuk tetap menjaga kebersihan kulit dengan baik. Mandi dapat dilakukan dengan rutin dan hindari penggunaan sabun yang mengandung zat terlalu keras seperti antiseptik yang dapat memicu kulit menjadi semakin kering. 

Dokter biasanya juga akan meresepkan obat untuk membantu meredakan keluhan seperti antihistamin, antibiotik jika terdapat infeksi sekunder yang disebabkan oleh bakteri serta terapi topikal berupa kortikosteroid. Sangat penting untuk penggunaan obat sesuai dengan petunjuk dan dalam pengawasan dokter. 

Mengenal Gejala Eosinofil Rendah dan Penyebabnya

Pada pemeriksaan laboratorium darah kita dapat melihat hasil eosinofil. Nilai eosinofil seringkali dikaitkan dengan riwayat alergi pada seseorang ketika ditemukan peningkatan. Namun bagaimana jika hasilnya di bawah normal? Mari kita bahas lebih lanjut. 

Salah satu pemeriksaan penunjang yang sering disarankan oleh dokter untuk membantu menegakkan diagnosis adalah pemeriksaan laboratorium darah. Dari hasil pemeriksaan darah complete blood count atau pemeriksaan darah lengkap disertai dengan differential count. Pemeriksaan ini dapat melihat hasil hitung jenis sel darah putih. 

Hitung jenis sel darah putih 

Dari hasil pemeriksaan differential count akan ditemukan nilai dari berbagai jenis sel darah putih. Leukosit atau sel darah putih terdiri dari neutrofil, limfosit, monosit, basofil, dan eosinofil. Setiap sel darah putih memiliki tugas khusus. Oleh karena itu, ketika terdapat peningkatan maupun penurunan di luar batas normal maka dapat menjadi indikator adanya sesuatu di dalam tubuh. 

Eosinofil 

Persentase normal eosinofil pada pemeriksaan hitung jenis sel darah putih adalah 1-6%, namun hal ini dapat dipastikan lebih lanjut karena setiap laboratorium terkadang memiliki nilai normal tersendiri yang dijadikan acuan. 

Eosinofil adalah sel darah putih yang berperan untuk melawan infeksi parasit dan memiliki peranan penting dalam reaksi alergi dalam tubuh dan pada orang dengan riwayat asma. Ketika terjadi peningkatan nilai eosinofil salah satu penanda adanya infeksi parasit, alergi atau kondisi autoimun. 

Penurunan eosinofil 

Banyak faktor yang dapat menyebabkan penurunan eosinofil, seperti stres fisik dan emosional. Ketika seseorang mengalami stres berlebih, baik berupa tekanan dari lingkungan pekerjaan, pendidikan, keluarga atau lainnya juga dapat mempengaruhi kondisi ini. 

Pada orang dengan riwayat operasi, infeksi akut maupun infeksi berat dapat juga menyebabkan penurunan eosinofil atau disebut juga dengan eosinopenia. Pada kondisi infeksi, penurunan jumlah eosinofil terjadi karena tubuh memprioritaskan sel darah putih jenis lain yang memiliki peranan penting untuk melawan infeksi dalam tubuh. 

Penggunaan obat-obatan tertentu bisa menimbulkan efek samping berupa penurunan jumlah eosinofil dalam tubuh. Konsumsi steroid dalam jangka panjang dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh hingga menyebabkan jumlah eosinofil yang rendah. Hal serupa juga bisa terjadi ketika konsumsi obat beta agonis pada penderita asma. 

Jika memiliki riwayat penyakit lain seperti autoimun atau adanya gangguan fungsi endokrin dapat juga mempengaruhi jumlah eosinofil di dalam tubuh. Meskipun penurunan eosinofil bisa disebabkan banyak hal, namun untuk dapat menegakkan diagnosis biasanya harus disertai dengan pemeriksaan penunjang lain dan pastinya didukung dengan hasil wawancara medis dan pemeriksaan fisik. 

Kapan harus waspada pada kondisi eosinopenia? 

Kondisi eosinopenia harus diperhatikan jika hasil pemeriksaan laboratorium ditemukan lebih rendah dari 1% atau sudah mendekati 0. Terlebih jika dari hasil anamnesis atau wawancara medis dan pemeriksaan fisik yang menunjang. Bila diperlukan, dokter dapat melakukan pemeriksaan penunjang lain untuk dapat membantu menegakkan diagnosis dan menyingkirkan kemungkinan diagnosis lain. 

Tatalaksana kondisi eosinofil yang terlalu rendah sangat dipengaruhi oleh penyakit utama yang mendasarinya. Terapi dapat sangat bervariasi, namun secara garis besar sangat penting untuk dapat menjaga sistem imun tubuh agar tetap optimal. Upaya ini dapat dilakukan dengan konsumsi makanan dengan gizi seimbang, baik makronutrien dan mikronutrien. 

Selain itu, memenuhi kebutuhan cairan harian juga sangat penting untuk dapat mejaga imunitas tubuh. Rutin berolahraga dapat dilakukan untuk membantu meningkatkan fungsi imun tubuh. Bila diperlukan, pemberian imunoterapi juga dapat dilakukan. 

Apa itu Lipoma – Gejala dan Penyebabnya

Ketika memiliki benjolan di berbagai bagian tubuh, hal ini bisa disebabkan oleh banyak hal, termasuk di dalamnya adalah lipoma. Namun apa bedanya lipoma dengan benjolan lainnya? Mari kita bahas lebih lanjut. 

Saat memiliki benjolan pada tubuh, seringkali muncul perasaan khawatir apakah benjolan ini bersifat jinak atau bersifat ganas atau merupakan suatu kanker. Seringkali benjolan yang ditemukan bersifat jinak seperti lipoma. 

Lipoma 

Lipoma merupakan salah satu jenis benjolan yang bersifat jinak. Lipoma merupakan benjolan yang terbentuk dari jaringan lemak di bawah kulit. Seperti halnya dengan benjolan lain yang bersifat jinak, lipoma biasanya tidak disertai dengan keluhan nyeri dan penambahan ukurannya juga biasanya bersifat lambat. 

Lipoma dapat ditemukan di berbagai area tubuh. Lipoma bersifat lunak dan kenyal ketika ditekan dan dapat dengan mudah digerakkan. Meskipun seringkali tidak menimbulkan nyeri, namun ketika menimbulkan penekanan saraf atau pembuluh darah keluhan nyeri dapat juga ditemukan. 

Ukuran lipoma dapat sangat bervariasi. Namun lipoma yang terdeteksi seringkali ditemukan pada ukuran sekitar 2 cm. Seiring berjalannya waktu, ukuran lipoma dapat semakin besar, meskipun membutuhkan waktu yang cukup panjang. 

Penyebab utama lipoma masih belum diketahui dengan jelas, namun faktor genetik dianggap memiliki peranan yang cukup kuat. Oleh karena itu, jika ada anggota keluarga yang memiliki riwayat lipoma, maka risiko mengalami hal serupa akan lebih tinggi. 

Tatalaksana lipoma 

Ketika seseorang memiliki lipoma, tatalaksana lebih lanjut seperti upaya pembedahan biasanya tidak selalu diperlukan, kecuali sudah mengganggu aktivitas atau menimbulkan keluhan seperti nyeri. Pada fase awal tanpa keluhan, upaya berupa evaluasi secara berkala atau ketika ada keluhan dapat dilakukan. 

Tatalaksana lipoma berkaitan erat dengan tindakan bedah. Dokter dapat menyarankan untuk dilakukan eksisi bedah untuk mengangkat lipoma dengan tindakan operasi. Pasca tindakan tersebut biasanya dokter akan menyarankan kontrol untuk melihat kondisi luka pasca tindakan. 

Apakah harus di ruang operasi? 

Tindakan pembedahan pada kasus lipoma tidak harus dilakukan di dalam ruang operasi. Namun kembali lagi, kondisi ini sangat dipengaruhi oleh lokasi benjolan, ukuran serta apakah ada keterlibatan organ maupun jaringan lain seperti saraf atau pembuluh darah. 

Tindakan pembedahan dengan anestesi lokal dapat dilakukan pada lipoma yang ukurannya tidak terlalu besar dan lokasinya mudah untuk dijangkau seperti pada permukaan kulit di lengan atau punggung. Metode ini biasanya membutuhkan waktu pemulihan yang lebih cepat dan risiko efek samping lebih rendah. 

Sedangkan pada lipoma yang ukurannya cukup besar, berlokasi di bagian tubuh yang sulit untuk dijangkau atau bersifat kompleks yang melibatkan saraf dan pembuluh darah, membutuhkan anestesi umum dan dilakukan di ruang operasi. 

Tindakan pembedahan dengan anestesi umum akan lebih nyaman untuk pasien dengan kondisi yang lipoma bersifat kompleks dan membutuhkan tindakan yang lebih agresif dan durasi pengerjaan yang lebih lama.  

Kapan harus ke dokter? 

Jika memiliki benjolan pada bagian tubuh, sangat penting untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan dokter untuk dapat memastikan apakah benar benjolan bersifat jinak dan membutuhkan evaluasi berkala saja, atau ada kecurigaan ke arah keganasan. 

Jika benjolan yang dimiliki merupakan lipoma dengan ukuran yang cukup kecil dan tidak mengganggu aktivitas, sebenarnya tidak dibutuhkan tindakan khusus untuk mengatasinya. Namun jika sudah ada keluhan nyeri atau ukurannya cukup besar sehingga mengganggu aktivitas, sangat disarankan untuk berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter. 

Untuk menentukan tindakan pembedahan dengan metode pembiusan lokal atau umum, hal ini sangat dipengaruhi oleh kondisi pasien dan kompleksitas lipoma. Oleh karena itu, Anda dapat berdiskusi lebih lanjut dengan dokter yang menangani. 

Manfaat MRI dan Perbedaannya dengan CT Scan

Salah satu pemeriksaan penunjang yang dapat disarankan oleh dokter untuk membantu menegakkan diagnosis adalah pemeriksaan imaging. Banyak yang menganggap pemeriksaan CT scan dan MRI memiliki kemiripan. Namun apa perbedaan dari kedua pemeriksaan ini? Mari kita bahas lebih lanjut. 

Dalam menegakkan diagnosis penyakit seseorang dibutuhkan serangkaian pemeriksaan dari wawancara medis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Selain pemeriksaan laboratorium darah, pemeriksaan penunjang yang seringkali dilakukan adalah pemeriksaan imaging. 

Pemeriksaan imaging 

Pemeriksaan imaging dilakukan untuk menilai gambaran bagian dalam tubuh seseorang untuk membantu menegakkan diagnosis dan menentukan tatalaksana lebih lanjut. Berbagai organ dan jaringan dapat dilihat melalui pemeriksaan imaging, namun pemeriksaan tertentu akan lebih spesifik dan jelas dalam penilaiannya. 

Pemeriksaan imaging yang seringkali disarankan oleh dokter adalah rontgen yang menggunakan sinar X, ultrasound atau USG, PET (Positron Emission Tomography) scan, mamografi, CT (Computed Tomography) scan dan MRI (Magnetic Resonance Imaging). 

CT Scan 

Pemeriksaan penunjang berupa CT scan atau yang disebut juga dengan computed tomograaphy dilakukan menggunakan kombinasi sinar X dan teknologi komputer untuk menghasilkan gambaran tiga dimensi dari bagian dalam tubuh seseorang. 

Pemeriksaan CT scan dapat digunakan untuk menilai berbagai organ dan jaringan tubuh, dari kepala hingga kaki. Pemeriksaan ini dapat digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis stroke, fraktur pada tulang, pemeriksaan organ seperti hati, ginjal, pankreas, limpa, usus, kandung kemih, organ reproduksi, paru, jantung dan pembuluh darah besar, jaringan lunak hingga otot. 

Pemeriksaan CT scan kebanyakan tidak membutuhkan puasa, kecuali akan menggunakan kontras untuk memperjelas hasil pemeriksaan. Selain puasa, jika menggunakan kontras juga membutuhkan pemeriksaan fungsi ginjal sebelumnya.  

Pemeriksaan ini besifat cepat dan non-invasif dengan hasil yang sangat detail. Karena menggunakan sinar X yang lebih besar dibandingkan dengan rontgen biasa, pemeriksaan ini tidak disarankan dilakukan terlalu sering karena berisiko menimbulkan efek samping. Oleh karena itu, pemeriksaan ini juga tidak disarankan untuk dilakukan kepada ibu hamil. 

MRI 

Pemeriksaan MRI atau magnetic resonance imaging dilakukan dengan menggunakan medan magnet yang kuat, gelombang radio dan komputer untuk menilai bagian dalam tubuh, khususnya jaringan lunak yang sulit dilihat dengan pemeriksaan imaging lainnya. 

Dala pemeriksaan MRI tidak menggunakan sinar X sehingga relatif lebih aman dibandingkan dengan pemeriksaan lain seperti CT scan dan rontgen. MRI lebih banyak digunakan untuk menilai jaringan lunak seperti gangguan pada saraf, tumor, kista, peradangan pada organ seperti otak, hati, ginjal, rahim, prostat dan jaringan lainnya. 

Karena MRI menggunakan medan magnet yang kuat, tidak disarankan untuk digunakan oleh orang yang memiliki implan logam di dalam tubuhnya karena bersifat tidak aman. Selain itu, pemeriksaan MRI biasanya membutuhkan durasi yang lebih lama sekitar 30-60 menit. 

Ketika menjalani pemeriksaan MRI biasanya tidak memerlukan puasa, kecuali pemeriksaan akan menggunakan kontras. Hal serupa seperti pemeriksaan fungsi ginjal juga disarankan dilakukan sebelum pemeriksaan ini. 

Kenapa pemeriksaan MRI sering dianggap serupa dengan CT scan? 

Pemeriksaan MRI dan CT scan seringkali dianggap pemeriksaan yang sama karena proses pemeriksaan keduanya yang membutuhkan pasien berbaring di sebuah meja yang bergerak masuk ke dalam mesin. 

Namun secara umum, keduanya memiliki fungsi spesifik yang berbeda dalam menilai organ dan jaringan di dalam tubuh. Pemeriksaan ini dapat sangat membantu dokter untuk menegakkan diagnosis dan menyingkirkan berbagai kemungkinan diagnosis banding lainnya. 

 

Ditulis oleh dr. Valda Garcia
Ditinjau oleh dr. Ernest Eugene

Fisioterapi – Manfaat, Prosedur dan Kondisi yang Memerlukannya

Tatalaksana pada suatu penyakit tidak terbatas pemberian obat, namun pada kondisi tertentu, bila diperlukan dapat juga diberikan terapi dalam bentuk fisioterapi. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan fisioterapi? Mari kita bahas lebih lanjut. 

Ketika seseorang telah didiagnosis suatu penyakit, dokter akan melakukan tatalaksana lebih lanjut berupa pemberian terapi. Terapi umum yang diberikan berupa medikamentosa atau pemberian obat. Namun pada kondisi atau penyakit tertentu, dibutuhkan juga terapi berupa fisioterapi. 

Fisioterapi 

Istilah fisioterapi berasal dari penggabungan dua kata, yaitu fisio dan terapi. Kata fisio sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu Physis yang berarti fungsi tubuh, khususnya yang berkaitan dengan gerakan dan mekanisme biologis normal manusia. Sedangkan kata terapi berasal dari bahasa Yunani yaitu therapeia yang berarti perawatan atau penyembuhan. 

Berdasarkan gabungan kedua kata tersebut, terbentuklah kata fisioterapi yang berarti suatu upaya perawatan atau penyembuhan fungsi tubuh. Kondisi ini biasanya diperlukan ketika terdapat gangguan fisik yang mempengaruhi kemampuan gerak seseorang. 

Siapa yang memberikan tindakan fisioterapi? 

Meskipun yang menyarankan tindakan fisioterapi adalah seorang dokter yang menegakkan diagnosis dan telah mempertimbangkan bahwa proses pemulihan membutuhkan fisioterapi, di luar terapi medikamentosa lain yang diberikan, namun yang melakukannya adalah fisioterapis. 

Fisioterapis merupakan tenaga profesional kesehatan yang memiliki pelatihan khusus dalam ilmu fisioterapi. Meskipun sudah ada diagnosis penyakit, namun fisioterapis juga dapat melakukan evaluasi kembali untuk menentukan penyebab utama keluhan yang dialami. 

Fisioterapis juga dapat membuat program perawatan fisioterapi yang dibutuhkan oleh pasien. Program antara satu orang dengan yang lain dapat berbeda meskipun memiliki diagnosis penyakit yang sama. Hal ini dapat dipengaruhi oleh begitu banyak faktor, dari usia, derajat keparahan dan riwayat penyakit lain yang menyertainya. 

Tidak hanya memberikan terapi berupa fisioterapi, fisioterapis juga dapat memberikan edukasi kepada pasien. Hal ini sangat penting sehingga pasien bisa mengerti pentingnya upaya fisioterapi yang diberikan dan tujuannya. Selain itu, edukasi terkait upaya pencegahan rekurensi atau kekambuhan keluhan yang serupa juga dapat diberikan. 

Fisioterapis biasanya tidak berdiri sendiri. Dalam serangkaian proses sebagai bentuk upaya perawatan hingga pemulihan dapat melakukan kolaborasi dengan dokter, perawat maupun tenaga kesehatan lain yang diperlukan. 

Perbedaan dengan dokter spesialis rehab medis 

Fisioterapis dengan dokter spesialis rehab medis seringkali dianggap sama karena terapi yang diberikan terlihat serupa. Meskipun keduanya seringkali bekerjasama, namun keduanya memiliki peranan yang berbeda. 

Fisioterapis bukanlah dokter, namun telah memiliki gelar setelah lulus pendidikan program fisioterapi dan melewati pelatihan untuk dapat memperoleh sertifikasi. Sedangkan dokter rehab medis atau Sp.KFR merupakan dokter yang telah melewati program spesialisasi di bidang kedokteran fisik dan rehabilitasi.  

Tidak hanya memberikan terapi fisik, namun dokter rehab medis juga dapat mendiagnosis penyakit dan meresepkan obat. Program yang dibuat oleh dokter rehab medis biasanya lebih bersifat holistik atau menyeluruh, termasuk bila dibutuhkan alat bantu khusus dalam upaya pemulihan. 

Selain itu, dokter rehab medis juga memiliki wewenang dalam pemberian terapi atau tindakan lain yang bersifat invasif seperti pemberian obat injeksi maupun tindakan operasi. Namun biasanya kedua profesi ini dapat berkolaborasi dalam tatalaksana pasien. 

Tujuan fisioterapi 

Tindakan fisioterapi merupakan upaya yang dilakukan untuk dapat membantu proses pemulihan fisik tubuh seseorang. Dalam fisioterapi dapat membantu mengurangi rasa nyeri, meningkatkan mobilitas, pemulihan cedera, meningkatkan kualitas hidup pada pasien dengan penyakit kronis hingga sebagai bentuk upaya pencegahan masalah kesehatan. 

Penyakit yang membutuhkan fisioterapi 

Berbagai penyakit yang mempengaruhi fungsi fisik tubuh, mobilitas dan kualitas hidup seseorang, biasanya selain membutuhkan terapi medikamentosa juga membutuhkan fisioterapi. Gangguan muskuloskeletal yang berkaitan dengan otot dan tulang biasanya membutuhkan fisioterapi.  

Kondisi nyeri punggung dan leher dapat disebabkan oleh banyak hal, seperti herniated nucleus pulposus atau HNP yang sering disebut dengan saraf terjepit pada fase awal dapat dibantu dengan fisioterapi. Hal ini juga sangat penting untuk mencegah progresifitas penyakit yang semakin berat. 

Cedera pada saat berolahraga seringkali menimbulkan robekan ligamen, cedera otot atau keseleo. Jika tidak ditangani dengan baik dapat mengganggu aktivitas fisik sehari-hari. Oleh karena itu, fisioterapi memiliki peranan yang penting. 

Kebiasaan tidak mempertahankan posisi tubuh yang baik juga dapat menimbulkan keluhan nyeri hingga perubahan bentuk tulang belakang hingga membungkuk atau kifosis atau berbentuk S pada skoliosis. Hal ini juga dapat dibantu dengan upaya fisioterapi. 

Gangguan pada tulang maupun sendi seperti pada kasus patah atau fraktur yang membutuhkan imobilisasi dalam jangka panjang, setelahnya pasti membutuhkan fisioterapi agar dapat kembali beraktivitas fisik dengan baik. Hal yang serupa juga dibutuhkan pada kondisi peradangan sendi seperti osteoartritis maupun rheumatoid arthritis. 

Gangguan saraf pada kondisi pasca stroke, parkinson, cerebral palsy, multiple sclerosis juga membutuhkan fisioterapi agar dapat mengurangi kekakuan pada anggota gerak dan meningkatkan mobilitas. 

Pada gangguan pernapasan seperti pada orang dengan asma, bronkitis kronis, hingga pasca infeksi COVID-19 yang melibatkan infeksi atau peradangan paru dapat ditemukan adanya penurunan fungsi paru. Pada kondisi ini dapat juga dibantu dengan upaya fisioterapi. 

Pada orang dengan gangguan kardiovaskular yang memiliki riwayat bed rest atau kurangnya aktivitas fisik dalam jangka waktu yang cukup panjang biasanya dapat mengalami penurunan fungsi fisik tubuh. Pada kondisi ini dibutuhkan upaya fisioterapi untuk membantu mobilitasnya. 

Pada kondisi pasca amputasi yang membutuhkan penggunaan prostetik dibutuhkan fisioterapi untuk dapat membiasakan aktivitas dengannya. Selain itu, jika mengalami luka bakar yang cukup luas atau melibatkan anggota gerak, jaringan parut biasanya menimbulkan kekakuan sehingga sangat dibutuhkan latihan. 

Tidak hanya orang dewasa pada usia produktif yang dapat diberikan fisioterapi, anak maupun lansia juga dapat diberikan terapi yang sama. Yang membedakan adalah penyakit utama yang mendasari dan intensitas terapi yang diberikan. 

Metode fisioterapi 

Metode yang dilakukan pada saat fisioterapi sangat bervariasi, sangat dipengaruhi dengan kebutuhan pasien dan biasanya dipengaruhi oleh penyakit utama yang mendasari keluhan. Pada saat fisioterapi, tindakan yang umum dilakukan adalah latihan fisik untuk memperkuat otot dan meningkatkan fleksibilitas, khususnya pada area dengan jaringan parut. 

Terapi manual berupa terapi pemijatan juga dapat dilakukan unutk mengatasi kekakuan pada otot. Terapi ini juga dapat dikombinasikan dengan tindakan lain seperti elektroterapi menggunakan stimulasi listrik, terapi panas atau dingin sesuai dengan kebutuhan. 

Pada fisioterapi dapat juga diberikan hidroterapi atau terapi ait untuk melatih gerakan dan meminimalisir penekanan pada area sendi. 

Kapan harus ke fisioterapis 

Biasanya seseorang ke fisioterapis setelah memiliki diagnosis yang telah ditegakkan oleh dokter. Intensitas, frekuensi dan durasi terapi yang dibutuhkan dapat sangat bervariasi antara satu orang dengan yang lain, meskipun memiliki diagnosis penyakit yang sama karena terdapat begitu banyak faktor yang harus dipertimbangkan. 

Namun pada kondisi cedera ringan atau nyeri otot biasanya membutuhkan waktu sekitar 1-2 minggu, cedera sedang atau pasca operasi dapat membutuhkan waktu sekitar 4-8 minggu, sedangkan rehabilitasi pasca stroke bisa memerlukan waktu sekitar 3-6 bulan. Namun hal ini tidak menjadi patokan pasti karena akan dilakukan evaluasi setiap kali terapi. 

Setiap sesi fisioterapi biasanya berlangsung selama 30-60 menit dan terdiri dari kombinasi terapi, dari latihan fisik, terapi manual hingga elektroterapi. Frekuensi terapi setiap minggunya bisa bervariasi dari 1-2 kali dalam seminggu, namun bisa juga hingga 3 kali seminggu bila diperlukan. 

Sangat penting untuk mengetahui diagnosis penyakit utama yang menjadi penyebab utama keluhan yang dialami sehingga dapat diberikan terapi yang sesuai, termasuk bila diperlukan upaya fisioterapi. Terapi yang bersifat holistik disertai dengan evaluasi berkala dapat membantu pemilihan tatalaksana selanjutnya dan terapi tambahan lainnya. 

 

Ditulis oleh dr. Valda Garcia
Ditinjau oleh dr. Ernest Eugene

Layanan Medical Check-Up RSU Bunda Padang untuk Kesehatan Anda

RSU Bunda Padang didirikan dan mulai beroperasi pada tahun 1967 dari gagasan Hj. Nurhima D. Muzbar. RSU Bunda Padang berawal dari rumah sakit bersalin yang hanya menggunakan fasilitas seadanya di rumah yang disewa dari keluarga H. Muluk Latif (alm). Kini telah berkembang menjadi rumah sakit swasta di bawah naungan RS Bunda Group.





Beralamat di Jl. Proklamasi Nomor 37, Padang, Sumatera Barat, RSU Bunda Padang mudah dijangkau dengan  transportasi umum maupun pribadi. Rumah sakit ini juga menyediakan berbagai layanan kesehatan bagi masyarakat tidak hanya keperluan bersalin, namun juga Medical Check-Up.

Medical Check-Up di RSU Bunda Padang

Rumah sakit ini menyediakan layanan Medical Check-Up yang dijalankan oleh dokter ahli serta fasilitas laboratorium lengkap juga radiologi. Setiap langkah pemeriksaan dilakukan dengan mendetail dan menyeluruh untuk mendapatkan hasil evaluasi kesehatan seakurat mungkin.

Medical Check-Up sendiri merupakan pemeriksaan kesehatan menyeluruh pada tubuh seseorang. Dilakukan dengan tujuan untuk mendeteksi penyakit maupun gangguan kesehatan sedini mungkin. Harapannya pasien dapat melakukan pencegahan maupun pengobatan dini.

Penyakit yang mungkin dialami pasien dapat dicegah tingkat keparahannya jika dilakukan pengobatan atau treatment khusus sedini mungkin. Sebab pengobatan dilakukan dengan perencanaan yang tepat dan matang menyesuaikan kondisi pasien bersangkutan.

Fungsi dari Medical Check-Up

Medical Check-Up dapat dilakukan baik pada saat mengalami gangguan, gejala sakit, ataupun sekedar sebagai langkah preventif. Berikut umum fungsinya untuk kesehatan:

  1. Memantau kondisi kesehatan secara berkala. 
  2. Mendeteksi penyakit dengan gejala tersembunyi atau dengan gejala yang sering diremehkan. 
  3. Mengantisipasi penyakit agar bisa segera diatasi.
  4. Mengajarkan masyarakat betapa pentingnya memperhatikan kondisi kesehatannya sejak dini. 
  5. Memastikan kondisi kesehatan pasien sebelum memulai pengobatan. 
  6. Investasi jangka panjang dengan memiliki tubuh sehat.

Selain berguna bagi pasien, pelayanan RSU Bunda Padang ini juga membantu tenaga kesehatan untuk menentukan pengobatan paling tepat dan mengurangi risiko kesalahan yang dapat merugikan pasien maupun tenaga kesehatan bersangkutan.

Berkaitan dengan kondisi fisik tubuh dan efektivitas hasil, pasien perlu melakukan persiapan sebelum mulai rangkaian Medical Check-Up. Berikut beberapa hal yang wajib dipersiapkan:

  1. Membawa hasil pemeriksaan yang pernah dilakukan sebelumnya. Bisa berupa catatan rekam medis, hasil rontgen, dan sebagainya. Konsultasikan juga mengenai peralatan atau pengobatan kesehatan yang sedang digunakan (alat kontrasepsi, konsumsi obat-obatan saat ini, dan sebagainya).
  2. Sebelum melakukan rangkaian pemeriksaan, gunakan pakaian yang praktis dan mudah dilepas untuk memudahkan penempatan peralatan evaluasi kesehatan. 
  3. Istirahat cukup, makan teratur beberapa hari sebelumnya agar pemeriksaan dapat dilakukan kondisi fisik terbaik.




Prosedur Medical Check-Up RSU Bunda Padang

Pemeriksaan untuk mendeteksi kondisi kesehatan seseorang dilakukan sesuai prosedur untuk mendapatkan hasil yang tepat dan akurat. Untuk mencapai hasil tersebut, berikut prosedur Medical Check-Up RSU Bunda Padang:

1.      Pemeriksaan riwayat medis

Dilakukan oleh dokter melalui pembicaraan dengan pasien seputar gaya hidup, pola makan, alergi, riwayat penyakit dalam keluarga, juga obat atau multivitamin yang dikonsumsi pasien. 

2.      Pemeriksaan tanda vital

Dari irama detak jantung, kecepatan pernapasan, suhu tubuh, serta tekanan darah, tanda vital pada pasien merupakan analisis yang paling utama dalam menentukan gejala penyakit. Pemeriksaan ini juga mendeteksi adanya penyakit bawaan yang diderita sebagai kelanjutan tahap wawancara.

3.      Pemeriksaan fisik

Tinggi badan, berat badan, kuku, rambut, dan kulit diobservasi secara langsung. Dokter juga akan mengetuk atau menekan bagian tubuh tertentu untuk mengetahui ada tidaknya keluhan sakit atau nyeri.

Dokter juga akan memeriksa bagian hidung, mata, dan telinga beserta dengan fungsi gerak pasien melalui otot, sendi, dan tulang-tulang pasien. Beberapa pemeriksaan akan meliputi bagian payudara dan alat reproduksi untuk mendeteksi gejala awal tumor atau kanker baik pada wanita maupun pria.

4.      Pemeriksaan penunjang RSU Bunda Padang

Dilakukan melalui foto rontgen, USG, pap smear khusus wanita, dan elektrokardiografi atau rekam jantung untuk mendapatkan hasil yang lebih mendetail.

Waktu Paling Ideal Pemeriksaan Kondisi Kesehatan

Mengetahui betapa penting deteksi dini terhadap kondisi kesehatan tubuh, maka perlu dilakukan dalam waktu ideal. Bagi Anda yang belum pernah melakukan pemeriksaan sama sekali, tidak ada salahnya mulai melakukan Medical Check-Up tersebut dan kembali diulangi tiap 2 atau 3 tahun sekali.





Khusus usia 50 tahun atau lebih, penderita obesitas, memiliki penyakit penyerta atau komorbid, juga Anda yang sedang menjalani pengobatan dapat melakukan Medical Check-Up sekali setahun di RSU Bunda Padang. Kunjungi juga laman informasi kami untuk mengetahui layanan kesehatan lainnya.

Waspada Hipertensi Dalam Kehamilan: Berbahaya!

Hipertensi dalam kehamilan bisa membahayakan ibu hamil dan janinnya. Hipertensi pada Bunda hamil umum dialami pada usia 20 minggu, bisa juga terjadi di awal kehamilan. Untuk menghindari penyakit tersebut, Anda harus tahu mengenai faktor penyebab, pemeriksaan, sampai dampak terbesar untuk janin. Berikut adalah penjelasannya.

Faktor Penyebab dan Gejala

Pertama dimulai dari faktor penyebab terjadinya hipertensi dalam kehamilan adalah gaya hidup Bunda. Kurangnya asupan nutrisi dan gizi dari standar dokter dapat memicu kondisi hipertensi pada Bunda hamil. Tubuh yang dipenuhi lemak juga dapat menutup aliran pembuluh darah dan memaksa jantung untuk bekerja lebih keras sehingga meningkatkan tekanan darah.

Usia juga dapat memicu kondisi ini. Wanita berusia 35 tahun ke atas mempunyai risiko lebih tinggi dibandingkan umur 25 tahun. Untuk mengatasi hipertensi dalam kehamilan tersebut Bunda hamil harus mematuhi instruksi dokter mulai dari asupan makan, kegiatan, sampai bagaimana pola tidurnya untuk mengurangi risiko.

Selanjutnya, bisa juga disebabkan dari kehamilan itu sendiri. Umumnya kehamilan anak pertama lebih sering menghasilkan tekanan darah tinggi pada Bunda dibandingkan kehamilan kedua atau ketiga. Pada kehamilan anak kembar, risikonya menjadi naik dua kali lipat karena tubuh bekerja dua kali lebih keras dari biasanya, termasuk saat memompa aliran darah.

Pemeriksaan

Hipertensi dalam kehamilan dapat dicegah dengan konsumsi resep obat dokter agar tekanan tersebut menurun. Pemantauan juga dilakukan selama 24 jam agar dokter dapat mengetahui perkembangannya setiap menit.

Pemeriksaan hipertensi dalam kehamilan juga dilakukan dengan berbagai obat herbal sesuai dengan saran dokter. Anda juga dapat mencegah hipertensi dengan berolahraga rutin.

Senam khusus untuk Bunda hamil merupakan salah satu rutinitas fisik yang menyehatkan dan aman bagi Bunda hamil. Senam sebaiknya dilakukan dengan pantauan medis juga dibimbing oleh profesional sehingga Anda dapat menuai hasil yang maksimal bagi kesehatan Anda dan janin.

Dampak Bagi Janin

Hipertensi dalam kehamilan menimbulkan berbagai macam risiko berbahaya seperti perlambatan pertumbuhan janin. Kondisi ini disebabkan karena sulit dan melambatnya oksigen serta nutrisi yang dapat diserap oleh tubuh Bunda. Hipertensi pada Bunda hamil juga dapat mengakibatkan bayi lahir secara prematur dan penyakit kardiovaskular setelah lahir. Hipertensi dalam kehamilan juga dapat menimbulkan kerusakan organ jantung, paru-paru, dan hati yang berpotensi membahayakan Bunda dan janin sekaligus.

Saat kehamilan, baik kesehatan Bunda dan anak saling berkaitan. Semakin sehat Bunda selama kehamilan, semakin sehat juga anak saat kelahiran. Dengan demikian, sangat penting untuk menjaga kesehatan Bunda juga memantau perkembangan janin selama kehamilan. Reservasi konsultasi dan pemeriksaan Anda di RSU Bunda PadangRSU Bunda JakartaRSIA Bunda JakartaRSU Bunda Margonda, dan RSIA Bunda Ciputat untuk mendapatkan evaluasi kesehatan menyeluruh bagi Bunda dan anak.

World first: Researchers completely remove HIV from mice

Excepteur sint occaecat cupidatat non proident, sunt in culpa qui officia deserunt mollit anim id est laborum. Sed utem peiatis undesieu omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque laudantium, totam rem aiam eaqueiu ipsaquae abes illo inventore veritatisetm quasitea architecto beatae vitae dictaed quia consequuntur magni dolores eos quist ratione ceatem sequei nesciunt. Neque porro quam est qui dolorem ipsum quia dolor sitem amet consectetur adipisci velit sed quianon quam eius modi tempora incidunt ut labore etneise dolore magnam aliquam quaerat.

” Adipisicing elit, sed dote eiusmod tempor olak magna aliqua okaeine mikaru itniesce lokate ibsiam.”

ncididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiate nulla pariatur teur sint occaecat cupidatat ainon proident sunt in culpa qui.

Image Description
As per current survey perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem.

Excepteur sint occaecat cupidatat non proident, sunt in culpa qui officia deserunt mollit anim id est laborum. Sed perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque laudantium, totam rem aiam eaque ipsa quae ab illoam inventore veritatis et quasi architecto beatae vitae dicta sunt explicabo. Nemo enim ipsam voluptatem quia voluptas sit asper aut odit aut fugit occaecat cupidatat non proident, sunt in culpa qui.

  • Nemo enim ipsam voluptatem quia
  • Adipisci velit, sed quia non numquam eius modi tempora
  • Eaque ipsa quae ab illo inventore veritatis et quasi architecto
  • Qui dolorem ipsum quia dolor sit amet

Sed quia consequuntur magni dolores eos qui ratione voluptatem sequi nesciunt. Neque porro quisquam est, qui dolorem ipsum quia dolor sit amet, consectetur, adipisci velit, sed quia non numquam eius modi quaerat voluptatem.

Image Description
As per current survey perspiciatis.

Excepteur sint occaecat cupidatat non proident, sunt in culpa qui officia deserunt voluptatem accusantium doloremque laudantium, totam rem aiam eaque ipsaae ab illoam inventore veritatis et quasi architecto beatae vitae dicta sunt explicabo Nemo enim ipsam voluptatem quia voluptas sit asper aut odit aut fugit occaecat cupidatat non proident, sunt in culpa qui.

  • Nemo enim ipsam voluptatem quia
  • Adipisci velit, sed quia non numquam eius modi tempora
  • Eaque ipsa quae ab illo inventore veritatis et quasi architecto
  • Qui dolorem ipsum quia dolor sit amet

Sed quia consequuntur magni dolores eos qui ratione voluptatem sequi nesciunt. Neque porro quisquam est, qui dolorem ipsum quia dolor sit amet, consecteture adipisci velit, sed quia non numquam eius modi.

Excepteur sint eccaecat cupidatat non proident, sunt in culpa qui officia deserunt mollit anim id est laborum. Sed ut pspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque laudantium, totam rem aiam eaque ipsa quae ab illo inventore veritatis et qaenuasi architecto beatae vitae dicta sunt explicabo.

Excepteur sint occaecat cupidatat non proident, sunt in culpa qui officia deserunt voluptatem accusantium doloremque laudantium, totam rem aiam eaque ipsaae ab illoam inventore veritatis et quasi architecto beatae vitae dicta sunt explicabo Nemo enim ipsam voluptatem quia voluptas sit asper aut odit aut fugit occaecat cupidatat non proident, sunt in culpa qui.

  • Nemo enim ipsam voluptatem quia
  • Adipisci velit, sed quia non numquam eius modi tempora
  • Eaque ipsa quae ab illo inventore veritatis et quasi architecto
  • Qui dolorem ipsum quia dolor sit amet

Sed quia consequuntur magni dolores eos qui ratione voluptatem sequi nesciunt. Neque porro quisquam est, qui dolorem ipsum quia dolor sit amet, consecteture adipisci velit, sed quia non numquam eius modi.

Image Description
As per current survey perspiciatis.

Excepteur sint eccaecat cupidatat non proident, sunt in culpa qui officia deserunt mollit anim id est laborum. Sed ut pspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque laudantium, totam rem aiam eaque ipsa quae ab illo inventore veritatis et qaenuasi architecto beatae vitae dicta sunt explicabo.

image description

Excepteur sint occaecat cupidatat non proident, sunt in culpa qui officia deserunt mollit anim id est laborum. Sed perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque laudantium, totam rem aiam eaque ipsa quae ab illoam inventore veritatis et quasi architecto beatae vitae dicta sunt explicabo. Nemo enim ipsam voluptatem quia voluptas sit asper aut odit aut fugit occaecat cupidatat non proident, sunt in culpa qui.

  • Nemo enim ipsam voluptatem quia
  • Adipisci velit, sed quia non numquam eius modi tempora
  • Eaque ipsa quae ab illo inventore veritatis et quasi architecto
  • Qui dolorem ipsum quia dolor sit amet

Sed quia consequuntur magni dolores eos qui ratione voluptatem sequi nesciunt. Neque porro quisquam est, qui dolorem ipsum quia dolor sit amet, consectetur, adipisci velit, sed quia non numquam eius modi quaerat voluptatem.