RS Bunda Group

Bunda Hospital Group

News & Articles

  • Home
  • Glukoma : Penyebab, Gejala dan Kapan Harus Ke Dokter

Glukoma : Penyebab, Gejala dan Kapan Harus Ke Dokter

Glukoma : Penyebab, Gejala dan Kapan Harus Ke Dokter

Glaukoma merupakan salah satu jenis penyakit mata yang mungkin tidak begitu familiar dibandingkan penyakit mata lainnya. Namun jika tidak ditangani dengan baik dapat sangat berbahaya karena dapat mempengaruhi fungsi penglihatan hingga kebutaan. Mari kita bahas lebih lanjut. 

Mata merupakan salah satu dari panca indera. Meskipun ukurannya kecil, namun ketika mengalami gangguan sedikit saja dapat sangat mempengaruhi produktivitas seseorang dan aktivitasnya dalam kehidupan sehari-hari. 

Apa itu glaukoma? 

Glaukoma adalah kondisi dimana terjadi kerusakan pada saraf optik mata yang disertai dengan peningkatan tekanan bola mata atau tekanan intraokular. Pada fase awal, orang dengan glaukoma bisa saja tidak mengeluhkan sesuatu karena tidak ada keluhan yang bermakna.  

Kondisi tersebut sering terjadi ketika glaukoma hanya terjadi pada salah satu mata, dimana fungsi penglihatan dapat dibantu oleh mata yang sehat. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan pemeriksaan secara berkala dengan dokter terkait kesehatan mata, khususnya jika memiliki faktor risiko tertentu seperti riwayat glaukoma di keluarga. 

Glaukoma seringkali disebabkan oleh aliran cairan di dalam mata atau humor aqueous tidak berjalan dengan baik seperti pada kondisi sumbatan pada area drainase. Hal ini menyebabkan peningkatan tekanan bola mata hingga menimbulkan kerusakan saraf optik. 

Gejala glaukoma 

Pada fase awal, glaukoma bisa saja tidak menimbulkan keluhan. Terlebih jika terdapat peningkatan tekanan bola mata secara perlahan, dimana ada waktu untuk tubuh beradaptasi pada kondisi tersebut. Biasanya pada kondisi ini, keluhan muncul ketika sudah sangat berat dan mengancam fungsi penglihatan. 

Gejala khas pada kondisi glaukoma akut adalah nyeri hebat pada area mata yang mengalami peningkatan tekanan intraokular, sakit kepala, mual, muntah, penglihatan kabur, melihat lingkaran atau halo di sekitar cahaya seperti lampu dan mata merah. 

Selain itu, tanda dan gejala glaukoma yang dapat ditemukan adalah penurunan lapang pandang. Kondisi ini dapat menjadi semakin berat hingga lapang pandang semakin menyempit, dimana pada area samping akan tidak terlihat hingga pada akhirnya seperti melihat melalui terowongan. Kondisi ini sering disebut dengan tunnel vision. 

Glaukoma dapat juga terjadi pada bayi atau disebut dengan glaukoma kongenital. Tanda dan gejala yang dapat ditemukan berupa ukuran mata yang cenderung lebih besar, penglihatan kabur, sensitif terhadap cahaya dan mata berair. 

Tatalaksana lebih lanjut 

Ketika memiliki faktor risiko glaukoma atau memiliki gejala khas glaukoma, sangat penting untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan dokter spesialis mata. Dokter akan melakukan pemeriksaan tekanan bola mata dan saraf mata. Pemeriksaan lapang pandang juga akan dilakukan untuk menilai kondisi saat ini. 

Dokter akan meresepkan obat tetes untuk membantu menurunkan tekanan bola mata. Bila diperlukan, dapat diberikan kombinasi beberapa obat tetes mata dan bisa juga dikombinasikan dengan obat oral yang harus dikonsumsi. 

Jika diperlukan, dapat juga dilakukan terapi laser untuk membantu drainase cairan atau untuk menurunkan produksi cairan mata. Upaya pembedahan juga dapat dipertimbangkan jika kombinasi pemberian obat dan laser tidak memberikan hasil yang optimal. 

Pasien dengan glaukoma sangat penting untuk melakukan pemeriksaan secara rutin dan berkala dengan dokter spesialis mata. Hal ini penting dilakukan untuk evaluasi kondisi klinis dan perkembangan terapi. 

Sangat penting untuk menggunakan obat yang telah diresepkan oleh dokter dengan cara yang tepat dan teratur agar pengobatan dapat optimal dan menghindari berbagai risiko komplikasi yang mungkin terjadi. 

 

Ditulis oleh dr. Valda Garcia
Ditinjau oleh dr. Ernest Eugene

Share This Article: