RS Bunda Group

Bunda Hospital Group

News & Articles

  • Home
  • Dosis Vaksin Pneumonia yang Harus Anda Ketahui

Dosis Vaksin Pneumonia yang Harus Anda Ketahui

Mengenal Dosis Vaksin Pneumonia

Sangat penting untuk pemberian dosis vaksinasi dan jadwal yang sesuai dengan rekomendasi agar dapat terbentuk antibodi yang optimal. Hal ini juga berlaku untuk pemberian vaksin pneumonia. 

Tidak hanya anak yang membutuhkan vaksinasi karena imunitas tubuhnya belum terbentuk sempurna, namun ada juga beberapa vaksinasi yang juga diberikan pada orang dewasa. Salah satunya adalah vaksin pneumonia. 

Apa itu pneumonia? 

Pneumonia merupakan infeksi paru yang dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, jamur dan parasit. Tidak hanya anak, dewasa hingga lansia juga berisiko mengalami pneumonia. Namun bayi dan balita memiliki risiko mengalami gejala yang lebih berat hingga risiko kematian karena imunitasnya cenderung lebih lemah.  

Pneumonia dapat disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus pneumoniae. Penularan dapat terjadi dari bersin, batuk hingga saat bicara. Gejala yang ditimbulkan dapat berupa demam, nafas lebih cepat, sesak napas, retraksi dinding dada saat bernapas, nyeri dada, batuk, hingga penurunan kesadaran dan kematian. 

Upaya pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga pola hidup sehat dengan menjaga pola makan dengen gizi seimbang, rutin berolahraga, cuci tangan dengan bersih, menjaga kebersihan rumah dan ventilasinya dan vaksinasi. 

Vaksinasi untuk pneumonia 

Infeksi pneumonia karena bakteri dapat dicegah dengan pemberian vaksin PCV. Meskipun terinfeksi, pada orang yang sudah divaksinasi dengan lengkap akan memiliki antibodi yang terbentuk. Hal ini dapat menurunkan risiko gejala berat dan kematian. 

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah merekomendasikan pemberian vaksin PCV  dengan dosis 3+1, yaitu usia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan dan 12-15 bulan sebagai booster. Sangat disarankan untuk memberikan vaksinasi dengan lengkap dan sesuai jadwal. 

Namun pada kondisi tertentu, dimana dosis terlewat, pemberian vaksin dapat dilanjutkan dengan kondisi sebagai berikut. 

Usia 7-12 bulan 

Dapat diberikan dua dosis dengan interval minimal 1 bulan antara dosis. Dosis ketiga direkomendasikan pada tahun kedua. 

Usia 12-24 bulan 

Dapat diberikan dua dosis dengan interval minimal 2 bulan antara dosis. 

Usia 2-5 tahun 

Dapat diberikan satu dosis tunggal 0.5 mL. 

Usia 5-18 tahun dengan kondisi medis khusus 

Dapat diberikan satu dosis tunggal jika memiliki riwayat penyakit penyerta seperti penyakit jantung bawaan, penyakit paru kronik, diabetes melitus, pemasangan cochlear implant dan imunokompromais. 

Usia lebih dari 18 tahun 

Dapat diberikan satu dosis tunggal. 

IDAI merekomendasikan dosis 3+1, dimana disertai dengan booster karena dosis ini penting untuk dapat mengoptimalkan imunitas tubuh dengan antibodi yang dibentuk dari vaksinasi.  

Sebelum melakukan vaksinasi, dokter akan melakukan pemeriksaan kepada anak untuk memastikan apakah anak siap untuk diberikan vaksin PCV. Jika anak memiliki alergi atau hipersensitivitas terhadap zat aktif tertentu, sangat penting untuk dapat menginformasikannya kepada dokter yang menangani.  

Selain itu, jika anak pada saat jadwal imunisasi yang ditentukan mengalami infeksi berat disertai dengan demam tinggi lebih dari 38o, maka dokter dapat mempertimbangkan kembali dan menjadwalkan ulang pemberian vaksinasi ketika anak sudah pulih. 

Pemberian vaksin PCV sesuai jadwal biasanya bersamaan dengan vaksinasi lain. Hal ini dapat dilihat pada jadwal imunisasi yang dikeluarkan oleh IDAI. Dengan jadwal ini, sekali datang ke dokter, anak bisa saja divaksinasi lebih dari 1 jenis dan hal ini adalah hal yang wajar. Penting untuk diketahui oleh orang tua dan tidak perlu khawatir karena hal ini sudah melewati berbagai penelitian dan pertimbangan. 

 

Ditulis oleh dr. Valda Garcia
Ditinjau oleh dr. Ernest Eugene

Share This Article: