Sengatan listrik merupakan salah satu faktor risiko ketika seseorang memperbaiki peralatan elektronik, tidak sengaja menyentuh kabel terbuka atau rusak serta penyebab lainnya yang berkaitan dengan aliran listrik. Segera hubungi fasilitas IGD RS Bunda Group di 1-500-799 setelah mengamankan korban tanpa menyentuh secara langsung.
Baca Juga: Ketahui Kelengkapan Fasilitas IGD RS Bunda Group
Ketika kulit bersentuhan dengan sumber listrik, korban akan menyebabkan sensasi sengatan, mulai dari efek ringan, sedang hingga berat yang berujung kematian. Terutama pada tegangan yang lebih dari 500 volt yang dapat melukai sehingga mengancam nyawa.
Untuk itu, ketahui penyebab, gejala beserta cara menolong korban sengatan listrik yang tepat berikut ini.
Penyebab Seseorang Tersengat Listrik (Kesetrum)
Pada dasarnya penyebab seseorang tersengat listrik yakni karena kontak langsung dengan aliran listrik. Jika tegangannya rendah biasanya tidak menimbulkan cedera serius dan hanya merasakan sensasi sengatan yang ringan. Namun ada resiko yang lebih besar apabila tegangan listriknya sangat tinggi.
Berikut beberapa faktor yang bisa menyebabkan seseorang kesetrum:
- Tersambar petir
- Kesalahan saat memperbaiki peralatan elektronik, kabel, atau alat-alat listrik lainnya
- Kontak langsung dengan kabel yang terbuka atau tidak terlindungi
- Kontak dengan alat-alat elektronik saat bekerja
- Menggigit atau menyentuh sumber listrik yang berbahan logam, biasanya terjadi pada anak-anak
Sementara, untuk efek sengatannya sendiri bisa berbeda-beda, tergantung dari ukuran tubuh, kekuatan tegangan, serta berapa lama korban tersengat listrik.
Baca Juga: Panduan Pertolongan Pertama Korban Kecelakaan
Gejala Sengatan Listrik
Dalam kebanyakan kasus, tidak ada gejala khusus seseorang yang tersengat aliran listrik. Apalagi jika kita tidak melihat secara langsung apakah sebelumnya orang tersebut memang sedang kontak dengan listrik atau tidak.
Namun tanda-tanda sengatan listrik juga bisa bervariasi, secara umum menimbulkan gejala berikut ini:
- Mengalami kejang-kejang
- Ditemukan luka bakar
- Hilang kesadaran
- Sakit kepala
- Kesemutan atau mati rasa
- Gangguan pada penglihatan dan pendengaran
- Detak jantung menjadi tidak beraturan
Apabila mengalami cedera di bagian luar tubuhnya, biasanya ditemukan luka bakar di permukaan kulit. Namun jika cedera di dalam tubuh maka resikonya bisa lebih buruk seperti kerusakan sistem saraf, otot, tulang hingga organ-organ penting.
Jika sengatan dengan tegangan sangat tinggi, bisa mengalami gangguan detak jantung yang hanya dalam hitungan detik dapat mengancam nyawa. Besar kecilnya resiko tersebut tergantung dari tipe arus, tegangan, penyebaran di dalam tubuh serta kondisi kesehatan korban itu sendiri.
Penanganan Korban yang Tersengat Listrik
Menolong seseorang yang tersengat listrik memerlukan langkah yang hati-hati karena justru bisa semakin membahayakan korban maupun diri sendiri. Berikut pertolongan pertama yang bisa Anda lakukan:
1. Mematikan Aliran Daya
Jangan langsung menyentuh korban, perhatikan situasi sekitar dan apabila memungkinkan segera matikan aliran listrik di lokasi kejadian. Cari kotak sekring atau panel listrik untuk mematikan dayanya.
Hindari menyentuh benda basah atau genangan air serta jaga jarak dari korban minimal 6 meter apabila listrik belum dimatikan.
2. Hubungi IGD
Segera hubungi Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Bunda terdekat atau panggil ambulans agar korban segera mendapatkan pertolongan. Sembari menunggu, sebaiknya tidak meninggalkan korban sendirian.
3. Jangan Menyentuh maupun Memindahkan Korban
Apabila tidak yakin apakah aliran listrik sudah terputus atau belum, jangan menyentuh maupun memindahkan korban meskipun menggunakan alat seperti kayu. Segera jaga jarak apabila anda merasakan kesemutan atau sensasi guncangan di tubuh bagian bawah atau kaki.
4. Memeriksa Tubuh Korban
Jangan menyentuh bagian tubuh yang ada luka terbuka. Kemudian perhatikan apakah korban menunjukkan tanda-tanda seperti napas cepat, pingsan, muntah, pucat atau lainnya. Kemudian ketika petugas medis sudah datang, jelaskan bagaimana kondisi korban termasuk ada tidaknya luka.
5. Menutup Luka Bakar
Jika ada luka bakar pada korban sengatan listrik, sebaiknya lepaskan pakaian atau benda yang menempel di permukaan luka tersebut agar tidak semakin meluas. Kemudian kompres dengan air dingin untuk meredakan rasa sakitnya. Upayakan agar tangan dalam kondisi kering, dan pastikan aliran listrik yang korban sentuh telah mati sepenuhnya. Jika Anda merasakan sensasi sengatan atau kesemutan di kaki dan tubuh bagian bawah, maka aliran listrik masih aktif.
Hindari menutupi luka dengan handuk maupun selimut karena dapat menempel pada luka. Jika memungkinkan, tutupi luka menggunakan kain kasa steril atau perban.
6. Lakukan CPR
Apabila Anda memahami cara melakukan pernapasan buatan dan resusitasi jantung, maka dapat dilakukan pada korban yang mengalami syok. Bantuan ini diberikan apabila korban tidak bernafas dan/atau nadi tidak teraba.
Saat mendapati orang yang terkena sengatan listrik, jangan panik. Anda dapat melakukan beberapa pertolongan pertama seperti yang sudah kami jelaskan di atas.
Wajib untuk segera menghubungi IGD dan ambulans agar korban mendapatkan penanganan secara medis. Umumnya dokter akan memastikan terlebih dahulu apakah korban listrik dalam kondisi sadar atau tidak, bernafas atau tidak serta detak jantungnya normal atau tidak.
Baca Juga: Kenali Fasilitas Kesehatan BPJS di Rumah Sakit
Reservasikan pemeriksaan sesuai jadwal dokter yang tertera untuk penanganan lebih lanjut. Kunjungi juga laman informasi untuk menemukan layanan kesehatan lainnya.