RS Bunda Group

Berita & Artikel

Perbedaan Intrauterine Insemination dan IV pada Program Bayi Tabung

  • Beranda
  • Perbedaan Intrauterine Insemination dan IV pada Program Bayi Tabung
perbedaan-intrauterine-insemination-dan-iv-pada-program-bayi-tabung-rs-bunda-group

Kehadiran teknologi reproduksi berbantu seperti intrauterine insemination (IUI) dan in vitro fertilization (IVF) memberikan harapan baru kepada pasangan yang sulit mendapatkan keturunan.

Baca Juga: Wujudkan Kehadiran Buah Hati Tersayang dengan 7 Program Morula IVF Margonda

Pada kenyataannya, tidak sedikit pasangan terutama di negara berkembang mengalami kesulitan mencapai kehamilan meski sudah melakukan hubungan seksual secara rutin. Jika kondisi ini berlangsung 12 bulan lebih, kondisi ini dapat dikatakan sebagai infertilitas.

Infertilitas menyebabkan pasangan kesulitan mendapatkan anak secara biologis. Meski demikian, seiring pengetahuan dan teknologi yang kian modern Anda tidak perlu khawatir lagi karena kini metode untuk membantu kehamilan semakin canggih dengan tingkat keberhasilan tinggi. Reservasikan kunjungan Anda ke Morula IVF di RSIA Bunda Jakarta, RSU Bunda Padang, serta RSU Bunda untuk layanan intrauterine insemination yang menyeluruh.

Perbedaan IUI dengan IVF

Pasangan yang sedang menjalankan program hamil bisa melakukan beragam metode. Secara medis, metode mendapatkan kehamilan dapat dilakukan dengan tiga cara. Ketiga cara tersebut adalah dengan menggunakan obat-obatan, pembedahan, dan teknologi reproduksi berbantu.

Untuk metode teknologi reproduksi berbantu, terdapat dua metode yang populer, yaitu inseminasi buatan (IUI) dan fertilitas in vitro (IVF) atau biasa disebut bayi tabung. Lantas, apa perbedaan antara inseminasi buatan dan bayi tabung?

Intrauterine insemination (IUI) atau inseminasi buatan adalah metode mendapatkan kehamilan dengan cara memasukkan sperma secara langsung ke dalam rahim dengan sengaja. Dalam teknik inseminasi buatan, sperma suami dipersiapkan terlebih dahulu.

Selanjutnya sperma yang sudah dipilih tersebut dimasukkan ke dalam serviks atau rahim calon ibu pada saat masa suburnya. Dalam kondisi masa subur, sperma akan membuahi sel telur secara cepat dan efektif sehingga terjadi kehamilan.

Sedangkan in vitro fertilization (IVF) atau bayi tabung adalah teknologi reproduksi berbantu yang dilakukan dengan cara mempertemukan sel sperma pria dan sel telur wanita di luar tubuh.

Pada program hamil dengan bayi tabung, ovarium akan terlebih dahulu dirangsang dengan obat-obatan sehingga sel telur yang diproduksi berjumlah lebih banyak. Apabila sudah matang, sel telur kemudian diambil menggunakan jarum khusus.

Selanjutnya, sel telur tersebut diambil untuk dibuahi sperma. Setelah terjadi pembuahan secara in vitro, hasil pembuahannya akan dimasukkan kembali ke dalam rahim calon ibu.

Baca Juga: 12 Gerakan Senam Hamil di Rumah yang Mudah Dipraktikkan

1. Kondisi yang Ditangani dengan Intrauterine Insemination

Inseminasi buatan adalah teknologi dalam dunia kedokteran yang dapat membantu pasangan memperoleh keturunan. Khususnya bagi pasangan dengan kondisi berikut:

  • Jumlah produksi sperma sedikit atau sperma tidak bisa bergerak jauh
  • Pria dengan gangguan ereksi atau ejakulasi
  • Wanita dengan kelainan hormon sehingga menstruasinya tidak teratur
  • Mengidap endometriosis
  • Mengalami kelainan lendir leher rahim sehingga mengakibatkan tercegahnya sperma masuk ke dalam rahim
  • Wanita dengan kondisi alergi terhadap sperma
  • Adanya hambatan dalam melakukan hubungan seksual misalnya rasa nyeri saat berhubungan intim, masalah psikologis, hingga cacat fisik
  • Infeksi virus akibat hubungan seksual seperti hepatitis, HIV
  • Infertilitas yang tidak jelas penyebabnya

2. Kondisi yang Memerlukan Program Bayi Tabung

Sama halnya dengan intrauterine insemination, program bayi tabung juga dapat membantu pasangan mendapatkan keturunan. Adapun kondisi yang memerlukan dijalankannya program bayi tabung antara lain:

  • Adanya kerusakan atau sumbatan pada tuba falopi (saluran indung telur)
  • Memiliki riwayat operasi pengangkatan (sterilisasi) tuba falopi
  • Wanita dengan gangguan ovulasi sehingga jumlah produksi sel telur sedikit
  • Mengidap endometriosis
  • Terdapat miom atau tumor jinak pada dinding rahim sehingga berakibat embrio tidak bisa menempel pada dinding rahim
  • Pria dengan gangguan fungsi, bentuk, dan produksi sperma
  • Infertilitas yang tidak diketahui jelas penyebabnya

Prosedur Intrauterine Insemination

IUI memiliki keuntungan tersendiri yakni biayanya tidak terlalu mahal, dapat dilakukan dalam waktu singkat, efek samping minimal. Adapun urutan prosedur inseminasi buatan yaitu:

1. Pemeriksaan Organ Reproduksi dan Fertilitas

Dokter akan memeriksa organ reproduksi serta kesuburan masing-masing pasangan. Ini dilakukan untuk mengetahui perkiraan penyebab terjadinya kehamilan. Pasangan pria akan diperiksa kualitas dan kuantitas spermanya, sedangkan pasangan wanita akan diperiksa kemampuan ovulasinya. Selanjutnya dokter akan merekomendasikan teknologi reproduksi berbantu yang sesuai.

2. Menentukan Waktu Ovulasi

Penentuan waktu pembuahan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan inseminasi buatan. Waktu ovulasi dapat ditentukan dengan alat tes ovulasi, tes darah, USG, atau tes tambahan lainnya.

3. Memasukkan Sperma

Prosedur intrauterine insemination yang selanjutnya adalah memasukkan sperma segar yang telah dicuci (sperma pilihan dengan kualitas terbaik). Selanjutnya, sperma ditampung dalam kateter lalu dimasukkan langsung ke rahim.

Prosedur Program Bayi Tabung

Prosedur in vitro fertilization atau bayi tabung terdiri dari 5 tahapan. Berikut ini penjelasannya:

1. Induksi Ovulasi

Tahapan ini adalah pemberian obat-obatan maupun hormon sintetis sehingga produksi sel telur semakin banyak, membantu pematangan sel telur, mencegah ovulasi prematur.

2. Pengambilan Telur

Sebelum terjadinya ovulasi, dokter akan mengambil telur dari rahim menggunakan jarum kecil. Selanjutnya telur disimpan pada inkubator berisi cairan khusus kemudian dibuahi sperma.

3. Pengambilan Sperma

Dokter mengambil sperma dari pasangan pria dengan cara pengambilan langsung dari testis menggunakan jarum ataupun melalui masturbasi.

4. Pembuahan

Pembuahan dapat dilakukan melalui dua cara, yakni inseminasi murni atau intracytoplasmic sperm injection (ICSI).

5. Transfer Embrio

Apabila embrio mulai berkembang, selanjutnya akan dipindahkan ke dalam rahim. Sebelumnya, dokter memeriksa apabila terjadi kelainan kromosom pada embrio.

Kedua teknik tersebut memerlukan biaya yang cukup tinggi. Baik bayi tabung maupun intrauterine insemination memiliki tingkat keberhasilan masing-masing yang perlu dipertimbangkan.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Tes AMH untuk Mendukung Program Kehamilan

Teknik asistensi kehamilan membutuhkan tenaga ahli yang khusus dan fokus untuk prosedur yang aman dan nyaman. Reservasikan kunjungan Anda ke Morula IVF di RSIA Bunda Jakarta, RSU Bunda Padang, RSIA Bunda Ciputat, serta RSU Bunda Margonda untuk pelayanan terbaik. Ketahui juga jadwal dokter kandungan di unit-unit RS Bunda Group jika Anda ingin melakukan konsultasi terlebih dahulu. Kunjungi juga laman informasi kami untuk menemukan layanan kesehatan lainnya.

Bagikan Artikel Ini: