RS Bunda Group
Laparoskopi adalah suatu tindakan bedah minimal yang umumnya ditujukan untuk mengurangi resiko yang didapatkan pada operasi besar. Proses penyembuhan dengan laparoskopi jauh lebih cepat dibandingkan dengan operasi besar.
Pada kasus kasus kandungan laparoskopi dilakukan dengan menggunakan teropong yang dimasukkan kedalam luka sayatan kecil berukuran 0.5-1 cm di pusar dan bagian bawah perut. Melalui akses ini dokter dapat memasukkan instrumen bedah yang ukurannya kecil tetapi dapat melakukan hal yang sama bila tindakan ini dilakukan melalui bedah konvensional.
Berbagai macam kondisi dapat dilakukan dengan cara pembedahan modern ini. Seperti kista kandung telur, mioma uteri, pengangkatan rahim (histerektomi), pengangkatan usus buntu dan kandung empedu. Tindakan ini dapat dilakukan dengan aman dan resiko pembedahan yang relatif rendah. Karena masa pemulihan yang sangat cepat pasien dapat pulang dalam waktu yang singkat.
RS Bunda memiliki dokter dokter yang kompeten dan berkualifikasi dalam melakukan pembedahan laparoskopi ini.
INFORMASI TINDAKAN LAPAROSKOPI
#savingliveswithbunda #rsiabundajakarta #rsubundamargonda #rsbundagrup #bmhs1973
Call Centre : 1-500-799
Ruang NICU (Neonatal Intensive Care Unit) dan PICU (Pediatric Intensive Care Unit) menyediakan perawatan intensif untuk bayi dan anak yang membutuhkan perhatian dan pengawasan medis ketat.
Klinik ini memantau dan menangani masalah pertumbuhan dan perkembangan bayi dan anak secara mental maupun fisik untuk memaksimalkan kualitas hidup.
Bunda Endoscopy Center di RSIA Bunda Jakarta menggunakan teknologi canggih dan memadai memberikan intervensi medis tanpa harus melalui pembedahan.
RSIA Bunda Jakarta memiliki tim dokter yang berkualifikasi untuk melakukan bedah minimal dengan risiko yang lebih rendah untuk mencapai proses penyembuhan pasien yang lebih cepat.
Enhanced Recovery After Surgery (ERAS) meminimalkan rasa nyeri, gangguan usus, kesulitan bergerak pasca operasi, dan mempercepat penyembuhan pasien.
Kolposkopi menindaklanjuti tes skrinning kanker serviks untuk menemukan sel-sel abnormal yang berpotensi menjadi kanker selama siklus menstruasi.
USG Mammae digunakan untuk menemukan tonjolan atau kelainan pada payudara dan menentukan ukuran serta lokasi tonjolan untuk hasil pemeriksaan yang lebih mendetail.