RS Bunda Group
Kolposkopi adalah cara untuk melihat dari dekat kondisi leher rahim untuk menemukan perubahan sel atau sel-sel abnormal di leher rahim yang berpotensi menjadi kanker. Kolposkopi menindaklanjuti tes skrining kanker serviks yang abnormal setelah pemeriksaan pap smear, Human Papilloma Virus (HPV), ataupun keabnormalan lain pada serviks, vagina, atau vulva.
Kolposkopi dapat dilakukan kapan saja dalam siklus menstruasi. Pasien juga perlu menginformasikan mengenai obat apapun yang sedang dikonsumsi pada penyedia layanan kesehatan untuk mencegah pembekuan darah. Jika sedang hamil, pasien juga perlu memberi tahu penyedia layanan kesehatan sebelum menjalani pemeriksaan.
Kolposkopi dijalankan oleh dokter, praktisi perawat, ataupun asisten dokter yang telah menjalani pelatihan khusus. Dalam prosesnya, kolposkopi dapat membutuhkan waktu sekitar 5-10 menit dan cenderung menyebabkan sedikit ketidaknyamanan pada pasien.
Selama proses, dokter atau tenaga medis dapat mengeluarkan sebagian kecil jaringan abnormal (biopsi) dari serviks atau vagina untuk dikirim ke laboratorium dan diperiksa lebih lanjut. Setelah pemeriksaan, pasien umumnya dapat segera kembali beraktivitas seperti biasa, sedangkan beberapa pasien cenderung mengalami nyeri ringan atau kram yang dapat hilang dalam satu hingga dua jam.
Perlu diingat untuk tidak memasukkan apa pun ke dalam vagina (krim, douche, ataupun tampon) dan tidak melakukan hubungan intim selama 48 jam setelah pemeriksaan kolposkopi.
Ruang NICU (Neonatal Intensive Care Unit) dan PICU (Pediatric Intensive Care Unit) menyediakan perawatan intensif untuk bayi dan anak yang membutuhkan perhatian dan pengawasan medis ketat.
Klinik ini memantau dan menangani masalah pertumbuhan dan perkembangan bayi dan anak secara mental maupun fisik untuk memaksimalkan kualitas hidup.
Bunda Endoscopy Center di RSIA Bunda Jakarta menggunakan teknologi canggih dan memadai memberikan intervensi medis tanpa harus melalui pembedahan.
RSIA Bunda Jakarta memiliki tim dokter yang berkualifikasi untuk melakukan bedah minimal dengan risiko yang lebih rendah untuk mencapai proses penyembuhan pasien yang lebih cepat.
Enhanced Recovery After Surgery (ERAS) meminimalkan rasa nyeri, gangguan usus, kesulitan bergerak pasca operasi, dan mempercepat penyembuhan pasien.
Kolposkopi menindaklanjuti tes skrinning kanker serviks untuk menemukan sel-sel abnormal yang berpotensi menjadi kanker selama siklus menstruasi.
USG Mammae digunakan untuk menemukan tonjolan atau kelainan pada payudara dan menentukan ukuran serta lokasi tonjolan untuk hasil pemeriksaan yang lebih mendetail.