RS Bunda Group

Berita & Artikel

Robotic Surgery untuk Penanganan Kista dan Miom

  • Beranda
  • Robotic Surgery untuk Penanganan Kista dan Miom
kista-dan-miom-rs-bunda-group

Kista dan miom adalah dua kondisi yang menyerang kaum wanita. Karena keduanya bisa terjadi kepada wanita dan mengakibatkan gangguan kesehatan pada organ reproduksi maupun kesehatan tubuh secara umum.

Baca Juga: Serupa Tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Miom dan Kista

Baik kista maupun miom sama-sama berupa benjolan. Kemiripan bentuk tersebut seringkali membuat orang salah dalam mengenalinya. Agar tidak salah penanganan, sebaiknya Anda mengetahui perbedaan di antara kedua jenis tumor jinak tersebut.

Perbedaan antara Kista dan Miom

Baik miom maupun kista, keduanya merupakan tumor jinak dan dapat tumbuh pada bagian reproduksi wanita. Pada umumnya, kedua kondisi tersebut terjadi pada wanita yang sedang berada di masa suburnya.

Meskipun secara fisik sama-sama tampak seperti benjolan, namun pada dasarnya dua kondisi tersebut berbeda. Kenali masing-masing pengertiannya agar Anda tidak salah mengenali.

Kenali Apa Itu Kista

Tidak sedikit orang yang tidak bisa membedakan kista dan miom secara tepat meskipun pada kenyataannya keduanya tidak sama. Kista adalah benjolan berisi udara, cairan, atau padatan menyerupai rambut yang muncul di organ bawah kulit.

Tumor jinak ini bisa tumbuh di area tubuh manapun, tidak terkecuali payudara serta ovarium. Penderita kista biasanya tidak merasakan gejala langsung seperti nyeri atau pendarahan. Namun benjolan ini bisa tumbuh aktif dan membesar dengan cepat.

Adapun penyebab tumbuhnya tumor jinak yang bisa tumbuh di bagian tubuh manapun tersebut antara lain:

Kondisi genetik

Infeksi

Inflamasi kronis

Tumor

Terdapat kelainan perkembangan embrio

Adanya penyumbatan pada saluran tubuh

Cedera

Parasit

Kenali Apa Itu Miom

Kesamaan kista dan miom adalah sama-sama jenis tumor jinak dengan bentuk benjolan yang mirip. Bedanya, miom adalah tumor jinak yang tumbuh pada uterus (dinding rahim).

Benjolan ini (fibroid) bisa membesar dan menyebabkan nyeri bahkan hingga pendarahan ketika menstruasi. Beberapa gejala miom antara lain adanya perdarahan di vagina, sering buang air kecil, kram perut, panggul nyeri saat menstruasi.

Adapun penyebab tumbuhnya benjolan fibroid tersebut antara lain:

  • Faktor genetik
  • Hormon estrogen dan progesteron berlebih
  • Mengalami menstruasi sebelum memasuki usia 10 tahun berisiko lebih tinggi mengidap miom

Baca Juga: 7 Kondisi Pada Wanita yang Harus Mengalami Histerektomi Total

Apa Itu Robotic Surgery?

Robotic surgery atau bedah robotik adalah salah satu terobosan teknologi di bidang kedokteran. Ini merupakan prosedur bedah dengan invasi minimum pada tindakan operasi besar.

Salah satu tindakan operasi menggunakan robotic surgery adalah pengangkatan kista dan miom. Adapun robotic surgery sendiri merupakan prosedur pembedahan yang memanfaatkan teknologi sistem robot.

Lengan robot yang dioperasikan dengan sistem komputer membantu prosedur operasi karena lebih akurat sehingga mengurangi atau bahkan menghilangkan risiko trauma seperti pada operasi terbuka (open surgery).

Meskipun menggunakan bantuan lengan robot, namun dokter bedah yang berperan mengambil keputusan. Pemanfaatan lengan robot dikarenakan gerakannya lebih stabil dibanding manusia sehingga tidak menimbulkan trauma jaringan.

Penggunaan robotic surgery untuk menangani kista dan miom semakin banyak diminati. Ini tidak lain karena prosedur operasi robotik minim invasi sehingga bekas luka yang dihasilkan jauh  lebih kecil.

Berbeda jika dibandingkan teknik bedah terbuka (open surgery) yang berisiko meninggalkan luka lebih besar karena invasi besar juga. Dengan demikian, robotic surgery juga membantu pemulihan pasca operasi Anda dalam waktu yang lebih cepat.

Penanganan Kista dan Miom dengan Robotic Surgery

RS Bunda Group merupakan pionir yang memperkenalkan robotic surgery di Indonesia sejak tahun 2012 silam. Hingga sekarang, perkembangan teknologi bedah robotik semakin maju pesat. Tindakan bedah minimal invasif ini juga telah melayani hingga ratusan pasien.

Tindakan robotic surgery kebanyakan dilakukan pada pengidap miom serta kista untuk mengangkat benjolan tumor jinak tersebut secara minim invasi. Dengan pemanfaatan lengan robot sebagai perpanjangan tangan dokter, risiko operasi terbuka bisa diminimalisir.

Penanganan kista dan miom dengan luka sayatan kecil memberikan banyak keuntungan bagi pasien. Karena jahitannya kecil, maka luka bekas operasi tersebut bisa sembuh lebih cepat sehingga lama perawatan di rumah sakit manjadi lebih singkat.

Selain itu, sayatan minimal pada bedah robotik juga tidak meninggalkan bekas luka signifikan. Ini tentu menjadi pertimbangan penting bagi wanita yang memperhatikan penampilannya.

Dengan bedah robotik, bekas luka pasca operasi terbilang kecil dan tidak signifikan yaitu tidak sampai 3 cm. Perbandingannya dengan bekas luka pasca operasi terbuka adalah bisa mencapai 10 hingga 20 cm. Beberapa keuntungan penanganan kista dan miom dengan prosedur bedah robotik yaitu:

Sayatan luka lebih kecil sehingga meminimalisir trauma jaringan

Luka lebih cepat sembuh

Waktu pemulihan lebih singkat

Angka kesakitan lebih rendah

Bekas luka kecil dan tidak signifikan

Hasil operasi memberikan tingkat kepuasan lebih tinggi

Pada dasarnya robotic surgery bisa dilakukan untuk operasi selain pengangkatan kista maupun miom. Mulai dari urologi, bedah thorax, ortopedi, kanker, dan sebagainya namun tidak dapat dilakukan untuk operasi persalinan secara caesar. Robotic surgery untuk menangani kista dan miom juga akan memberikan tingkat kepuasan lebih tinggi karena luka sayatan lebih kecil dan lebih cepat sembuh dibanding prosedur open surgery.

Baca Juga: Mengenal Robotic Surgery, Operasi Berbasis Teknologi di RSU Bunda Jakarta

Untuk informasi lengkap seputar kista, miom, atau robotic surgery, Anda dapat mereservasikan konsultasi dengan ahli kami di jadwal dokter. Kunjungi juga laman informasi kami untuk layanan kesehatan lebih lanjut.

Bagikan Artikel Ini: