RS Bunda Group

Kenali Test Mantoux untuk Anak

Tes Mantoux atau tuberculin skin test (TST) adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya paparan kuman TB pada tubuh. Tes Mantoux merupakan metode pemeriksaan awal yang umum dilakukan untuk skrining atau deteksi awal penyakit TBC pada populasi tertentu.Pemeriksaan ini dilakukan dengan menyuntikkan cairan tuberkulin yang nantinya akan menimbulkan reaksi sebagai indikator ada tidaknya. Anda dapat mereservasikan kunjungan di klinik anak untuk tes Mantoux anak.

Baca Juga: Konsultasi Kesehatan Anak ke Poli Anak

Tuberculosis (TB) adalah penyakit paru yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dan bersifat menular. Penyakit TB tidak hanya menyerang orang dewasa, namun juga dapat menyerang anak-anak. Penularan penyakit TB dapat melalui udara, misalnya saat penderita TB batuk sehingga bakteri menyebar ke udara.

Penyakit tuberkulosis (TB) adalah jenis penyakit paru yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penularan penyakit TB dapat terjadi melalui udara, umunya terjadi saat penderita TB batuk tanpa menutup mulut. Percikan air liur (droplet) dari batuk tersebut mengandung bakteri yang kemudian terhirup oleh orang di sekitar dan menularkan penyakit.

Prosedur Tes Mantoux

Tes Mantoux pada anak dilakukan dengan menyuntikkan sejumlah cairan, yaitu PPD tuberculin ke kulit lengan. Suntuikkan ini akan menimbulkan benjolan yang menjadi indikator tes.

Baca Juga: Klinik Anak untuk Tumbuh Kembang Buah Hati

Dokter akan memberi tanda batas awal di sekeliling benjolan tersebut menggunakan spidol agar dapat diketahui apabila nanti terdapat perubahan ukuran benjolan. Setelah 48-72 jam sejak tes Mantoux dilakukan, dokter akan memeriksa kembali benjolan yang terbentuk untuk melihat adanya perubahan.

Jika tidak muncul pembesaran pada benjolan, dapat disimpulkan bahwa hasil tes Mantoux negatif yang berarti pasien tidak terpapar kuman TB. 

Pada pasien dengan hasil tes yang menunjukkan penambahan ukuran benjolan, biasanya sebesar 5-9 mm dan terlihat adanya peradangan, ini berarti tes Mantoux dikatakan positif dan berarti pasien sedang atau sudah pernah terpapar kuman TB. Hasil tes ini memerlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan apakah terdapat infeksi TB.

Pemeriksaan lebih lanjut diantaranya rontgen thorax dan pemeriksaan fisik lain yang mendukung diagnosa TB Paru pada anak. Anda juga dapat reservasi pemeriksaan dengan dokter ahli di rumah sakit RS Bunda Group.

Faktor yang Dapat Mempengaruhi Hasil Tes

Dalam kasus tertentu, hasil tes Mantoux tidak begitu akurat karena adanya hasil tes palsu. Pada hasil tes palsu, hasil tes akan terlihat negatif, padahal sebenarnya pasien telah terinfeksi kuman TB.

Untuk menghidari kepalsuan hasil tes Mantaux, Anda perlu mengetahui sejumlah faktor yang dapat mempengaruhi kondisi pasien, seperti:

  • Ketidakmampuan tubuh untuk bereaksi terhadap uji kulit karena daya tahan tubuh yang lemah.
  • Infeksi TB baru terjadi, yakni antara 8-10 bulan
  • Infeksi kuman TB terjadi sudah lama (bertahun-tahun)
  • Baru melakukan vaksin yang mengandung virus hidup, seperti vaksi campak atau cacar.
  • Menderita penyakit yang disebabkan oleh virus, seperti campak atau cacar air.
  • Menderita penyakit yang menurunkan daya tahan tubuh, seperti kanker atau AIDS.
  • Teknik penyuntikan yang salah
  • Salah mengartikan reaksi yang muncul

Sementara itu, pada hasil tes positif palsu, tes Mantoux akan menunjukkan hasil yang positif, padahal pasien sesungguhnya tidak terpapar kuman TB. Kekeliruan hasil tes ini bisa disebabkan beberapa hal, seperti:

  • Terindentifikasi adanya bakteri Mycobacterium, tapi bukan jenis tuberculosis
  • Baru melakukan imunisasi BCG (Bacillus Calmette–Guérin)
  • Teknik penyuntikan yang salah
  • Penggunaan botol antigen yang salah
  • Salah mengartikan reaksi yang muncul

Meski tes Mantoux bisa menjadi tolak ukur adanya kuman TB dalam tubuh, kerap kali terdapat kekeliruan pada hasi tes ini. Maka dari itu untuk hasil yang lebih akurat, dokter biasanya akan merekomendasikan pemeriksaan lanjutan, seperti foto Rontgen dada dan pemeriksaan dahak, guna memastikan ada atau tidaknya infeksi TB dalam tubuh.

Baca Juga: Waspada! Cek Kesehatan Anak di Klinik Alergi Anak

Kapan Tes Harus Dilakukan?

Pemeriksaan pada anak dilakukan apabila muncul gejala sebagai berikut:

  • Mengalami demam lebih dari 2 minggu dan berulang-ulang meskipun tidak tinggi
  • Penurunan nafsu makan
  • Berat badan tidak naik dalam 2 bulan berturut-turut
  • Wajah anak tampak lesu dan tidak aktif
  • Terdapat benjolan pada leher yang bisa teraba
  • Kontak langsung dengan penderita TB
  • Batuk lebih 3 minggu yang sudah diobati belum ada perbaikan

Baca Juga: Waspada! Vitamin Anak Belum Tentu Baik bagi Kesehatan

Persiapan Sebelum Tes Mantoux

Hasill tes Mantoux hanya dapat menunjukkan apakah Anda memiliki bakteri tuberkulosis di dalam tubuh Anda atau tidak, namun tidak selalu untuk mengetahui apakan bakteri tersebut bersifat laten (tidak aktif menginfeksi atau memperbanyak diri) atau aktif.

Untuk mendapatkan hasil yang pasti, Anda akan direkmendasikan untuk menjalani beberapa tes tambahan. Jenis tes lanjutan yang dilakukan tergantung dari bagaimana hasil tes dan kondisi kesehatan Anda, seperti mengalami gangguan kesehatan yang dicurigai sebagai gejala TBC.

Anda juga wajib untuk menginformasikan ahli atau dokter jika Anda sudah pernah mendapatkan vaksinasi TBC atau vaksin BCG. Anda masih boleh menjalani tes Mantoux ini setelah vaksinasi, terlebih jika Anda memiliki faktor-faktor risiko terkena TBC, namun pastikan Anda tidak melakukan vaksinas BCG dan tes Mantoux dalam waktu yang berdekatan.

Jarak waktu antara vaksinasi dan tes kulit yang terlalu berdekatan berpotensi mengakibatkan hasil tes tidak akurat. Ada baiknya Anda memberi jeda sekitar 1 bulan antara waktu vaksinasi dan tes kulit.

Hal yang sama juga berlaku jika Anda pernah menerima vaksinasi untuk penyakit yang disebabkan oleh virus, misalnya vaksin cacar. Anda setidaknya perlu menunggu selama 4-6 minggu sebelum menjalani tes Mantoux.

Baca Juga: 10 Gejala Penyakit Jantung Bawaan Pada Anak, Bunda Wajib Tahu

Kesehatan anak merupakan salah aspek terpenting dalam kehidupan anak dan keluarga. Reservasikan kunjungan Anda dengan dokter pediatri pilihan dari jadwal dokter kami. Kami juga menyediakan laman informasi di mana Anda juga dapat menemukan layanan kesehatan lainnya.

Tutorial Cara Menggosok Gigi yang Benar Pada Anak

Tutorial cara menggosok gigi yang benar pada anak perlu diketahui oleh setiap orang tua untuk menjaga kesehatan mulut anak. Selain mengetahui caranya, penting juga bagi para orang tua untuk memberikan contoh supaya anak memiliki figur panutan dalam menjaga giginya. Bakteri pada mulut mudah sekali berkembang biak seiring dengan rutinitas masuknya makanan maupun minuman ke dalam mulut. Jika dibiarkan terlalu lama tanpa pembersihan, maka berpotensi menyebabkan berbagai macam keluhan hingga penyakit parah.

Baca Juga: Ayah Bunda Wajib Paham! Ini Cara Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Anak

Umumnya, bakteri akan berkembang biak lebih lanjut jika tidak membersihkan area mulut sebelum tidur. Apalagi bila Anda jarang mengkonsumsi air putih atau lebih suka jajan air berperisa manis, bertekstur kental yang bisa meninggalkan kotoran membandel.

Cara Ajarkan Anak Sikat Gigi

Setiap orang tua sudah seharusnya memiliki cara menggosok gigi yang cocok untuk anaknya. Namun, khusus untuk sikat gigi ini ada trik khusus yang terkadang tidak diketahui para orang tua. Bisa jadi juga bahkan dianggap tidak perlu dilakukan, padahal dampaknya besar bagi si kecil.

Baca Juga: Gigi Susu Mana Saja yang Akan Tanggal? Pelajari Yuk Bunda

Mulai hari ini, jangan lagi anggap tidak membersihkan area mulut itu wajar karena dampaknya bisa sampai jangka panjang ke depan. Nantinya malah si kecil yang menderita karena harus merasakan karies, bengkak gusi, dan berbagai keluhan penyakit lainnya.

Ajarkan anak menyikat giginya sedari dini, meskipun sulit namun harus tetap dicoba demi menghindari berbagai sumber penyakit. Ayah dan Bunda bisa memperhatikan trik berikut ini agar anak terbiasa dan tanpa paksaan membersihkan area mulut beserta giginya:

1.      Biarkan Anak Memilih Sikat dan Pasta Gigi Sendiri

Ketika anak sudah memiliki selera dan bisa memilih sendiri, Anda bisa menerapkan cara menggosok gigi yang benar pada anak diawali dengan memberikan mereka pilihan. Biarkan si Kecil memilih pasta dan sikat sesuai dengan kesukaannya saat berbelanja. Dengan demikian, anak akan semakin termotivasi untuk menyikat gigi.

2.      Ajak Anak Sikat Gigi Bersama

Jangan hanya memberi perintah. Selain menetapkan aturan sikat gigi rutin setelah makan dan sebelum tidur, baik Ayah maupun Bunda perlu memberikan contoh melalui tindakan. Ajak si Kecil setiap hari ke kamar mandi untuk membersihkan giginya sampai menjadi kebiasaan dalam otak si kecil. Ingat, peran mengajarkan anak bukan hanya tugas Ibu, selagi Ayah bisa membantu maka perlihatkan contoh baik pada anak dalam menjaga kebersihan diri.

3.      Puji Anak Bila Mau Menggosok Gigi

Memberikan penghargaan atau pujian dapat menjadi sebuah cara ampuh mengajarkan anak hidup sehat. Anda bisa memberikan hadiah maupun pujian apabila mereka telah melakukan cara menggosok gigi yang benar sesuai panduan dari dokter gigi, baik berupa mainan ataupun makanan kesukaan anak. Biasanya pada usia mereka, jika mendapatkan pujian maka akan timbul semangat lebih untuk melakukan hal terbaik. Pujian orang tua secara konsisten dapat membantu anak memahami betapa pentingnya menjaga kebersihan serta kesehatan area mulut setiap hari.

4.      Ceritakan Tentang Manfaat Menggosok Gigi Secara Sederhana

Edukasi si kecil menggunakan bahasa yang mereka mengerti. Berikan kisah nyata betapa pentingnya menggosok gigi karena jika tidak, bahayanya mereka tidak bisa lagi makan cokelat. Bisa juga menceritakan manfaat dari memiliki gigi yang sehat karena bisa makan dan minum apapun yang diinginkan. Mengedukasi cara untuk menggosok gigi yang benar pada anak menggunakan bahasa yang sederhana sejauh lebih efektif daripada menggunakan bahasa rumit.

Baca Juga: Lindungi Senyum Anda dengan Rutin ke Poli Gigi

Cara Menggosok Gigi yang Benar pada Anak

Sedari bayi, Anda bisa mulai rajin membersihkan area mulut si kecil sampai mereka mulai terbiasa membersihkannya sendiri. Namun, apakah sudah menerapkan cara menggosok gigi yang benar? Untuk menjawabnya, perlu jawaban tepat dari ahli

Bunda sudah tahu bagaimana cara menggosok gigi anak secara tepat? Mari ikuti langkah-langkah berikut ini supaya semua kuman dalam mulut bersih terangkat:

  • Posisikan sikat sebesar 45 derajat pada arah gusi serta gigi.
  • Sikatlah area paling belakang kemudian maju ke bagian depan secara perlahan.
  • Sikat perlahan dengan gerak tangan seolah membentuk lingkaran.
  • Posisikan sikat menjadi vertikal saat menggosok area bagian belakang supaya bersihnya maksimal.
  • Bersihkan juga pinggiran gusi secara lembut dan pelan-pelan.
  • Sikat bagian ujung lidah untuk menghindari paparan bakteri pada mulut.
  • Untuk pasta gigi tidak boleh tertelan maka edukasi si Kecil agar selalu mengeluarkannya setelah berkumur.
  • Bilas dengan berkumur sampai bersih.
  • Selesai.

Lakukan instruksi tersebut setiap hari pada si kecil agar mereka terbiasa dan tidak merasa terpaksa untuk membersihkan area dalam mulut. Menjaga kebersihan serta kesehatan gigi maupun gusi dapat memberikan keuntungan tersendiri bagi sang anak.

Baca Juga: Mengenal Perawatan Gigi dan Mulut untuk Senyum Indah Nan Sempurna

Pastikan si Kecil mulai membiasakan diri menjaga kebersihan gigi tanpa paksaan. Untuk masalah gigi yang terlanjur terjadi, Anda dapat langsung memeriksakannya ke dokter gigi atau poli gigi terdekat. Ketahui jadwal dokter di unit-unit RS Bunda Group sekitar Anda dan reservasi kunjungan Anda di sini. Kunjungi juga laman informasi kami untuk menemukan layanan-layanan kesehatan lainnya.

Karies Gigi Pada Anak: Penyebab, Pencegahan dan Cara Mengatasinya

Terjadinya gangguan kesehatan, seperti karies gigi pada anak kerap menghantui banyak orang tua di Indonesia. Faktor penyebabnya sebagian besar berasal dari makanan dan kebiasaan anak yang enggan menyikat gigi, sementara orang tua tidak memiliki trik membujuk anaknya. Alhasil, kuman semakin bebas berkembang biak sementara sisa makanan bebas menumpuk di sela gigi yang tidak terjangkau dengan sikat.

Baca Juga: Gigi Susu Mana Saja yang Akan Tanggal? Pelajari Yuk Bunda

Kesehatan gigi dan mulut patut menjadi perhatian penting sedari dini untuk menghindari berbagai komplikasi saat dewasa. Bahaya perawatan yang buruk dapat menyebabkan bau mulut, gusi bengkak, rasa tidak nyaman, dan banyak lagi keluhan lainnya.

Apa Itu Karies Gigi?

Dalam istilah umum, karies sama dengan kondisi gigi berlubang. Sayangnya, bagi sebagian besar orang Indonesia, kondisi berlubang ini kerap dianggap sepele karena seperti kejadian biasa saja. Jika dibiarkan terlalu lama, kondisi ini dapat menyebabkan bau mulut tidak sedap sampai terjadinya pembengkakan, bahkan dapat menyebabkan gangguan kesehatan serius pada anak. Sebaiknya segera periksakan diri ke dokter jika gigi mulai berlubang.

Baca Juga: Tutorial Cara Menggosok Gigi yang Benar Pada Anak

Penyebab Karies Gigi pada Anak

Kondisi karies gigi yang terjadi pada anak berpengaruh terhadap kesehatan mulut sampai dia dewasa. Sebagai sarana pencegahan, sebaiknya ketahui dulu apa saja penyebab terjadinya permasalahan kesehatan gigi tersebut. Berikut ini berbagai pemicunya:

  • Kebiasaan menyusu dari botol atau menggunakan dot sampai anak tertidur menyebabkan endapan bakteri dari manisnya minuman pada mulut anak. Endapan tersebut memicu terjadinya lubang dengan berbagai tingkat keparahan.
  • Kerap memberi anak makanan serta minuman manis tanpa membersihkan area mulut setelahnya juga dapat memicu terjadinya permasalahan serius pada gigi.
  • Tidak membiasakan anak menyikat giginya dapat membuat perkembangan bakteri jahat semakin ganas.

Bunda, pastikan untuk selalu fokus pada kesehatan gigi dan mulut anak, terlebih jika sudah memasuki usia intake makanan atau 6 bulan ke atas. Awalnya mungkin anak akan menolak sikat gigi, namun terus beri pengertian perlahan. Setelah beberapa waktu, anak akan mulai terbiasa dan semakin inisiatif untuk membersihkan gigi.

Cara Mencegah Karies Gigi pada Anak

Selagi bisa mengatasi permasalahan sedari dini, mencegah jauh lebih baik daripada mengobati. Anda dapat melakukan berbagai pencegahan berikut ini demi kesehatan mulut anak:

1.      Ajak si Kecil Sikat Gigi Sedini Mungkin

Dari lahir, area lidah buah hati sudah harus dibersihkan menggunakan kain kasa. Setelah memasuki masa 6 bulan hingga 1 tahun, orang tua bisa menggunakan jenis sikat silikon yang dipakai di jari Bunda. Setelah itu perlahan kenalkan dengan sikat sesuai usianya.

Sekarang sudah banyak edukasi untuk mengajak si kecil menganggap kegiatan membersihkan area mulut itu menyenangkan. Orang tua tidak boleh berhenti mengedukasi demi menjaga kesehatan mulut untuk kualitas hidup anak nanti.

2.      Gunakan Pasta Gigi Sesuai Usia

Penting untuk memilih pasta sesuai usia karena pada beberapa tahapan umur karena si kecil belum memiliki kontrol untuk membuang apa yang ada dalam mulut. Beberapa pasta memiliki kandungan aman meskipun tertelan, asalkan jumlahnya tidak berlebihan. Untuk 2-3 tahun ke atas sudah bisa menggunakan pasta gigi  dengan kandungan fluoride

3.      Hindari Minum Susu Melalui Dot

Sudah banyak edukasi dari tenaga kesehatan supaya menggunakan botol biasa dibandingkan dot guna mencegah terjadinya karies gigi pada anak. Alih-alih menggunakan dot, Anda dapat menggantikannya dengan gelas minum khusus bayi. Batas maksimal anjuran penggunaan dot hanya sampai usia 2 tahun. Selepas itu, orang tua mulai bisa memperkenalkan botol biasa atau minum dari gelas. Pembelajarannya mungkin tidak mudah, namun harus dibiasakan setiap hari agar anak tidak ketergantungan dot.

Baca Juga: Lindungi Senyum Anda dengan Rutin ke Poli Gigi

4.      Biasakan Makan Makanan Sehat

Tidak salah apabila ingin memberikan buah hati makanan dan minuman manis, namun harus tetap diimbangi dengan makanan sehat juga. Biasakan anak untuk makan sayur, buah, dan minum air putih supaya si Kecil tidak sulit konsumsi kudapan sehat hingga dewasa.

5.      Ajak si Kecil Cek Rutin ke Dokter Gigi

Ada atau tidak ada keluhan, lebih baik memastikan kesehatan pada ahlinya. Bunda dapat mulai dengan kunjungan rutin ke poli gigi tiap 6 bulan. Hal ini juga untuk mengedukasikan anak agar tidak takut pada perawatan rumah sakit juga menanamkan pentingnya menjaga kesehatan sejak dini pada anak.

Cara Mengatasi Karies Gigi pada si Kecil

Jika terlanjur terjadi, maka yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi karies adalah membersihkannya secara teratur apabila kerusakan tidak begitu parah. Gunakan air hangat untuk buah hati di bawah 1 tahun, sementara untuk 3 tahun ke atas, gunakan pasta gigi dengan kandungan fluoride.

Baca Juga: Ayah Bunda Wajib Paham! Ini Cara Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Anak

Apabila segala upaya perawatan gigi anak dilakukan, namun tetap tidak ada perubahan maka segera kunjungi dokter gigi terdekat. Ketahui jadwal dokter di unit-unit RS Bunda Group sekitar Anda dan reservasi kunjungan Anda di sini. Kunjungi juga laman informasi kami untuk menemukan layanan-layanan kesehatan lainnya.

Gigi Susu Mana Saja yang Akan Tanggal? Pelajari Yuk Bunda

Bunda, ketahuilah gigi susu mana saja yang akan tanggal agar tidak salah penanganan ketika si kecil mulai tumbuh atau tanggal gigi. Gigi susu merupakan gigi yang pertama kali tumbuh pada setiap manusia, khususnya dalam hal ini pada seorang anak. Pada masanya, yang pertama kali tumbuh tersebut akan mengalami masa tanggal atau lepas dari gusi. Meskipun tidak permanen, namun tetap harus dijaga kesehatan serta kebersihannya. Penting sekali memperkenalkan cara membersihkan mulut kepada anak.

Baca Juga: Tutorial Cara Menggosok Gigi yang Benar Pada Anak

Kebanyakan anak tidak terbiasa atau enggan melakukan pembersihan dengan menyikat gigi. Jika tidak dibiasakan sedari dini maka dampaknya terhadap kesehatan dalam mulut anak sampai dewasa, contohnya keropos dan giginya bolong.

Memberikan edukasi dengan cara menyenangkan dan memberikan contoh jauh lebih efektif dibandingkan hanya memberi perintah. Buah hati akan lebih mudah menyerap edukasi apabila orang tua senantiasa menjadi panutan bagi mereka dalam setiap tindakan.

Baca Juga: Mengenal Perawatan Gigi dan Mulut untuk Senyum Indah Nan Sempurna

Apa Itu Gigi Susu?

Gigi susu tumbuh sementara pada usia anak-anak dan akan tergantikan oleh gigi dewasa. Jumlahnya ada 20, terbagi atas 8 gigi seri, 4 taring, dan 8 geraham. Yang pertama muncul biasanya seri bagian depan bawah. Waktu tumbuhnya pada tiap anak berbeda-beda, tergantung kondisi si anak. Demikian juga dengan waktu gigi susu mana saja yang akan tanggal memiliki timing yang tidak seragam. Kenapa gigi susu tanggal? Karena kekuatan akarnya tidak seperti gigi permanen atau dewasa.

Panjang akar gigi susu lebih dangkal sehingga lebih rapuh dibandingkan gigi permanen. Namun, jangan khawatir karena meskipun tanggal terlebih dahulu, nantinya tetap tumbuh yang baru. Oleh karena proses pertumbuhan ini, banyak anak memasuki fase tertentu di mana mereka mengalami ompong terlebih dahulu.

Jadwal Gigi Susu Tumbuh

Pada dasarnya kapan waktu tumbuh serta gigi susu mana saja yang akan tanggal pada setiap anak berbeda. Pada kebanyakan kasus, waktu tumbuh gigi susu anak adalah sebagai berikut:

  • Usia 6 sampai 10 bulan mulai tumbuh seri bagian tengah rahang bawah dan rahang atas tumbuh di usia 8 sampai 12 bulan.
  • Usia 10 sampai 16 bulan mulai tumbuh bagian seri samping bawah, dan usia 9 sampai 13 bulan untuk rahang atas.
  • Usia 17 sampai 23 bulan mulai tumbuh taring bawah, serta masuk 16 sampai 22 bulan untuk bagian atas.
  • Usia 14 sampai 18 bulan mulai tumbuh geraham pertama bawah, dan 13 sampai 19 bulan untuk bagian atas.
  • Usia 23 sampai 31 bulan mulai tumbuh geraham belakang bawah, serta 25 sampai 33 bulan untuk bagian atas.

Kasus pertumbuhan gigi pada anak perempuan biasanya lebih cepat, sehingga waktu gigi susu mana saja yang akan tanggal juga lebih cepat.

Namun, hal tersebut tidak mutlak, kembali kepada kondisi tubuh masing-masing anak. Ada bayi dengan pertumbuhan gigi cepat, tanpa demam maupun tangisan keras. Ada juga sebaliknya, di mana bayu harus mengalami demam terlebih dahulu baru kemudian muncul tunas gigi baru. Namun, selama semuanya dalam batas normal maka orang tua tidak perlu khawatir.

Baca Juga: Karies Gigi Pada Anak: Penyebab, Pencegahan dan Cara Mengatasinya

Jadwal Gigi Susu akan Tanggal

Setelah tumbuh, ada waktunya juga bagi gigi untuk tanggal dengan berbagai kondisi dan alasan. Berikut gigi susu mana saja yang akan tanggal pada usia kanak-kanak:

  • Usia 6 sampai 7 tahun gigi seri tengah mulai tanggal.
  • Usia 7 sampai 8 tahun seri samping ikut tanggal.
  • Usia 10 sampai 12 tahun bagian taring atas yang tanggal, sementara untuk rahang bawah sudah dari usia 9 tahun.
  • Usia 9 sampai 11 tahun bagian geraham pertama akan tanggal.
  • Usia 10 sampai 12 tahun bagian geraham belakang ikut tanggal.

Setelah mengetahui jadwal tanggal gigi anak, kini Bunda tinggal melakukan perawatan rutin di rumah dengan membiasakan anak rajin membersihkan area mulut. Jangan lupa selalu konsultasi dengan dokter gigi untuk memastikan kebersihan dan kesehatan mulut anak terjaga.

Baca Juga: Ayah Bunda Wajib Paham! Ini Cara Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Anak

Tidak jarang minimnya pengetahuan membuat teknik sikat gigi anak menjadi tidak efektif sama sekali. Ketahui jadwal dokter di unit-unit RS Bunda Group sekitar Anda dan reservasi kunjungan Anda di sini. Kunjungi juga laman informasi kami untuk menemukan layanan-layanan kesehatan lainnya.

Ayah Bunda Wajib Paham! Ini Cara Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Anak

Setiap orang tua harus memahami cara menjaga kesehatan gigi dan mulut pada anak. Perlu Anda ketahui bahwa masalah pada mulut bisa menyebabkan beberapa gangguan serius. Setidaknya, bau mulut adalah gangguan paling umum. Namun, tahukah Anda bahwa masalah ini cukup mudah untuk diatasi dengan rutin menggosok gigi.

Baca Juga: Tutorial Cara Menggosok Gigi yang Benar Pada Anak

Cara Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Anak

Pada umumnya cara menjaga kesehatan mulut dilakukan dengan bantuan medis untuk hasil terbaik. Namun, berikut beberapa cara sederhana yang bisa Anda lakukan di rumah sendiri.

Baca Juga: Karies Gigi Pada Anak: Penyebab, Pencegahan dan Cara Mengatasinya

1.      Ajari Anak Cara Menyikat Gigi yang Benar

Banyak orang tidak sadar bahwa mereka menyikat gigi dengan cara yang salah. Jika hal tersebut diajarkan ke buah hati, maka mereka akan kesulitan untuk menjaga kesehatan mulutnya. Di sisi lain, anak harus memiliki orang yang bisa mencontohkan bagaimana cara menyikatnya dengan benar. Mereka tidak tahu mata sikat dan pasta gigi yang baik untuk digunakan. Oleh sebab itu Anda perlu memahami cara menyikat gigi yang benar sebelum mengajari si kecil untuk rutin menyikat gigi.

Untuk anak yang sudah berumur 24 bulan, dapat menggunakan pasta gigi yang memiliki kandungan fluoride. Tentu dalam takaran tertentu, itu sebabnya penting untuk menggunakan pasta gigi khusus anak. Menyikat gigi bersama anak dapat menjadi pengalaman yang menyenangkan sekaligus sarana edukasi.

2.      Batasi Makanan Manis dan Biasakan Santap Makanan Sehat

Bukan rahasia lagi jika makanan manis dapat merusak gigi. Anda bisa memperhatikan bahwa anak yang sering mengkonsumsi coklat akan memiliki lubang pada gigi mereka. Menjaga kesehatan gigi dan mulut pada anak bisa dimulai dengan membatasi makanan manis. Tidak masalah jika anak tetap ingin makanan manis, namun Anda perlu membatasi jumlah konsumsi dan juga menyediakan alternatif yang lebih sehat untuk mengurangi konsumsi kadar gula anak.

Selain permen dan coklat, Anda dapat memberi anak makanan seperti buah-buahan, sayur, dan makanan sehat lain untuk menyeimbangan konsumsi gula dengan gizi lainnya supaya anak juga jadi semakin sehat.

3.      Ajak Anak Sikat Gigi Sebelum Tidur Malam

Kebiasaan menyikat sebelum tidur adalah salah satu hal yang harus Anda tanamkan kepada buah hati. Meskipun hal ini terdengar sepele, tapi faktanya kebiasaan ini memiliki dampak besar bagi kesehatan mulut.

Banyak ahli kesehatan yang merekomendasikan bahwa menyikat gigi harus dilakukan minimal 2 kali sehari. Pertama, ajarkan untuk selalu menggosok gigi pada pagi hari. Kemudian, sebelum mereka tidur ajarkan juga untuk melakukannya.

Kebiasaan ini memang harus ditanamkan sejak dini supaya menjadi kebiasaan saat sudah dewasa. Tidak masalah jika Anda sedikit memaksakannya. Namun, tetap jangan sampai membuat anak tertekan. Akan jauh lebih baik jika Anda juga memberikan contoh, sehingga anak akan mengikutinya.

Baca Juga: Gigi Susu Mana Saja yang Akan Tanggal? Pelajari Yuk Bunda

4.      Mengurangi Pemberian Susu Melalui Botol Dot

Mungkin, banyak orang tua tidak menyadari bahwa minum susu dalam botol dot dalam waktu lama tidak terlalu baik bagi sang buah hati. Oleh sebab itu, perhatikan kembali kebiasaan ini. Banyak orang tidak sadar bahwa dot akan membuat gigi terendam cairan manis terlalu lama.

Seperti yang telah diketahui, makanan dan minuman manis memang tidak baik jika dikonsumsi dalam waktu lama. Anda bisa mendapatkan penjelasan lebih lengkap dengan konsultasi dokter gigi Bunda.

5.      Biasakan Kontrol ke Poli Gigi 6 Bulan Sekali

Selain mengajarkan kebiasaan baik, cara menjaga kesehatan gigi dan mulut pada anak lainnya adalah dengan konsultasi dokter gigi tiap 6 bulan sekali. Akan jauh lebih baik jika Anda melakukan konsultasi secara rutin.

6.      Gunakan Sikat dan Pasta Gigi Khusus Anak

Cara terakhir yang bisa Anda pakai adalah menyediakan sikat dan pasta gigi khusus. Pasta gigi untuk anak dan orang dewasa memiliki kandungan berbeda. Artinya, jika kandungan tersebut tidak cocok maka akan merusak gigi pada anak. Jadi, Anda harus memperhatikan hal tersebut.

Baca Juga: 13 Penyakit Gigi dan Mulut yang Paling Umum

Selain dari cara-cara tersebut, Anda juga dapat mengaplikasikan perawatan medis pada masalah gigi yang telah terjadi. Ketahui jadwal dokter di unit-unit RS Bunda Group sekitar Anda dan reservasi kunjungan Anda di sini. Kunjungi juga laman informasi kami untuk menemukan layanan-layanan kesehatan lainnya.

Konsultasi Kesehatan Anak ke Poli Anak

Bunda pastinya menginginkan anak dapat bertumbuh dengan normal sesuai dengan usianya. Agar tumbuh kembang anak bisa berjalan dengan optimal, penting perkembangan anak untuk selalu dipantau. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah melalui pemeriksaan di Poli Anak secara rutin.

Baca Juga: Aduh, Anak Terlambat Bicara

Kenapa Harus Rutin Memeriksakan Kesehatan Anak?

Seperti yang diketahui, anak masih berada dalam proses pertumbuhan yang mengakibatkan tubuh anak menjadi lebih rentan dibanding orang dewasa. Karenanya, mudah bagi anak untuk terkena penyakit. Tak hanya dari sisi kesehatan saja, Bunda juga perlu memahami 5 (lima) aspek penting pada anak, yaitu kognitif, fisik, emosional, bahasa, dan sosial. Kelima aspek tersebut juga wajib untuk dipantau agar Bunda bisa menilai tumbuh kembang anak sudah berjalan normal atau belum.

Melalui Poli Anak, dokter spesialis anak dapat membantu Bunda dalam mengawali tumbuh kembang anak dengan pemeriksaan yang tepat. Bunda bisa memastikan tumbuh kembang anak berjalan secara optimal dan melakukan penanganan sejak dini bila diperlukan.

Usia Pasien Poli Anak

Faktanya, anak sudah bisa melakukan pemeriksaan di Poli Anak sejak berusia 0 tahun hingga usia 18 tahun. Anak akan ditangani oleh dokter spesialis anak yang berfokus dalam menangani kesehatan fisik, mental, emosional, tumbuh kembang, dan kemampuan sosial anak.

Baca Juga: Hernia Lipat Paha Pada Anak

Manfaat Poli Anak

Berbagai manfaat bisa Bunda dapatkan dengan melakukan pemeriksaan tumbuh kembang anak di Poli Anak. Pemeriksaan akan ditangani oleh dokter spesialis anak yang telah dilatih untuk mendiagnosis dan mengobati penyakit pada bayi, anak-anak, dan remaja, serta memberikan evaluasi mengenai tumbuh kembang anak.

Penanganan di Poli Anak

Adapun penanganan terkait tumbuh kembang anak yang menjadi fokus dokter spesialis anak, yaitu sebagai berikut:

  • Evaluasi pertumbuhan dan perkembangan anak dan mendeteksi gangguan
  • Edukasi pada ibu tentang keamanan, gaya hidup, dan cara pemberian ASI
  • Imunisasi anak
  • Monitoring kondisi bayi prematur 
  • Diagnosis penyakit dan kondisi tertentu, seperti infeksi saluran pernapasan, diare, infeksi telinga, alergi pada anak, infeksi kulit, malnutrisi, dan kanker pada anak
  • Penanganan kondisi yang dapat menyerang anak, seperti kelainan genetik, cedera fisik, penyakit infeksi, alergi, kelainan autoimun, masalah gizi, hingga kanker pada anak
  • Penanganan gangguan mental pada anak dan remaja, seperti gangguan tumbuh kembang, depresi dan kecemasan

Kondisi yang Perlu Diperiksakan

Bunda dianjurkan untuk membawa buah hati apabila anak mengalami beberapa kondisi seperti:

  • Demam
  • Muntah atau diare berat
  • Dehidrasi
  • Kejang
  • Gangguan pernapasan (batuk dan pilek yang tidak kunjung sembuh)
  • Nyeri saat buang air kecil
  • Muncul ruam
  • Masalah dalam tumbuh kembang anak
  • Bayi terlahir prematur.

Baca Juga: Anak Menelan Benda Asing? Lakukan Langkah Berikut

Persiapan Sebelum Pemeriksaan

Sebelum membawa anak ke Dokter Spesialis Anak, setidaknya Anda dianjurkan untuk mencatat segala keluhan atau gangguan yang dialami Si Kecil. Hal tersebut cukup berguna bagi dokter untuk mendiagnosis penyakit apa yang dialami buah hati Anda. Begitu pula dengan riwayat kehamilan saat mengandung, persalinan, status tumbuh kembang anak, dan kelengkapan imunisasi yang telah dilakukan.

Melalui pembahasan di atas, penting untuk memantau kesehatan tumbuh kembang anak di Poli Anak. Poli Anak RS Bunda Group siap melayani Bunda dan buah hati. RS Bunda Group memberikan pelayanan konsultasi anak yang memiliki keluhan terkait masalah tumbuh kembang anak.

Baca Juga: Klinik Anak untuk Tumbuh Kembang Buah Hati

Poli Anak RS Bunda Group dilengkapi dengan dokter spesialis anak (pediatric) dengan bantuan para perawat yang ramah dan terlatih. Ketahui jadwal dokter di unit-unit RS Bunda Group sekitar Anda dan reservasi kunjungan Anda di sini. Demi kemudahan Anda dan keluarga, kunjungi juga laman informasi kami untuk mendapatkan layanan-layanan RS Bunda Group.

Kenali Bakat dan Kesehatan Anak Sedari Dini dengan Pemeriksaan Circle DNA (Diagnos)

Bundamedik Healthcare System telah menyediakan beragam layanan kesehatan melalui unit usahanya. Salah satunya adalah Circle DNA by Diagnos Genomics, untuk melakukan uji DNA secara lebih mendalam. DNA merupakan bagian penting dalam tubuh manusia sebagai bagian dari kode genetik. Fungsi utama dari tes DNA tersebut ialah untuk melihat garis keturunan seseorang, dan saat ini tes tersebut telah berkembang menjadi tes dengan lebih banyak jenis dan fungsi.

Baca Juga: Kenali Test Mantoux untuk Anak

Umumnya, manusia mempunyai 46 kromosom di dalam setiap sel tubuhnya. Kromosom tersebut tersusun atas DNA (deoxyribonucleic acid) atau asam deoksiribonukleat yang merupakan materi genetik, sehingga dalam satu keturunan bisa tampak sifat dan karakteristik fisik yang mirip. Pemeriksaan ini dapat menjadi acuan pengenalan garis keturunan seseorang. Selain itu, penyakit dapat terdeteksi dengan menganalisis struktur DNA.

Circle DNA dan Manfaatnya

Produk ini merupakan layanan tes DNA di mana hasilnya mampu membaca dan menterjemahkan lebih dari 500 data genetik seseorang. Pemeriksaan dilakukan secara komprehensif untuk hasil yang lebih akurat. Tes Circle DNA tidak hanya menilai garis keturunan, namun, bisa juga untuk melihat karakter seseorang. Pemeriksaan tersebut dapat memberikan informasi lebih detail tentang karakteristik individual setiap orang, selain riwayat penyakit dan potensi bakat dapat terlihat.

Tentu ada banyak sekali manfaat yang bisa Anda dapatkan jika melakukan tes Circle DNA. Hasil tes ini akan memungkinkan Anda untuk memiliki gaya hidup yang lebih sehat, sesuai dengan data genetik individual yang Anda miliki. Selain itu, manfaat lainnya adalah optimasi potensi genetik Anda. Tes DNA bahkan mampu melihat sejauh mana potensi penyakit yang akan diderita. Dengan melakukan tes ini, Anda juga bisa mengetahui respons tubuh terhadap obat yang Anda konsumsi.

Persiapan Sebelum Pemeriksaan

Perlu diketahui bahwa pemeriksaan Circle DNA bisa dilakukan untuk siapapun tanpa mengenal usia atau enis kelamin. Artinya, tidak ada batasan jika Anda ingin melakukan layanan tersebut. Namun, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum pemeriksaan:

  1. Usia di bawah 18 tahun perlu mendapat persetujuan dari orang tua dengan jaminan sample yang tepat.
  2. DNA tidak dipengaruhi oleh apapun. Artinya, sifat dari DNA adalah permanen di mana obat atau penyakit tidak akan bisa mempengaruhinya.
  3. Jika sedang sakit, sebaiknya menunda layanan ini. Terutama bila ada penggunaan obat yang dioleskan pada area mulut.

Di sisi lain, jika Anda ingin melakukan layanan ini, ada beberapa hal penting sebelum melakukan pemeriksaan, yakni:

  1. Adanya edukasi atau rekomendasi dari dokter. Jadi, Anda bisa mendapatkan informasi lebih jelas mengapa perlu melakukan pemeriksaan tersebut.
  2. Pasien harus mengisi formulir PHI (Personal Health Information/Informasi Kondisi Medis) serta Informed Consent atau informasi yang berkaitan dengan persetujuan pemeriksaan.
  3. Membuat perjanjian untuk pengambilan sampel di laboratorium Diagnos atau menggunakan layanan Home Care.

Baca Juga: Pemeriksaan Pendengaran Pada Bayi dan Anak

Jika poin-poin sebelumnya telah dipahami, maka Anda bisa melanjutkan ke layanan lanjutan. Dalam pengambilan sampel, berikut adalah langkah-langkahnya:

  1. Petugas akan mengeluarkan alat swab steril. Upayakan untuk tidak menyentuh bagian ujung tangkai karena bisa menyebabkan kontaminasi bakteri atau virus.
  2. Tempatkan ujung swab ke dalam mulut dan kemudian gosokkan menuju area pipi selama 10 kali. Ulangi langkah tersebut pada sisi yang lainnya.

Pasca Pemeriksaan

Berapa  lama Anda menunggu proses pembacaan data genetik sampai keluar hasilnya? Ada beberapa ketentuan terkait hasil pemeriksaan yang perlu Anda ketahui, yakni:

1.      Hasil pemeriksaan Circle DNA diterima paling lambat setelah 30 hari kerja.

2.      Hasil akan dikirimkan dalam bentuk paket khusus (1 buku dan flashdisk).

3.      Hasil pemeriksaan bukan merupakan laporan kesehatan.

4.      Konselor akan memberikan penjelasan mengenai interpretasi laporan pemeriksaan tersebut.

Pasca pemeriksaan akan terdapat beberapa poin penting. Anda harus menunggu semua pemeriksaan selesai. Setelah itu, Anda bisa mendapatkan semua hasil dari pemeriksaan tersebut dan bisa berkonsultasi dengan konselor.

  1. Pasien akan dihubungi untuk sesi konsultasi.
  2. Ada hasil yang membutuhkan perhatian khusus terkait kondisi tertentu.
  3. Bila diperlukan pemeriksaan lanjutan karena kondisi medis tertentu, maka akan dilakukan atas persetujuan pasien.
  4. Hasil pemeriksaan yang menunjukkan tanpa risiko maupun kelainan medis akan dikonsultasikan dengan dr. Marya W. Haryono, SpGK.
  5. Fokus konsultasi ini adalah untuk konseling nutrisi serta gaya hidup terbaik sesuai dengan DNA Anda.

Baca Juga: Konsultasi Kesehatan Anak ke Poli Anak

Jika Anda ingin melakukan pemeriksaan ini, maka bisa melakukan reservasi ke RSU Bunda Jakarta, RSIA Bunda Jakarta, serta RSU Bunda Margonda. terlebih dahulu. Ketahui juga jadwal dokter di unit-unit RS Bunda Group sekitar Anda dan reservasi kunjungan Anda di sini. Kunjungi juga laman informasi kami untuk menemukan layanan-layanan kesehatan lainnya. 

10 Gejala Penyakit Jantung Bawaan Pada Anak, Bunda Wajib Tahu

Penyakit jantung bawaan pada anak dapat terjadi sejak dalam kandungan. Kondisi ini dapat mengganggu aliran darah dari dan ke jantung, sehingga tumbuh kembang bayi akan menjadi kurang sempurna dan bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani.

Baca Juga: Konsultasi Kesehatan Anak ke Poli Anak

Gejala Penyakit Jantung Bawaan Pada Anak

Peluang terjadinya penyakit jantung bawaan pada anak adalah 1:100 sehingga Anda harus benar-benar peka dengan gejala awal yang anak tampilkan. Penyakit ini seringkali terjadi karena kelainan struktur jantung sejak pertumbuhan bayi dalam kandungan.

Penyakit ini mengganggu kemampuan jantung anak untuk memompa darah dan penyaluran oksigen ke seluruh tubuh. Kondisi tersebut dapat mengganggu tumbuh kembangnya, bahkan kemungkinan berakibat fatal. Meski belum diketahui penyebabnya secara pasti, namun ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung bawaan pada anak.

Berikut adalah beberapa gejala yang dapat Anda waspadai sejak awal.

1. Berat Badan Sulit Bertambah

Penyakit jantung bawaan pada anak membuat berat badan anak sulit bertambah. Hal ini disebabkan oleh berbagai organ tubuh kesulitan dalam memperoleh oksigen sehingga fungsi dan kinerja organ tidak dapat berjalan dengan baik.Penyerapan terhadap berbagai nutrisi terutama karbohidrat serta lemak juga tidak maksimal.

2. Bibir, Lidah, atau Kuku Kebiruan

Warna biru disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah sehingga jumlah peredaran pembuluh anak ke seluruh tubuh berkurang. Penyempitan tersebut terjadi akibat adanya gangguan jantung anak.

3. Nafsu Makan Buruk

Penyakit jantung bawaan pada anak akan menurunkan nafsu makan Anak. Kondisi tersebut terjadi karena organ pencernaan anak yang tidak berfungsi secara maksimal.

4. Mudah Lelah

Penyakit jantung bawaan pada anak juga dapat dilihat dari betapa mudahnya anak merasa mudah lelah meski tidak melakukan aktivitas yang dapat menyebabkan kelelahan dengan mudah. Hal ini disebabkan oleh jantung yang kesulitan untuk memompa darah serta oksigen ke seluruh tubuh, memendekkan napas anak sehingga membatasi stamina anak dalam beraktivitas.

5. Keringat Bercucuran

Keringat berlebih meski tidak melakukan aktivitas berat disebabkan oleh saraf pada kelenjar keringat sangat aktif sebagai indikasi adanya penyakit kronis. Anak dapat mengucurkan keringat dalam jumlah banyak meski cuaca tidak terlalu panas dan aktivitas yang dilakukan tidak terlalu berat merupakan salah satu gejala penyakit jantung bawaan pada anak.

6. Sering Pingsan

Penyakit jantung bawaan pada anak juga dapat dilihat ketika buah hati sering sekali pingsan. Pembuluh darah tidak dapat memberikan berbagai respons dengan tepat sehingga adanya perubahan tekanan secara tiba-tiba karena jantung anak yang bermasalah.

Baca Juga: Serangan Jantung Disebabkan oleh 10 Hal Tak Terduga: Gejala dan Faktor

7. Detak Jantung Cepat dan Berdebar

Rasa mudah lelah yang terjadi juga berkesinambungan dengan kondisi jantung itu sendiri, biasanya berdebar sangat cepat serta berdebar kencang. Keadaan ini biasanya disertai dengan rasa kurang nyaman karena jantung sulit berfungsi dengan baik. Inilah alasannya mengapa jantung berdetak kadang cepat dan lambat begitu cepat.

8. Denyut Nadi Melemah

Penyakit jantung bawaan pada anak juga dapat ditandai dengan denyut nadi yang terus melemah hingga beberapa hari kedepan. Perlu diperhatikan pula berapa ritme terbaik dalam setiap detiknya kurang lebih 60. Di bawah angka tersebut, Anda perlu memeriksakan anak ke layanan medis terdekat.

9. Sesak Napas atau Napasnya Cepat

Ketika anak merasa bahwa dadanya terlalu berat serta nafasnya sesak, hal ini disebabkan oleh tidak seimbangnya penyebaran kadar oksigen ke berbagai organ tubuh, terutama pada bagian paru-paru. Gejala ini umum muncul saat anak sedang tertidur, berbaring, sampai membungkuk.

10. Sakit Dada

Jika anak sering sekali mengeluhkan ada rasa sakit pada bagian dada, bisa jadi karena jantung kesulitan memompa. Satu keluhan bisa saja keluhan akan penyakit lain, namun keluhan kedua berpotensi merupakan penyakit jantung pada anak.

Pencegahan Penyakit Jantung Pada Anak

Untuk mencegah penyakit ini, calon orang tua harus rutin dalam melakukan pemeriksaan darah, sehingga calon orang tua mengerti apa saja penyakit yang mungkin terjangkit saat kehamilan itu terjadi. Selain itu, Bunda juga harus menghindari asap rokok, obat-obatan sampai minuman keras sebelum dan saat hamil.

Karena fisik anak yang belum berkembang dengan sempurna, pertahanan tubuh anak pada berbagai penyakit juga lebih lemah dari orang dewasa. Jika sudah berkaitan dengan organ vital seperti jantung, sebaiknya orang tua langsung mengkonsultasikan dan memeriksakan kondisi anak sejak gejala pertama ke unit medis spesialis jantung seperti Bunda Heart Center di RSU Bunda Jakarta.

Baca Juga: Klinik Anak untuk Tumbuh Kembang Buah Hati

Ketahui jadwal dokter di unit-unit RS Bunda Group sekitar Anda dan reservasi kunjungan Anda di sini. Demi kemudahan Anda dan keluarga, kunjungi juga laman informasi kami untuk mendapatkan layanan-layanan RS Bunda Group.