RS Bunda Group

Pain Management: Atasi Nyeri Tanpa Operasi

Apabila Anda sering mengalami rasa nyeri (pain), mungkin sudah saatnya menjalani perawatan pain management. Rasa nyeri atau sakit seperti bagian tubuh kaku, sering kesemutan, hingga rasa seperti ditusuk tentunya sangat mengganggu. 

Baca Juga: Nyeri Saraf? Obati Segera di Bunda Pain Clinic RSU Bunda Margonda

Jika sensasi rasa sakit tersebut terjadi berulang kali atau dalam waktu yang lama, tidak menutup kemungkinan akan mengganggu aktivitas Anda sehari-hari. Maka dari itu, perlu dilakukan prosedur medis tertentu untuk mengatasinya. 

Prosedur medis yang kerap dilakukan ketika seseorang mengidap penyakit tertentu di antaranya adalah operasi atau manajemen nyeri (pain management). Pain management adalah penanganan tanpa prosedur medis untuk mengatasi gangguan kesehatan yang Anda alami tanpa operasi.  Jika Anda mengalami nyeri yang konsisten dan cukup mengganggu, segera reservasikan kunjungan Anda ke Bunda Pain Clinic untuk layanan menyeluruh.

Pengertian Pain Management dan Indikasinya

Definisi dari pain management, atau manajemen nyeri yaitu sekumpulan prosedur medis yang dilakukan dengan tujuan untuk meredakan atau menghilangkan rasa nyeri pada pasien. Nyeri (pain) sendiri adalah sensasi sakit atau tidak mengenakkan di tubuh. 

Sensasi tersebut muncul akibat adanya kerusakan pada jaringan tubuh. Jika dibiarkan terjadi, ini dapat menyebabkan dampak negatif bagi fisik dan juga dapat mengganggu emosi Anda. 

Pada dasarnya, rasa nyeri muncul sebagai respon tubuh akibat adanya kerusakan jaringan. Lebih dari itu, respon tersebut juga bertindak sebagai sistem untuk melindungi tubuh Anda dari kerusakan jaringan lebih parah. 

Kesakitan tersebut membuat aktivitas terganggu atau terhambat sehingga tubuh terlindungi dari aktivitas lain yang berpotensi semakin memperparah kerusakan tubuh. Nyeri juga dapat dibedakan menurut sifat dan intensitasnya. 

Berdasarkan intensitasnya, nyeri dapat dibedakan menjadi nyeri ringan atau berat. Untuk meredakan atau menghilangkan sensasi kesakitan tersebut, pasien terkadang perlu melakukan beberapa metode pain management

Jika berdasarkan sifatnya, nyeri dibedakan menjadi akut dan kronis. Nyeri akut ditandai rasa sakit secara tiba-tiba, terkadang penyebabnya tidak jelas. Sedangkan sifat kronis ditandai durasi lama, biasanya disebabkan penyakit yang diderita pasien. 

Sementara itu, rasa kesakitan pada pasien dibedakan menjadi dua berdasarkan penyebabnya, yaitu nociceptive pain dan neuropathic pain. Nociceptive pain terjadi akibat kerusakan jaringan tubuh. 

Sedangkan neuropathic pain terjadi dikarenakan adanya kerusakan pada jaringan saraf sehingga sensasi rasa nyeri tersebut bisa muncul secara tiba-tiba. 

Intervention Pain Management (IPM)

Pasien yang mengalami nyeri terkadang perlu mengkonsumsi obat-obatan untuk meredakan kesakitannya. Jika kondisinya tidak mengalami kemajuan, tindakan operasi juga terkadang disarankan oleh dokter agar kesakitan tersebut tidak mengganggu pasien.

Tindakan operasi yang melibatkan prosedur invasif berat memiliki risiko komplikasi tersendiri. Selain itu, tidak jarang pasien juga merasa takut menjalani operasi sehingga keluhan kesehatannya tidak tertangani. Kini, dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi dalam dunia kedokteran, persoalan tersebut kini tidak menjadi masalah besar. Ini berkat kehadiran Intervention Pain Management alias prosedur IPM. 

IPM adalah prosedur medis dengan invasif minimal yang mampu memberikan kesembuhan secara jangka panjang atau permanen kepada penderita pain.  Intervention Pain Management sendiri merupakan subspesialisasi dari tatalaksana nyeri. 

Prosedur IPM adalah solusi bagi pasien yang ingin menyembuhkan rasa kesakitannya tanpa harus menjalani tindakan operasi (invasif berat). Melalui prosedur ini, pasien juga bisa terhindar dari konsumsi obat minum jangka panjang. 

Baca Juga: Wajib Tahu! 6 Pertolongan Pertama Sendi Geser

1. Prosedur Intervention Pain Management (IPM)

IPM dilakukan dengan menerapkan teknik intervensi untuk menangani nyeri yang bersifat subakut, kronis, persisten, hingga sulit diatasi. Prosedur ini biasanya dilakukan oleh dokter spesialis neurologi, anestesi, bedah saraf, ortopedi. 

Di samping itu, prosedur  Intervention Pain Management juga melibatkan terapi fisik serta rehabilitasi dengan keahlian pada bidang manajemen nyeri. Awalnya dokter melakukan pemeriksaan fisik awal secara menyeluruh terhadap pasien. 

Setelah itu, dokter melakukan pemeriksaan lanjutan untuk menyusun perencanaan pengobatan. Kemudian melakukan evaluasi hasil terhadap tingkat keberhasilan atas rencana pengobatan yang telah dijalankan. 

Sebelum menjalankan prosedur IPM, pasien harus berkonsultasi dengan dokter dan menyampaikan kondisi kesehatannya seperti riwayat pembekuan darah, diabetes, atau lainnya. Dengan begitu, dokter bisa memberikan perawatan tepat agar hasilnya optimal. 

2. Kelebihan Intervention Pain Management

Ada beberapa kelebihan dari prosedur IPM yang bisa diperoleh pasien, antara lain:

  • Tindakan invasif yang minimal 
  • Memberikan kesembuhan jangka panjang atau permanen
  • Waktu pemulihan lebih cepat
  • Pasien tidak harus mengkonsumsi obat secara rutin
  • Lebih hemat biaya

Pain Management di Bunda Neuro Center

Bunda Neuro Center merupakan unit layanan spesialis saraf terintegrasi yang kami hadirkan untuk menunjang kesehatan masyarakat. Melalui Bunda Neuro Center, pasien dapat memperoleh perawatan minimal invasif yang lebih aman dari risiko komplikasi.

Dokter spesialis saraf profesional yang didukung beragam peralatan canggih dan modern akan membantu Anda memperoleh kesembuhan secara cepat serta optimal dari rasa nyeri. 

Bunda Neuro Center menyediakan berbagai layanan kesehatan saraf yang terintegrasi dan modern. Kami memiliki beragam prosedur diagnostik untuk menunjang keberhasilan pengobatan. Prosedur diagnostik kami meliputi:

  • MRI dan MRA
  • CT Scan
  • Transcranial Doppler (TCD)
  • Electroencephalogram (EEG)
  • Digital Substraction Angiography (DSA)
  • Carotid Ultrasound 

Nyeri yang dirasakan tubuh tentunya dapat mengganggu aktivitas Anda sehari-hari. Ini dapat diatasi dengan prosedur minimal invasif yakni menggunakan metode pain management.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Terapi Okupasi di Bunda Neuro Center

Nyeri tubuh mungkin tidak terdengar terlalu parah, namun nyeri yang berkelanjutan dapat ditangani dengan pain management untuk menghindari dampak yang lebih buruk. Reservasikan kunjungan Anda ke Bunda Pain Clinic atau Bunda Neuro Center. Anda juga dapat mempelajari jadwal dokter untuk berkonsultasi dengan dokter pilihan. Kunjungi juga laman informasi kami untuk layanan lebih lanjut.

Mengenal Apa Itu Terapi Okupasi di Bunda Neuro Center

Terapi okupasi merupakan salah satu langkah upaya untuk mengobati atau memulihkan fungsi tubuhnya. Dalam pekerjaan, bisa terjadi kecelakaan yang mengakibatkan trauma pada bagian tubuh tertentu sehingga tidak dapat berfungsi secara sempurna.

Baca Juga: Jangan Disepelekan, Ini Dampak Cedera Saraf Tulang Belakang dan Pengobatannya

Kecelakaan atau trauma tersebut dapat berakibat pada ketidakmampuan menjalankan aktivitas sehari-hari secara mandiri. Tidak perlu khawatir, kondisi tersebut bisa dipulihkan salah satunya dengan cara menjalankan terapi satu ini. Reservasikan kunjungan ke Bunda Neuro Center untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Apa Itu Terapi Okupasi

Terapi okupasi dapat didefinisikan sebagai perawatan khusus yang diberikan kepada individu dengan kondisi tertentu, sehingga individu tersebut mampu melakukan aktivitas pada semua aspek kehidupan secara mandiri dengan memaksimalkan fungsi tubuhnya. 

Jenis terapi satu ini pada umumnya diberikan kepada orang-orang yang memiliki keterbatasan fisik maupun psikis tertentu. Pelaksanaan perawatan okupasi tidak hanya memperhatikan fungsi fisik, tetapi juga psikologis dan sosial individu. 

Perawatan okupasi untuk anak-anak tentu tidak dapat disamakan dengan lansia atau pasien yang memiliki cedera tertentu. Tujuan perawatan ini adalah agar individu dengan gangguan kesehatan memperoleh harapan positif, sehingga pada akhirnya mereka dapat melakukan berbagai aktivitas secara mandiri tanpa mengandalkan bantuan orang lain. Contoh hasil yang diharapkan dari terapi okupasi misalnya makan, berpakaian, membaca, berjalan, bersosialisasi, olahraga, dan sebagainya.

Bagi orang yang tidak mengalami gangguan kesehatan, aktivitas-aktivitas tersebut tentu saja mudah dilakukan sendiri, namun ini berbeda apabila Anda memiliki kondisi tertentu.

Sehingga membutuhkan perawatan khusus agar dapat melakukan berbagai aktivitas sendiri tanpa bantuan orang lain. Dengan begitu, Anda akan mendapatkan hidup yang lebih berkualitas. Layanan terapi okupasi dilakukan dengan tiga tahapan, yaitu:

1. Penilaian Individu

Pemeriksaan penilaian individu dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan pasien dan tujuan apa yang ingin dicapai. Bagian ini perlu melibatkan pasien, keluarga, dan terapis.

2. Perencanaan Terapi

Ini merupakan tahapan membuat rencana perawatan yang sesuai berdasarkan penilaian individu. Dengan rancangan perencanaan tersebut, diharapkan pasien memperoleh hasil maksimal.

3. Evaluasi Hasil

Setelah menjalani perawatan sesuai perencanaan, evaluasi perlu dilakukan untuk menilai sejauh mana keberhasilannya. Apabila hasilnya tidak mencapai tujuan, maka dibutuhkan perubahan rencana terapi. 

Baca Juga: Pain Management: Atasi Nyeri Tanpa Operasi

Siapa Saja yang Membutuhkan Terapi Okupasi

Perawatan ini dilakukan dengan harapan agar pasien mendapatkan kualitas hidup lebih baik. Berikut ini beberapa individu yang membutuhkan perawatan okupasi:

  • Pekerja yang menjalani pemulihan setelah mengalami cedera akibat kecelakaan baik kecelakaan kerja atau lainnya.
  • Pasien yang memiliki gangguan fisik serta mental sejak lahir.
  • Pasien dengan kondisi gangguan kesehatan serius seperti stroke, cedera otak, serangan jantung, hingga phantom limb syndrome pasca menjalani prosedur amputasi.
  • Orang yang memiliki riwayat penyakit kronis seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), radang sendi, atau lainnya.
  • Individu dengan gangguan kesehatan mental atau masalah perilaku, misalnya pengidap autisme, alzheimer, ADHD, gangguan stress pasca trauma (PTSD), eating disorder, hingga penyalahgunaan obat-obatan terlarang. 
  • Bukan hanya untuk orang dewasa, layanan terapi okupasi juga ditujuan bagi anak-anak dengan kondisi khusus. Kondisi tersebut antara lain:
  • Down syndrome
  • Cerebral palsy
  • Dispraksia
  • Ketidakmampuan belajar

Apa Saja Manfaat Terapi Okupasi

Pada dasarnya, tujuan melakukan perawatan ini adalah agar individu baik itu anak-anak maupun dewasa mendapatkan kualitas hidup lebih baik. Kualitas tersebut didapatkan dari kemampuannya dalam melakukan berbagai aktivitas secara mandiri. 

Ketika seseorang mengalami gangguan kesehatan seperti stroke, aktivitas sehari-hari seperti makan, berjalan, bahkan berbicara. Anak dengan kondisi cerebral palsy memiliki kesulitan melakukan gerakan karena koordinasi tubuh tidak normal. 

Dua contoh kondisi di atas memerlukan perawatan khusus agar dapat melakukan berbagai kegiatan sehari-hari sendiri. Dengan tanpa mengandalkan bantuan dari orang lain, mereka dapat menjalankan hidup lebih berkualitas. Di antara contoh-contoh manfaat dari layanan occupational therapy antara lain sebagai berikut:

  • Dapat melakukan perawatan diri sendiri tanpa bantuan orang lain, seperti mandi, makan, berpakaian. 
  • Manfaat pengembangan diri seperti berhitung, menulis, membaca, hingga bersosialisasi.
  • Melatih fisik sehingga berfungsi kembali seperti kelenturan, kekuatan otot, gerakan sendi. 
  • Menggunakan alat bantu sendiri, dan lain sebagainya. 

Terapi Okupasi di Bunda Neuro Center

Bunda Neuro Center merupakan salah satu layanan di rumah sakit Bunda Group yang menyediakan berbagai pelayanan medis bagi pasien dengan gangguan saraf (neurologi). 

Bunda Neuro Center memiliki dokter spesialis saraf serta dukungan peralatan canggih. Dokter profesional dan peralatan canggih membantu diagnosis keluhan, juga membantu memantau gangguan neurologis pasien. 

Bunda Neuro Center juga menyediakan layanan terapi okupasi bagi pasien yang membutuhkan perawatan khusus untuk pemulihan. Tenaga medis profesional klinik ini siap membantu pemulihan Anda secara cepat dan maksimal. 

Baca Juga: Nyeri Saraf? Obati Segera di Bunda Pain Clinic RSU Bunda Margonda

Beberapa pekerjaan memiliki risiko kecelakaan. Reservasikan kunjungan Anda ke Bunda Neuro Center untuk menemukan penanganan yang tepat, atau tentukan waktu konsultasi dengan mempelajari jadwal dokter pilihan Anda. Anda juga dapat mengunjungi laman informasi kami untuk menemukan tawaran layanan kesehatan lainnya.

Jangan Disepelekan, Ini Dampak Cedera Saraf Tulang Belakang dan Pengobatannya

Cedera saraf tulang belakang adalah kerusakan saraf di saluran tulang belakang. Cedera saraf tulang belakang umumnya disebabkan oleh kecelakaan saat berkendara, cedera saat berolahraga, atau kekerasan fisik. Saraf tulang belakang sendiri merupakan terusan dari otak yang membentang dari leher hingga ke tulang ekor.

Baca Juga: Penanganan Saraf Tulang Belakang dengan Spinal Endoscopy RSU Bunda Jakarta

Saraf ini berperan penting pada proses pengiriman sinyal dari otak ke seluruh tubuh dan sebaliknya. Jika saraf ini rusak, akan terjadi gangguan pada beberapa fungsi tubuh, seperti hilangnya kemampuan untuk bergerak atau merasakan sesuatu.

Terkadang, aktivitas manusia sehari-hari berpotensi mengakibatkan benturan atau tabrakan dengan bagian tubuh tertentu. Jika terjadi, Anda perlu segera mereservasikan pemeriksaan diri ke Bunda Pain Clinic untuk penanganan awal secepatnya.

Penyebab Cedera Saraf Tulang Belakang

Kondisi benturan pada bagian spinal terjadi karena adanya kekerasan atau kecelakaan tidak terduga sebelumnya, sehingga menyebabkan kerusakan pada bagian tersebut. Berdasarkan penyebabnya, cedera terbagi menjadi beberapa jenis, yakni:

1. Cedera Saraf Traumatis

Cedera traumatis ini merupakan luka karena pergeseran, patah, serta tulang punggung terkilir akibat kecelakaan. Misalnya kecelakaan ketika berkendara, jatuh saat Anda sedang melakukan aktivitas tertentu.

Ketika berolahraga kemudian mengalami kecelakaan, terutama mengenai bagian punggung, maka akan meningkatkan risiko benturan. Pada korban kekerasan fisik, bagian punggung juga berisiko tinggi jika terkena perilaku kekerasan.

2. Cedera Saraf Non Traumatis

Cedera non traumatis merupakan luka karena kondisi kesehatan atau penyakit tertentu. Seperti dari menderita kanker, radang sendi atau arthritis, osteoporosis, polio, hingga kelainan pada bagian tulang.

Jika Anda mengalami radang pada area spinal, TBC atau tuberkulosis hingga menyebabkan kerusakan sendi, hingga infeksi yang berujung abses, Anda memiliki risiko tinggi untuk mengalami cedera saraf.

Selain penyebab cedera traumatis dan non traumatis, terdapat beberapa faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan terkena penyakit ini. Faktor risiko tersebut meliputi berjenis kelamin pria, dan usia 16 hingga 65 tahun. Jika Anda pernah menderita penyakit berkaitan dengan sendi seperti osteoporosis serta arthritis, sering olahraga ekstrem tanpa pengamanan, cacat tulang, hingga konsumsi alkohol secara berlebihan, maka Anda juga memiliki risiko cedera saraf.

Gejala Cedera Saraf Tulang Belakang

Gejala paling menonjol pada penderita benturan bagian area spinal adalah gangguan fungsi motorik seperti kelemahan otot. Selain itu, penderita juga mengalami gangguan sensorik berupa mati rasa. Berdasarkan tingkat keparahan, gejala penyakit ini terbagi menjadi dua golongan, yaitu gejala tidak menyeluruh dan menyeluruh. Gejala tidak menyeluruh atau lokal (incomplete) akan Anda rasakan saat merasa lemah bergerak.

Sedangkan gejala menyeluruh (complete) bercirikan dengan kehilangan kemampuan motorik bahkan sensorik sekaligus. Hal ini menyebabkan penderita tidak dapat merasakan bagian tubuhnya atau melakukan berbagai gerakan sama sekali.

Selain kehilangan atau gangguan pada fungsi sensorik dan motorik, terdapat beberapa gejala umum lain yang juga penting untuk diketahui. Tiap penderita mempunyai pengalaman berbeda berdasarkan letak benturan serta kondisi.cGejala tersebut meliputi gangguan sistem pernapasan, tiba-tiba bergerak pada bagian tubuh tertentu tanpa disadari, merasakan kaku atau nyeri pada bagian tertentu. Seringkali penderita kesulitan mengendalikan buang air kecil dan besar.

Penderita juga mengalami penurunan gairah atau hasrat seksual terhadap pasangannya sendiri, terkadang merasa tersengat di bagian tertentu. Selain itu juga mengalami sakit kepala secara tiba-tiba atau berkala.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Terapi Okupasi di Bunda Neuro Center

Dampak Cedera Saraf Tulang Belakang

Terjadinya friksi saraf spinal termasuk salah satu jenis friksi fisik srius, bahkan berdampak dalam jangka waktu panjang. Jika terjadi kerusakan, informasi dari otak ke seluruh tubuh menjadi terganggu. Kondisi ini akan menyebabkan penurunan kemampuan bergerak (motorik) manusia, serta kemampuan merasakan (sensorik), sebagian atau seluruh bagian. Berdasarkan tingkat kerusakan, dampak dan pengalamannya berbeda pada setiap pasien.

Gangguan saraf sensorik atau motorik belum terlihat pada kerusakan ringan, namun pada kerusakan berat bisa menyebabkan mati rasa, lumpuh, hingga kelemahan. Terjadinya di seluruh bagian atau sebagian saja.

Cedera spinal bagian bawah bisa saja mempengaruhi fungsi seksual seseorang, serta kendali saraf juga otot ke bagian usus, kaki, hingga kandung kemih. Kerusakan spinal pada leher akan mempengaruhi otot pernapasan.

Apabila seseorang mengalami kekerasan atau kecelakaan berisiko cedera, penanganan medis harus segera didapatkan di rumah sakit terdekat. Dengan begitu, risiko komplikasi akan lebih rendah, juga menghindari kematian dini.

Tim medis profesional akan melakukan beberapa langkah penanganan pada penderita sebagai pertolongan pertama. Tim media akan memastikan jalan napas aman, kemudian pemberian kortikosteroid, serta pembedahan saraf atau operasi.

Pengobatan Cedera Saraf Tulang Belakang

Penanganan pada cedera spinal akan disesuaikan penyebabnya, apakah traumatis atau non traumatis. Misalnya cedera karena tumor akan ditangani menggunakan kemoterapi, sedangkan lainnya (cedera fisik) menggunakan fisioterapi.

Setelah melakukan pertolongan awal hingga pasien menjadi stabil, dokter akan memberikan berbagai terapi khusus. Langkah-langkah yang mungkin akan dilakukan oleh dokter meliputi pemasangan traksi dan pembedahan.

Pasien akan mendapatkan berbagai dukungan meliputi infus nutrisi dan cairan, kateter urine, hingga selang makan. Terkadang dalam beberapa kasus, penderita membutuhkan alat bantu pernapasan berupa ventilator.

Baca Juga: Nyeri Saraf? Obati Segera di Bunda Pain Clinic RSU Bunda Margonda

Untuk mengetahui nformasi pengobatan cedera saraf spinal secara lengkap, reservasikan kunjungan Anda ke rumah sakit profesional seperti RSU Bunda Jakarta, Margonda, atau Padang. Kami menyediakan penanganan cedera saraf tulang belakang dengan tekonologi modern. Anda juga dapat mempelajari jadwal dokter dari tiap unit untuk mendapatkan waktu pemeriksaan terbaik. Jika memiliki keluhan kesehatan lain, kunjungi laman informasi kami untuk mendapatkan penawaran-penawaran layanan lainnya.

Nyeri Saraf? Obati Segera di Bunda Pain Clinic RSU Bunda Margonda

Sistem saraf adalah bagian terpenting bagi manusia, karena saraf merupakan penghubung informasi antara indera dengan sistem koordinasi pusat, yaitu otak. Manusia bisa melihat dengan jelas, merasakan berbagai masakan, serta merasakan sentuhan adalah karena sistemnya. Belum banyak yang menyadari bahwa nyeri saraf adalah salah satu kondisi kronis, artinya berlangsung dalam jangka panjang. Sakit saraf sendiri merupakan kondisi gangguan terhadap sistemnya serta bisa berlangsung dalam jangka waktu lama serta berkembang seiring waktu.

Baca Juga: Jangan Disepelekan, Ini Dampak Cedera Saraf Tulang Belakang dan Pengobatannya

Saraf berperan penting dalam menjaga kelangsungan kerja organ-organ tubuh dengan baik, seperti sistem pernafasan, peredaran darah dan jantung, serta masih banyak lagi. Kerusakan pada sistemnya bisa menyebabkan penderitanya mengalami gangguan pada kegiatan keseharian. Saat Anda merasakan nyeri saraf, ada baiknya untuk segera periksakan diri Anda ke Klinik Nyeri seperti Bunda Pain Clinic. Anda dapat mereservasikan kunjungan Anda ke Bunda Pain Clinic di RSU Bunda Margonda.

Penyebab Nyeri Saraf yang Harus Diperhatikan

Nyeri terjadi karena beberapa hal berkaitan dengan fungsi sistem sarafnya. Biasanya apabila terjadi sebuah kerusakan akan berpengaruh pada sarafnya sehingga mulai terasa nyeri. Sistem saraf terbagi menjadi dua, yaitu sistem pusat yang berfungsi untuk mengontrol dan pusat pengendali berbagai kondisi tubuh, dan sistem perifer, berkaitan langsung dengan organ, otot, kulit, serta panca indera, fungsinya menangkap dan meneruskan rangsang.

Nyeri saraf mulai terjadi karena salah satu fungsi dari saraf pusat maupun perifer mengalami gangguan, tetapi penyebab paling umum terjadi adalah apabila perifernya mengalami masalah maka nyeri neuropati akan terjadi. Banyak penyebab lain, kerusakan sumsum tulang belakang salah satunya. Masih ada banyak lagi sebab terjadinya nyeri neuropatik, beberapa diantaranya disebabkan oleh infeksi virus, seperti Neuralgia Trigeminal, Sirap, dan HIV. Adanya zat toxic dalam tubuh juga bisa menjadi salah satu penyebab munculnya masalah tersebut.

Penyebab lainnya seperti terdapat luka pada bagian belakang tubuh, komplikasi stroke, penyakit jaringan ikat, serta penyakit saraf motorik juga memiliki peranan besar pada munculnya nyeri neuropati. Kerusakan atau benturan keras juga bisa menyebabkan terjadinya hal itu. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai penyebab pastinya, Anda perlu melakukan pemeriksaan secara menyeluruh menggunakan teknologi terbaru. Teknologi tersebut sudah tersedia di RSU Bunda Margonda dan RSU Bunda Jakarta, karenanya segera konsultasikan bila menemui gejala.

Baca Juga: Penanganan Saraf Tulang Belakang dengan Spinal Endoscopy RSU Bunda Jakarta

Gejala Nyeri Saraf yang Belum Banyak Disadari oleh Orang – orang

Meskipun nyeri saraf tetapi tidak setiap gejalanya berhubungan dengan perasaan tersebut, bahkan beberapa kasus tanpa ada rasanya, tetapi dibandingkan orang normal, mereka memiliki kepekaan luar biasa ketika berhadapan dengan suatu stimulus.

1. Allodynia

Allodynia adalah sensasi rasa sakit tidak biasa pada kulit karena kontak sederhana yang biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Pada orang biasa, sentuhan seperti kulit menyentuh benda yang ada di sekitar atau ketika orang lain mengusapnya, namun pada penderita allodynia, kontak ini menyebabkan sakit luar biasa.

2. Hyperpathia

Kondisi ini menimbulkan periode ketidaknyamanan yang singkat pada penderita yang membuat penderita merasakan rasa nyeri yang hebat dalam waktu singkat.

3. Hiperalgesia

Penderita kondisi ini akan menerima rasa tidak nyaman ringan sebagai nyeri hebat yang tidak tertahankan akibat kesalahan translasi pada saraf.

4. Paraesthesia

Penyakit ini menyebabkan ketidaknyamanan atau nyeri pada penderita bahkan ketika tidak ada rangsangan fisik pencetus secara langsung.

Selain 4 gejala tadi bisa juga diidentifikasi dari jenis kerusakannya. Apabila pada sistem pusat biasanya ditandai dengan beberapa hal, seperti rasa terbakar, seperti ditusuk jarum, serta kesemutan atau mati rasa.

Berbeda jika terjadi pada sistem periferal. Pada organ otonom contoh paling sederhana tidak bisa mengendalikan fungsinya, seperti berkeringat berlebihan. Sedangkan pada bagian sensorik, nyerinya terasa, kesemutan, mati rasa, hingga kesadaran mulai melemah.

Pengobatan Nyeri Saraf di Bunda Pain Clinic

Bunda Pain Clinic yang memiliki fasilitas medis, tenaga medis, serta metode yang lebih unggul dalam menangani nyeri atau rasa sakit. Klinik nyeri ini terletak di RSU Bunda Margonda memberikan pelayanan serta perawatan pada pasien yang mengalami berbagai masalah, dari nyeri kronik hingga rasa nyeri yang tidak kunjung hilang.

Pengobatan Bunda Pain Clinic tidak menggunakan sistem pembedahan atau operasi, tetapi menggunakan teknik pengobatan modern yang lebih aman serta efektif mengatasi berbagai permasalahan pasien. Untuk mengatasi berbagai masalah pasien, Bunda Pain Clinic juga memiliki beberapa fasilitas penunjang, mulai dari perlengkapan medis canggih, terbaru, serta sistem terintegrasi terpadu. Begitu juga dengan tenaga medisnya, memiliki dokter handal dan terspesialisasi di bidangnya.

Nyeri saraf membuat tubuh sangat tidak nyaman, bahkan apabila dibiarkan saja bisa mengganggu berbagai aktivitas di kehidupan sehari-hari. Jika Anda ingin memeriksakan keluhan nyeri saraf Anda, sebaiknya lakukan di unit medis yang tepat seperti Bunda Pain Clinic.

Baca Juga: Pain Management: Atasi Nyeri Tanpa Operasi

Anda juga dapat mengajukan reservasi untuk keluhan penyakit lain di unit-unit RS Bunda Group sekitar Anda. Jika Anda memiliki kegiatan yang padat, Anda dapat menyesuaikan waktu pemeriksaan dengan jadwal dokter untuk menemukan weaktu yang tepat. Anda juga akan menemukan tawaran layanan kesehatan lainnya di laman informasi kami.

Kehamilan di Masa Pandemi Covid-19

Saat ini dunia sedang dilanda Pandemi COVID-19 (Corona Virus Disease 2019). Penyakit ini adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Virus Corona SARS-CoV-2 yang mengakibatkan sindrom pernafasan akut yang parah. Covid pertama kali diidentifikasi pada Desember 2019 di Wuhan, Cina, dan sejak itu menyebar secara global, mengakibatkan pandemi yang berkelanjutan. Bagaimana kondisi kehamilan dapat melewati masa ini dengan lebih aman?

Baca Juga: Penyebab Kelahiran Prematur: Waspadai Tiap Faktornya!

Penularan Covid-19 hanya dari manusia ke manusia melalui droplets yang bisa berasal dari batuk dan bersin penderita. Sebagian besar kasus menghasilkan gejala ringan atau bahkan tanpa gejala (asimptomatik), dan sekitar 10-15% perkembangan menjadi bentuk yang tidak biasa dari sindrom pernapasan akut (ARDS).

Sindrom ini kemungkinan dipicu oleh badai sitokin, kegagalan multi organ, syok septik, dan pembekuan darah, terutama pada pasien yang memiliki komorbid (penyakit penyerta) sebelumnya dan lanjut usia. Gejala umum termasuk demam, batuk, kelelahan, sesak napas, nyeri kepala dan kehilangan indra penciuman (Anosmia). Waktu dari paparan hingga timbulnya gejala (masa inkubasi) biasanya sekitar lima hari tetapi dapat berkisar dari dua hingga empat belas hari.

Apakah Ibu Hamil Beresiko Terkena Covid-19?

Menurut WHO, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengerti lebih dalam dampak infeksi Covid-19 pada wanita hamil. Data penelitian masih terbatas, sehingga untuk saat ini belum ada bukti bahwa ibu hamil lebih beresiko dibandingkan populasi umum.

Meskipun demikian, Anda perlu tetap berhati-hati kehamilan itu sendiri membuat perubahan-perubahan di dalam tubuh dan sistem kekebalan tubuh. Data juga mengatakan bahwa dalam masa kehamilan, orang dapat sangat terpengaruh oleh beberapa infeksi saluran pernafasan. Hasil ini melaporkan kemungkinan gejala-gejala yang tidak jauh berbeda dengan populasi umum ke penyedia layanan kesehatan.

The New England Journal of Medicine juga melaporkan hasil swab screening universal untuk SARS-CoV-2. Dari hasil tersebut, wanita yang akan melahirkan di RS memiliki 84,6% hasil negatif, 13,5% hasil positif (tanpa gejala), dan 1,9% hasil positif dengan gejala.

Data ini menunjukkan potensi penularan dari ibu hamil kepada pasien lain dan tim medis yang membantu persalinan. Dengan demikian, sangat penting untuk rumah sakit melakukan screening pada setiap pasien dan memandu tim medis dalam menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).

Bagaimana Ibu Hamil Melindungi Diri Terhadap Covid-19?

Ibu hamil melindungi diri dari infeksi Covid-19 dengan melakukan pencegahan yang sama seperti populasi umum. Ibu hamil juga dianjurkan untuk menunda periksa kehamilan rutin kecuali keadaan darurat.

Anda direkomendasikan juga untuk mengkonsumsi Vitamin C, Vitamin D dan Zinc (Seng). Lakukan olahraga dan berjemur di pagi hari untuk memperoleh vitamin D dari paparan sinar matahari yang bisa membantu penyerapan Calcium dalam tubuh dan meningkatkan fungsi sel – sel imun tubuh. Olahraga sendiri tetap perlu untuk tetap menjaga sirkulasi kardiovaskuler dan otot – otot panggul lebih rileks.

Kapan Ibu Hamil Harus Memeriksakan Kehamilannya?

Untuk melindungi ibu hamil dari virus corona, Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Jakarta Raya (POGI JAYA) menyarankan ibu hamil untuk menunda pemeriksaan rutin ke rumah sakit sementara waktu di masa-masa pandemi ini kecuali mengalami keadaan darurat. Jika memungkinkan, ibu hamil juga dapat memanfaatkan layanan Telemedicine untuk melakukan komunikasi dengan dokter yang bersangkutan tanpa harus ke rumah sakit.

Keadaan darurat kebidanan merupakan kondisi yang harus ditangani segera antara lain seperti perdarahan, kontraksi/nyeri perut hebat, pecah ketuban, mual dan muntah yang hebat, tekanan darah tinggi, nyeri kepala hebat, kejang dan tidak merasakan gerakan janin.

Apakah ibu hamil yang terinfeksi Covid-19 bisa menularkan  ke bayi didalam kandungan?

Sampai saat ini belum ada bukti adanya transmisi vertikal dari ibu hamil yang terinfeksi Covid-19 terhadap bayi yang dikandungnya. WHO juga mengatakan bahwa tidak ditemukan virus aktif pada sampel cairan ketuban dan air susu ibu (ASI). Meskipun demikian, Anda tetap harus berhati-hati dan menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin.

Baca Juga: Persiapan Kehamilan Pertama, Semangat Bunda!

Syarat Vaksinasi Covid-19 Bagi Ibu Hamil

1. Suhu Tubuh 

Seperti peserta vaksin pada umumnya, ibu hamil yang hendak divaksin suhu tubuhnya harus di bawah 37,5 derajat Celsius. 

2. Tekanan Darah 

Tekanan ibu hamil harus di bawah angka 140/90 mmHg. Apabila hasilnya di atas 140/90 mmHg, maka dilakukan pengukuran ulang dengan jeda waktu minimal 10 menit. Jika masih tinggi, harus ditunda. 

3. Usia Kehamilan 

Usia kandungan ibu hamil harus setidaknya berada di trimester kedua, atau di atas 13 minggu. 

4. Tidak Ada Tanda-Tanda Preeklamsia 

Preeklamsia adalah komplikasi kehamilan yang terjadi karena adanya kondisi peningkatan tekanan darah disertai dengan adanya protein dalam urine. 

Tanda-tanda Preeklamsia meliputi kaki bengkak, sakit kepala, nyeri ulu hati, pandangan kabur, dan tekanan darah di atas 140/90 mmHg.

 5. Tidak Memiliki Riwayat Alergi Berat 

Ibu hamil yang memiliki riwayat alergi berat juga harus menunda jadwal vaksinnya. Ciri reaksi alergi berat adalah seperti sesak napas, bengkak, atau bidur (titik atau bentol) di seluruh tubuh. 

6. Ibu Hamil Dengan Penyakit Penyerta Atau Komorbid 

Bagi ibu hamil yang memiliki penyakit seperti jantung, diabetes, asma, penyakit paru, HIV, hipertiroid/hipotiroid, penyakit ginjal kronik, atau penyakit liver sudah harus dalam keadaan terkontrol dan tidak ada komplikasi akut. 

7. Ibu Hamil Dengan Penyakit Autoimun

Ibu hamil yang mengidap autoimun atau tengah menjalani pengobatan seperti lupus, juga harus dalam kondisi terkontrol dan tidak ada komplikasi akut. 

8. Tidak Sedang Menjalani Pengobatan 

Terhadap ibu hamil yang sedang menjalani terapi pengobatan khusus seperti gangguan pembekuan darah, kelainan darah, defisiensi imun, dan penerima produk atau transfusi darah juga tidak diperkenankan menjalani vaksinasi hingga masa pengobatan selesai. 

9. Tidak Sedang Menerima Pengobatan Imunosupresan 

Ibu hamil dengan kondisi ini tidak dapat melakukan vaksin karena obat-obatan dikonsumsinya dapat melemahkan sistem imun tubuh. Contoh pengobatan imunosupresan adalah kortikosteroid dan kemoterapi. 

10. Tidak Terkonfirmasi Positif Covid-19 

Terakhir, ibu hamil juga tidak boleh dalam keadaan terinfeksi Covid-19. Jika pernah terinfeksi, minimal ibu hamil sudah negatif dalam waktu 3 bulan.

Baca Juga: 12 Gerakan Senam Hamil di Rumah yang Mudah Dipraktikkan

Untuk keamanan, Anda dapat memeriksakan diri ke rumah sakit yang menyediakan layanan telemedicine seperti unit-unti RS Bunda Group. Ketahui juga jadwal dokter di unit-unit RS Bunda Group sekitar Anda dan reservasi kunjungan Anda di sini. Kunjungi juga laman informasi kami untuk menemukan layanan-layanan kesehatan lainnya.

Waspada! Yuk Kenali Jenis Hepatitis dan Gejalanya

Hepatitis adalah penyakit yang berhubungan dengan organ hati, atau peradangan pada organ hati atau liver. Hepatitis umumnya disebabkan oleh infeksi virus, tetapi dapat juga berasal dari kebiasaan minum alkohol, penyakit autoimun, serta zat racun atau obat-obatan tertentu.

Baca Juga: Medical Check Up Berkala untuk Kesehatan Anda

Pencegahan sakit hepatitis A sampai E bisa dilakukan dengan menerapkan gaya hidup sehat sedari dini. Hindari berbagai penyebab datangnya penyakit karena jika sudah terpapar, tubuh harus terus bergantung pada obat dan wajib melalui serangkaian tes medis secara berkala.

5 Penyakit Hepatitis yang Disebabkan oleh Infeksi Virus

Ada dua sebab terjadinya peradangan hati pada tubuh seseorang. Pertama disebabkan virus, dan bukan karena virus. Untuk sakit yang disebabkan oleh paparan virus, ada beberapa jenis bisa diidentifikasi, diantaranya:

1.  Hepatitis A

Pertama ada jenis hepatitis A (HAV) yang menjadi endemik di negara-negara berkembang. Penyebab kemunculan penyakit ini karena adanya lingkungan tidak bersih dan kurang memperhatikan aspek kesehatan. Jenis hepatitis ini dapat menular melalui makanan, penggunaan air, dan juga kontak langsung dengan penderita. Jika dibiarkan maka peradangan hati ini akan semakin memburuk.

Baca Juga: 11 Bidang Penyakit yang Ditangani oleh Poli Penyakit Dalam

2.  Hepatitis B

Jenis hepatitis B atau HBV disebabkan oleh kontak langsung melalui darah, air mani, serta cairan tubuh dari orang yang telah terkontaminasi virus lainnya. Indikasi penularannya bisa melalui transfusi darah, penggunaan jarum suntik, dan penularan dari ibu ketika melahirkan sang anak. 

Potensi pengguna narkoba dengan kebiasaan bergantian menggunakan jarum suntik satu sama lain juga bisa terpapar HBV. Dari penggunaan obat terlarangnya sudah salah, ditambah lagi tidak safety dalam bertindak, tubuh otomatis akan bereaksi keras terhadap perbuatan manusianya.

3.  Hepatitis C

Disebut juga sebagai HCV (Hepatitis C Virus), jenis hepatitis ini terjadi karena adanya infeksi pada organ hati dimana proses penularannya tidak jauh berbeda dari kedua jenis sebelumnya. Proses penularan bisa melalui jarum suntik maupun alat seksual ketika berhubungan intim. Hingga saat ini, belum tersedia vaksin bagi penderita HCV.

4.  Hepatitis D

Varian D, atau HDV, termasuk varian jenis delta yang sebenarnya jarang ditemukan dan sama berbahayanya dengan virus lain. HDV untuk ditemukan pada penderita HBV karena keduanya butuh virus sama untuk berkembang biak. Belum ada vaksin untuk varian penyakit ini.

5.  Hepatitis E

Jenis hepatitis E adalah jenis terakhir. Penularannya sama seperti HAV, namun tingkat keparahannya bisa melebihi HAV, dan mudah ditemukan di negara berkembang seperti Indonesia. Belum ada vaksin untuk hepatitis ini, oleh karena itu menjaga pola hidup sehat merupakan kunci menghindari HEV berikut berbagai penyakit lainnya.

Jenis Hepatitis yang Tidak Disebabkan oleh Infeksi Virus

Faktor lain penyebab datangnya penyakit peradangan hati ini bisa juga karena bukan virus. Jika bukan karena paparan virus, maka ada dua varian harus diwaspadai, di antaranya adalah:

1.  Hepatitis Alkoholik

Hepatitis alkoholik adalah peradangan hati yang diakibatkan karena terlalu banyak mengonsumsi alkohol. Jenis hepatitis dapat berkembang menjadi sirosis apabila pasien tetap mengkonsumsi alkohol dan sirosis tidak dapat disembuhkan. Saat terjadi sirosis, jaringan hati yang normal akan rusak dan tergantikan oleh jaringan parut. Lambat laun hati akan berhenti berfungsi. 

Hepatitis alkoholik umumnya terjadi pada orang-orang yang berusia di atas 30 tahun dan meminum alkohol secara berlebihan dalam jangka waktu panjang. Lebih dari 35% peminum berat akan terjangkit hepatitis alkoholik. Dalam beberapa kasus, penyakit ini juga dapat terjadi pada orang-orang yang hanya mengonsumsi alkohol sekadarnya.

2.  Hepatitis Autoimun

Hepatitis autoimun adalah penyakit hepatitis yang cukup langka. Penyakit ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh keliru dan justru menyerang sel hati yang sehat. Hepatitis atau peradangan pada hati ini akan bertambah parah seiring waktu jika tidak segera ditangani.  Penyakit ini dapat muncul akibat kombinasi faktor genetik, gangguan autoimun, juga dari lingkungan. Pengobatan bisa memperlambat perkembangan penyakit, tapi tidak menyembuhkannya.

Hepatitis jenis pertama disebabkan oleh virus, dan hepatitis jenis kedua disebabkan oleh genetik maupun kebiasaan hidup. Keduanya sama-sama membahayakan, dan beberapa diantaranya belum memiliki vaksin atau penanganan permanen sama sekali.

Bila penanganannya terlambat, penderita akan mengalami sakit yang lebih parah dari sebelumnya. Dengan demikian, Anda harus mulai memperhatikan kesehatan diri serta membiasakan diri untuk hidup sehat sebagai tindakan preventif.

Baca Juga: Poli Penyakit Dalam: Subspesialis dan Keluhan yang Ditangani

Periksakan diri Anda secara berkala ke rumah sakit RS Bunda Group atau unit BIC untuk menjamin kesehatan Anda begitu Anda merasakan salah satu dari gejala di atas. Ketahui juga jadwal dokter di unit-unit RS Bunda Group sekitar Anda dan reservasi kunjungan Anda di sini. Kunjungi juga laman informasi kami untuk menemukan layanan-layanan kesehatan lainnya.

Poli Penyakit Dalam: Subspesialis dan Keluhan yang Ditangani

Salah satu spesialisasi yang akan Anda temukan di rumah sakit adalah poli penyakit dalam, di mana di dalamnya terdiri dari beberapa dokter sub-spesialis untuk beberapa penyakit tertentu. Ketika tubuh mengalami gejala atau keluhan tanpa tahu lokasi sakitnya atau karena apa, Anda dapat langsung mendatangi bagian penyakit dalam. Dokter penyakit dalam kemudian akan mengarahkan untuk melakukan serangkaian tes, termasuk penanganan dan pemberian obat sesuai diagnosis.

Baca Juga: Kenali Fungsi Kerja Jantung Anda

Sub-spesialis penyakit dalam memiliki banyak jenisnya, mulai dari sistem pencernaan sampai jantung. Masing-masing sub-spesialis akan melakukan tindakan berbeda, tergantung pada apa jenis penyakit yang diderita pasien. Semakin kompleks, semakin detail pelayanannya.

Mengenal Poli Penyakit Dalam

Untuk mengenal lebih jauh, poli penyakit dalam merupakan bagian dari layanan rumah sakit yang di dalamnya berisi para dokter ahli penyakit dalam. Gangguan yang ditangani bisa mencakup seluruh organ dalam tubuh manusia. Nantinya dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh.

Penting dipahami bahwa dokter subspesialis tidak melakukan pembedahan sama sekali. Tindakan bedah dilakukan hanya oleh dokter ahli di bidangnya atas rekomendasi internis yang memeriksa pasien bersangkutan, bila diremukan kondisi medis yang memerlukan pembedahan. Tugas utama dokter poli penyakit dalam adalah mendiagnosis keluhan pasien.

Pembedahan hanya dilakukan apabila diperlukan. Apabila melalui hasil observasi ternyata cukup ditangani dengan obat dan berbagai tindakan non-bedah, maka pasien tidak perlu melalui pembedahan dan cukup mengikuti aturan minum obat dari dokternya saja.

11 Penyakit yang Ditangani Poli Penyakit Dalam

1.      Alergi Imunologi

Metabolisme tubuh setiap orang berbeda, apabila terdapat keluhan maka bisa jadi akibat reaksi alergi imunologi. Biasanya penanganan yang diberikan dokter berupa pemberian vaksin dewasa serta adanya serangkaian tes alergi terhadap obat-obatan atau makanan tertentu.

2.      Gastroenterohepatologi

Bidang gastroenterohepatologi adalah hati serta organ pencernaan. Adapun tindakan medis dokter dalam menangani pasien seperti ini adalah pemasangan pipa nasogastrik serta USG abdomen dan juga pengambilan cairan pada rongga perut pasien.

3.      Geriatri

Tidak semua manusia yang menua akan mengalami keluhan penyakit ini, namun beberapa lansia biasanya mengeluhkan gejala terkait geriatri. Dokter di poli penyakit dalam akan melakukan serangkaian pemeriksaan terkait kandungan nutrisi maupun psikologis masing-masing pasien.

4.      Ginjal Hipertensi

Perpaduan dua penyakit sekaligus, yakni adanya permasalahan pada ginjal sekaligus gangguan darah tinggi pada tubuh pasien. Adapun tindakan yang akan dilakukan dokter dalam menangani penyakit ini adalah cuci darah rutin sampai sembuh serta pemasangan kateter.

Baca Juga: Waspada! 12 Penyakit Akibat Komplikasi Hipertensi

Penyakit ginjal termasuk ke dalam salah satu fokus poli penyakit dalam yang disebabkan oleh berbagai faktor. Bisa karena dikonsumsi zat  atau makanan tertentu, bisa juga karena terlalu sering minum obat tanpa memperhatikan aturan pakainya sehingga bisa merusak ginjal.

5.      Hematologi Onkologi Medik

Penyakit ini berhubungan dengan kelainan darah dan kanker pada tubuh pasien. Adapun penanganan yang dilakukan dokter terkait meliputi biopsi sumsum tulang belakang, transfusi darah, aspirasi sumsum tulang, pemberian kemoterapi standar, dan penanganan perdarahan aktif.

6.      Kardiologi

Bagi yang bermasalah dengan jantung, Anda bisa mengunjungi poli penyakit dalam bagian kardiologi. Selanjutnya akan diberikan penanganan berupa pemasangan kateter jantung, pengobatan pada jantung, serta pengobatan pada pembuluh darah dalam tubuh.

Jantung merupakan organ vital tubuh yang apabila terjadi gangguan maka akan menyebabkan fungsi keseluruhan organ melemah. Penanganan sedini mungkin apabila terjadi keluhan pada jantung akan membantu penyembuhan yang lebih singkat pada pasien.

7.      Metabolik Endokrin

Jika Anda mengalami masalah metabolisme hormon dalam tubuh, maka dokter akan melakukan penanganan yang tepat. Mulai dari aspirasi kista tiroid, pemeriksaan serta pengawasan kadar gula darah pasien diabetes, maupun gangguan menstruasi akibat ketidakseimbangan hormon.

8.     Psikosmatik

Beberapa penyakit mungkin disebabkan kondisi psikologis seseorang, jika terjadi demikian maka bisa dilakukan pemeriksaan yang lebih detail. Adanya serangkaian tes oleh dokter bersangkutan dapat dilakukan hingga perawatan pasien bersama psikiater bila memang diperlukan.

9.     Pulmonologi

Pulmonologi adalah penyakit pada area paru-paru yang tentunya dapat ditangani oleh poli penyakit dalam melalui serangkaian tes. Beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan meliputi pengambilan cairan rongga paru, terapi uap, terapi oksigen, dan interpretasi rontgen dada.

10.   Reumatologi

Reumatologi berhubungan dengan persendian serta kemungkinan sakit autoimun. Penanganannya adalah dengan mengambil cairan sendi kemudian menyuntikkannya pada sendi besar, serta penerapan terapi reumatologi pada pasien.

11.   Tropik Infeksi

Tropik infeksi merupakan cabang ilmu penyakit dalam yang berkaitan dengan berbagai jenis penyakit atau infeksi yang umumnya muncul di daerah tropis, seperti negara Indonesia. Dokter tropik infeksi dapat menangani penyakit-penyakit seperti malaria, kaki gajah (filariasis), dan demam berdarah.

Baca Juga: 11 Bidang Penyakit yang Ditangani oleh Poli Penyakit Dalam

Itulah sebelas penyakit yang bisa ditangani poli penyakit dalam. Meskipun dalam kondisi sehat, tidak ada salahnya melakukan kunjungan check-up berkala sebagai tindakan preventif. Ketahui jadwal dokter di unit-unit RS Bunda Group sekitar Anda dan reservasi kunjungan Anda di sini. Kunjungi juga laman informasi kami untuk menemukan layanan-layanan kesehatan lainnya.

Pelajari Poli Kebidanan dan Kandungan Lebih Dalam

Dalam memastikan kesehatan janin pada masa kehamilan, penting bagi Bunda untuk melakukan pemeriksaan secara rutin di Poli Kebidanan dan Kandungan. Namun, ternyata tak hanya Bunda hamil saja yang perlu melakukan pemeriksaan di Poli Kebidanan dan Kandungan, tetapi juga wanita yang sedang tidak hamil. Sebenarnya, apa itu Poli Kebidanan dan Kandungan? Simak penjelasan lebih lanjut di bawah ini.

Baca Juga: Poli OBGYN untuk apa? Berikut Perbedaan Obstetri dan Ginekologi

Gambaran Kunjungan Poli Kebidanan dan Kandungan

Wajar ketika seorang wanita merasa malu jika harus berkonsultasi untuk yang pertama kalinya di Poli Kebidanan dan Kandungan dengan seorang OB/GYN, sebutan untuk dokter di bidang ini. Namun, tidak perlu khawatir. Anda dapat menceritakan permasalahan Anda kepada OB/GYN walaupun harus berhubungan dengan permasalahan pribadi yang cukup sensitif. Para OB/GYN telah dilatih untuk memberikan rasa aman dan nyaman, serta menghormati privasi para pasiennya. 

Penting bagi wanita untuk melakukan pemeriksaan dengan OB/GYN secara berkala setelah mencapai usia aktif secara seksual. Anda bisa melakukan konsultasi mengenai permasalahan di area sistem reproduksi, seperti persalinan, gangguan kelamin, penyakit menular seksual, perencanaan kehamilan, hingga menopause.

Fokus Ilmu Poli Kebidanan dan Kandungan

Ilmu Kebidanan dan Kandungan merupakan cabang ilmu kedokteran yang mempelajari perawatan sistem reproduksi wanita. Umumnya, ahli yang mempelajari bidang ini disebut sebagai ahli kandungan. Ahli kandungan sendiri bertugas untuk melakukan pengawasan dan penanganan Bunda pada masa kehamilan, serta bertanggung jawab untuk mengawal proses melahirkan dan masa nifas (enam minggu setelah kelahiran).

Tak hanya itu, Poli Kebidanan dan Kandungan juga bersinggungan dengan kesehatan sistem reproduksi wanita secara umum, seperti pemeriksaan, perawatan, pengelolaan komplikasi kebidanan, dan tindakan yang melibatkan komponen pembedahan. Ilmu Kebidanan dan Kandungan dipelajari secara bersamaan karena keduanya saling berhubungan, sehingga dokter yang lulus dari pelatihan ilmu ini disebut sebagai OB/GYN.

Subspesialisasi

Dikarenakan bidang Kebidanan dan Kandungan memiliki cakupan yang luas, maka subspesialisasi dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu:

  • Feto-Maternal

Berfokus pada pengobatan dan penangan bedah pada kehamilan berisiko tinggi.

  • Endokrinologi Reproduksi dan Infertilitas

Berfokus pada perawatan intervensi dalam kasus ketidak suburan.

  • Onkologi Ginekologi

Berfokus pada pemeriksaan, perawatan, dan pengobatan kanker yang mempengaruhi organ reproduksi.

Baca Juga: Bukan Hanya Ibu Hamil, Kondisi ini Memerlukan Penanganan Poli Obgyn

  • Bedah Rekonstruksi Panggul Wanita

Berfokus pada pemeriksaan dan perawatan pada wanita yang menderita inkontinensia urin dan prolaps organ panggul.

Bedah Laparoskopi

Teknik alternatif invasif minimal bagi penanganan bedah kelainan ginekologi.

Keluarga Berencana

Terfokus pada kontrasepsi dan pengguguran kehamilan.

  • Ginekologi Anak dan Dewasa

Berfokus pada perawatan ginekologi pasien usia muda.

  • Ginekologi Menopause dan Geriatrik

Berfokus pada penanganan gejala menopause pada wanita lansia.

Kondisi yang Perlu Diperiksakan di Poli Kebidanan dan Kandungan

Terdapat beberapa kondisi yang bisa Anda periksakan di poli ini, yaitu sebagai berikut:

  • Kehamilan, persalinan, dan nifas
  • Ketidakteraturan periode menstruasi
  • Penyakit menular seksual, seperti herpes genital atau HIV
  • Ketidaksuburan
  • Gangguan saluran kemih
  • Kesulitan mengontrol buang air besar
  • Nyeri panggul kronis
  • Nyeri haid
  • Kehamilan di luar kandungan
  • Pengguguran kandungan elektif
  • Menopause
  • Keguguran
  • Kista ovarium
  • Radang di lapisan vagina
  • Infeksi lainnya (servisitis, klamidia, atau penyakit radang panggul)

Baca Juga: Kehamilan di Masa Pandemi Covid-19

Apabila Anda memiliki kondisi yang sesuai dengan gangguan di atas, segera kunjungi spesialis OBGYN agar dapat diberikan penanganan yang tepat dan sesuai. Ketahui jadwal dokter di unit-unit RS Bunda Group sekitar Anda dan reservasi kunjungan Anda di sini. Demi kemudahan Anda dan keluarga, kunjungi juga laman informasi kami untuk mendapatkan layanan-layanan RS Bunda Group selengkapnya mengenai layanan kesehatan lainnyan sesuai kebutuhan Anda.

Jaga Kesehatan dengan Berkala ke Poli THT

Telinga, hidung, dan tenggorokan merupakan bagian tubuh yang memegang peran penting dalam pendengaran, penciuman, pernapasan, hingga terlibat dalam proses pencernaan. Hanya saja, seringkali ditemukan banyak keluhan kesehatan dari ketiga anggota tubuh tersebut diabaikan karena dirasa tidak terlalu mengganggu. Anda dapat menyelesaikan keluhan-keluhan ini dengan berkonsultasi di Poli THT (Telinga Hidung Tenggorokan).

Baca Juga: 13 Penyakit Gigi dan Mulut yang Paling Umum

Penting untuk melakukan pemeriksaan berkala ke Poli THT untuk memastikan kesehatan di area telinga, hidung, dan tenggorokan. Poliklinik THT adalah Klinik yang di peruntukan mengobati berbagai keluhan seperti kehilangan pendengaran, gangguan keseimbangan, telinga berdengung, infeksi, hingga tumor atau kanker di telinga.

Keluhan yang Ditangani di Poli THT

Berikut merupakan keluhan/ gangguan di area telinga, hidung, dan tenggorokan yang ditangani oleh dokter spesialis THT.

1. Pendengaran

Keluhan pendengaran perlu diwaspadai apabila gangguan terus dirasakan dalam jangka panjang. Gangguan tersebut bisa menjadi tanda bahwa terdapat kerusakan pada telinga dan perlu segera ditangani oleh Poli THT.

Berikut merupakan beberapa kemungkinan yang mengakibatkan gangguan pada pendengaran:

  • Mendengar suara terlalu keras
  • Menumpuknya kotoran pada telinga
  • Faktor genetik
  • Faktor usia
  • Tumor atau kanker

Gangguan-gangguan yang dapat muncul akibat kerusakan telinga dapat berupa hilangnya atau penurunan pendengaran, gangguan keseimbangan, infeksi, dan telinga berdengung. Di Poli THT, pemeriksaan untuk gangguan-gangguan ini dilakukan dengan melihat bagian dalam telinga dengan alat otoskop.

 2. Penciuman

Gangguan penciuman biasanya ditandai dengan gejala hidung tersumbat, hidung berair, penumpukan cairan dari hidung (ingus), dan kehilangan kemampuan penciuman. Apabila gangguan dirasakan secara terus menerus, Anda perlu mengunjungi Poli THT untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Berikut merupakan kemungkinan dari penyebab adanya gangguan pada telinga:

  • Sinusitis (infeksi pada sinus)
  • Alergi rhinitis
  • Pergeseran septum nasal (pembagi hidung ke dalam dua rongga)
  • Polip hidung
  • Kerusakan saraf penciuman

Penanganan terhadap gangguan penciuman akan mendapatkan pengobatan yang berbeda, tergantung dengan gangguan yang dirasakan. Meskipun demikian, umumnya pasien akan diberikan obat pseudoephedrine, obat yang mengandung dekongestan, untuk mengatasi hidung tersumbat.

Baca Juga: Pemeriksaan Pendengaran Pada Bayi dan Anak

3. Pernapasan

Memiliki gangguan pernapasan tentunya terasa sangat tidak nyaman. Apabila mengalami gangguan pernapasan, maka ada yang salah dengan tenggorokan. Gangguan pernapasan umumnya memiliki gejala seperti sakit tenggorokan, sulit menelan makanan, sulit bernapas, suara serak yang sudah berlangsung selama 2 (dua) minggu, artinya perlu ada penanganan dari Poli THT.

Berikut merupakan beberapa penyebab dari gangguan pernapasan:

  • Tonsillitis (radang amandel)
  • Difteri (infeksi bakteri di tenggorokan)
  • Laringitis (radang pita suara)
  • Kanker nasofaring
  • Polip pita suara
  • Abses peritonsil (nanah pada amandel)

Umumnya, penanganan pada gangguan pernapasan di Poli THT diberikan melalui pemeriksaan laringoskopi, tes usap dan analisis sampel di laboratorium untuk mendeteksi adanya infeksi virus dan bakteri.

4. Tidur

Gangguan tidur biasanya ditandai dengan obstruktif sleep apnea (pernapasan berhenti beberapa kali ketika tidur), dengkuran yang berlangsung terus menerus, dan gangguan tidur lainnya. Gangguan-gangguan tersebut umumnya disebabkan oleh penyempitan di saluran pernapasan. Oleh karena itu, penting untuk mendapatkan penanganan yang tepat oleh dokter spesialis di Poli THT.

5. Leher dan Kepala

Gangguan pada leher dan kepala biasanya disebabkan oleh masalah pada tulang tengkorak, rongga mulut, kelenjar tiroid dan paratiroid, kelenjar ludah, dan beberapa gangguan lain di kulit wajah. 

Pemeriksaan Poli THT

Dalam langkah evaluasi atau pemeriksaan, dokter spesialis THT akan melakukan beberapa hal, yaitu:

  • Menanyakan mengenai alasan pasien dirujuk atau berkunjung ke dokter THT.
  • Memeriksa penyebab dari pemeriksaan fisik dan tes lainnya. Hasil tes dapat selesai dan diumumkan dalam satu hari hingga dalam hitungan minggu.
  • Rekomendasi gaya hidup sehat dan konsumsi obat atau vitamin kesehatan.

Perlu diketahui bahwa gangguan pada telinga, hidung, dan tenggorokan merupakan kondisi yang rumit. Oleh karena itu, dokter spesialis THT biasanya merujuk pasien pada dokter spesialis lain, seperti dokter spesialis neurologi, spesialis alergi, ahli onkologi atau audiolog (jika pasien mengalami gangguan pendengaran). Semua dokter ini diharapkan dapat bekerja sama dalam menangani kondisi pasien.

Tindak Medis

Berikut merupakan beberapa tindak medis terhadap gangguan di area telinga, hidung, dan tenggorokan di Poli THT:

  • Audiometri (Pemeriksaan kemampuan pendengaran)
  • Esophagoscopy (Pemeriksaan dengan kamera yang disambung pada selang fleksibel ke dalam kerongkongan untuk menilai gangguan di tenggorokan)
  • Operasi Sinus dengan Endoskopi (Pemeriksaan sinusitis pada saluran hidung)
  • Tonsilektomi (Operasi untuk memotong dan mengeluarkan amandel dari tenggorokan)
  • Septoplasty (Operasi untuk memperbaiki posisi septum hidung dan sumbatan yang menghambat saluran pernapasan)
  • Trakeostomi (Prosedur untuk memperlancar saluran pernapasan yang tersumbat)
  • Timpano Mastoidektomi (Operasi untuk merekonstruksi dan menghilangkan inklusi epitel di bagian telinga tengah)
  • Operasi Tumor di Leher (Operasi untuk menghilangkan benjolan atau tumor  di area leher dan kepala)

Gangguan di area telinga, hidung, dan tenggorokan, khususnya seperti gejala yang disebutkan di atas, dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan di Poli THT.

Baca Juga: Mengenal Perawatan Gigi dan Mulut untuk Senyum Indah Nan Sempurna

RSU Bunda Margonda menyediakan layanan Poli THT yang telah dilengkapi dengan dokter spesialis yang profesional. Ketahui jadwal dokter di unit-unit RS Bunda Group sekitar Anda dan reservasi kunjungan Anda di sini. Demi kemudahan Anda dan keluarga, kunjungi juga laman informasi kami untuk menemukan layanan-layanan kesehatan lainnya.

Klinik Anak untuk Tumbuh Kembang Buah Hati

Kesehatan buah hati tentunya menjadi prioritas bagi para orang tua. Tentunya, menyaksikan pertumbuhan dan perkembangan anak memberikan kebahagiaan tersendiri, terutama ketika anak dapat bertumbuh dengan sehat. Salah satu cara memastikan kesehatan tumbuh kembang anak adalah melalui konsultasi dan pemeriksaan dengan dokter spesialis anak di klinik anak. 

Baca Juga: Hernia Lipat Paha Pada Anak

Dokter spesialis anak tidak hanya secara khusus memberikan pengobatan pada anak yang sakit, tapi juga mencegah timbulnya penyakit pada anak yang sehat. Hal ini menunjukkan bahwa kehadiran klinik anak menjadi aspek penting dalam proses tumbuh kembang anak. Lalu, apa saja yang perlu dipersiapkan ketika mengunjungi klinik anak? Simak pembahasannya di bawah ini!

Persiapan Mengunjungi Klinik Anak

Pada dasarnya, apabila orang tua dapat memberikan informasi mengenai riwayat kepada dokter spesialis anak di klinik anak secara lengkap, maka pemeriksaan pada anak akan menjadi lebih mudah. Catatan seperti keluhan atau gangguan yang anak rasakan bisa membantu dokter spesialis untuk mendiagnosis anak. Selanjutnya, beberapa informasi lain yang dapat berguna seperti riwayat kesehatan saat mengandung anak, riwayat persalinan, laporan tumbuh kembang anak, serta riwayat imunisasi anak.

Baca Juga: Anak Menelan Benda Asing? Lakukan Langkah Berikut

Pemeriksaan Kesehatan di Klinik Anak

Berikut merupakan berbagai bentuk pemeriksaan kesehatan tumbuh kembang anak di Klinik Anak:

  • Evaluasi pertumbuhan dan perkembangan anak, termasuk mendeteksi gangguan yang dialami anak.
  • Edukasi pada orang tua mengenai keamanan, gaya hidup, serta cara pemberian ASI pada bayi.
  • Imunisasi anak.
  • Monitor kondisi bayi prematur serta memberikan penanganan yang dibutuhkan.
  • Diagnosis penyakit dan kondisi tertentu pada anak, meliputi infeksi saluran pernapasan, diare, infeksi telinga, infeksi kulit, alergi, malnutrisi, dan kanker.
  • Penanganan berbagai kondisi yang mampu menyerang anak, seperti kelainan genetik, cedera fisik, alergi, kelainan autoimun, cedera fisik, masalah gizi, serta kanker.
  • Pemeriksaan gangguan mental pada anak dan remaja, termasuk gangguan tumbuh kembang, kecemasan, dan depresi.
  • Rujukan oleh dokter spesialis anak apabila anak membutuhkan perawatan dari dokter spesialis lainnya.

Penyakit yang Ditangani di Klinik Anak

1. Dokter Spesialis Alergi dan Imunologi Anak

Masalah sistem kekebalan tubuh (respon imun) yang menyebabkan alergi pada anak menjadi salah satu penanganan yang ditawarkan oleh dokter spesialis alergi dan imunologi di klinik anak.

2. Onkologi Anak

Pada bidang ini, dokter secara khusus mendiagnosis dan mengobati berbagai jenis kanker anak. 

3. Jantung Anak

Bidang ini berfokus dalam mendiagnosis dan mengobati masalah jantung pada anak.

4. Paru Anak

Dokter spesialis paru anak secara khusus mendiagnosis, merawat, dan menangani anak-anak yang memiliki masalah pernapasan dan penyakit paru-paru.

5. Reumatologi Anak

Pada ahli reumatologi, dokter spesialis mendiagnosis dan menangani gangguan muskuloskeletal, seperti rheumatoid arthritis dan nyeri kronis. 

6. Nefrolog Anak

Ahli Nefrolog berfokus pada pengobatan anak yang memiliki gangguan pada sistem kemih, seperti infeksi saluran kemih dan penyakit ginjal. 

7. Saraf Anak

Dokter spesialis saraf anak secara khusus merawat dan menangani gangguan saraf pada anak.

8. Dokter Anak Neonatal-Perinatal

Spesialis neonatal-perinatal berfokus dalam perawatan kesehatan bayi sebelum, selama, dan setelah bayi lahir.

9. Gastroenterologi

Dalam bidang ini, dokter spesialis secara khusus menangani kesehatan sistem pencernaan pada anak.

10. Endokrin Pediatrik

Dokter spesialis endokrin pediatrik secara khusus menangani sistem endokrin dan hormon pada anak. Salah satu kondisi yang ditangani oleh dokter spesialis ini adalah anak yang mengidap diabetes.

Baca Juga: Pemeriksaan Pendengaran Pada Bayi dan Anak

Topik Konsultasi

Berikut merupakan beberapa topik terkait tumbuh kembang anak yang bisa Anda konsultasikan bersama dengan dokter spesialis anak di klinik anak.

  • Keterlambatan motorik, baik kasar maupun halus.
  • Keterlambatan bicara bahasa.
  • Gangguan sosial.
  • Masalah perilaku dan kecerdasan.
  • Masalah makan.

Tak hanya itu, Anda juga bisa melakukan konseling bersama dengan dokter spesialis anak di luar pembicaraan mengenai tumbuh kembang anak, seperti:

  • Konseling prenatal mengenai pemberian ASI
  • Konsultasi laktasi

Baca Juga: Waspada! Cek Kesehatan Anak di Klinik Alergi Anak

Melalui pembahasan mengenai pentingnya pemeriksaan kesehatan tumbuh kembang anak di Klinik Anak. Klinik Anak RSIA Bunda Jakarta hadir siap melayani Anda dan buah hati. Ketahui jadwal dokter di unit-unit RS Bunda Group sekitar Anda dan reservasi kunjungan Anda di sini. Demi kemudahan Anda dan keluarga, kunjungi juga laman informasi kami untuk menemukan layanan-layanan kesehatan lainnya.