RS Bunda Group

8 Tips Mencegah Kanker Payudara yang Dapat Anda Lakukan Sedari Dini!

Mengetahui cara mencegah kanker payudara adalah hal yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. Jika Anda mengira bahwa penyakit mematikan ini hanya dapat diderita oleh wanita, maka pemikiran tersebut adalah keliru.

Baca Juga: Wajib Tahu! Berikut 3 Cara Cek Kanker Payudara Sedari Dini

Faktanya, kanker payudara juga dapat diderita oleh laki-laki. Melansir situs Sehat Negeriku Kemenkes, data Globocan tahun 2020 menyatakan bahwa persentase kasus baru kanker payudara di Indonesia mencapai 16,6% dari keseluruhan kasus kanker baru.

Jumlah angka dari persentase tersebut yaitu mencapai 68.858 kasus. Dengan data tersebut, kanker payudara berada di urutan pertama penyakit kanker terbanyak secara nasional serta menjadi salah satu penyumbang kematian terbanyak akibat kanker.

Kenali Faktor Risiko Kanker Payudara

Mencegah kanker payudara sebenarnya sangat bisa dilakukan, salah satunya yaitu dengan deteksi ‘sadari’ (pemeriksaan payudara sendiri). Di samping itu, pencegahan juga harus diawali dengan mengenali faktor-faktor risikonya. Adapun faktor-faktor risiko yang bisa menjadi pemicu kanker payudara antara lain sebagai berikut:

Baca Juga: RSM Oncology untuk Penyintas Kanker

1.        Faktor Hormonal

Hormon menjadi faktor penting yang dapat mempengaruhi seseorang terkena penyakit mematikan tersebut. Faktor hormonal ini membuat seorang wanita memiliki risiko terkena kanker payudara (Carcinoma mammae) lebih tinggi dibanding wanita lain pada umumnya.

Untuk mencegah kanker payudara, ketahui beberapa kondisi yang mengindikasikan adanya pengaruh risiko Carcinoma mammae akibat faktor hormonal berikut ini:

  • Menstruasi pertama terjadi pada usia sangat muda. Umumnya menstruasi pertama terjadi saat perempuan berusia 10 hingga 17 tahun.
  • Menopause terjadi saat berumur 50 tahun, artinya masa reproduksinya terbilang sangat panjang.
  • Wanita tidak mempunyai keturunan, ini berpotensi mengakibatkan hormon progesterone dalam tubuh tidak seimbang.
  • Wanita tidak menyusui walaupun melahirkan.

2.        Faktor Eksternal

Dalam keadaan hormon seimbang sekalipun, wanita bisa berisiko terkena Carcinoma mammae akibat pengaruh faktor eksternal lainnya, seperti:

  • Obesitas, maka salah satu cara mencegah kanker payudara yaitu menghindari kegemukan.
  • Konsumsi obat-obatan hormonal yang berlebihan, termasuk di antaranya yaitu pil KB.
  • Terkena paparan radiasi
  • Papasan zat karsinogenik
  • Konsumsi alkohol
  • Gaya hidup dan pola makan tidak sehat
  • Kebiasaan buruk seperti merokok
  • Malas bergerak
  • Perubahan pola tidur
  • Terapi hormon
  • Memakai cat rambut permanen

Baca Juga: Terapi Kanker Lebih Mudah dan Nyaman dengan Pemasangan Chemoport

3.        Faktor Genetik

Faktor genetik menyumbangkan andil sebesar 5-10% atas potensi terkena penyakit mematikan tersebut. Meski begitu, ada juga penderita yang tidak memiliki riwayat keturunan kanker. Artinya, ini bukanlah satu-satunya faktor risiko.

4.        Faktor Kehamilan

Wanita yang pernah hamil serta menyusui memiliki risiko Carcinoma mammae lebih rendah. Sebaliknya, wanita yang belum pernah hamil, tidak menyusui, serta masa kehamilan pertama saat berusia 30 tahun atau lebih, memiliki risiko terkena kanker payudara yang lebih tinggi.

Cara Mencegah Kanker Payudara

Agar Anda terhindar dari penyakit berbahaya tersebut, ketahui beberapa tips pencegahan berikut ini:

1.        Jaga Berat Badan Ideal

Tips pertama, sebaiknya Anda menghindari obesitas dan menjaga berat badan tetap ideal. Hal ini karena wanita yang kondisinya obesitas berisiko 20-40% lebih tinggi dibanding wanita yang berat badannya ideal.

2.        Konsumsi Makanan Bergizi Seimbang

Cara mencegah kanker payudara berikutnya yaitu mengkonsumsi asupan nutrisi seimbang meliputi sayuran, buah, serta kacang-kacangan. Bahkan, bagi orang yang sudah divonis menderita kanker tersebut, konsumsi makanan sehat bisa meningkatkan kualitas hidupnya.

3.        Berolahraga dengan Rutin

Melakukan aktivitas fisik bisa menurunkan resiko terkena Carcinoma mammae. Sebaliknya, malas bergerak justru meningkatkan risiko. Lakukan olahraga secara rutin selama 2,5 jam per minggu dengan intensitas sedang seperti jalan cepat atau bersepeda.

Baca Juga: Pelajari Cara Kerja Kemoterapi RSM Oncology

4.        Hentikan Kebiasaan Merokok

Orang yang sudah berhenti merokok memiliki resiko mengalami breast cancer sebesar 6-9% lebih tinggi dibanding non perokok sama sekali. Risikonya bertambah jadi 7-13% apabila masih menjadi perokok aktif.

5.        Batasi Konsumsi Alkohol

Minum alkohol termasuk kebiasaan buruk yang bisa membahayakan kesehatan sendiri. Untuk mencegah kanker payudara, batasi jumlah konsumsi alkohol Anda. Konsumsi alkohol satu gelas per hari memiliki risiko terkena kanker payudara 7-12% lebih tinggi.

Persentase tersebut akan meningkat apabila jumlah alkohol yang dikonsumsi lebih dari satu gelas per hari. Perlu Anda pahami, mengkonsumsi minuman beralkohol dapat memicu perubahan hormon dalam tubuh.

6.        Menyusui Bayi

Tahukah Anda, ternyata menyusui bayi bisa membantu menurunkan risiko terkena breast cancer sampai 16%? Belum diketahui secara pasti mengapa menyusui bisa menjadi upaya pencegahan kanker payudara yang efektif.

Hal ini diduga karena memberikan ASI langsung dapat memicu hormon lebih seimbang, menghindari kerusakan sel payudara, serta mencegah terpapar dari zat pemicu kanker.

7.        Batasi Terapi Hormon

Cara mencegah kanker payudara berikutnya yaitu membatasi pemakaian terapi hormon. Terapi hormon estrogen serta progesterone biasanya bersifat jangka panjang dan dapat meningkatkan risiko terkena breast cancer.

8.        Hindari Paparan Radiasi

Usahakan agar tetap menjaga diri dari paparan radiasi. Perlu Anda ketahui bahwa pengobatan dengan terapi radiasi pada wanita berusia kurang dari 30 tahun meningkatkan risiko terkena kanker payudara.

Baca Juga: RSM Oncology untuk Deteksi Dini Kanker

Lakukan deteksi SADARI (pemeriksaan payudara sendiri) secara rutin untuk mendeteksi jika terdapat kelainan pada area tubuh tersebut. Lebih lanjut, reservasikan konsultasi di RSM Oncologi RSU Bunda Jakarta untuk pemeriksaan payudara komprehensif dengan spesialis handal dari jadwal dokter kami untuk deteksi dan penanganan dini kelainan payudara. Kunjungi juga laman informasi kami untuk layanan kesehatan selengkapnya.

Mengenal Apa itu Onkologi dan Peranannya Menangani Kanker

Jawaban mengenai pertanyaan apa itu onkologi akan dipahami jelas ketika Anda membaca tuntas artikel ini. Sederhananya, onkologi merupakan bidang ilmu kedokteran yang berfokus pada penyakit kanker. Di dalamnya terbagi lagi menjadi beberapa subspesialisasi.

Baca Juga: RSM Oncology untuk Penyintas Kanker

Dokter khusus yang menangani kanker disebut sebagai dokter onkolog. Adapun subspesialisasi dari onkologi adalah radiasi, ginekologi, bedah, hematologi, dan medis. Ada juga bidang yang khusus untuk anak. Reservasikan konsultasi Anda ke RSM Oncology untuk informasi lebih lanjut.

Jenis-jenis Onkologi yang Perlu Diketahui

Jenis-jenis oncology berdasarkan pengobatannya, sedikitnya sudah disinggung dalam pembahasan subspesialisasi. Sederhananya, ada tiga jenis bidang oncology berdasarkan cara pengobatan, diantaranya:

Baca Juga: RSU Bunda Jakarta Bantu Kanker Prostat Melalui CISC

1.    Bedah Onkologi

Ahli bedah onkologi adalah mereka yang memiliki kemampuan dan spesialisasi khusus untuk melakukan tindakan operasi bagi para penderita kanker. Ahli bedah oncologi merupakan salah satu tenaga medis yang dibutuhkan seluruh dunia untuk menyembuhkan kanker.

Sebagai penyebab kematian nomor dua, institusi pendidikan harus sudah mulai mengedukasikan apa itu onkologi dan memperbanyak ahlinya agar semakin banyak orang terselamatkan.

2.    Spesialis Onkologi

Spesialis onkologi terbagi ke dalam tiga jenis supspesialisasi, diantaranya:

1. Onkologi bedah

Tenaga medis khusus yang memiliki kemampuan untuk melakukan tindakan di meja operasi.

2.    Onkologi Radiasi

Tenaga medis dengan kemampuan khusus untuk melakukan pengobatan kanker dengan radiasi.

3.    Onkologi Medis

Memiliki peranan untuk melakukan penanganan dan pengobatan pada pasien kanker, mulai dari berobat sampai dengan kemoterapi dan masa pemulihannya.

3.    Dokter Onkologi

Seperti pada spesialis lainnya, dokter bidang ini juga terbagi lagi menjadi beberapa jenis fokus, seperti:

  1. Khusus anak, artinya dokter tersebut memiliki kemampuan untuk memeriksa dan menangani kanker pada anak-anak.
  2. Khusus ginekologi, biasanya menjawab pertanyaan apa itu onkologi kepada para penderita kanker pada area saluran lahir, seperti rahim, serviks, ovarium, dan lainnya.
  3. Oncology hematology, dimana dokter memiliki kemampuan untuk melakukan deteksi kanker pada jaringan darah. Myeloma, limfoma, dan leukemia adalah contoh penyakit yang menyerang saluran darah pada para penderita kanker.

Gejala tepat penderita kanker disesuaikan dengan lokasi kankernya. Contohnya ketika kanker menyerang tulang maka tubuh akan kesulitan berdiri maupun duduk karena penyangga tubuhnya tidak sehat. Kebanyakan orang hanya bisa tiduran saja di atas kasur.

Baca Juga: Gejala, Pengobatan, dan Penyebab Kanker Pankreas

4.    Radiasi Onkologi

Onkologi radiasi merupakan dokter dengan kemampuan khusus untuk memberikan penanganan kepada pasien dengan prosedur radiasi. Biasanya tindakan radiasi ini hanya bisa dilakukan kepada pasien dengan gejala kanker stadium awal atau belum begitu parah.

5.    Hematologi Onkologi

Hematology onkologi adalah sebuah kondisi dimana tubuh terserang kanker pada jaringan darah. Berbagai jenis penyakit yang bisa diindikasikan dari pasien adalah myeloma, limfoma, dan juga leukemia.

Seorang ahli dalam bidang hematologi disebut sebagai hematolog, fokusnya untuk mempelajari seluruh struktur darah pada tubuh manusia.

Peran Penting Ahli Onkologi

Peranan penting bidang ini dalam dunia medis adalah sebagai pendeteksi, pencegah, peringan gejala, dan juga pengobatan tepat untuk para penderita. Untuk informasi lebih jelas terkait onkologi dan seperti apa peranannya, berikut pembahasan dari kami:

1.    Deteksi Dini Tingkat Stadium Kanker

Dokter ahli akan melakukan diagnosis pada pasien untuk mengetahui separah apa kanker yang menyerang tubuh pasien. Dari pemeriksaan berupa diagnosa stadium kanker ini dapat menentukan langkah tepat selanjutnya yang akan dilakukan dokter kepada pasien.

Ada beberapa tindakan yang dilakukan berkaitan dengan tindakan mendiagnosis kanker, seperti tes urine, tes pencitraan, tes darah, biopsi, dan juga pemeriksaan fisik. Semua dilakukan menggunakan alat-alat steril sehingga tidak ada kontaminasi dengan pasien lain.

2.    Pengobatan Tepat untuk Pasien

Sampai saat ini untuk pengobatan kanker, belum ada obat khusus yang bisa diminum. Namun, dunia medis akan menyarankan operasi, kemoterapi, terapi radiasi, terapi imun, terapi hormon, dan juga terapi target

Baca Juga: Terapi Kanker dengan Pemasangan Chemoport

Untuk meminimalkan efek samping yang dirasakan tubuh, maka pertanyaan apa itu onkologi dapat juga dijawab sebagai pereda rasa sakit. Contohnya, seperti pemberian obat pereda sakit sebelum kanker ditangani serta obat pereda mual ketika habis kemoterapi.

3.    Memeriksa Pemulihan Pasien

Selesai tindakan operasi dan kemoterapi yang berhasil, selanjutnya tugas dokter masih belum selesai. Sebagai pencegahan agar penyakit tidak kambuh kembali, dokter akan menyarankan untuk pasien melakukan kontrol rutin sampai batas waktu yang ditetapkan.

Pengontrolan ini berperan penting guna memantau seperti apa perkembangan hasil pengobatan pada tubuh pasien. Kontrol rutin juga merupakan sebuah upaya untuk menjawab pertanyaan apa itu pengobatan onkologi dengan tuntas kepada semua orang.

Pemeriksaan dini penyakit kanker sekarang sudah diberlakukan di negara maju maupun negara berkembang. Majunya ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi kunci inovasi medis semakin pesat, termasuk dalam hal penanganan penyakit yang belum ada obatnya.

Baik gejala stadium awal maupun akhir, keduanya membutuhkan penanganan tepat. Tindakan ini berperan penting untuk memastikan menurunnya jumlah pasien akibat penyakit kanker ini.

Bahaya kanker bisa mengincar siapa saja, mulai dari anak-anak sampai dengan para lansia. Apalagi jika sebelumnya memiliki riwayat keluarga terkena kanker. Memahami apa itu onkologi dapat menjadi edukasi akurat ketika ada keluarga atau teman terkena kanker.

Baca Juga: Pelajari Cara Kerja Kemoterapi RSM Oncology

RSM Oncology RSU Bunda Jakarta adalah salah satu upaya BMHS dalam meningkatkan kesehatan Indonesia dari aspek kanker. Reservasikan kunjungan Anda untuk pemeriksaan atau penanganan menyeluruh, atau ketahui jadwal dokter pilihan Anda untuk konsultasi awal. Ada juga laman informasi di mana Anda dapat menemukan tawaran layanan kesehatan lainnya.

RSM Oncology untuk Deteksi Dini Kanker

Anjuran untuk melakukan pemeriksaan deteksi dini kanker merupakan hal positif yang bisa dilakukan oleh siapapun apabila memiliki risiko terkena kanker jenis tertentu. Contohnya, adanya riwayat anggota keluarga biologis yang mengalami kanker maka Anda bisa mengikuti pemeriksaan awal.

Baca Juga: Gejala, Pengobatan, dan Penyebab Kanker Pankreas

Skrining atau pemeriksaan awal tidak hanya dilakukan untuk pasien yang terdiagnosis  kanker. Justru fungsinya skrining guna memastikan bahwa tubuh Anda terbebas dari penyakit berbahaya tersebut serta sebagai langkah penanganan dini bila memang terdetekski kanker stadium awal tanpa gejala. Reservasikan pemeriksaan Anda ke RSM Oncology RSU Bunda Jakarta sebagai langkah awal hidup lebih sehat Anda.

Gejala dan Pemeriksaan Awal Kanker Payudara

Terdapat beberapa jenis ancaman kanker yang bisa dideteksi secara cepat pada tubuh orang yang beresiko. Pertama ada deteksi dini kanker payudara, dimana Anda akan melalui serangkaian pemeriksaan seperti berikut:

  1. Melakukan pemeriksaan secara mandiri dengan memeriksa apakah ada benjolan di payudara serta seperti apa warna di sekitar area puting serta kulit payudara. Pemeriksaan mandiri ini dianjurkan dilakukan setiap bulan.
  2. Mammogram merupakan pemeriksaan jaringan payudara yang memperlihatkan kondisi dalam organ. Jika terdapat kelainan maka selanjutnya dokter akan melakukan tindakan USG, biopsi, dan juga MRI.
  3. Tumor marker, sebuah pemeriksaan yang tidak hanya berfungsi sebagai deteksi awal, namun juga sebagai kontrol terhadap terapi berjalan. Selain itu, tes ini bisa mengetahui seperti apa perkembangan kondisi pasien pasca pengobatan.

Baca Juga: Apa itu Kanker Tiroid? Penyebab dan Pengobatannya

Sebelum melakukan pemeriksaan deteksi dini kanker, lebih dulu Anda harus tahu gejala seperti apa saja yang diwaspadai sebagai tanda-tanda tubuh terjangkit kanker payudara, seperti:

  1. Nyeri di sekitar area puting dan payudara.
  2. Adanya benjolan lunak maupun keras, akan tetapi tidak disertai rasa sakit.
  3. Puting cenderung tertarik ke dalam.
  4. Turunnya bobot tubuh tak diketahui alasannya.
  5. Keluarnya cairan berwarna bening, kuning, merah, dan juga coklat.
  6. Kondisi kulit payudara yang menebal, bersisik, memerah, gatal, dan juga ruam.

Baca Juga: Wajib Tahu! Berikut Cara Cek Kanker Payudara Sedari Dini

Jika merasa butuh konfirmasi dokter maka jangan ragu untuk melakukan reservasi guna mendapatkan penanganan tepat. Kanker bukanlah aib, semakin cepat dikonsultasikan maka semakin cepat penyakit ditangani.

Gejala dan Pemeriksaan Awal Kanker Prostat

Kanker prostat juga dapat dialami oleh siapa saja, namun seringkali laki-laki dewasa.Demi menjaga vitalitas, lakukan deteksi dini kanker prostat melalui cara-cara berikut ini:

  1. Pemeriksaan prostat melalui anus oleh dokter menggunakan jari guna memastikan ada atau tidaknya kelainan di sekitar prostat. Umumnya pemeriksaan ini akan disusul oleh pemeriksaan lain karena pemeriksaan jari tidak begitu akurat terutama untuk stadium awal.
  2. Tes prostate specific antigen dilakukan dengan melihat kandungan protein dalam prostat. Perlu diketahui bahwa kandungan protein tinggi juga tidak selalu mengindikasikan kesimpulan yang tepat.
  3. USG Prostat untuk melihat ada tidaknya kelainan prostat baik dalam hal ukuran maupun gambaran permukaan jaringan.

Ada beberapa gejala yang harus diwaspadai oleh para pria sebagai deteksi dini kanker prostat, diantaranya:

  • Sering ingin BAK, terutama saat malam hari.
  • Urine keluar sulit untuk dihentikan.
  • Aliran urine menjadi lemah atau tersendat-sendat.
  • Cairan urine keluar ketika tertawa atau batuk.
  • Tidak bisa BAK ketika berdiri.
  • Sakit atau perih ketika BAK maupun ejakulasi.
  • Adanya darah dalam urine.
  • Kantung kemih terasa masih berisi ketika selesai BAK.
  • Kesulitan ereksi.
  • Sakit pada area pinggul, punggung, dan juga dada.
  • Mati rasa pada area kaki.
  • Kantung kemih tidak bisa dikontrol.

Untuk itu, sangat dianjurkan pemeriksaan ini dilakukan oleh para pria dari usia 40 hingga 75 tahun dengan riwayat keluarga mengalami penyakit serupa. Apabila Anda merasakan berbagai gejala di atas, tetap lakukan pemeriksaan meskipun tidak ada riwayat keluarga.

Gejala dan Deteksi Dini Kanker Hati

Kanker hati ini cukup serius karena terbagi menjadi dua jenis, pertama primer dan kedua sekunder. Untuk primer, kanker tepat ada di organ hatinya. Sementara untuk jenis sekunder, kanker ada di organ lain, namun menyebar sampai ke organ hati.

Adapun deteksi dini kanker yang bisa dilakukan pada terduga pasien adalah:

  1. Pemeriksaan lab secara lengkap, mulai dari kondisi darah dalam tubuh, kondisi organ hati maupun ginjal, serta kandungan alfaprotein pada tubuh.
  2. Tes pencitraan atau pengambilan gambar organ tubuh dengan melakukan tes MRI, CT Scan, USG, dan juga angiografi. Tes pencitraan tulang juga bisa dilakukan jika terdapat gejala nyeri sekitar area tersebut.
  3. Biopsi merupakan tes yang dilakukan jika cara kedua belum menunjukkan hasil akurat juga.

Pemeriksaan dini pada para penderita kanker hati juga sangat dianjurkan pada orang-orang dengan kondisi kesehatan tertentu. Contohnya, deteksi dini kanker ini dapat diterapkan pada penderita hepatitis B, hepatitis C, hemokromatosis, dan juga sirosis.

Selain ketiga jenis kanker yang sudah disebutkan, masih ada lagi berbagai langkah tepat melakukan pemeriksaan awal bagi beberapa jenis kanker. Ada diantaranya serviks, kondisi kesehatan yang menyerang perempuan sampai menyebabkan kesuburan terganggu.

Ada juga yang tidak kalah berbahaya adalah serangan kanker pada darah, bagian penting penunjang kehidupan manusia. Darah menyebar ke seluruh tubuh, butuh penanganan tepat untuk meminimalisir dampak buruk dari penyakit berbahaya ini.

Baca Juga: Gejala Kanker Kolorektal (Usus Besar: Kolon dan Rektum)

Sampai saat ini Indonesia belum memberitahukan bahwa ada obat kanker mujarab secara medis. Untuk itu, demi pencegahan penyakit semakin parah, deteksi dini kanker adalah keputusan tepat. Reservasikan pemeriksaan Anda ke RSM Oncology untuk hasil yang mendetail, dan ketahui jadwal dokter pilihan Anda. Jika perlu, kunjungi laman informasi untuk layanan kesehatan lainnya.

Apa itu Kanker Tiroid? Penyebab dan Pengobatannya

Jika Anda bertanya mengenai apa itu kanker tiroid maka, jawabannya adalah adanya pertumbuhan sel tidak wajar pada kelenjar tiroid yang menyebabkan gangguan pada fungsi tubuh manusia dan akhirnya akan membentuk tumor. Kelenjar tiroid mengatur metabolisme melalui hormon triiodothyronine (T3) dan thyroxine (T4). Bila terdapat masalah di sistem ini, maka metabolisme tubuh juga akan terganggu dan menyebabkan masalah besar bagi kesehatan manusia.

Baca Juga: RSM Oncology untuk Penyintas Kanker

7 Gejala Kanker Tiroid untuk Identifikasi Awal

Baca Juga: Mengenal Apa itu Onkologi dan Peranannya Menangani Kanker

Salah satu cara mengenali kankernya adalah dengan melakukan identifikasi awal di unit medis profesional seperti RSM Oncology. Terdapat 7 gejala yang dapat Anda gunakan sebagai acuan untuk mengidentifikasikan tiroid, yakni:

1. Benjolan di Leher

Gejala berbentuk biasanya cenderung wajar, karena dari orang yang benjol 5% yang kemungkinan besar mengalami kankernya. Benjolan ini juga tidak terasa sakit.

2. Suara Menjadi Serak

Suara serak juga bisa menjadi salah satu indikator, terlebih apabila sudah lebih dari 3 minggu tanpa mengalami tanda membaik.

3. Sakit Tenggorokan

Sakit tenggorokan apabila tidak kunjung sembuh, terlebih berkembang menjadi sulit untuk makan, baiknya segera diperiksakan karena sudah termasuk tanda adanya kanker tiroid.

4. Sakit Leher

Jika leher Anda mengalami sakit berkepanjangan, segera periksakan dengan menyeluruh.

5. Kesulitan Menelan

Tiroidnya berperan dalam meningkatkan laju metabolisme tanah dengan mensekresikan hormon. Apabila hormon tidak diaplikasikan, maka metabolismenya jadi terhambat, begitu juga dengan kemampuan menelannya.

6. Kesulitan bernafas

Sesak nafas adalah kondisi yang biasanya muncul karena obesitas, aktivitas olahraga, dan sebagainya. Jika Anda tidak sedang menjalani kondisi-kondisi tersebut namun merasa sesak, ada baiknya segera memeriksakan diri.

7. Batuk Tanpa Flu

Batuk identik dengan flu atau demam, batuk tanpa flu menjadi petunjuk besar bahwa ada masalah pada saluran pernafasan atau leher.

Penyebab Terjadinya Kanker Tiroid yang Harus Diketahui

Ada banyak sekali dugaan mengenai penyebab mengapa sel kanker ini bisa muncul, salah satu dugaan terkuat adalah selnya mengalami mutasi, sehingga pertumbuhannya lebih cepat daripada sel sekitarnya. Berikut adalah sejumlah faktor risikonya:

  1. Memiliki riwayat paparan radiasi merupakan salah satu faktor risiko pertama. Radiasi adalah salah satu sumber bagaimana sebuah sel akhirnya berkembang serta bermutasi menjadi bentuk baru.
  2. Keluarga memiliki riwayat penyakit kanker tiroid. Sama seperti jenis kanker lainnya, cenderung secara genetik memiliki potensi untuk mengalami hal yang sama sehingga apabila keluarga memilikinya, Anda perlu segera perhatikan kesehatan.
  3. Ada kelainan genetik tertentu seperti sindrom cowden, ditandai oleh tumor jinak, kulit berlebih, dan ukuran benjolan yang cukup besar, dapat menjadi salah satu faktor risiko bagaimana sebuah sel akhirnya bermutasi serta membentuk tumor yang berbahaya bagi tubuh.
  4. Wanita lebih rentan terhadap kanker tiroid.
  5. Memiliki kondisi medis tertentu juga bisa menjadi salah satu penyebab berkembangnya sel kanker tumbuh secara tidak wajar. Beberapa kondisi tersebut seperti obesitas dan akromegali.

Pengobatan yang Sering Dilakukan

Kanker merupakan salah satu hal yang harus segera ditangani, karena apabila tidak, bisa menyebar ke sel-sel di sekitarnya. Ada beberapa langkah pengobatan yang dilakukan dokter sesuai dengan tingkat atau stadiumnya, beberapa di antaranya adalah:

1. Operasi Tiroidektomi

Operasi ini pada dasarnya adalah mengangkat kelenjar tiroidnya, bisa mengangkat sebagian atau mengangkat keseluruhan, bergantung tingkat keparahan yang dialami oleh kelenjarnya. Dokter akan mempertimbangkan bagaimana cara perawatan terbaik untuk pasien ketika berkaitan dengan operasi, dan salah satu hal yang harus dilakukan sebelumnya adalah pemeriksaan terlebih dahulu untuk melihat apakah sel kankernya juga sudah menyebar ke berbagai organ tubuh atau tidak.

Baca Juga: RSM Oncology untuk Deteksi Dini Kanker

2. Terapi Pengganti Hormon

Terapi hormon adalah pemberian hormon tiroid secara rutin. Fungsi tiroidnya sudah tidak ada lagi, karena sudah dilepas secara total. Dengan terapi ini, Anda harus mengkonsumsi hormonnya seumur hidup, agar fungsi-fungsi tubuh bisa berjalan optimal. Selain mengonsumsi hormon secara rutin harus juga memeriksakan kondisi darahnya, hal ini untuk mengetahui apakah terjadi keseimbangan kandungan dalam darah. Selain itu juga bisa digunakan untuk mengatur seberapa besar dosis pemberian hormonnya.

Baca Juga: Terapi Kanker Lebih Mudah dan Nyaman dengan Pemasangan Chemoport

Kanker tiroid merupakan salah satu yang harus dilawan segera sebelum menjadi lebih parah. Reservasikan pemeriksaan diri Anda ke RSM Oncology di RSU Bunda Jakarta sebagai tindak preventatif. Anda dapat mengetahui jadwal dokter di unit-unit RS Bunda Group sekitar untuk menjadwalkan pemeriksaan kesehatan lainnya sesuai kebutuhan Anda. Laman informasi kami juga menyediakan layanan-layanan kesehatan lainnya untuk keluhan-keluhan kesehatan lainnya.

Mengenal Bedah Robotic Prostat, Memperbesar Harapan Hidup Pasien Prostat

Dengan semakin meningkatnya angka harapan hidup pria, maka muncul masalah yang berkaitan dengan penuaan. Gangguan prostat merupakan salah satu masalah terbanyak di bidang urologi yang terjadi pada pria dalam fase ini. 

Baca Juga: RSM Oncology untuk Penyintas Kanker

Sebagian besar berupa pembesaran prostat jinak atau benign prostate hyperplasia (BPH) yang tidak mengancam nyawa tapi cukup mengganggu kualitas hidup pasien. Di lain pihak, meskipun tidak sebanyak pembesaran prostat jinak, pembesaran prostat yang bersifat ganas atau kanker prostat harus lebih diwaspadai. 

Prof. dr. Ponco Birowo, SpU(K), PhD, dari RSU Bunda Jakarta mengatakan pembesaran prostat jinak (PPJ) mempengaruhi banyak pria di seluruh dunia: pada tahun 2010, prevalensinya lebih dari 210 juta pria. Hampir 50% pria di atas usia 50 dan hingga 80% pria di atas usia 80 mengalami gejala PPJ. 

Prevalensi PPJ meningkat antara lain karena obesitas (ini adalah faktor risiko yang bisa dirubah). “Obesitas pria telah dikaitkan dengan peningkatan risiko pembesaran prostat jinak dan peningkatan keparahan gejala pada pria yang terkena PPJ ”.

Strategi untuk mengurangi risiko dan keparahan PPJ meliputi penurunan berat badan, peningkatan aktivitas fisik, dan pengurangan konsumsi kafein dan alkohol.

Bedah robotik prostat

Teknologi bedah robotik untuk penanganan gangguan prostat yang terus berkembang di seluruh dunia kini dapat dilakukan di Indonesia. Bedah robotik ini bisa digunakan mulai dari biopsi prostat sampai operasi radikal prostatektomi. 

Baca Juga: RSM Oncology untuk Deteksi Dini Kanker

Tekonologi robotik memiliki banyak keunggulan untuk meningkatkan kualitas penanganan prostat.

“Biopsi prostat robotik merupakan prosedur untuk mengambil sampel jaringan yang mencurigakan pada kelenjar prostat dengan bantuan robotik yang mampu mengurangi atau bahkan menghilangkan trauma jaringan,” papar dr. Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid, SpU(K), PhD, FICRS, dalam kesempatan yang sama. 

Ada beberapa keunggulan biopsi prostat robotik, di antaranya teknologi ini mampu menentukan penempatan jarum biopsi tertuju secara otomatis pada target jaringan yang dicurigai lesi kanker dengan presisi. 

Selain itu, gerakan pemindai dapat memperjelas dan membuat distribusi merata potongan gambar dua dimensi (2D) terhadap rekonstruksi tiga dimensi (3D).

“Keunggulan berikutnya yaitu bisa meminimalisir deformasi prostat karena interaksi dengan probe. Pada akhirnya adalah hasil biopsi yang lebih baik,” tambahnya. 

Di Indonesia, biopsi prostat robotik pertama kali diterapkan pada tahun 2019. Teknologi ini membantu mendeteksi kanker prostat dengan stadium yang lebih awal dan lebih akurat.

Berikutnya terkait operasi radikal prostatektomi, ini adalah salah satu pengobatan pada kanker prostat lokal, terutama pada risiko menengah hingga tinggi. Hingga saat ini, tindakan radikal prostatektomi dengan teknologi robotik menjadi standar pelayanan untuk radikal prostatektomi di mayoritas negara maju. 

“Sebuah studi yang membandingkan hasil operasi teknik robotik radikal prostatektomi dengan laparoskopi menunjukkan kontinensia urin (mengompol) dan fungsi ereksi yang lebih baik pada 3 bulan pasca operasi dengan teknologi robotik. Temuan lain adalah nyeri pasca operasi yang lebih rendah pada teknik robotik dibandingkan operasi terbuka dan laparoskopi,” tukas dr. Agus Rizal. 

Pemeriksaan jangka panjang

Dr. Agus Rizal menambahkan harapan hidup pasien kanker yang menjalani operasi robotik radikal prostat adalah sekitar 95%. Ini berarti dari 100 pasien yang melakukan operasi robotik radikal prostat, 95 orang bisa hidup hingga 10 tahun ke depan, sisanya (5 orang) mengalami kekambuhan. 

Sehingga sangat disarankan untuk pemantauan jangka panjang untuk melakukan pemeriksaan (kontrol) minimal 3 bulan sekali, misalnya melakukan pemeriksaan kadar PSA (Prostate Specific Antigen). 

Pemeriksaan PSA adalah pemeriksaan darah yang dilakukan dengan cara mengukur kadar PSA total. PSA adalah suatu protein yang dihasilkan oleh prostat, dan berfungsi sebagai pengencer cairan semen agar sperma mudah bergerak. 

Pada kondisi normal, hanya sedikit PSA yang masuk ke dalam aliran darah. Bila terjadi peradangan atau kerusakan di jaringan prostat, maka kadar PSA dalam darah meningkat.

12 Makanan Pencegah Kanker Prostat

Makanan pencegah kanker prostat merupakan jenis makanan yang bisa dikonsumsi dan efeknya dapat membantu mencegah Anda terserang penyakit mematikan ini. Jenis makanan-makanan ini sebaiknya dikonsumsi oleh kaum pria maupun wanita.

Baca Juga: Operasi Robotic Prostatectomy Pertama di Indonesia, Ada di RSU Bunda Jakarta

Prostat sendiri merupakan kelenjar yang terletak di dasar kandung kemih, dan kanker prostat adalah penyakit mematikan pada bagian tersebut. Prostat merupakan bagian dari alat reproduksi pria, yaitu sebuah kelenjar dengan ukuran sebesar kacang kenari.

Jenis penyakit ini merupakan urutan kedua yang paling banyak diderita oleh pria dan jumlah penderitanya cukup tinggi. WHO mencatat setidaknya 1,3 juta pria mengalami penyakit ini di seluruh dunia.

Penyebab Kanker Prostat yang Belum Diketahui

Sebenarnya, penyebab pasti kanker prostat belum benar-benar diketahui, karena penyakit ini berasal dari perubahan genetik sel-sel di kelenjar tersebut. Akan tetapi, faktor risikonya sudah dapat diketahui, yaitu:

  1. Pertambahan usia.
  2. Paparan bahan kimia.
  3. Menderita penyakit seksual menular.
  4. Pola makan kurang serat dan tidak mengonsumsi makanan pencegah kanker prostat.
  5. Kegemukan atau obesitas.
  6. Faktor keturunan atau ada bagian dari keluarga pernah menderita penyakit yang sama.

Baca Juga: RSU Bunda Jakarta Mendukung Komunitas CISC untuk Penderita Kanker Prostat

12 Makanan Pencegah Kanker Prostat

Meskipun penyebabnya belum benar-benar ditemukan dengan pasti, tapi sistem pencegahan sudah dapat dibentuk. Salah satunya dengan banyak mengonsumsi jenis makanan pencegah kanker prostat berikut ini:

1. Tomat

Anda bisa memilih mengonsumsi tomat sebagai salah satu makanan sehat untuk mencegah berbagai penyakit. Terutama memilih buah dengan warna merah yang cerah, sebab kandungan likopennya sangat tinggi.

2. Semangka

Makanan pencegah kanker prostat berikutnya adalah semangka. Buah tropis ini mudah ditemukan dan rasanya sangat lezat. Pilih yang berwarna merah cerah karena punya kandungan antioksidan lebih tinggi.

3. Kacang Kedelai

Anda juga bisa mencoba mengonsumsi kacang kedelai rebus atau panggang sebagai cemilan. Jenis kacang ini mengandung  isoflavon yaitu nutrisi yang mampu melawan pertumbuhan sel penyakit mematikan.

4. Buncis

Sayuran buncis adalah alternatif lain apabila ingin mencegah penyakit mematikan. Kandungan dalam buncis mampu meningkatkan perlindungan tubuh karena kaya antioksidan, pitamin, dan nutrisi lainnya.

5. Teh

Bukan hanya makanan pencegah kanker prostat tapi juga ada minuman. Segelas teh setiap pagi dan sore mampu bantu penurunan risiko penyakit ini. Anda bisa menggunakan teh hitam, hijau, maupun putih.

6. Tahu

Produk olahan dari kacang kedelai ini mengandung isoflavon, salah satu nutrisi yang diketahui dapat memecah zat penyebab kanker. Dengan mengonsumsi tahu setiap hari, maka akan meningkatkan sistem imun tubuh Anda.

7. Kopi

Dalam penelitian yang dilakukan para peneliti dan dibukukan di jurnal Annals of Oncology tertuang bahwa mengonsumsi 3 cangkir kopi dapat menurunkan risiko kanker prostat sebesar 11%.

8. Lemak Nabati

Makanan pencegah kanker prostat adalah menggantikan lemak hewani seperti pada lemak sapi, lemak babi, mentega, dan lain sebagainya dengan lemak nabati.

9. Minyak Zaitun

Minyak zaitun merupakan salah satu bahan makanan yang dapat Anda gunakan menggantikan minyak hewani. Di dalam kandungan minyak nabati ini ada senyawa yang dapat bantu turunkan risiko penyakit mematikan.

10. Kacang-kacangan

Kandungan antioksidan dalam kacang-kacangan juga mampu memberikan perlindungan tubuh terhadap berbagai penyakit. Selain itu, juga terdapat berbagai mineral lain yang bermanfaat bagi tubuh.

11. Biji-bijian

Makanan pencegah kanker prostat lainnya adalah biji-bijian, seperti biji chia yang kandungan nutrisinya sangat baik bagi tubuh manusia.

12. Buah dan Sayuran

Anda juga harus banyak mengonsumsi buah-buahan dan sayuran, terutama buah-buahan dengan kulit serta daging merah. Untuk sayurannya fokuskan ke sayuran hijau, seperti bayam, kangkung, brokoli, dan sebagainya.

Selain memperhatikan jenis makanan, perhatikan juga cara pengolahan. Pastikan makanan yang Anda makan tidak terlalu matang, karena apabila terlalu matang akan meninggikan risiko terkena kanker dan penyakit mematikan lainnya.

Pemeriksaan dan Penanganan Kanker Prostat di RSU Bunda Jakarta

Selain menjaga pola hidup dan mengutamakan memakan makanan pencegah kanker prostat, Anda juga perlu memeriksakan kesehatan secara rutin setidaknya 6 bulan sekali. Lakukan pemeriksaan menyeluruh agar apabila ada penyakit dapat diketahui sejak dini.

Baca Juga: RSM Oncology untuk Deteksi Dini Kanker

RSU Bunda Jakarta merupakan salah satu rumah sakit di Indonesia yang memberikan layanan pemeriksaan dan penangan kanker prostat. Sejak tahun 2021, rumah sakit ini sudah menerapkan sistem operasi robotic radical prostatectomy.

Pembedahan robotik ini menggunakan tangan robot untuk melakukan pembedahan sebagai perpanjangan dari tangan dokter. Hasilnya operasi yang sangat presisi untuk menghilangkan kanker dari kelenjar prostat.

Tingkat detail, akurasi, dan fleksibilitasnya sangat tinggi sehingga pembedahan menggunakan sistem robot ini dapat meminimalkan permasalahan pasca operasi. Selain itu, pengangkatan kanker juga lebih mudah dilakukan dengan tingkat keberhasilan tinggi.

Teknik robot ini pertama kali digunakan di Indonesia dan hanya ada di RSU Bunda Jakarta. Layanannya dapat menjamin tingkat persentase keberhasilan lebih tinggi dan meminimalkan kerusakan yang mungkin terjadi.

Semua orang memiliki risiko terserang penyakit, baik ringan maupun berat. Begitu pula dengan kanker prostat, semua pria berisiko terkena penyakit ini. Akan tetapi, semua orang juga bisa melakukan tindakan pencegahan.

Baca Juga: Mengenal Apa itu Onkologi dan Peranannya Menangani Kanker

Salah satu caranya dengan mengonsumsi berbagai makanan pencegah kanker prostat dan memastikan kesehatan tubuh dengan melakukan reservasi pemeriksaan di RSU Bunda Jakarta. Temukan waktu yang tepat berdasarkan jadwal dokter kami, dan layanan kesehatan lainnya di laman informasi.

Gejala, Pengobatan, dan Penyebab Kanker Pankreas

Pankreas memiliki beragam fungsi, salah satunya adalah untuk memproduksi hormon glukagon dan insulin yang menjaga kestabilan kadar gula darah. Kanker pada pankreas menyebabkan pertumbuh sel tidak terkendali dan mengganggu fungsi utamanya. Terdapat dua jenis kanker pankreas, yaitu pancreatic adenocarcinoma dan pancreatic neuroendocrine tumor. Perbedaan keduanya terletak pada sel yang diserang kankernya, yaitu sel eksokrin dan sel endokrin. Sebagian besar (95%) dari penderita kanker pankreas terserang pancreatic adenocarcinoma.

Baca Juga: RSU Bunda Jakarta Mendukung Komunitas CISC untuk Memberikan Support kepada Penderita Kanker Prostat

Penyebab Kanker Pankreas dan Faktor Risikonya

Kanker pankreas memiliki banyak faktor risiko, dan faktor genetik adalah penyebab dengan risiko terbesar. Keluarga yang memiliki riwayat kelainan genetik lebih rentan terhadap kanker, sehingga jika keluarga memiliki sejarah kanker pankreas, ada baiknya Anda segera memeriksakan diri. Reservasikan pemeriksaan diri Anda ke unit kanker seperti RSM Oncology di RSU Bunda Jakarta.

Baca Juga: Mengenal Apa itu Onkologi dan Peranannya Menangani Kanker

Faktor risiko kedua bisa berasal dari pola konsumsi atau pola hidup tidak sehat, mulai dari kebiasaan meminum alkohol, merokok, serta terlalu banyak mengkonsumsi daging merah juga rentan. Menjaga pola makan sehat menjadi salah satu cara mencegah kanker pankreas.

Faktor riwayat penyakit juga menjadi salah satu perhatian dokter ketika menganalisis potensi risikonya. Beberapa jenis penyakit, contohnya diabetes, mengidap pankreatitis kronis, dan infeksi bakteri Helicobacter pylori juga harus menjadi perhatian penting.  Beberapa faktor lainnya juga tercatat bisa meningkatkan potensi atau penyebab kanker pankreas adalah usia sudah mencapai lebih dari 55 tahun, massa atau memiliki berat badan lebih tinggi dari normal, dan memiliki golongan darah tertentu. Mengingat bahayanya kanker pankreas bagi kesehatan, ada baiknya menghindari berbagai hal yang bisa mempertinggi potensi terjadinya kanker.

Gejala Umum Terjadinya Kanker Pankreas

Salah satu yang membuat kanker pankreas mematikan adalah sulit mendeteksi ketika kanker tersebut mulai tumbuh atau masih stadium awal. Baru ketika kankernya menyebar ke berbagai organ lainnya, gejalanya mulai muncul serta baru mulai mendapatkan penanganan. Anda harus waspada ketika mulai merasakan beberapa kondisi seperti ini. Beberapa gejala yang mungkin muncul ketika kankernya sudah memasuki stadium lanjut. Jika telah memasuki stadium lanjut, gejala yang umum muncul adalah mulai sering mengalami diare, sembelit, mual, muntah, perut kembung, serta hilang nafsu makan. Ditambah lagi urine berwarna gelap serta fesesnya berwarna pucat.

Gejala lainnya adalah tubuh mudah lelah, gatal-gatal di kulit, berat badan menurun secara drastis, mata mulai menguning, sakit perut mulai menjalar ke punggung, serta muncul demam. Gejala tersebut umum ditemui pada pasien yang mengidap kankernya.

Banyak gejala yang memiliki ciri sama dengan penyakit ringan pada biasanya, seperti flu juga mengalami demam, penurunan nafsu makan, serta disertai mual. Apabila Anda mengalami gejala di atas, ada baiknya segera memeriksa ke dokter, terlebih apabila punya faktor risiko.

Pengobatan Kanker Pankreas yang Diberikan pada Pasien

Meskipun selnya merusak, tetapi dengan identifikasi dini melalui penyebab kanker pankreas mampu mengontrol laju pertumbuhan selnya serta melakukan pengobatan. Tujuan dari pengobatannya adalah mengangkat selnya, caranya bergantung pada tingkat stadiumnya.

1. Kemoterapi

Kemoterapi adalah pemberian obat-obat khusus, biasanya berupa kombinasi untuk membunuh sel-sel kankernya, sehingga perlahan menyusut atau memastikan laju pertumbuhannya terkontrol. Pemberian penanganan ini biasanya dilakukan ketika masih stadium awal. Selain bisa membunuh sel kankernya, juga bisa meredakan berbagai gejala sakit lainnya akibat dari pertumbuhan selnya. Kemoterapinya bisa dilakukan melalui media suntik, serta termasuk pada rawat jalan, artinya terapinya bisa dilakukan di rumah sendiri.

2. Radioterapi

Ada cara lain membunuh atau menyusutkan laju perkembangan selnya, salah satunya adalah menembakkan sinar berkekuatan tinggi, sinar X dan Photon. Sinar tersebut akan membunuh atau menyusutkan kankernya. Metode ini biasanya dilakukan ketika penggunaan perawatan biasa masih belum mempan serta ketika hendak diangkat juga akan berpotensi mendapatkan masalah. Pengecilan sel kanker juga bisa memudahkan proses pengambilan atau kankernya ketika operasi.

Baca Juga: Apa itu Kanker Tiroid? Penyebab dan Pengobatannya

3. Operasi

Fungsi utama operasi adalah mengangkat sel-sel kankernya secara langsung, sehingga pankreasnya tidak lagi mengandung sel kanker. Untuk melakukan operasi pastikan kankernya belum menyebar ke organ-organ tubuh lainnya.

Operasinya sendiri terdiri dari 3 jenis, pertama Operasi Whipple, operasi pankreatektomi distal, dan pankreatektomi total. Pemilihan dari ketiga jenis operasinya ditentukan berdasarkan kondisi serta indikasinya. Targetnya adalah sel kankernya terangkat.

Baca Juga: RSM Oncology untuk Deteksi Dini Kanker

Kanker pankreas harus segera dilawan, sehingga ketika memiliki gejala berkaitan dengannya hendaknya segera menghubungi RSM Oncology, RSU Bunda Jakarta. Dapatkan jadwal dokter di unit-unit RS Bunda Group sekitar Anda dan reservasi kunjungan Anda di sini. Anda juga dapat memantau jadwal dokter di unit-unit RS Bunda Group untuk memperkirakan jadwal reservasi terbaik untuk Anda. Untuk keluhan kesehatan lainnya, silakan kunjungi laman informasi kami untuk menemukan layanan-layanan kesehatan lainnya.

Apa Itu Kanker Endometrium: Gejala, Penyebab dan Pengobatannya

Ada banyak jenis kanker, dan salah satunya adalah kanker endometrium. Kanker endometrium adalah kanker yang menyerang lapisan di bagian dalam rahim. Kondisi ini umumnya terjadi pada wanita yang telah memasuki masa menopause, yaitu usia sekitar 60–70 tahun. Lapisan endometrium berperan sebagai tempat menempelnya sel telur yang telah dibuahi.

Oleh karena itu, dinding endometrium akan menebal sebelum menstruasi. Jika sel telur tersebut tidak dibuahi, endometrium akan mengalami peluruhan sehingga terjadi menstruasi.

Baca Juga: Pelajari Cara Kerja Kemoterapi RSM Oncology

Mengenal Kanker Endometrium dan Jenisnya

Endometrium merupakan penyakit yang sering menyerang organ reproduksi wanita. Gejala yang mirip dengan gejala kanker ini perlu diperiksakan sesegara mungkin ke unit medis kanker seperti RSM Oncology.

Terdapat dua jenis kanker endometrium yang harus diketahui, yaitu tipe 1 dan 2. Masing-masing memiliki perbedaan tersendiri seperti berikut ini:

Baca Juga: Apa itu Kanker Tiroid? Penyebab dan Pengobatannya

Tipe 1

Pertama adalah tipe 1 yang paling sering terjadi. Pada tipe 1 sel perlahan-lahan mengalami perkembangan atau yang disebut dengan non agresif. Untuk jenis tipe 1 sudah bisa didiagnosis sejak dini.

Tipe 2

Selain itu ada juga tipe 2. Tipe 2 memiliki perkembangan yang lebih agresif atau lebih cepat menyebar. Penderita tipe ini sering mengalami kambuh. Bentuk kanker tipe 2 ini adalah clear cell carcinomas dan uterine serous carcinomas. Sedangkan untuk bentuk tipe 1 adalah endometrioid adenocarcinoma. Jadi bentuk keduanya tidak sama.

Tanda-tanda yang Wajib Diwaspadai sebagai Gejala

Pendarahan pada vagina merupakan salah satu gejala umum dan sering dialami oleh penderita kanker endometrium. Gejala ini harus diwaspadai karena bisa berakibat fatal bila dibiarkan begitu saja. Biasanya gejala ini akan muncul apabila pasien sudah memasuki stadium awal. Adanya perbedaan pendarahan pada pasien yang sudah dan belum menopause. Adapun untuk gejala sebelum menopause adalah:

  • Munculnya bercak darah padahal tidak sedang menstruasi
  • Mengalami masa menstruasi lebih lama

Sedangkan gejala untuk orang yang sudah mengalami menopause adalah adanya keputihan encer dan bercampur dengan darah, juga terasa sakit saat berhubungan seksual. Jika Anda sedang mengalami gejala tersebut, ada baiknya untuk segera reservasikan pemeriksaan diri Anda ke RSM Oncology.

Penyebab dan Faktor Risikonya

Kanker endometrium disebabkan oleh sel-sel endometrium pada tubuh berubah dan mengalami pertumbuhan yang cepat. Pertumbuhan cepat tersebut menjadi tidak terkendali sehingga berubah menjadi penyakit. Adapun untuk beberapa penyebabnya adalah:

  • Usia menopause atau sekitar umur 60 sampai 70 tahun
  • Wanita yang belum pernah hamil.
  • Ketidakseimbangan hormon progesteron dalam tubuh
  • Obesitas
  • Memiliki riwayat penyakit kanker usus dan kanker payudara (diri sendiri atau anggota keluarga)
  • Menstruasi terlalu dini (kurang dari 12 tahun).

Beberapa Pilihan Jenis Penanganannya

Penanganan yang biasanya diberikan di antaranya adalah:

1. Operasi

Operasi adalah penanganan penyakit paling tepat jika didiagnosis kanker endometrium. Berikut adalah 2 tipe operasi untuk menangani penyakit ini:

Histerektomi

Untuk mengatasi penyakit kanker yang terdeteksi sejak awal, maka bisa dilakukan histerektomi, yakni operasi pengangkatan rahim agar masalah perdarahan abnormal dalam vagina teratasi. Saat ini sudah tersedia histerektomi robotik di RSU Bunda Jakarta.

Salpingo-oophorectomy

Jenis operasi ini dilakukan dengan cara pengangkatan ovarium dan tuba falopi. Bentuk operasi ini terbagi menjadi 2 jenis, bilateral dan unilateral. Keduanya memiliki metode yang berbeda untuk mengatasi penyakitnya.

2. Kemoterapi

Selain operasi, dokter juga akan meminta pasien untuk melakukan kemoterapi. Kemoterapi merupakan pengobatan yang diberikan kepada pasien berupa obat-obatan agar sel kanker bisa terbunuh. Selain itu kemoterapi juga bermanfaat untuk mencegah terjadinya penyebaran sel-sel penyakit.

3. Radioterapi

RSU Bunda Jakarta juga akan memberikan pengobatan dengan melakukan radioterapi. Radioterapi merupakan pengobatan yang memanfaatkan sinar radiasi tinggi. Biasanya dokter akan memberikan pengobatan ini bersamaan dengan kemoterapi.

Manfaat pengobatan radioterapi adalah untuk mencegah sel mengalami penyebaran. Radioterapi dibagi menjadi dua jenis, eksternal dan internal sebagai berikut:

Radioterapi Internal

Untuk internal adalah pengobatan dengan menempatkan bahan radioaktif ke dalam vagina pasien. Proses pengaplikasian alat ke dalam tubuh pasien adalah kenapa disebut dengan pengobatan radioterapi internal oleh sebagian besar orang.

Radioterapi Eksternal

Pada tipe ini, tubuh pasien akan diarahkan pancaran energi. Pancaran sinar tersebut akan mengenai sel sehingga tidak mengalami perkembangan. Tujuannya supaya sel kanker tidak berkembang lagi.

4. Terapi Hormon

RSU Bunda Jakarta juga akan memberikan jenis pengobatan yang lain, yakni terapi hormon. Terapi hormon merupakan sebuah pengobatan yang juga diberikan dengan melalui obat-obatan. Biasanya terapi hormon dilakukan bersamaan dengan kemoterapi.

Ada dua jenis terapi yang dapat dipilih:

  • Peningkatan hormon progesterone
  • Peningkatan hormon estrogen

Baca Juga: RSM Oncology untuk Deteksi Dini Kanker

Biasanya terapi hormon diberikan kepada pasien yang sudah mengalami penyakit kanker stadium lanjut. Biasanya jika sudah stadium lanjut maka sel kankernya sudah menyebar hingga keluar dari rahim.

Baca Juga: Terapi Kanker Lebih Mudah dan Nyaman dengan Pemasangan Chemoport

Apabila Anda mengalami gejala yang sama seperti di atas segeralah mencari bantuan. Anda juga bisa melakukan reservasi ke RSM Oncology untuk ditangani lebih lanjut di RSU Bunda Jakarta. Anda juga dapat mengetahui jadwal dokter di unit-unit RS Bunda Group sekitar Anda untuk keluhan kesehatan lainnya. Laman informasi kami juga menawarkan layanan-layanan kesehatan lain untuk kebutuhan Anda.

Gejala Kanker Kolorektal (Usus Besar: Kolon dan Rektum)

Kanker kolorektal sangat umum terjadi. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja dari rentang usia mudah hingga tua. Risiko semakin tinggi untuk orang dengan usia mulai dari 50 tahun. Berdasarkan data Globocan (Data dari Global Burden of Cancer) tahun 2018, kanker kolorektal menempati peringkat keenam di Indonesia dan menyebabkan kematian cukup tinggi, yakni 9.207 kematian akibat kanker usus dan 6.827 kematian akibat kanker rektum.

Baca Juga: RSM Oncology untuk Penyintas Kanker

Artinya banyak orang yang sebetulnya mengidap penyakit ini. Siapa saja bisa mengalami, sehingga penting untuk mengetahui karakteristik serta gejalanya.

Apa Itu Kanker Kolorektal?

Kanker kolorektal adalah penyakit kanker akibat pertumbuhan dan perkembangan sel-sel abnormal yang terjadi di area colon dan rectum. Baik di area kolon (usus besar) saja, menyebar ke rektum, atau sebaliknya.

Baca Juga: Mengenal Apa itu Onkologi dan Peranannya Menangani Kanker

Rektum adalah penyimpanan feses sebelum dibuang, sedangkan kolon adalah bagian paling panjang dari usus besar. Perubahan yang terjadi pada salah satu atau keduanya bisa jadi gejala kanker kolorektal, dibedakan dalam beberapa jenis:

  • Adenokarsinoma, menyerang sel penghasil lendir pada anus dan kolon.
  • Tumor karsinoid, menyerang bagian yang memproduksi hormon.
  • Tumor stroma gastrointestinal, menyerang jaringan dinding kolon.
  • Limfoma, menyerang kelenjar getah bening.
  • Sarkoma, menyerang pembuluh darah, jaringan otot serta jaringan ikat.

Tanda-tanda yang Wajib Diwaspadai Sebagai Gejala

Tanda atau gejala kanker kolorektal di awal kemunculannya (stadium awal) tidak signifikan. Gejala tidak memunculkan gangguan berarti pada penderita dan menyebabkan seringnya penyakit ini tidak terdeteksi. Oleh karena itu, banyak penderita yang merasakan gejala setelah memasuki stadium lanjut. Gejala setiap penderita bisa berbeda, tergantung dimana lokasi kanker karena kanker pada kolon dan rektum akan menunjukkan keluhan masing-masing.

1.      Diare atau Sembelit

Bisa salah satu atau keduanya secara bergantian. Gejala kanker kolorektal ini bisa terjadi terus-menerus pada penderita. Akibat jangka pendeknya adalah kekurangan cairan sebab terlalu sering buang air.

2.      Perdarahan Anus

Jika Anda menemukan terdapat darah pada feses, bisa jadi berasal dari anus. Kondisi ini merupakan indikasi kuat adanya gangguan kesehatan pada colon dan rectum.

3.      Nyeri Perut

Perut terasa nyeri dalam intensitas sering serta rasa sakit yang terasa seperti ditusuk dengan jarum. Kondisi ini bisa terjadi kapan saja menandakan aktivitas perkembangan sel yang agresif.

4.      Mudah Kenyang

Perut seolah selalu dalam keadaan penuh seperti sehabis makan besar. Pasien akan merasa lebih cepat kenyang padahal baru makan sedikit atau hanya minum saja.

5.      Lemah

Gejala kanker kolorektal satu ini cukup umum pada penderita. Sebab sel abnormal yang terus berkembang menggunakan energi dalam tubuh dalam aktivitasnya sSehingga habis sebelum digunakan untuk pergerakan pasien.

6.      Berat Badan Turun Secara Signifikan

Berat badan turun dalam waktu singkat dan tidak wajar. Gejala ini paling sering juga ditemui pada penderita kanker lain yang menandakan penyakit sudah semakin parah.

Penyebab dan Faktor Risikonya

Penyebab penyakit belum terdeteksi dengan jelas. Hanya dapat diketahui dari perubahan materi genetik atau mutasi sel. Perubahan tersebut terjadi pada sel-sel yang awalnya dalam kondisi sehat.

Pada sel normal terjadi pembelahan saat proses memperbanyak diri, namun pada sel abnormal proses ini terjadi akibat adanya mutasi. Pertambahan sel terus terjadi dan menumpuk, sehingga semakin membesar menjadi tumor.

Beberapa Jenis Pilihan Penanganannya

Gejala kanker kolorektal harus diwaspadai dengan segera melakukan tindakan medis mulai dari pemeriksaan di laboratorium atau rumah sakit.

1.      Operasi Kanker Berukuran Kecil

Disebut juga dengan polipektomi atau pengangkatan polip. Dilakukan saat ukuran polip atau benjolan yang merupakan sel kanker masih kecil. Pengangkatan dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan menggunakan kamera (kolonoskopi).

2.      Operasi Kanker Berukuran Besar

Dilakukan pembedahan untuk mengangkat kolon yang terdapat sel kanker disebut dengan lobektomi parsial. Bagian yang sehat kemudian akan disambung kembali. Alternatifnya adalah kolostomi, yaitu melubangi perut untuk jalan keluar feses.

3.      Terapi

Dilakukan setelah dilakukan operasi baik kecil maupun besar. Tujuannya untuk memantau perkembangan sel abnormal guna memastikannya sudah mati sekaligus memulihkan kondisi pasien.

  • Kemoterapi

Kemoterapi adalah salah satu terapi yang digunakan setelah operasi. Caranya dengan memberikan obat yang berfungsi menghancurkan sel-sel abnormal. Metode pemberian obat yang umum diaplikasikan adalah metode injeksi atau melalui infus.

  • Radioterapi

Menggunakan radiasi sinar X dan elektron positif untuk melemahkan sel abnormal pada usus besar sebelum dilakukan pengangkatan, namun sering juga diterapkan pasca operasi bersamaan dengan prosedur kemoterapi.

Baca Juga: Apa itu Kanker Tiroid? Penyebab dan Pengobatannya

  • Imunoterapi

Imunoterapi adalah terapi yang bertujuan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh pada pasien sehingga mampu melawan perkembangan sel-sel abnormal dari dalam. Dilakukan dengan pemberian obat-obatan serta vitamin.

Baca Juga: Terapi Kanker Lebih Mudah dan Nyaman dengan Pemasangan Chemoport

Pengobatan dimulai dari skrining kanker untuk mendeteksi gejala awal yang mungkin tidak Anda rasakan. Untuk mendapatkan layanan tersebut, Anda bisa reservasi terlebih dahulu di RSM Oncology RSU Bunda Jakarta. Ketahui jadwal dokter di unit-unit RS Bunda Group sekitar Anda dan reservasi kunjungan Anda di sini. Kunjungi juga laman informasi kami untuk menemukan layanan-layanan kesehatan lainnya.

RSU Bunda Jakarta Mendukung Komunitas CISC untuk Penderita Kanker Prostat

RSU Bunda Jakarta memberi dukungan penderita kanker prostat untuk dapat sembuh melalui kerjasama dengan Center Information & Support Center Association (CISC). Kanker prostat merupakan momok bagi kaum pria, terutama bagi mereka yang memasuki usia lanjut. Selain dari terapi pengobatan, pasien juga perlu mendapat dukungan untuk lebih semangat sembuh.

Baca Juga: RSM Oncology untuk Deteksi Dini Kanker

Perlakuan istimewa terhadap pasien kanker dimulai sejak tahap skrining hingga pasca pengobatan. Pasien harus tetap mendapat perhatian untuk memantau perkembangan kesehatan serta tingkat pemulihan fisik maupun psikologis.

Mengenai Komunitas CISC dan RS Bunda Group

CISC telah berdiri sejak tahun 2003 di Jakarta, dan merupakan organisasi nirlaba. Saat ini CISC telah memiliki 10 cabang di berbagai kota besar di Indonesia. CISC mudah dijangkau bagi yang tinggal di luar Jakarta dengan mengunjungi kantor cabang yang ada, yakni Yogyakarta, Semarang, Padang, Manado, Batam, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Sumatera Selatan.

Baca Juga: RSM Oncology untuk Penyintas Kanker

Visi dari organisasi ini adalah memberi dukungan dan informasi kepada semua masyarakat yang membutuhkan. Mulai dari dukungan psikososial, meningkatkan kesadaran deteksi dini, serta akses informasi pengobatan kanker prostat yang memadai.

RSU Bunda Jakarta menyediakan perawatan kesehatan berstandar tinggi untuk membantu penanganan berbagai macam penyakit salah satunya kanker prostat. Salah satu upaya RSU Bunda Jakarta untuk membantu pasien kanker prostat adalah melalui RSM (Rizal Sini Memorial) Oncology yang menjadi pusat pelayanan khusus kanker. Didukung teknologi cangguh dan tenaga medis profesional, RSM menyediakan layanan deteksi dini kanker, prosedur bedah, serta kemoterapi.

RSU Bunda Jakarta menjalin hubungan kerjasama dengan komunitas CISC demi memberikan layanan komprehensif dan terintegrasi. RSU Bunda Jakarta juga menjadi wadah para survivor serta pejuang kanker untuk mendapatkan informasi terkait masalah kesehatan.

Kanker Prostat

Kanker yang hanya dialami oleh pria, dan berkembang pada kelenjar prostat. Perkembangannya secara perlahan, jarang disadari namun sebetulnya cukup agresif. Kanker ini umum dialami sejak usia 65 tahun ke atas. Prostat merupakan kelenjar yang ada di dasar kandung kemih pria. Ukurannya kecil, sebagai penghasil semen atau cairan yang keluar saat terjadi ejakulasi bersamaan dengan sperma.

Penyebab dari kanker prostat adalah perubahan genetik atau mutasi pada sel-sel yang berada di kelenjar prostat. Namun, penyebab terjadinya mutasi itu sendiri masih belum diketahui dengan pasti. Berikut adalah faktor-faktor penyebabnya kanker prostat.

1.      Penyebab Kanker Prostat

Penyebab utamanya adalah perubahan materi genetik sel-sel kelenjar prostat. Kemudian sel-sel tersebut tumbuh dan berkembang secara abnormal. Perubahan materi genetik tersebut didukung oleh beberapa kondisi berikut ini.

  • Pertambahan usia

Semakin bertambah usia seorang pria, kemampuan pertahanan tubuh mulai menurun. Saat terjadi perubahan atau mutasi sel, tubuh sulit memberikan perlawanan sehingga muncul sel-sel abnormal tersebut.

  • Masalah berat badan

Penderita obesitas cukup rentan mengalami gejala kelainan pada kelenjar prostat. Usia yang tidak lagi muda metabolisme tubuh mulai menurun, kalori tidak maksimal digunakan. Akibatnya muncul berbagai faktor penyebab penyakit.

  • Pola makan tidak seimbang

Pola makan kurang seimbang berkaitan dengan masalah berat badan dan kecukupan nutrisi. Untuk mencegah masalah kesehatan terutama kanker Anda harus mencukupinya dengan bahan makanan mengandung antioksidan dan likopen.

  • Terpapar bahan kimia

Bahan kimia yang bersifat karsinogenik sangat berbahaya, baik dari makanan atau bahan non-konsumsi.

  • PMS

PMS atau penyakit menular seksual menjadi pemicu adanya pertumbuhan abnormal sel-sel yang berkaitan dengan organ reproduksi maupun kelenjar prostat. Hindari perilaku berisiko penularan PMS sebisa mungkin.

  • Riwayat Genetik

Riwayat keturunan paling besar risikonya terhadap kemungkinan seseorang menderita kanker. Lakukan skrining di laboratorium atau rumah sakit apabila terdapat anggota keluarga yang pernah mengalami penyakit tersebut.

2.     Gejala Kanker Prostat

Pada stadium awal tidak akan timbul keluhan. Gejala akan muncul setelah masuk stadium lanjut karena ukuran makin membesar dan ditandai dengan sulit buang air kecil, atau buang air kecil tidak lancar.

RSM Oncology untuk Penanganan Kanker Prostat

RSM Oncology tersedia di RSU Bunda Jakarta. Unit ini menyediakan fasilitas lengkap untuk pasien kanker. RSM Oncology menyediakan pengobatan lebih maksimal karena tidak hanya menerapkan prinsip pengobatan medis, namun juga dengan melakukan pendekatan secara kekeluargaan terhadap pasien. Tujuannya untuk memberikan pendampingan serta dukungan agar pasien termotivasi untuk bertahan dan melawan kanker.

RSM Oncology memberikan pelayanan untuk kebutuhan deteksi dini, pembedahan (surgical oncology) dan pasca bedah. Kondisi pasien dipantau hingga sel-sel kanker benar-benar hilang dari tubuh pasien. Bedah onkologi RSM Oncology memiliki metode modern yang digunakan pada pengobatan khusus kanker. Pembedahan dilakukan berdasarkan pada aspek dasar onkologi, karakteristik tumor, sifat biologi serta aplikasi modalitas.

Baca Juga: Pelajari Cara Kerja Kemoterapi RSM Oncology

Aplikasi modalitas yang dimaksud adalah radioterapi, kemoterapi, terapi hormonal, terapi imun, dan sebagainya. Diaplikasikan sesuai stadium penyakit serta kondisi pasien. Semua diberikan dalam bentuk terapi pribadi kepada pasien.

Baca Juga: BMHS Ekspansi Tambah 3 Rumah Sakit, 2 Klinik, dan 30 Lab pada 2022

Anda dapat mengetahui lebih lanjut mengenai RSM Oncology dengan langsung berkonsultasi di RSU Bunda Jakarta. Ketahui jadwal dokter di unit-unit RS Bunda Group sekitar Anda dan reservasi kunjungan Anda di sini. Kunjungi juga laman informasi kami untuk menemukan layanan-layanan kesehatan lainnya.