RS Bunda Group

Kolik Renal: Emergensi Batu Ginjal

Tidak banyak orang tahu bahwa kolik renal merupakan sebuah kondisi saluran kemih yang mengalami obstruksi akibat adanya batu. Umumnya kondisi medis ini terjadi pada usia 30 hingga 60 tahun dan rata-rata sebanyak 5-12% populasi mengalami kondisi tersebut.

Baca Juga: Ketahui Kelengkapan Fasilitas IGD RS Bunda Group

Dari sekian banyak potensi terpapar, kebanyakan penderita adalah laki-laki. Sekitar 10 tahun sekali tingkat kekambuhan mencapai 50%. Bahkan sekitar 2 juta warga negara Amerika Serikat pernah mengalami kondisi emergensi ini.

Pengertian

Pengertian dari kolik ginjal adalah sebuah kondisi dimana seseorang merasakan hal tidak nyaman pada area ginjal. Kondisi medis yang disebut juga sebagai kolik renal diakibatkan oleh adanya endapan batu pada organ ginjal sehingga penderita merasa terganggu.

Biasanya penderita akan merasa tidak nyaman pada seluruh area berkemih, seperti ginjal, uretra, ureter, dan juga kandung kemih. Lantas, dari mana terbentuknya batu dalam organ ginjal manusia?

Batuan tersebut bisa dibentuk dari mineral, seperti kalsium, asam urat, dan oksalat dalam sistem berkemih. Ukuran batuan beragam, jika ukurannya masih kecil bisa jadi tidak menimbulkan masalah sama sekali.

Namun, apabila sudah menghambat proses berkemih dan timbul rasa sakit serta tidak nyaman, maka dapat dipastikan organ ginjal sedang bermasalah.

Baca Juga: Wajib Tahu! Proses Hemodialisis di RSU Bunda Jakarta

Gejala

Gejala kolik renal secara fisik tidak akan terasa ketika ukuran batu hanya seperti butiran pasir. Namun, ketika ukurannya lebih besar dan terus membesar maka penderita akan mengalami berbagai gejala mengganggu, seperti:

  • Nyeri yang cukup hebat sekitar area bagian bawah perut, pinggul, tulang rusuk, atau di sepanjang sisi tubuh.
  • Rasa sakit tersebut menyebar ke sekitar area selangkangan bahkan hingga ke punggung.
  • Mengalami mual dan muntah.

Beberapa orang dalam tingkat keparahan tertentu juga akan mengalami hal-hal seperti:

  • Adanya sensasi terbakar dan rasa sakit ketika buang air kecil.
  • Air urin mengandung darah atau berwarna merah muda maupun kecoklatan.
  • Ada bau menyengat pada saat BAK dan warnanya cenderung keruh.
  • Bila terjadi infeksi maka akan timbul demam sampai menggigil.

Penting untuk diketahui bahwa kondisi kolik renal menimbulkan rasa sakit yang mungkin saja berpindah-pindah. Hal ini muncul dari berpindahnya batu pada organ ginjal sehingga posisi rasa sakit penderita tidak menetap pada satu titik.

Bila mengalami berbagai gejala di atas, segera reservasikan pemeriksaan diri Anda ke unit RS Bunda Group terdekat untuk mendapatkan penanganan medis lebih akurat.

Pilihan Penanganan

Ketika menemui tenaga medis, mereka akan melakukan tindakan penanganan, seperti beberapa hal berikut:

  • Tes darah untuk mengetahui kadar kalsium dan asam urat pada aliran tubuh penderita.
  • Pemeriksaan urine untuk memastikan seberapa banyak mineral yang terkandung dalam urine.
  • USG berguna untuk mendapatkan pencitraan secara jelas dan akurat terkait kondisi organ ginjal secara menyeluruh.

Setelah melakukan serangkaian tes, penderita kolik renal bisa saja melalui serangkaian pengobatan berikut:

  • Terapi ESWL, dimana dokter akan melakukan terapi kejut untuk memecah batu ginjal dari luar dan membiarkannya keluar bersama urine.
  • Ureteroskopi, penanganan dokter yang memasukkan sebuah alat melalui saluran kemih kemudian memecah batu dengan alat tersebut dan membiarkannya keluar bersama urine.
  • Nefrolitotomi perkutan atau prosedur mengangkat batu ginjal dengan membuat sayatan pada area punggung. Tindakan ini dilakukan jika dua metode sebelumnya tidak ampuh.
  • Terakhir, terapi obat-obatan sesuai resep dokter untuk penyembuhan total.

Setelah mendapatkan penanganan dari dokter, selanjutnya Anda harus melanjutkan penanganan sendiri di rumah. Berbagai perawatan yang bisa mengatasi kolik renal adalah minum obat sesuai resep dokter dan menjalankan pola hidup sehat.

Rutin minum air putih juga tidak kalah penting untuk mencukupi kebutuhan ginjal akan cairan. Selain itu, pantau kondisi setiap hari dan segera hubungi dokter jika kondisi tidak kunjung membaik.

Baca Juga: Muntah Hitam dan Pahit? Segera Tangani!

Informasi Tambahan

Ketika kondisi tubuh tidak lagi merasakan berbagai gejala kolik ginjal, bisa dikatakan penyakit tersebut sudah sembuh. Akan tetapi, beberapa orang meragukannya dengan alasan tidak melihat batu tersebut keluar saat berkemih.

Orang yang mengalami sakit pada area berkemih kemungkinan besar tidak sanggup melakukan aktivitas apapun. Sehingga ketika ada kerabat maupun orang terdekat Anda mengalami hal tersebut, jangan tunda untuk langsung pergi ke IGD RS Bunda terdekat.

Nantinya tim medis akan melakukan serangkaian pemeriksaan untuk mendiagnosis apakah pasien terpapar kolik renal atau tidak.

Beberapa pemeriksaan IGD biasanya meliputi:

  • Spontaneous passage merupakan sebuah metode untuk memecah batu ginjal berukuran kecil supaya terbuang pada saat berkemih.
  • Silent ureteral stone merupakan kondisi cukup berbahaya karena sakitnya sudah tidak terasa, namun batunya masih ada dalam organ ginjal. Untuk kasus ini butuh penanganan dengan USG atau scan tubuh.

Baca Juga: Usus Buntu Pecah? Segera Tangani!

Kolik renal bukanlah hal yang dapat dianggap ringan bahkan setelah masa penyembuhan. Reservasikan pemeriksaan Anda sesuai dengan jadwal dokter untuk perawatan lebih lanjut, dan kunjungi laman informasi untuk layanan kesehatan lainnya.

Usus Buntu Pecah? Segera Tangani!

Bagaimana Anda tahu usus buntu pecah? Tentu harus berdasarkan pada pemeriksaan medis, bukan diagnosa sendiri. Namun, biasanya penderita akan mengalami berbagai gejala yang mengindikasikan gangguan kesehatan tersebut. Segera hubungi IGD RS Bunda Group di 1-500-799.

Baca Juga: Ketahui Kelengkapan Fasilitas IGD RS Bunda Group

Untuk informasi lebih jelas, kami akan membahasnya dalam uraian berikut ini. Mulai dari gejala, penanganan tepat, sampai apa yang harus dilakukan menjelang operasi dan setelah operasi. Simak materinya berikut!

Ketahui Gejalanya

Banyak orang bermasalah dengan usus karena tidak menjaga pola makan dengan baik, misal terlalu suka makanan pedas berlebihan. Dampaknya, organ tubuh tersebut harus bekerja di luar tugasnya hingga menyebabkan masalah usus buntu pecah tingkat serius.

Untuk para penderita, kenali beberapa gejala ini dan hubungi rumah sakit terdekat untuk penanganan lebih lanjut:

1. Nyeri di sekitar Perut

Nyeri hebat sekitar perut, biasanya dari bagian perut bawah sebelah kanan dan bisa menyebar ke seluruh area perut apabila pecahnya sudah terlalu parah. Kondisi ini akan terasa semakin hebat ketika menghadapi guncangan fisik.

2. Demam

Demam melebihi suhu 38 derajat celcius dengan denyut jantung yang tidak normal atau lebih cepat.

3. Mual

Terasa mual, tidak nafsu makan, dan muntah akibat respons dari kondisi usus yang tidak sehat. Pada kondisi ini biasanya pasien akan mengalami keringat dingin akibat demam maupun menahan mual.

4. Sering Buang Air Kecil

Frekuensi buang air kecil sangat sering karena kondisi usus buntu pecah artinya menekan kandung kemih dan membuat respons organ menjadi semakin intens memberikan sinyal kandung kemih penuh, padahal tidak.

5. Gelisah

Selalu gelisah dan linglung akibat nyeri hebat di sekujur perut.

Berbagai gejala fisik tersebut sudah seharusnya untuk segera mendapatkan penanganan medis secara cepat dan tepat. Setelah pengobatan, maka ada baiknya pasien menjaga pola hidup sehat untuk mengembalikan kondisi kesehatan organ dalam pencernaan.

Baca Juga: Kolik Renal: Emergensi Batu Ginjal

Tahapan Peritonitis

Peritonitis adalah sebuah kondisi terjadinya peradangan pada area luar dan dalam perut yang cukup serius dan membutuhkan perawatan segera. Adapun berbagai gejalanya seperti:

  • Rasa sakit seluruh area perut, nyaris sama seperti kondisi usus buntu pecah yang sudah dibahas sebelumnya.
  • Rasa sakit konsisten bahkan cenderung lebih parah.
  • Demam lebih tinggi dari waktu ke waktu.
  • Detak jantung cepat sebagai respons dari rasa sakit.
  • Menggigil, lunglai, dan kebingungan.

Penanganan

Untuk menangani pasien dengan kondisi pecahnya salah satu organ pencernaan tersebut, semua harus lebih dulu melalui pemeriksaan medis. Ada beberapa pasien yang akan melalui operasi tanpa abses atau operasi dengan abses.

Namun, sebelum segala tindakan medis atas pasien usus buntu pecah diberlakukan, dokter lebih dulu akan melakukan tindakan ini:

  • Suntikan antibiotik dengan infus
  • Suntikan antinyeri melalui infus

Setelah kedua tahapan selesai, dokter akan memeriksa kondisi pasien. Apakah cukup fit untuk menjalankan operasi atau harus menunggu tindakan medis selanjutnya lagi.

Baca Juga: Menangani Asma Akut dengan Baik dan Tepat

Operasi dan Pasca Operasi

Operasi dilakukan setelah dokter memastikan bahwa kondisi pasien stabil sehingga tidak bermasalah jika mengalami tindakan bedah. Adapun dua jenis operasi yang bisa dikenakan pada pasien, diantaranya:

1. Laparoskopi

Operasi ini disebut juga sebagai bedah minim sayatan. Dokter akan membuat tiga sayatan kecil pada bagian perut sebelah kanan bawah. Setelah itu memasukkan benda laparoskopi untuk memantau di mana letak infeksi atau luka pada usus.

Jika area usus buntu pecah sudah diketahui, maka selanjutnya benda tersebut berperan untuk mengangkat penyebab penyakit.

2. Laparotomi

Operasi ini disebut juga sebagai operasi konvensional yang merupakan jenis operasi terbuka dengan memberikan sayatan lebih panjang sekitar 2 sampai 4 inci. Jenis operasi ini manual dilakukan dokter dengan mengangkat penyebab penyakit pada pasien.

Setelah proses operasi dilakukan dan penyebab penyakit berhasil diangkat, baik melalui operasi sayatan kecil maupun besar maka selanjutnya pasien diminta untuk melalui masa pemulihan.

Adapun berbagai tindakan pemulihan pasca operasi usus buntu pecah adalah berbagai tindakan berikut:

  • Istirahat yang cukup
  • Konsumsi air putih yang banyak agar tidak terjadi sembelit pasca operasi
  • Jangan lakukan kegiatan berat selama 10 hingga 14 hari pasca operasi
  • Jangan menggunakan pakaian ketat dan permukaannya kasar untuk mencegah rasa tidak nyaman
  • Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan perawatan lanjutan pada area yang terluka akibat operasi untuk mencegah bakteri
  • Jaga kebersihan sekitar area luka untuk mencegah terjadinya infeksi lebih lanjut

Operasi adalah tindakan besar, dokter dan tim medis lainnya membedah tubuh Anda untuk memperbaikinya langsung dari dalam. Meskipun hanya operasi ringan, namun kondisi kesehatan tentu menjadi prioritas utama setelah alami pembedahan.

Baca Juga: Jangan Panik! Kenali Cara Menolong Korban Kejang-kejang

Penting memilih rumah sakit terpercaya untuk memasrahkan penanganan medis kondisi kesehatan Anda. Jika mengalami tanda usus buntu pecah, segera datangi IGD RS Bunda terdekat tanpa ragu. Anda bisa melakukan reservasi untuk perawatan lebih lanjut bersama ahli di jadwal dokter. Kunjungi juga laman informasi untuk mendapatkan penwaran layanan kesehatan lainnya.

Menangani Asma Akut dengan Baik dan Tepat

Terjadinya asma akut pada seseorang menjadi tanda adanya jalan napas yang menyempit sehingga napas menjadi sulit. Kondisi sesak napas ini bisa sembuh dengan sendirinya atau harus melalui pengobatan apabila kondisinya lebih parah. Segera hubungi IGD RS Bunda Group di 1-500-799 untuk penanganan profesional secepatnya.

Baca Juga: Ketahui Kelengkapan Fasilitas IGD RS Bunda Group

Dalam kondisi gangguan saluran napas, ada dua komponen utama di dalamnya, meliputi inflamasi saluran napas dan hiperaktivitas saluran napas. Kedua komponen tersebut berulang kali terjadi dan menjadi pertanda adanya gejala sesak hebat.

Gejala

Penderita sesak napas akan mengalami berbagai gejala berbeda, tergantung dari tingkat keparahannya. Namun, dalam hal ini kami bahas dulu gejala paling umum yang biasanya dialami, seperti:

  1. Batuk
  2. Mengi
  3. Sesak pada dada

Berbagai gejala tersebut biasanya bisa disembuhkan dengan mandiri tanpa bantuan medis, terutama jika Anda sudah punya obat asthma. Namun, jika kondisinya asma akut maka wajib melalui penanganan medis secara serius agar pengobatannya tepat.

Gejala yang Butuh Penanganan Segera

Untuk orang-orang yang mengidap sesak napas dengan gejala umum tentu bukan perkara sulit mengembalikan kondisi kesehatan penderita. Akan tetapi, untuk beberapa kasus, ada orang yang mengalami gejala lebih parah dan butuh penanganan medis. Waspadai beberapa tanda berikut dan datangi fasilitas kesehatan segera:

  1. Angka pada peak flow meter rendah dan semakin menurun
  2. Badan lesu, lemas, tidak bertenaga sama sekali selepas melakukan aktivitas fisik atau olahraga
  3. Terjadinya retraksi atau penegangan pada otot leher merupakan salah satu pertanda adanya asma akut pada seseorang
  4. Mudah marah atau lebih sering diam adalah salah satu gejala yang berhubungan dengan perubahan suasana hati
  5. Timbulnya berbagai gejala, seperti alergi berupa batuk, pilek, sakit tenggorokan, sakit kepala, hidung meler, dan sebagainya
  6. Timbulnya kantung gelap pada bagian bawah mata seperti mata panda
  7. Sering berdehem karena tidak nyaman

Jika mata sering terasa gatal dan berair ketika berbagai gejala tersebut terjadi secara terus menerus, segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat. Konsultasikan pada dokter terkait kondisi Anda karena dokter akan lebih tahu penanganan apa yang paling ampuh.

Baca Juga: Medical Check Up Bronkoskopi untuk Paru-paru Anda 

Penanganan Awal

Sebelum mendatangi fasilitas kesehatan, Anda harus bisa melakukan pertolongan pertama ketika kondisi sesak napas terjadi. Langkah penanganan awal ini penting untuk mengantisipasi terjadinya sakit lebih parah dari sebelumnya.

Pada saat sesak napas menyerang, pastikan untuk mengikuti anjuran berikut:

  • Hentikan semua aktivitas, termasuk ketika sedang berolahraga kemudian istirahatkan tubuh sejenak
  • Jauhi tempat ramai karena terkadang sesak napas bersatu dengan tegang dan cemas melihat banyak orang sehingga otak tidak bisa berpikir jernih
  • Latih napas dengan bersikap tenang dan menciptakan afirmasi positif supaya kondisi asma akut tidak semakin parah
  • Gunakan obat-obatan darurat, jika Anda memiliki obat hisap, maka gunakan obat tersebut. Jika tidak ada, coba redakan dulu dengan minum air dingin
  • Hindari berbagai pemicu terjangkitnya sesak napas, seperti debu, bulu binatang, makanan, dan sebagainya
  • Minta pertolongan orang sekitar apabila merasa kondisi sudah cukup parah dan Anda tidak bisa menguasai diri sendiri terhadap serangan tersebut

Keenam cara penanganan awal tersebut menjadi kunci bagi tim medis melakukan penanganan lanjutan apabila diperlukan. Beberapa penderita bisa mengalaminya sesak nafas untuk waktu tertentu saja, tetapi penderita lainnya justru berlanjut menjadi asma akut karena berbagai alasan.

Hal tersebut bisa terjadi karena faktor keturunan, alergi, atau juga memang kondisi kesehatan yang tidak terjaga baik.

Fakta Asma Akut

Sesak napas atau asma merupakan kondisi yang nyaris semua orang tahu, yakni ditandai dengan kesulitan bernapas dari seseorang akibat ada kelainan pada jalan napas. Faktanya, ada beberapa jenis asthma, yaitu asma berat, parah, dan juga tingkat akut.

Jenis gejala berat harus ditangani dengan bantuan medis melalui pemberian obat-obatan tertentu serta tindakan tepat untuk mengatasi asma berat. Penyebab asthma berat salah satunya bisa dari sistem kekebalan tubuh yang tidak bagus.

Ketika seseorang mengalami gejala sesak napas parah, umumnya akan mengalami kesulitan untuk tidur karena sesak napas terus melanda. Penderita sesak napas harus melakukan kebiasaan khusus untuk mengatur jalan napas yang sempit dan sesak menjadi cukup lancar sehingga tidur nyaman.

Yang paling penting dari semua penanganan yang dilakukan adalah menjalankan pola hidup sehat. Penanganan ini perlu dilakukan secara berkelanjutan, sehingga berdampak besar terhadap kondisi kesehatan dalam jangka waktu panjang.

Baca Juga: Panduan Pertolongan Pertama Korban Kecelakaan

Solusi untuk Anda yang terkena serangan dadakan pada saluran napas, segera hubungi fasilitas medis dan minta diantar ke IGD RS Bunda terdekat. Medis akan melakukan pengobatan lebih lanjut pada para penderita asma akut di rumah sakit. Untuk perawatan lebih lanjut, reservasikan penanganan dengan dokter dari jadwal yang tersedia. Kunjungi juga laman informasi untuk layanan kesehatan lainnya.

Jangan Panik! Kenali Cara Menolong Korban Kejang-kejang

Umumnya, panik akan melanda ketika melihat seseorang mengalami kejang. Hal ini mengakibatkan pemberian penanganan menjadi keliru. Kondisi seperti ini biasanya dialami oleh orang yang mengalami demam tinggi sampai suhu tubuh berada di atas 39 derajat celcius. Segera hubungi IGD RS Bunda Group di 1-500-799 untuk menangani penderita secepatnya.

Baca Juga: Ketahui Kelengkapan Fasilitas IGD RS Bunda Group

Yang paling umum dari kondisi kejang ini adalah ditandai dengan gemetarnya tubuh secara hebat selama beberapa lama. Namun, ternyata ada yang lebih bahaya, yakni ketika kondisi tersebut sama sekali tidak terlihat oleh orang lain di sekitar penderita.

Apa itu Kejang?

Manusia pada dasarnya memiliki sumber listrik alami dan kejang atau kondisi gemetarnya tubuh itu tidak lain disebabkan oleh kontrol listrik oleh otak yang tidak terkendali. Hilangnya kontrol otak pada listrik tubuh menciptakan berbagai perubahan perasaan, gerakan, dan perilaku.

Kejang merupakan sebuah tanda adanya kelainan pada sistem saraf penderita pada bagian otak mereka. Untuk tingkat keparahannya sendiri berbeda-beda, tergantung apa yang dirasakan penderita ketika sarafnya terganggu.

Untuk tingkat ringan, penderita hanya akan merasa kebingungan dan bengong dengan tatapan kosong. Berbeda dengan tingkat parah yang sampai menyentakkan anggota tubuh dan gemetar sekujur tubuh, bahkan sampai kondisi terparahnya kehilangan kesadaran.

Normalnya, penderita gangguan penyakit ini mengalami kejang selama 30 detik sampai 2 menit lalu berhenti. Apabila mengalami kejang lebih dari 5 (lima) menit, maka segera hubungi fasilitas kesehatan terdekat. Hal itu juga berlaku jika dalam sehari penderita mengalami 2 (dua) kali gejala gemetar kejang hebat.

Gejala Kejang

Gejala kejang pada tiap orang berbeda, tergantung pada bagian otak mana yang terpapar gangguan tersebut. Paling umum terjadi adalah gejala tonik klonik, di mana gejala ini terbagi lagi ke dalam dua bagian, diantaranya tahap tonik atau kaku kemudian tahapan klonik.

Namun, pasien biasanya hanya mengalami salah satu gejala saja, misal sudah mengalami tonik maka kloniknya tidak. Sebaliknya, jika tonik tidak dialami maka akan mengalami klonik pada tubuhnya.

Untuk jenis tonik maupun klonik, keduanya disebabkan oleh aura. Ingat, jika gejala terjadi dalam sehari bisa dua kali atau lebih maka bisa jadi Anda menderita epilepsi dan harus segera mendapatkan pertolongan medis.

Baca Juga: Stroke Hemoragik vs Stroke Iskemik: Kenali Perbedaannya!

Penyebab kejang bisa disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya hipoglikemia, demam, epilepsi, hipoksia, tumor otak, ketidakseimbangan elektrolit, overdosis obat, dan meningitis. Untuk setiap penyebab akan memerlukan penanganan berbeda.

Penanganan Pertama Kejang

Ketika melihat ada orang mengalami tubuh gemetar atau kejang hingga nyaris kehilangan kesadaran, jangan abaikan orang tersebut sekalipun Anda tidak mengenalnya. Lakukan berbagi penanganan pertama dari beberapa langkah tepat berikut:

  • Rebahkan tubuh penderita pada tempat aman dan pastikan ia tidak akan terjatuh ke tempat berbahaya.
  • Pindahkan semua benda berbahaya dari sekitar penderita untuk mencegah terjadinya aksi melukai secara tidak sengaja.
  • Sematkan bantal atau sesuatu yang seperti bantal pada area kepala penderita kejang untuk dijadikan alas.
  • Longgarkan area pakaian jika terlalu ketat, terutama pada area leher.
  • Miringkan tubuh ke satu sisi kemudian lihat apakah ada muntahan atau tidak. Jika ada, maka posisi tersebut akan mencegah masuknya muntahan ke paru-paru.
  • Dampingi penderita hingga tim medis tiba.
  • Apabila kejang atau getaran tubuh berhenti, maka kembalikan atau baringkan posisi penderita ke posisi pemulihan.

Penting untuk diketahui dan harus diperbaiki untuk pola pikir masyarakat yang menganggap kondisi ini bisa diatasi dengan memasukkan sendok ke dalam mulut. Jangan lakukan kembali penanganan tersebut karena tidak benar adanya.

Yang harus Anda lakukan ketika ada orang kejang adalah hindarkan memasukkan benda apapun ke dalam mulut. Jangan juga menahan gerakan penderita, tetapi pantau saja supaya penderita terhindar dari berbagai ancaman bahaya.

Penanganan Lebih Lanjut

Ketika pertolongan pertama sudah diberikan maka Anda telah menjadi sarana yang memudahkan tim medis untuk melanjutkan penanganan ke tahap selanjutnya. Penanganan medis bergantung pada tingkat keparahan penderita.

Secara umum, medis akan melakukan penanganan sebagai berikut:

1. Obat Resep

Meresepkan obat yang sesuai dengan dosis dan kebutuhan penderita. Biasanya dokter meresepkan pregabalin, lorazepam, diazepam, gabapentin, maupun jenis obat lainnya sesuai indikasi. Pastikan Anda mengkonsumsi obat sesuai dengan yang diresepkan dokter berikut aturan dosisnya.

2. Operasi dan Terapi

Penangan operasi dan terapi akan dibutuhkan ketika kerja obat yang diresepkan tidak berperan banyak. Oleh karena itu, dibutuhkan berbagai langkah ini sebagai solusi lanjutannya:

  • Penderita kejang bisa dikenakan tindakan operasi apabila mengalami kejang hebat dari sumber bagian otak yang selalu sama lokasinya. Dokter akan mengangkat bagian otak penyebabnya tersebut sebagai pengobatannya.
  • Stimulasi saraf vagus adalah penyematan alat di bawah dada sebagai kontrol untuk leher supaya memberikan sinyal agar otak menahan getaran hebat tubuh.
  • Neurostimulasi responsif adalah tindakan penanaman alat pada permukaan otak untuk memberikan perintah berupa aliran listrik untuk menghentikan gemetar pada tubuh.
  • Deep brain stimulation mengarah pada penanganan aktivitas tidak normal pada otak penyebab terjadinya kejang hebat.
  • Diet keto ternyata juga dianjurkan dokter pada penderita kejang hebat apabila faktornya memang karena lemak berlebih.

Apabila kondisi tidak kunjung membaik, jangan tunggu nanti untuk segera datang ke IGD RS Bunda terdekat. Kejang menandakan adanya gangguan pada otak, jika dibiarkan maka fatal bagi kondisi tubuh secara menyeluruh.

Baca Juga: Panduan Pertolongan Pertama Korban Kecelakaan

Reservasikan perawatan lebih lanjut dengan ahli dari jadwal dokter RS Bunda Group. Kunjungi juga laman informasi untuk layanan kesehatan lainnya.

Pertolongan Pertama Tersiram Air Keras

Ketika wajah maupun kulit terkena air keras, dampaknya akan sangat berbahaya apabila tidak ditangani secara serius dan tepat. Pertolongan pertama pada korban terkena cairan berbahaya dapat menentukan tingkat keparahan ketika ditangani oleh medis.

Edukasi pemberian pertolongan secara cepat dan tepat harus diinformasikan kepada semua orang secara rinci.

Baca Juga: Ketahui Kelengkapan Fasilitas IGD RS Bunda Group

Informasi ini amat berguna untuk menanggulangi berbagai penyebab kian parahnya luka pada kulit, terutama paling penting ketika lukanya ada pada wajah. Segera hubungi layanan IGD di 1-500-799 untuk penanganan pertama yang tepat.

Menolong Korban Tersiram Air Keras

Proses pertolongan paling tepat untuk menangani korban paparan cairan aki motor adalah dengan menghubungi ambulans dan segera dibawa ke IGD RSU Bunda. Selama dalam perjalanan, akan ada petugas medis yang akan melakukan pertolongan pertama di dalam ambulans.

Berikut ini merupakan proses pertolongan awal pada penderita tersiram cairan keras:

1. Menyiapkan Air Mengalir

Penderita dapat mencuci wajah maupun bagian kulit tertentu menggunakan air bersih mengalir. Tindakan ini perlu dilakukan dengan cepat agar kondisi tidak semakin buruk.

2. Tutup Area Luka

Tutupi area luka dengan lebih dulu membersihkannya kemudian sterilkan pula kain kasa untuk membungkus luka.

Penutupan air keras ini berperan sebagai penghindar dari ancaman debu dan kotoran yang bisa menginfeksi luka semakin parah. Biarkan perban menutupi area yang tersiram cairan mesin penggerak motor sampai Anda tiba di rumah sakit.

3. Siap Ditinjau Dokter

Setelah melakukan berbagai tahapan di atas, dokter akan menentukan apakah perlu dilakukan bedah atau cukup dengan pemberian obat tertentu.

Intinya, pertolongan paling dasar dari orang terdekat ketika melihat seseorang terpapar cairan berbahaya sangatlah penting. Dengan adanya pengetahuan mengobati paparan air keras, maka akan menjadi lebih mudah untuk menghindari dampak yang lebih buruk.

Risiko Terkena Air Keras

Pada dasarnya, penggunaan cairan berbahaya berguna untuk mesin penggerak kendaraan bermotor atau biasa disebut sebagai air aki. Jika penggunaannya ditujukan untuk fungsi yang  semestinya maka air keras berperan sangat penting terhadap aspek kehidupan.

Baca Juga: Panduan Pertolongan Pertama Korban Kecelakaan

Akan tetapi, apabila cairan ini mengenai wajah maupun kulit, maka berbagai risiko korban meliputi hal-hal berikut:

  • Rusaknya jaringan kulit akibat siraman cairan berbahaya membuat fungsi kulit untukmelindungi wajah dari sinar matahari menjadi tidak lagi berfungsi. Bahkan pada tingkat terparah bisa sampai menyebabkan kematian pada korbannya.
  • Jika penyiraman terjadi pada wajah atau bila wajah secara tidak sengaja terkena cairan tersebut maka area mata rentan terpapar juga. Bahkan area sensitif satu ini sulit untuk bisa kembali seperti sediakala. Dampaknya, penglihatan korban jadi rabun sampai hilang.
  • Dampak buruk air keras berikutnya adalah terganggunya fungsi berbagai organ lain, seperti telinga menjadi kurang mendengar atau juga bibir menjadi sulit terbuka.

Berbagai resiko tersebut tergantung pada posisi luka bakar berada. Semakin besar lukanya maka semakin kompleks tindakan medis yang Anda perlukan. Sementara semakin tepat penanganan awalnya maka semakin cepat proses pemulihan pasca pengobatan.

Jika Mata Terkena Air Keras

Tentunya, ketika mata terkena air keras, terdapat berbagai risiko buruk yang dapat menyebabkan rusaknya kemampuan penglihatan. Jika tidak segera mendapatkan pertolongan pertama, maka kebutaan bisa saja terjadi. Maka dari itu, berikut ini adalah pembahasan pertolongan pertama yang tepat untuk menangani mata yang terkena air keras.

1. Pertolongan Pertama

Terdapat beberapa langkah pertolongan pertama yang bisa Anda terapkan ketika menghadapi situasi ini. Pertolongan dasar tersebut meliputi beberapa cara berikut:

  • Segera gunakan air mengalir untuk membasuh wajah maupun bagian kulit tertentu yang terpapar cairan berbahaya, seperti aki.
  • Hindarkan sehelai benang sekalipun dari wilayah yang terpapar cairan berbahaya. Lakukan bilasan dengan seksama untuk menghilangkan semua zat berbahaya.
  • Hindari mendinginkan luka menggunakan es batu karena hal tersebut memicu kerusakan jaringan kulit.
  • Jika bisa dibalut, maka balut atau perban area luka menggunakan kain steril. Lebih dulu bersihkan kainnya secara seksama, kemudian diaplikasikan ke area luka.
  • Balut dengan hati-hati dan tidak terlalu kencang untuk menghindari luka yang terlalu tertekan.

Berbagai pertolongan pertama dari masyarakat biasanya akan memudahkan penanganan medis di rumah sakit. Mengetahui langkah pertolongan pada korban air keras juga membantu team medis untuk bekerja lebih cepat serta proses pemulihan lebih baik.

2. Risiko

Seberapa berbahaya penyiraman cairan penggerak motor kendaraan ketika mengenai kulit, terutama di bagian wajah? Sebagai bahan informasi, kami berikan daftar risiko komplikasi dari penyiraman cairan berbahaya kepada Anda:

  1. Perforasi Kornea: kornea mengalami kerusakan yang tebal dan menyeluruh.
  2. Ulkus Kornea: kornea tidak mengalami kerusakan yang parah, cenderung tidak terlalu dalam pada kornea.
  3. Katarak, yaitu lensa mata menjadi keruh.
  4. Glaukoma, rusaknya saraf mata akibat adanya tekanan yang tinggi pada bola mata.

Paparan cairan berbahaya yang mengenai wajah tentu membuat Anda tidak percaya diri. Ingat, dalam situasi terdesak dan bingung harus apa, segera kunjungi IGD RS Bunda terdekat. Kami memastikan pelayanan terhadap air keras tentu memiliki prioritas utama.

Baca Juga: Mengetahui Derajat Luka Bakar dan Cara Penanganannya

Untuk perawatan lebih lanjut, reservasikan diri Anda sesuai jadwal dokter untuk menemukan waktu penanganan terbaik. Temukan juga layanan kesehatan lainnya di laman informasi kami.

Muntah Hitam dan Pahit? Segera Tangani!

Muntah hitam merupakan kondisi darurat yang harus segera memperoleh penanganan secara medis. Jika bukan disebabkan karena makanan yang berwarna hitam seperti coklat atau kopi, segera periksakan diri apabila mengalami kondisi tersebut. Anda juga dapat langsung menghubungi IGD RS Bunda Group di 1-500-799.

Baca Juga: Ketahui Kelengkapan Fasilitas IGD RS Bunda Group

Ada kemungkinan warna hitam tersebut dihasilkan karena cairan lambung bercampur bekuan darah. Penyebabnya bisa bermacam-macam, pada kebanyakan kasus juga disertai dengan pucat, berdebar-debar, lemas dan penurunan tekanan darah.

15 Penyebab Muntah Hitam

Muntah hitam tidak sama dengan batuk darah karena keluarnya berasal dari saluran pencernaan, bukan saluran pernapasan. Jumlah muntahan biasanya juga lebih banyak dan disertai dengan gejala tertentu sesuai dengan penyebabnya. Berikut beberapa penyebabnya:

1. Perdarahan Saluran Pencernaan

Kondisi medis seperti esofagistis, duodenitis, tukak lambung, atau gastritis bisa menyebabkan pendarahan pada saluran cerna di usus kecil, lambung atau kerongkongan. Selain memuntahkan cairan berwarna hitam biasanya juga disertai gejala seperti nyeri perut bagian atas, lemas dan feses berwarna hitam.

2. Tukak lambung

Muntah hitam pada penderita tukak lambung biasanya keluar seperti serbuk kopi. Kondisi ini terjadi karena adanya pendarahan dinding lambung yang memicu mual dan muntah. Tukak lambung juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor berikut:

  • Terinfeksi bakteri Helicobacter pylori
  • Mengkonsumsi obat anti radang seperti Ibuprofen atau aspirin
  • Kebiasaan mengkonsumsi alkohol yang berlebihan
  • Komplikasi dari tindakan radioterapi
  • Kemungkinan tumor lambung

3. Perdarahan Varises Akut

Varises terjadi karena pembuluh darah mengalami pembengkakan atau pembesaran akibat adanya tekanan di organ hati. Tekanan tersebut menyebabkan darah mengalir ke atas dan mengakibatkan pembuluh darah di kerongkongan melemah, mengendur hingga pecah.

Darah yang mengalir ke atas itulah kemudian dimuntahkan dan berwarna hitam. Sementara darah yang sudah masuk ke lambung akan dicerna dan dikeluarkan bersama feses sehingga feses juga berwarna hitam.

Penderita juga bisa mengalami gejala lainnya seperti pusing hingga pingsan, kelelahan akut, sakit perut, kulit pucat serta mata menguning. Varises juga dapat terjadi di esofagus yang menyebabkan muntah hitam.

4. GERD (Gastro-Esophageal Reflux Disease)

Muntah warna hitam juga bisa muncul karena kondisi GERD, yakni saat cairan asam lambung naik ke kerongkongan karena katup tidak bekerja dengan baik. Hal itu menyebabkan iritasi dan memicu pendarahan panda dinding kerongkongan yang menyebabkan penderia memuntahkan cairan warna hitam.

5. Bulimia

Kondisi ini adalah kecenderungan untuk memuntahkan kembali makanan yang telah dimakannya. Bulimia adalah gangguan mental yang berbahaya dan berpotensi mengancam nyawa karena terus-menerus mengurangi asupan kalori yang tubuh penderitanya butuhkan.

6. Sindrom Mallory-Weiss

Muntah secara terus-menerus bisa menyebabkan sindrom Mallory Weiss, yakni robeknya lapisan lendir di esofagus yang berbatasan dengan lambung. Robekan itulah yang menyebabkan pendarahan dan terjadi muntah hitam.

7. Hemofilia B

Pengidap hemofilia B juga memiliki gejala muntah darah yang berwarna cenderung hitam. Hemofilia sendiri merupakan kondisi ketika jaringan hati mengalami kerusakan akibat kondisi tertentu seperti kecanduan alkohol atau hepatitis. Selain memuntahkan darah gelap, gejala lain seperti mata dan kulit menguning hingga perut membesar umum menyusul.

Baca Juga: Kenali Fasilitas Kesehatan BPJS di Rumah Sakit

8. Sirosis hati

Kecanduan alkohol dan penyakit hepatitis juga dapat menyebabkan sirosis, yakni kerusakan pada jaringan hati. Penderita sirosis hati juga menunjukkan gejala seperti muntah darah warna hitam.

9. Ebola

Ebola merupakan penyakit akibat infeksi virus Filovirus atau filoviridae dengan gejala demam tinggi hingga pendarahan hebat. Penderita juga mengalami diare dan muntah hitam. Selain itu Anda juga akan merasakan sakit kepala, nyeri otot, lemas dan radang tenggorokan.

10. Kelainan Pembuluh Darah

Muntah hitam juga bisa menjadi tanda seseorang mengalami kelainan pada pembuluh darahnya, terutama di saluran cerna. Misalnya pada penderita angiodysplasia yang berisiko mengalami pendarahan di area pencernaan, umumnya juga berkaitan dengan penyakit ginjal.

11. Keracunan

Bisa jadi Anda mengalami muntah karena keracunan sesuatu yang bersifat arsenik atau asam korosif sehingga memicu tubuh untuk memuntahkannya dan terlihat berwarna hitam. Hubungi IGD RS Bunda Group untuk memastikan kondisi Anda sesegera mungkin.

12. Tumor perut

Tumor dapat tumbuh di tubuh bagian manapun, termasuk di badan lambung. Jika tumbuh di bagian tersebut maka bisa menyebabkan gangguan pada saluran penghubung antara lambung dengan esofagus. Kondisi ini juga memiliki gejala dengan muntah terus menerus dan berwarna hitam.

13. Darah yang Tertelan

Muntah hitam juga bisa disebabkan karena darah yang tidak sengaja tertelan, misalnya ketika mengalami mimisan. Penderitanya akan memuntahkan cairan berwarna kehitaman karena darah sudah mengendap di lambung.

14. Cedera Akibat Menelan Benda Asing

Benda asing yang tertelan bisa menyangkut di sepanjang saluran cerna, mulai dari esofagus hingga usus besar. Hal tersebut dapat memicu penyumbatan, bahkan robekan di saluran cerna yang mengakibatkan muntah.

15.  Komplikasi Endoskopi

Endoskopi merupakan tindakan dalam medis yang menggunakan alat khusus untuk melihat organ tubuh melalui mulut. Memang jarang terjadi, tapi jika mengalami komplikasi bisa menyebabkan pasien muntah darah.

Baca Juga: Panduan Pertolongan Pertama Korban Kecelakaan

Jadi, bagi yang mengalami muntah hitam serta menglami gejala-gejala tertentu, segera hubungi layanan IGD untuk penanganan profesional secepatanya. Untuk perawatan lanjut, reservasikan penanganan sesuai dengan ahli untuk kondisi Anda dari jadwal dokter yang tersedia. Kunjungi juga laman informasi untuk layanan kesehatan lainnya.

Cara Menolong Korban Sengatan Listrik

Sengatan listrik merupakan salah satu faktor risiko ketika seseorang memperbaiki peralatan elektronik, tidak sengaja menyentuh kabel terbuka atau rusak serta penyebab lainnya yang berkaitan dengan aliran listrik. Segera hubungi fasilitas IGD RS Bunda Group di 1-500-799 setelah mengamankan korban tanpa menyentuh secara langsung.

Baca Juga: Ketahui Kelengkapan Fasilitas IGD RS Bunda Group

Ketika kulit bersentuhan dengan sumber listrik, korban akan menyebabkan sensasi sengatan, mulai dari efek ringan, sedang hingga berat yang berujung kematian. Terutama pada tegangan yang lebih dari 500 volt yang dapat melukai sehingga mengancam nyawa.

Untuk itu, ketahui penyebab, gejala beserta cara menolong korban sengatan listrik yang tepat berikut ini.

Penyebab Seseorang Tersengat Listrik (Kesetrum)

Pada dasarnya penyebab seseorang tersengat listrik yakni karena kontak langsung dengan aliran listrik. Jika tegangannya rendah biasanya tidak menimbulkan cedera serius dan hanya merasakan sensasi sengatan yang ringan. Namun ada resiko yang lebih besar apabila tegangan listriknya sangat tinggi.

Berikut beberapa faktor yang bisa menyebabkan seseorang kesetrum:

  • Tersambar petir
  • Kesalahan saat memperbaiki peralatan elektronik, kabel, atau alat-alat listrik lainnya
  • Kontak langsung dengan kabel yang terbuka atau tidak terlindungi
  • Kontak dengan alat-alat elektronik saat bekerja
  • Menggigit atau menyentuh sumber listrik yang berbahan logam, biasanya terjadi pada anak-anak

Sementara, untuk efek sengatannya sendiri bisa berbeda-beda, tergantung dari ukuran tubuh, kekuatan tegangan, serta berapa lama korban tersengat listrik.

Baca Juga: Panduan Pertolongan Pertama Korban Kecelakaan

Gejala Sengatan Listrik

Dalam kebanyakan kasus, tidak ada gejala khusus seseorang yang tersengat aliran listrik. Apalagi jika kita tidak melihat secara langsung apakah sebelumnya orang tersebut memang sedang kontak dengan listrik atau tidak.

Namun tanda-tanda sengatan listrik juga bisa bervariasi, secara umum menimbulkan gejala berikut ini:

  • Mengalami kejang-kejang
  • Ditemukan luka bakar
  • Hilang kesadaran
  • Sakit kepala
  • Kesemutan atau mati rasa
  • Gangguan pada penglihatan dan pendengaran
  • Detak jantung menjadi tidak beraturan

Apabila mengalami cedera di bagian luar tubuhnya, biasanya ditemukan luka bakar di permukaan kulit. Namun jika cedera di dalam tubuh maka resikonya bisa lebih buruk seperti kerusakan sistem saraf, otot, tulang hingga organ-organ penting.

Jika sengatan dengan tegangan sangat tinggi, bisa mengalami gangguan detak jantung yang hanya dalam hitungan detik dapat mengancam nyawa. Besar kecilnya resiko tersebut tergantung dari tipe arus, tegangan, penyebaran di dalam tubuh serta kondisi kesehatan korban itu sendiri.

Penanganan Korban yang Tersengat Listrik

Menolong seseorang yang tersengat listrik memerlukan langkah yang hati-hati karena justru bisa semakin membahayakan korban maupun diri sendiri. Berikut pertolongan pertama yang bisa Anda lakukan:

1.      Mematikan Aliran Daya

Jangan langsung menyentuh korban, perhatikan situasi sekitar dan apabila memungkinkan segera matikan aliran listrik di lokasi kejadian. Cari kotak sekring atau panel listrik untuk mematikan dayanya.

Hindari menyentuh benda basah atau genangan air serta jaga jarak dari korban minimal 6 meter apabila listrik belum dimatikan.

2.      Hubungi IGD

Segera hubungi Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Bunda terdekat atau panggil ambulans agar korban segera mendapatkan pertolongan. Sembari menunggu, sebaiknya tidak meninggalkan korban sendirian.

3.      Jangan Menyentuh maupun Memindahkan Korban

Apabila tidak yakin apakah aliran listrik sudah terputus atau belum, jangan menyentuh maupun memindahkan korban meskipun menggunakan alat seperti kayu. Segera jaga jarak apabila anda merasakan kesemutan atau sensasi guncangan di tubuh bagian bawah atau kaki.

4.      Memeriksa Tubuh Korban

Jangan menyentuh bagian tubuh yang ada luka terbuka. Kemudian perhatikan apakah korban menunjukkan tanda-tanda seperti napas cepat, pingsan, muntah, pucat atau lainnya. Kemudian ketika petugas medis sudah datang, jelaskan bagaimana kondisi korban termasuk ada tidaknya luka.

5.      Menutup Luka Bakar

Jika ada luka bakar pada korban sengatan listrik, sebaiknya lepaskan pakaian atau benda yang menempel di permukaan luka tersebut agar tidak semakin meluas. Kemudian kompres dengan air dingin untuk meredakan rasa sakitnya. Upayakan agar tangan dalam kondisi kering, dan pastikan aliran listrik yang korban sentuh telah mati sepenuhnya. Jika Anda merasakan sensasi sengatan atau kesemutan di kaki dan tubuh bagian bawah, maka aliran listrik masih aktif.

Hindari menutupi luka dengan handuk maupun selimut karena dapat menempel pada luka. Jika memungkinkan, tutupi luka menggunakan kain kasa steril atau perban.

6.      Lakukan CPR

Apabila Anda memahami cara melakukan pernapasan buatan dan resusitasi jantung, maka dapat dilakukan pada korban yang mengalami syok. Bantuan ini diberikan apabila korban tidak bernafas dan/atau nadi tidak teraba.

Saat mendapati orang yang terkena sengatan listrik, jangan panik. Anda dapat melakukan beberapa pertolongan pertama seperti yang sudah kami jelaskan di atas.

Wajib untuk segera menghubungi IGD dan ambulans agar korban mendapatkan penanganan secara medis. Umumnya dokter akan memastikan terlebih dahulu apakah korban listrik dalam kondisi sadar atau tidak, bernafas atau tidak serta detak jantungnya normal atau tidak.

Baca Juga: Kenali Fasilitas Kesehatan BPJS di Rumah Sakit

Reservasikan pemeriksaan sesuai jadwal dokter yang tertera untuk penanganan lebih lanjut. Kunjungi juga laman informasi untuk menemukan layanan kesehatan lainnya.

Panduan Pertolongan Pertama Korban Kecelakaan

Saat melihat ada korban kecelakaan terjatuh di jalan, tepatnya di tempat umum, tentunya langkah pertama adalah untuk menolong korban. Salah satunya dapat dengan segera hubungi IGD RS Bunda Group di 1-500-799. Namun tahukah Anda, ketika korban jatuh di tempat yang ramai sekalipun, orang-orang di sekitar korban belum tentu langsung bergerak untuk menolong korban?

Baca Juga: Wajib Tahu! 6 Pertolongan Pertama Sendi Geser

Hal seperti ini disebut juga dengan ‘bystander effect’, kejadian umum yang kerap terjadi di masyarakat dan berkaitan dengan psikologi sosial manusia. Bystander effect membuat masyarakat sekitar justru tidak mau membantu sama sekal karena mereka berpikir akan ada orang lain yang membantu korban tersebut. Ketika semua orang berpikiran serupa, tidak ada satu orang yang membantu sama sekali. Inilah yang disebut ‘bystander’ (menonton dari pinggir) karena tiap orang berpikir dirinya hanyalah penonton orang kesusahan di jalan.

Hindari Bystander Effect

Kejadian semacam ini bisa dihindari bila dari awal Anda memiliki pengetahuan dan keinginan untuk membantu orang yang membutuhkan bantuan. Agar terhindar dari efek ini, lakukan beberapa hal berikut.

  1. Tumbuhkan rasa empati saat melihat orang lain mengalami musibah. Pahami perasaan korban, namun cegah agar Anda tidak ikut larut dalam perasaan tersebut. Misalnya jika korban mengalami panik, pahami bahwa orang yang sedang panik cenderung tidak dapat berpikir secara logis, sehingga Anda dapat tetap bersikap rasional dan membantu orang tersebut untuk menenangkan diri tanpa mengabaikan kondisinya saat itu juga.
  2. Hubungi layanan gawat darurat seperti ambulans, pertolongan medis, atau bahkan satpam terdekat agar bisa segera dilakukan penanganan lebih lanjut terhadap orang yang terkena musibah.
  3. Inisiatif untuk memberikan bantuan kepada seseorang tanpa menunggu orang lain. Jika Anda berhasil mengambil langkah pertama, akan ada beberapa orang lain lagi yang tergerak untuk membantu korban kecelakaan bersama Anda.
  4. Berikan edukasi kepada orang-orang supaya aktif dan melawan apatis saat ada korban kecelakaan butuh pertolongan. Hal tersebut sangat perlu diperhatikan untuk menghindari sikap bystander.

Baca Juga: Ketahui Kelengkapan Fasilitas IGD RS Bunda Group

Bila Anda adalah korban yang meminta pertolongan, maka cobalah mencari bantuan kepada orang dengan ciri tertentu karena besar kemungkinan itu bisa memberikan efek domino. Cara ini dilakukan dengan menunjuk salah satu orang di sekitar, misalnya ada seorang wanita dengan baju berwarna hijau, sebisa mungkin Anda harus berteriak memanggil ‘Wanita dengan baju hijau!’ sehingga orang tersebut ‘terbangun’ dari bystander effect dan terpanggil untuk segera menolong Anda.

Menolong Korban Kecelakaan                                                                          

Salah satu pertolongan pertama paling penting ketika terjadi kecelakaan adalah selamatkan dulu nyawa sang korban. Selain itu pastikan kondisinya aman untuk memberi bantuan. Selebihnya Anda bisa melakukan beberapa hal berikut:

  1. Tetap tenang saat membantu korban kecelakaan di jalan lalu lintas. Korban kecelakaan umumnya terlalu syok untuk menyadari kondisi mereka, dan rasa syok ini sebenarnya merupakan reaksi tubuh yang berguna untuk menahan kepanikan lebih lanjut. Misalnya saat seseorang mengalami luka yang mengalirkan banyak darah, efek syok dapat menenangkan korban agar jantung mereka tidak memompa lebih banyak darah. Dengan demikian korban dapat memperlambat proses perdarahan hingga bantuan medis datang.
  2. Fokuskan diri untuk penanganan agar situasinya membaik. Anda dapat membantu lebih banyak bila berpikir secara rasional dibandingkan bila Anda saat ikut panik dengan korban kecelakaan.
  3. Jangan lupa awasi kondisi sekitarnya. Jika memungkinkan, minta bantuan pada orang terpercaya untuk ikut mengamankan kendaraan yang mungkin akan terbakar atau meledak. Bisa juga dengan membantu mengamankan harta benda korban agar orang-orang di sektiar tidak mengambil keuntungan dari korban.
  4. Sementara bila melihat kecelakaan ini ketika sedang mengemudi, sebaiknya pinggirkan dulu kendaraan Anda ke sisi jalan sejauh 30 meter dari tempat kejadian. Kemudian matikan mesin kendaraan dan nyalakan lampu darurat.
  5. Membuat jarak aman penting ketika memberikan bantuan. Tujuannya adalah supaya tidak membahayakan diri sendiri dari risiko berbahaya yang bisa saja muncul di tempat kejadian. Jika ada kendaraan yang sedang terbakar, pindahkan korban dengan hati-hati ke lokasi yang lebih aman, datar, dan stabil.
  6. Segera hubungi nomor darurat untuk memberikan pertolongan pertama (119) terlepas dari ada tidaknya korban kecelakaan. Selain itu, perhatikan kendaraan apa saja yang terlibat kejadian tersebut.
  7. Ingat kendaraan yang terlibat mulai plat nomor, merk, jenis, warna, dan tipenya. Informasi tersebut sangat membantu proses penyelidikan pihak berwajib. Di samping itu, amati juga jumlah korban untuk menghindari tabrak lari.

Cermati Cedera Lainnya

Ketika Anda sudah memberikan pertolongan pertama kepada korban kecelakaan yang mengalami memar atau bahkan pingsan, sebaiknya amati cedera lainnya. Berikan penanganan yang tepat dalam kondisi tersebut. Berikut adalah proses penanganannya:

  • Kompres di bagian yang memar menggunakan es. Caranya taruh kain di antara kulit memar dengan es hingga 20 menit. Lalu angkat esnya, ulangi kompres tersebut berulang kali. Sehingga gejalanya membaik.
  • Angkat orang yang pingsan setelah mengalami kecelakaan. Bila perlu angkat kakinya dan ganjal menggunakan benda yang lebih tinggi. Jangan biarkan mereka berdiri langsung saat tersadar dari pingsannya sehingga cepat membaik.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Terapi Okupasi di Bunda Neuro Center

Itu beberapa panduan yang bisa digunakan membantu korban. Bila Anda melihat atau terlibat dalam kecelakaan, segera hubungi IGD RS Bunda Group untuk mendapatkan layanan gawat darurat secepatnya. Untuk perawatan lebih lanjut, reservasikan diri Anda sesuai jadwal dokter untuk menemukan waktu penanganan terbaik. Temukan juga layanan kesehatan lainnya di laman informasi kami.

Stroke Hemoragik vs Stroke Iskemik: Kenali Perbedaannya!

Baik stroke hemoragik maupun stroke iskemik merupakan 2 hal yang sangat berbahaya. Meski berbeda jenis, namun nyatanya bila dibiarkan bisa memberikan dampak mematikan. Segera hubungi IGD RS Bunda Group di 1-500-799 untuk pertolongan pertama dari ahli medis.

Baca Juga: Tes Kesehatan Jantung Anda dengan Teliti di Bunda Heart Center

Iskemik terjadi saat aliran darah ke otak terhambat, sedangkan hemoragik itu saat pembuluh darahnya mulai pecah. Penyebab paling umum dari kondisi pecahnya pembuluh darah adalah hipertensi berlebihan yang bisa menyebabkan pecahnya pembuluh darah karena sulit mengontrolnya.

Stroke adalah kondisi saat sirkulasi darah menuju otak bermasalah sementara sel otak butuh darah untuk tetap bertahan hidup. Bila tidak ada darah, maka bisa terjadi kematian sel-sel otak secara langsung.

Bila hal tersebut terjadi berulang, maka akan menyebabkan gejala serius. Dari mengalami cacat permanen, atau bahkan akhirnya menyebabkan kematian. Itulah kenapa perlu memahami gejala dan penyebabnya untuk meminimalisir resikonya.

Stroke Hemoragik

Masalah ini termasuk dalam kondisi gawat darurat karena pembuluh darah otak pecah dapat sangat mengancam nyawa seseorang. Pembuluh darah otak yang pecah menyebabkan pendarahan di otak. Akibatnya aliran darahnya bisa berkurang atau bahkan terhenti dan pasokannya berkurang.

Ini membuat sel otak mengalami kematian dan mengganggu kinerjanya secara permanen. Pendarahan di dalam otak disebut intraserebral, sedangkan bila perdarahan terjadi di antara selaput pembungkus tengah dan dalam, maka disebut sebagai subarachnoid.

Gejala

Gejala stroke hemoragik ini bermacam-macam karena hal tersebut tergantung dari jenis dan tingkat keparahan penderitanya. Di bawah ini adalah beberapa  gejalanya supaya bisa mengetahui pertandanya lebih awal.

1.    Intraserebral

Pertanda intraserebral biasanya terjadi ketika penderitanya masih sadar. Biasanya gejalanya muncul tiba-tiba tanpa peringatan. Parahnya lagi adalah gejalanya bisa meningkat semakin parah seiring berjalannya waktu. Pertanda dari gejala ini adalah:

  • Sakit kepala tak tertahankan
  • Mual dan muntah
  • Penurunan kesadaran
  • Lemah atau lumpuh di salah satu sisi tubuh
  • Mati rasa pada satu sisi tubuh
  • Sulit mengucapkan kata-kata, kata-kata yang diucapkan jadi tidak relevan, atau tidak bisa berbicara sama sekali
  • Tidak bisa mengerti perkataan orang lain dan terlihat bingung
  • Kejang

2.    Lemah Lesu

Gejala stroke hemoragik ini biasanya bisa semakin parah mulai dari 30 hingga 90 menit. Umumnya tanda-tandanya disertai dengan lemah lesu, kelumpuhan (mati rasa) di salah satu tubuhnya, serta sulit bicara.

3.    Pertanda Susulan

Tidak hanya itu saja, biasanya mereka tidak dapat mengontrol pergerakan dari bola mata, muntah-muntah. Kemudian tidak dapat berjalan. Nafasnya tidak teratur, pingsan. Selain itu, kenungkinan terburuk adalah disertai dengan koma.

Sedangkan untuk gejala stroke hemoragik saat terjadi pendarahan subarachnoid adalah:

  • Sakit kepala tiba-tiba
  • Kesadarannya menghilang
  • Mual
  • Muntah
  • Tidak bisa menatap cahaya terang
  • Lehernya kaku
  • Pusing
  • Kejang
  • Kesadaran diri menghilang.

Penyebab

Penyebab kegawatdaruratan ini juga bermacam-macam. Tergantung dari kondisi kesehatan masing-masing penderitanya. Di bawah ini adalah beberapa penyebab seseorang mengalami masalah penyakit tersebut sehingga bisa melakukan pencegahan sejak dini.

  • Hipertensi bisa menjadi penyebab seseorang mengalami stroke hemoragik dengan tipe intraserebral. Hal tersebut terjadi saat ginjalnya mengalami kelainan dan bermasalah. Bisa juga karena menggunakan obat tertentu.
  • Aneurisma, yaitu pembengkakan dinding arteri atau pelebaran karena dindingnya lemah dan mengalami penipisan. Biasanya terjadi ketika lahir atau berkembang sepanjang berjalannya waktu. Beberapa orang menderita aneurismaakibat riwayat hipertensi yang tidak terkontrol.
  • Angiopathy amyloid otak adalah penyebab stroke hemoragik yang muncul saat protein amiloid terlalu banyak pada pembuluh darah di otak sehingga mengakibatkan terjadinya kerusakan dan pendarahan. Biasanya kondisinya ditemukan pada usia lanjut.

Baca Juga: Angioplasti: Penyelamat Penyempitan Jantung

Stroke Iskemik

Jenis strokenya terjadi saat aliran darah arteri di otak mengalami penyumbatan. Ini terjadi saat ada gumpalan darah dan penumpukan plak yang disebut dengan aterosklerosis yang mengurangi volume darah ke otak.

Gejala

Umumnya gejalanya muncul tiba-tiba. Misalnya kemampuan keseimbangan menghilang, pandangan mata kabur, sisi wajah tidak terkontrol, salah satu bagian tubuh mati rasa. Sulit berbicara dengan baik dan tidak dapat berkomunikasi normal.

Penyebab

Jenis penyakit ini disebut juga dengan infark. Penyebabnya ada banyak, dari aterosklerosis (penumpukan plak arteri), masalah pada pembuluh darah arteri di otak, gangguan atrial fibrilasi, terkena COVID-19, dan sebagainya.

Mana yang Lebih Berbahaya?

Bila berbicara tentang mana yang paling berbahaya, secara objektif jawabannya adalah stroke hemoragik. Varian ini lebih mengerikan karena dapat beresiko mengalami kematian mendadak. Bahkan penurunan kesehatannya lebih drastis ini daripada jenis penyakit stroke iskemik.

Umumnya penderita stroke hemoragik ini disebabkan oleh orang yang gemar mengkonsumsi alkohol serta merokok. Sementara iskemik disebabkan oleh diabetes. Seperti yang diketahui, rokok dan alkohol adalah kebiasaan mematikan dan sangat beresiko.

Stroke iskemik terjadi saat gumpalan darah tidak sampai ke otak oleh timbunan lemak jahat dalam pembuluhnya. Timbunan inilah yang nantinya menghambat sirkulasi darah. Jadi seperti serangan jantung karena jenisnya bersifat embolik.

Sementara stroke hemoragik terjadi saat pembuluh darah otak pecah. Meski 2 jenis penyakit tersebut sama-sama berbahaya, namun stroke hemoragik lebih mematikan karena dapat mengakibatkan komplikasi.

Komplikasi ini dapat berupa spasme pembuluh darah, tekanan intrakranial meningkat, dan hidrosefalus. Sehingga bila didiamkan dan tidak segera ditangani bisa memperparah kerusakan pada otak dan menyebabkan kematian.

Baca Juga: Cek Kesehatan Jantung dengan CT Calcium Score di Bunda Heart Center

Itulah mengapa penderita stroke hemoragik butuh pengobatan darurat. Segera gunakan fasilitas emergensi dari IGD RS Bunda Group untuk mendapatkan penanganan stroke hemoragik dan iskemik lebih baik. Untuk penanganan lebih lanjut, reservasikan perawatan dengan ahli dari jadwal dokter untuk memulihkan kesehatan dengan maksimal. Kunjungi juga laman informasi untuk mengetahui layanan kesehatan lainnya.

Serangan Jantung Mendadak? Waspadai Gejalanya!

Serangan jantung mendadak bisa menyerang siapa saja tanpa mengenal umur dan jenis kelamin. Kematian mendadak sering disebabkan oleh penyakit ini, karena penyebab serangan jantung sendiri dapat datang dari faktor yang tidak terduga. Dengan demikian, begitu Anda mengalami atau mendapati orang di sekitar Anda menderita serangan jantung ini, segera hubungi IGD RS Bunda Group yang siap melayani kasus Anda.

Baca Juga: Tes Kesehatan Jantung Anda dengan Teliti di Bunda Heart Center

Dalam kasus serangan jantung, penderita bisa mengalami kematian secara mendadak bahkan tidak lebih dari 1 jam dari gejala yang pertama kali muncul. Hingga saat ini, ada 75% kasus kematian yang muncul karena serangan jantung mendadak.

Penyebab penyakit ini dapat berasal dari penyakit jantung koroner hingga kardiomiopati (kelainan otot jantung, serta Arrhythmogenic Right Ventricular Dysplasia. Arrhythmogenic Right Ventricular Cardiomyopathy (ARVC) merupakan salah satu penyebab serangan jantung mendadak pada orang dewasa, bahkan yang tampak yang sehat sekalipun. ARVC merupakan turunan dari Cardiomyopathy yang muncul dengan gangguan Aritmia Ventri dan tidak berfungsinya Ventri secara perlahan dan progresif.

Serangan Jantung Mendadak

Kondisi ini adalah gejala medis yang berbahaya dan darurat. Serangan jantung mendadak seringkali merupakan pertanda terjadinya penyumbatan pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah ke jantung menjadi terhambat. Hal tersebut sangat membahayakan nyawa karena jantung kekurangan suplai oksigen.

Baca Juga: 8 Penyebab dan Cara Meredakan Jantung Berdebar Kencang Tiba-tiba

Sebagian besar kasus ini juga terjadi pada penderita penyakit aterosklerosis, penyakit yang terjadi saat pembuluh darah arteri mulai menyempit dan mengeras. Hal tersebut dapat terjadi karena timbunan plak dari berbagai zat (termasuk kolesterol) yang terlalu banyak dan membentuk lapisan plak.

Penyempitan oleh pembuluh inilah disebut dengan aterosklerosis. Bila dibiarkan begitu saja bisa menyebabkan masalah pada pembuluh darah koroner. Kemudian terjadilah serangan jantung mendadak yang mematikan. Berdasarkan tingkat keparahannya, berikut 2 jenis serangannya:

  1. STEMI, tingkat serangan parah. Karena terjadi pembekuan darah yang menyebabkan arteri tersumbat dan membuat otot jantung lemah dan berhenti karena tidak mendapatkan suplai darah yang cukup. Sehingga dapat menyebabkan kematian.
  2. NSTEMI, kondisi ini terjadi saat sebagian arteri manusia tersumbat. Dengan begitu otot jantung masih menerima darah, meski terbatas sehingga tidak begitu mematikan.

Terdapat banyak pemicu seseorang memiliki risiko serangan jantung mendadak. Bisa jadi karena pola hidup tidak sehat. Misalnya kebiasaan minum alkohol, makan makanan berlemak terlalu banyak, hipertensi, diabetes, merokok, dan sebagainya.

Gejala Serangan Jantung Mendadak

Gejala serangan jantung mendadak bermacam-macam, dan tidak sedikit beberapa gejalanya terasa seperti gejala penyakit biasa sehingga seringkali tidak segera mendapatkan penanganan. Berikut ini adalah sejumlah gejala yang perlu yang Anda perlu waspadai:

1.    Sering Pingsan

Penderita mulanya akan mengalami sering pingsan secara berulang. Ini disebut juga dengan sinkop. Umumnya ini terjadi karena otak kekurangan suplai darah, sehingga mengakibatkan serangan jantung mendadak.

2.    Nyeri Dada Terus Menerus

Pertanda lainnya terlihat ketika seseorang mengalami nyeri dada secara terus menerus, bahkan saat tidak melakukan kegiatan atau istirahat. Saat hal tersebut terjadi, Anda perlu melakukan tes EKG agar dapat langsung mendeteksi pergerakan jantung.

3.    Sesak Napas tanpa Pemicu

Umumnya beberapa orang akan mengalami sesak nafas ketika melakukan kegiatan berat, seperti saat sedang memanjat gunung dan berolahraga. Namun bila saat istirahat terjadi hal serupa, bahkan semakin intens, artinya ada risiko untuk mengalami serangan jantung mendadak.

4.    Jantung Berdebar

Jantung berdebar-debar (palpitasi) merupakan salah satu pertanda dari serangan jantung mendadak. Ini terjadi karena detaknya tidak teratur. Bila Anda rentan mengalami palpitasibahkan ketika sedang bersantai, sebaiknya segera cek kesehatan.

5.    Lemas

Pusing dan sering merasa lemah dan lelah juga termasuk gejala yang wajib diwaspadai. Biasanya hal tersebut adalah isyarat bahwa serangannya semakin berkembang sehingga penderita perlu melakukan pemeriksaan lebih lanjut lagi.

Berikut adalah beberapa gejala yang perlu diperhatikan ketika Anda atau orang di sekitar Anda mengalami kondisi serupa. Tentunya ada langkah-langkah khusus yang perlu dilakukan ketika mengalami serangan mendadak sehingga kondisi penderita tidak bertambah parah dan dapat menekan risiko-risiko yang ada.

Pertolongan Pertama

Bila Anda melihat ada orang di sekitar mengalami gejala-gejala di atas secara mendadak, maka perlu pertolongan khusus sehingga serangannya tidak semakin parah. Berikut adalah pertolongan pertama melihat dari kondisi kesadarannya.

1.      Pada Orang yang Sadar

Bila Anda melihat seseorang mengalami serangan jantung mendadak dalam kondisi sadar, maka pertolongan pertamanya adalah tenangkan penderita terlebih dulu. Setelah itu hubungi ambulans atau unit gawat darurat agar dapat segera mendapatkan penanganan profesional. Setelah itu lakukan:

  • Sambil menanti ambulans, bantu penderita duduk di lantai, kursi, atau bisa juga bersandar dinding dulu. Akan lebih aman bila duduk di lantai saja untuk meminimalisir terjadinya cedera ketika tiba-tiba pingsan.
  • Longgarkan semua baju yang sedang digunakan saat terjadi serangan jantung mendadak. Bila penderita mempunyai obat nitrogliserin dari dokter, maka berikan langsung dengan menaruh tabletnya tepat di bawah lidah.

Baca Juga: Serangan Jantung Disebabkan oleh 10 Hal Tak Terduga: Gejala dan Faktor

2.      Pada Orang yang Kehilangan Kesadaran

Untuk penderita yang mengalami kehilangan kesadaran, sebaiknya segera hubungi ambulans dan baringkan mereka. Baringkan di area datar dan lakukan resusitasi jantung paru (CPR atau upaya pemberian napas buatan). Bila tidak memungkinkan, lakukan kompresi dada dengan:

  • Taruh 1 telapak tangan di tengah dada penderitanya, sedangkan sisanya ditaruh atasnya. Kemudian eratkan jari kedua tangannya dan tekan dadanya. Setidaknya 5 cm ke bawah dan lepaskan. Lakukan berulang.
  • Bisa melakukannya 100-120 kali setiap menit sampai ada pertolongan datang atau muncul respon dari penderitanya. Bila di area sekitar ada alat AED, gunakan saja dan ikuti panduan suaranya untuk penggunaannya.
  • Selanjutnya bawa korban ke IGD RSU Bunda terdekat. Namun bila yang mengalami serangannya Anda sendiri, maka hentikan aktivitas. Kemudian cari posisi aman dan minum aspirin atau nitrogliserin sebelum menghubungi ambulans.

Baca Juga: Cek Kesehatan Jantung dengan CT Calcium Score di Bunda Heart Center

Meski terlihat mematikan, penderita penyakit ini masih bisa diselamatkan nyawanya bila ditangani oleh professional seperti layanan darurat IGD RS Bunda Group. Untuk perawatan lebih lanjut, reservasikan penanganan dengan dokter dari jadwal yang tersedia. Kunjungi juga laman informasi untuk layanan kesehatan lainnya.