RS Bunda Group

Apa Manfaat Latihan Fisik Selama Kehamilan?

Selama kehamilan, terjadi perubahan tubuh secara anatomi, fisiologi, dan psikologis. Hal ini terutama diakibatkan oleh perubahan hormonal yang kemudian mempengaruhi sistem organ lainnya.  Pada saat kehamilan, aktifitas fisik yang biasa dilakukan hendaknya tetap dilakukan sesuai dengan kondisi kehamilannya.

Manfaat senam hamil bagi ibu diantaranya mempertahankan kemampuan fisik sebelum kehamilan, memperkuat otot tubuh, mengurangi keluhan yang timbul pada waktu kehamilan, relaksasi, mempercepat proses pemulihan setelah melahirkan.

Manfaat senam hamil bagi janin antara lain meningkatkan pertumbuhan plasenta dan bayi yang dilahirkan memiliki berat badan normal.

Latihan fisik yang dilakukan selama kehamilan dan nifas harus dengan pertimbangan medis yang tepat, prinsip aman dan member manfaat optimal. Sehingga dapat meningkatkan kondisi fisik ibu yang menurun selama kehamilan dan mempercepat pemulihan setelah melahirkan.

Program latihan fisikpada trimester 1 bertujuan mempertahankan daya tahan jantungparu agar tidak menurun selama kehamilan. Hindarilatihan yang bersifat body contact.

Pada trimester 2 latihan fisik selain bertujuan mempertahankan daya tahan jantung paru juga untuk meningkatkan kekuatan otot perut, dasar panggul dan tungkai.

Dan pada trimester 3 bertujuan untuk meningkatkan kekuatan otot pernapasan, punggung dan dasar panggul. Sedangkan tujuan latihan fisik pada masa nifas bertujuan untuk mempercepat pemulihan kondisi tubuh ibu dan mengembalikan daya tahan jantung-paru, ke keadaan sebelum hamil.

Hal yang perlu diperhatikan sebelum memulai latihan fisik adalah melakukan pemeriksaan awal untuk mengetahui ada-tidaknya kontraindikasi. Meminta persetujuan tertulis atas tindakan yang akan dilakukan ibu hamil dalam program latihan fisik. Dan selalu memeriksakan kehamilan secara teratur sebagai pemantauan untuk menghindari akibat yang tidak diinginkan.

Kegiatan senam hamil yang di selenggarakan di RSIA Bunda Jakarta salah satu bentuk kepedulian RSIA Bunda Jakarta dalam mengoptimalkan kesehatan Ibu dan bayi khususnya.

Kegiatan ini di selenggarakan dalam kurun waktu satu minggu sekali di hari sabtu pkl. 09.00 – 11.00, Sahabat bunda dapat mengajak pasangan dengan tujuan suami dapat membantu pada saat  melakukan latihan fisik di rumah, selain itu juga dapat membentuk bonding yang kuat antara sahabat bunda dan pasangan dalam menjalani masa kehamilan yang sehat.

Ibu Menyusui Boleh Puasa? Simak Selengkapnya!

Memasuki bulan suci Ramadhan, tidak sedikit orang khususnya para orang tua bertanya-tanya apakah ibu menyusui boleh puasa. Ibu yang sedang memberikan ASI kepada anaknya memang diperbolehkan tidak berpuasa.

Baca Juga: Penting! 16 Rekomendasi Cemilan Sehat Ibu Hamil

Meski demikian, banyak ibu menyusui ingin tetap berpuasa selama bulan Ramadhan karena datangnya hanya setahun sekali. Selain ingin tahu apakah puasa aman bagi wanita menyusui, mungkin Anda juga bertanya-tanya tentang dampaknya terhadap bayi.

Mungkin Anda juga khawatir dengan pengaruh puasa terhadap produksi ASI sehingga berisiko terhadap kesehatan ibu maupun bayi. Kami akan menjawab pertanyaan tersebut serta memberikan beberapa tips puasa saat menyusui untuk Anda.

Apakah Ibu Menyusui Boleh Puasa?

Puasa adalah kegiatan tidak makan dan minum sejak terbit hingga terbenamnya matahari. Aktivitas tersebut membuat tubuh kehilangan cairan lebih banyak khususnya pada siang hari.

Selain itu, perubahan pola makan serta tidur juga mempengaruhi asupan kalori yang masuk ke tubuh. Tetapi Anda tidak perlu khawatir. Faktanya, berkurangnya asupan kalori karena berpuasa pada dasarnya tidak mempengaruhi produksi ASI.

Apabila berat badan menurun, hal tersebut akan berdampak pada kandungan lemak dalam ASI namun tidak mengganggu volumenya. Dengan memperhatikan asupan nutrisi yang baik serta faktor penting lainnya, ibu menyusui boleh puasa.

Tips untuk Ibu Menyusui selama Puasa

Memberikan ASI memiliki beragam manfaat baik untuk ibu maupun bayi. Misalnya memberikan nutrisi ideal bagi bayi, mengurangi risiko penyakit, manfaat antibodi, membantu menurunkan berat badan ibu, mencegah depresi, hingga membangun ikatan emosional.

Untuk tetap memperoleh manfaat menyusui secara maksimal meskipun sedang berpuasa, beberapa tips berikut perlu diterapkan.

1.        Perbanyak Air Putih Saat Sahur dan Buka

Ibu menyusui boleh puasa dengan aman apabila asupan cairan dalam tubuhnya mencukupi. Untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh, sebaiknya Anda meminum air putih saat berbuka dan sahur masing-masing 2-3 gelas.

Jangan lupa juga tetap minum air putih pada malam hari. Bila perlu, konsumsi larutan elektrolit untuk mengganti cairan tubuh yang hilang dengan cepat. Jika mengalami dehidrasi, sebaiknya segera batalkan puasa.

Baca Juga: Fungsi Klinik Laktasi Bagi Kesehatan Bunda

2.        Konsumsi Asupan ketika Sahur dan Buka

Sebelum menahan lapar dan haus sampai maghrib, Anda perlu memperhatikan asupan saat sahur. Beberapa makanan yang baik untuk mencukupi cadangan nutrisi dan kalori sehingga ibu menyusui boleh puasa antara lain:

  • Brokoli
  • Ayam
  • Katuk
  • Kacang merah
  • Ikan salmon
  • Daging tanpa lemak

Sedangkan saat berbuka, hindari makan secara berlebihan. Tetap masukkan protein dan karbohidrat dalam menu buka Anda. Selain itu, lengkapi dengan sayuran atau buah-buahan.

3.        Cemilan Malam Hari

Agar ibu menyusui boleh puasa dengan aman, tidak ada salahnya menambah asupan kalori dengan makanan ringan saat malam hari. Adapun cemilan sehat agar ASI lancar antara lain:

  • Kacang-kacangan
  • Telur rebus
  • Olahan susu
  • Kurma
  • Dark chocolate
  • Popcorn

4.        Menyediakan Stok ASI

Jika Anda khawatir tidak dapat memenuhi kebutuhan ASI untuk bayi selama berpuasa, tidak ada salahnya untuk mengumpulkan ASI perah, lalu menyimpannya dalam lemari es.

5.        Tetap Menyusui

Menjalankan ibadah puasa bukan berarti Anda harus mengurangi atau bahkan melewatkan menyusui. Dengan tetap menyusui, produksi ASI akan tetap lancar dan mencukupi kebutuhan bayi.

Baca Juga: Percepat Pemulihan Pasca Persalinan dengan Teknik ERAS, Apa itu?

Perhatikan Faktor Berikut sebelum Puasa saat Menyusui

Ibu menyusui boleh puasa apabila usia bayi sudah di atas 6 bulan karena bisa mendapatkan asupan tambahan dari MPASI. Sedangkan jika usia anak di bawah 6 bulan, sebaiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Agar ibadah puasa tetap aman bagi kesehatan Anda maupun sang buah hati, tetap perhatikan faktor-faktor berikut:

1.        Kondisi Nutrisi Ibu

Status nutrisi sangat penting untuk diperhatikan. Ibu menyusui boleh puasa jika tidak sedang mengalami gizi bermasalah maupun kondisi kesehatan tertentu sehingga menghalangi untuk menjalankan puasa.

2.        Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan seperti cuaca juga tidak boleh luput dari perhatian. Cuaca panas adalah tantangan tersendiri bagi wanita menyusui. Karena suhu tinggi dapat menyebabkan hilangnya cairan dengan cepat.

Hilangnya cairan secara cepat tentu berisiko membuat Anda dehidrasi. Agar terhindar dari dehidrasi, selalu perhatikan jumlah cairan yang masuk ke tubuh.

3.        Asupan Nutrisi dan Cairan

Saat berpuasa, penting sekali bagi wanita menyusui untuk memastikan kecukupan asupan mikronutrien serta makronutrien. Selama kebutuhan nutrisi dan hidrasi terpenuhi, ibu menyusui tidak perlu khawatir untuk berpuasa.

4.        Usia Bayi

Ibu menyusui boleh puasa dengan memperhatikan usia buah hatinya. Bayi berusia di bawah 6 bulan hanya mengandalkan ASI sebagai asupan makanannya. Ibu menyusui perlu lebih berhati-hati dan sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter.

Sedangkan jika usianya sudah di atas 6 bulan, ibu menyusui diperbolehkan puasa karena bayi sudah mendapatkan nutrisi tambahan dari MPASI. Perhatikan komposisi MPASI agar anak Anda mendapatkan nutrisi sesuai kebutuhannya.

5.        Waspadai Tanda Bahaya

Anda perlu mengenali beberapa tanda bahaya berikut agar bisa segera mengambil tindakan:

  • Ibu mengalami penurunan berat badan lebih dari 1 kg dalam seminggu
  • Mengalami dehidrasi seperti mual, lesu, lemas, jarang BAK, urin pekat
  • Kenaikan BB bayi tidak optimal
  • Dehidrasi pada bayi

Kondisi menyusui tidak harus menghalangi Anda untuk menjalani ibadah puasa. Tetap pahami kondisi kapan ibu menyusui boleh puasa atau harus menundanya agar tidak membahayakan diri sendiri serta bayinya. 

Baca Juga: Bunda Wajib Paham! Ini Penyebab Sakit Gigi Pada Ibu Hamil

Puasa dapat mempengaruhi asupan nutrisi ibu, karenanya ada baiknya Anda mereservasikan konsultasi dengan ahli dari jadwal dokter kami sebelum puasa dalam masa menyusui. Kunjungi juga laman informasi kami untuk layanan kesehatan lebih lanjut.

Penting! 16 Rekomendasi Cemilan Sehat Ibu Hamil

Saat hamil ibu seringkali kelaparan di luar waktu makan, jadi harus sedia cemilan sehat ibu hamil untuk mengatasi perut lapar saat berbadan dua. Ngemil sebenarnya bukan hal yang dilarang pada ibu hamil, hanya saja harus Anda perhatikan dengan seksama jenis makanannya.

Baca Juga: 12 Gerakan Senam Hamil di Rumah yang Mudah Dipraktikkan

Ibu hamil tidak bisa memakan jenis makanan atau minuman tertentu karena bisa membahayakan janin. Jadi, pengetahuan tentang makanan yang boleh dan tidak boleh ibu hamil konsumsi menjadi hal penting.

Kali ini, kami akan berbagi informasi mengenai beberapa jenis cemilan yang dapat para bumil (ibu hamil) konsumsi, tapi tetap aman untuk janin. Mari simak paparan berikut ini:

Kondisi Tubuh Saat Kehamilan

Baca Juga: Bunda Wajib Paham! Ini Penyebab Sakit Gigi Pada Ibu Hamil

Sebelum Anda menentukan cemilan sehat ibu hamil, ada baiknya kenali dahulu kondisi tubuh saat kehamilan. Sebab setiap bumil memiliki kondisi kehamilan berbeda, mungkin ada yang tidak merasakan banyak keluhan dan sebaliknya.

Sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui jelas bagaimana kondisi tubuh calon ibu dan anak. Dengan berkonsultasi pada dokter spesialis, Anda dapat mengetahahui apakah kandungan sehat atau justru bermasalah.

Selain itu, jagalah kondisi tubuh dengan menerapkan pola hidup sehat juga memperhatikan asupan gizi dan waktu beristirahat. Sebab hal-hal tersebut akan bantu jaga kondisi bumil selama masa kehamilan.

Pentingnya Atur Pola Makan dan Gizi Bagi Bumil

Asupan gizi bagi bumil merupakan hal penting. Pastikan semua jenis nutrisi terpenuhi baik dari makanan maupun suplemen. Bumil tidak selalu harus makan-makanan berat, tapi juga bisa berbagai cemilan sehat ibu hamil.

Untuk jumlah asupan gizi harus disesuaikan juga dengan usia kehamilan. Misalnya, pada trimester pertama biasanya bumil sulit makan, sehingga harus mengenali pola makannya dulu dan pemberian edukasi tentang kehamilan.

Apabila masuk trimester kedua, biasanya dokter akan menganjurkan untuk mengonsumsi lebih banyak asam folat, zat besi, dan berbagai nutrisi lain agar janin berkembang sempurna. Sedangkan trimester terakhir adalah untuk penyempurnaan tubuh bayi dalam perut ibu. 

Di trimester terakhir sejak kehamilan melewati usia 6 bulan, bumil harus mulai memakan makanan dalam porsi bagian kecil. Sedikit tapi sering, inilah konsep penting di usia kehamilan mendekati kelahiran.

16 Cemilan Sehat Ibu Hamil

Anda sedang hamil dan sering merasa lapar? Itu wajar saja, jadi tidak perlu takut menjadi gendut dan pilih berbagai cemilan sehat ibu hamil berikut untuk menemani hari-hari Anda:

1. Smoothies Buah dan Sayuran

Cemilan pertama yang memberikan efek kenyang dan berbagai nutrisi menyehatkan bumil adalah smoothies buah atau sayuran, bisa jadi campuran keduanya. Jangan tambahkan gula atau kental manis, sebaiknya ganti dengan madu saja.

2. Yogurt

Siapa yang suka yogurt? Ibu hamil juga perlu mengonsumsi yogurt, karena hasil olahan susu ini kaya manfaat dan bisa dikonsumsi di sela waktu makan. Selain itu, bisa dicampurkan dengan bahan lainnya juga.

3. Overnight Oats

Cemilan sehat ibu hamil lainnya adalah overnight oats yang kaya serat dan nutrisi. Anda akan kenyang lebih lama sehingga beraktivitas menjadi lebih nyaman. Selain itu, juga bantu hilangkan rasa penat serta mual.

4. Salad Buah

Salad buah-buahan juga bisa menjadi pilihan cemilan nikmat. Hindari penggunaan kental manis yang terlalu banyak, sebaiknya gunakan madu saja sebagai pemanisnya.

5. Bubur Kacang Hijau

Pilihan lain adalah bubur kacang hijau atau sari kacang hijau yang memberikan nutrisi serta kaya serat. Segelas sari kacang hijau dapat memberikan rasa kenyang serta energi bagi ibu hamil.

6. Granola

Cemilan ini banyak diperjualbelikan saat ini, terutama dibeli oleh orang-orang yang ingin berdiet sehat. Produk ini juga bagus dikonsumsi oleh bumil karena kandungan nutrisi serta kaya serat.

7. Susu Ibu Hamil

Bagi yang suka minum susu, segelas susu bumil di pagi hari dan malam hari bisa jadi pilihan camilan menyehatkan. Terutama bagi para bumil yang kesulitan makan pada trimester pertama.

8. Cokelat 

Cemilan sehat ibu hamil berikutnya adalah cokelat batangan. Pilih dark chocolate dengan rasa yang sedikit pahit, karena kandungannya lebih baik dibandingkan milk chocolate dengan kalori lebih kecil.

9. Snack Gandum

Snack dari gandum juga dapat Anda jadikan pilihan, terutama snack yang memang dikhususkan bagi bumil. Rasa snack gandum juga enak dan tidak menimbulkan eneg pada bumil.

10. Pisang

Ngemil buah saat hamil sangat bagus, terutama buah-buahan kaya kalium seperti pisang. Anda bisa memakannya langsung atau mengolahnya menjadi panganan lain.

11. Biji Bunga Matahari

Bukan cuma hamster, biji bunga matahari juga cemilan yang banyak disukai di Indonesia. Para bumil yang doyan ngemil bisa masukkan biji bunga matahari sebagai salah satu simpanan di rumah.

12. Kacang Mete

Cemilan sehat ibu hamil berikutnya adalah kacang mete yang dipanggang. Rasanya empuk dan kaya akan manfaat sehingga cocok dimakan di sela-sela waktu makan besar.

13. Buah Kering

Buah-buahan kering seperti kismis, kurma, dan lainnya menjadi alternatif lain bagi bumil yang ingin mencari rasa berbeda.

14. Chia Seeds

Biji chia juga bisa dijadikan pilihan lain untuk disimpan dan dimakan saat ingin makan sesuatu. Chia punya banyak kandungan nutrisi baik untuk para bumil.

15. Sayuran Kering

Pilihan cemilan sehat ibu hamil berikutnya adalah sayuran kering seperti brokoli, wortel, bayam, dan lain sebagainya. Hasil olahan ini sehat dan aman dikonsumsi setiap hari.

Baca Juga: Percepat Pemulihan Pasca Persalinan dengan Teknik ERAS, Apa itu?

16. Cookies Bebas Gula

Bagi pecinta kukis yang sedang berbadan dua, tidak perlu khawatir karena saat hamil juga tetap bisa mengonsumsi makanan ini. Namun, pilih yang dibuat dari oat dan tanpa gula.

Bumil harus memperhatikan asupan gizi selama masa kehamilan, harus tercukupi dengan baik dan tidak boleh berlebihan. Ada banyak pilihan makanan maupun cemilan sehat ibu hamil yang dapat dikonsumsi setiap hari.

Baca Juga: Waspada Hipertensi Dalam Kehamilan: Berbahaya!

Dalam kehamilan, kesehatan ibu dan anak saling berkaitan. Reservasikan pemeriksaan kesehatan berkala Anda di RS Bunda Group untuk mendapatkan hasil yang mendetail. Temukan ahli preferensi Anda di jadwal dokter kami, dan layanan kesehatan lainnya di laman informasi kami.

Pemeriksaan HSG RSU Bunda Padang untuk Kesehatan Reproduksi Wanita

Apakah Anda tahu apa itu pemeriksaan HSG? Ini merupakan salah satu pemeriksaan wajib bagi seorang wanita untuk mengecek kesehatan reproduksi. Biasanya wajib untuk wanita yang sudah menikah demi melihat tingkat kesuburan.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Tes AMH untuk Mendukung Program Kehamilan

Pemeriksaan ini penting dilakukan, tapi masih banyak yang mengabaikannya karena pengetahuan minim mengenai pemeriksaan hysterosalpingografi, uterosalpingografi, atau sinar X.

Bagi Anda yang masih asing atau sama sekali tidak tahu mengenai manfaat pengecekan sinar x ini, berikut penjelasan singkat mengenai apa itu pengecekan HSG, kapan Anda perlu melakukannya, dan tujuannya.

Mengenal Pemeriksaan HSG

Pertama-tama mari berkenalan dengan pengecekan HSG atau histerosalpingografi. HSG adalah sebuah pengecekan kesehatan menggunakan sinar x dengan memakai cairan kontras yang ke tuba fallopi (saluran telur) dan rongga rahim.

Bisanya pemeriksaan ini untuk mengetahui masaah wanita yang mengalami masalah infertilitas atau sulit mendapatkan keturunan. Pengecekan ini dapat melihat apakah terjadi penyumbatan pada bagian saluran tuba falopi. Jika terjadi penyumbatan, apakah sebagian atau menyeluruh. 

Bagi Anda yang tengah merencanakan kehamilan, pemeriksaan HSG ini perlu dilakukan untuk melihat apakah ada masalah kesuburan, seperti apakah bagian rahim berbentuk normal atau tidak. 

Proses akan berjalan setelah perencanaan terlebih dahulu dilakukan, yaitu dengan memastikan waktu terbaik dan menjadwalkannya. Biasanya calon pasien akan melakukan konsultasi terlebih dahulu sebelum menentukan waktu pelaksanaan.

Hal ini perlu dilakukan agar memastikan kesiapan pihak medis dan pasien. Dengan demikian, pemeriksaan HSG dapat berjalan dengan akurat untuk hasil yang maksimal.

Tujuan Pemeriksaan

Ada beberapa tujuan dilakukannya pemeriksaan histerosalpingografi ini, yaitu sebagai berikut:

1. Mengecek Saluran Telur

Tujuan utama adalah untuk melakukan pengecekan apakah ada sumbatan di saluran telur atau tidak. Sumbatan ini dapat menjadi penyebab infertilitas seorang wanita dan membuat kesulitan hamil.

2. Mengecek Bentuk Rongga Rahim

Pemeriksaan HSG juga memiliki fungsi pengecekan rongga rahim, apakah bentuk, ukuran, dan strukturnya normal. Apabila ditemukan kelainan dapat segera dilakukan observasi dan perawatan untuk masalah tersebut.

3. Mendeteksi Kelainan

Tujuan lainnya adalah untuk mendeteksi beberapa kelainan pada rahim, seperti keberadaan tumor jinak, polip, perlengketan, atau kelainan bawaan rongga seperti adanya sekat atau septum.

4. Melakukan Pemeriksaan untuk Mengetahui Penyebab Keguguran

Pemeriksaan HSG juga berfungsi untuk pengecekan terhadap penyebab keguguran berulang pada seorang wanita. Namun, ini hanya untuk kasus yang mana seorang wanita mengalami keguguran setidaknya 2 kali.

Waktu Terbaik untuk Pemeriksaan HSG

Ketika Anda mengalami masalah kehamilan, seperti mengalami kesulitan untuk hamil atau kesulitan mempertahankan janin (keguguran berulang), maka kami rekomendasikan untuk melakukan pengecekan.

Untuk waktu terbaik melakukannya adalah sesudah masa haid selesai, tapi sebelum ovulasi. Jadi, sebaiknya lakukan pada hari ke-9 atau ke-10 sesudah masa haid selesai. Pemeriksaan HSG adalah tindakan medis yang tidak dapat pasien lakukan saat haid. 

Alasannya saat haid tubuh mengalami perubahan, yaitu pembuluh darah sedang dalam keadaan terbuka. Dikhawatirkan terjadi penyumbatan di pembuluh darah yang membuat hasil pemeriksaan tidak akurat.

HSG sebaiknya dilakukan di saat Anda sehat, apabila tengah mengalami infeksi di saluran reproduksi atau baru saja menjalani operasi rahim, maka sebaiknya tidak dilakukan. Bagi penderita penyakit menular seksual juga direkomendasikan tidak melakukan HSG.

Baca Juga: Penyebab Kelahiran Prematur: Waspadai Tiap Faktornya!

Persiapan Sebelum Melakukan Pemeriksaan 

Sebelum menjalani prosedur HSG, sebaiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan. Caranya dengan datang ke klinik atau rumah sakit ibu dan anak untuk mendapatkan layanan dari profesional. Anda butuh melakukan persiapan seperti:

1. Infokan pada Dokter Apabila Ada Alergi Obat Tertentu

Sebelum melakukan tes HSG harus melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis kandungan. Dalam konsultasi tersebut, Anda harus menginfokan mengenai jenis-jenis obat yang menyebabkan alergi.

Karena tindakan pengecekan kesuburan ini mungkin akan menggunakan jenis obat tertentu sehingga perlu informasi mendetail dari pasien. Hal ini penting agar tidak terjadi efek samping dari obat yang merugikan Anda.

2. Pastikan Meminum Obat Pereda Nyeri

Sebaiknya Anda mengkonsumsi obat seperti ibuprofen sebelum pemeriksaan HSG untuk meredakan nyeri yang mungkin terjadi sebelum prosedur dilaksanakan. 

Sebab prosedur akan menimbulkan rasa sakit atau kram dan obat pereda rasa sakit akan membantu meredakan hal tersebut. Jenis obat ini juga akan bantu mengistirahatkan rahim.

3. Persiapkan Pembalut

Anda mungkin juga akan mengalami keputihan setelah prosedur. Bukan hanya cairan keputihan yang lengket, tapi juga ada kemungkinan bercampur dengan darah. Namun, jangan panik karena ini hanya bersifat sementara setelah prosedur saja.

Sebelum melakukan prosedur HSG pastikan Anda memilih klinik atau rumah sakit terbaik yang memberikan layanan untuk ibu dan anak, seperti RSU Bunda Padang. Dengan demikian, prosedur ini jelas aman dan profesional.

Baca Juga: 12 Gerakan Senam Hamil di Rumah yang Mudah Dipraktikkan

Bagi Anda yang ingin melakukan prosedur ini, Anda dapat mereservasikan kunjungan Anda ke unit RS Bunda Group terdekat. Anda juga dapat mengkonsultasikan pemeriksaan ini dengan ahli pilihan sesuai jadwal dokter yang tersedia. Kunjungi juga laman informasi kami untuk layanan kesehatan lainnya.

Penanganan Kehamilan Ektopik, Bunda Wajib Tahu

Hasil test pack positif menjadi kabar bahagia bagi pasangan suami istri, tapi bagaimana jika ternyata Anda mengalami kehamilan ektopik? Apa maksudnya?

Baca Juga: Penjelasan Lengkap Tentang Kehamilan Ektopik, Bunda Wajib Paham

Kehamilan ektopik adalah kehamilan di luar kandungan yang mana kondisi tersebut memang tidak memiliki gejala khusus, bahkan seperti kehamilan normal pada umumnya. Biasanya baru terdeteksi setelah pemeriksaan USG.

Sel telur yang dibuahi seharusnya berkembang di dalam rahim sampai persalinan tiba. Namun dalam kondisi ektopik, sel telur tersebut justru berkembang di luar rahim yang mana bisa membahayakan bagi ibu maupun calon janin.

Apa penyebabnya? Bagaimana cara menanganinya? Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang kehamilan ektopik dan bagaimana penanganannya.

Apa itu Kehamilan Ektopik?

Kehamilan ektopik merupakan kondisi di mana sel telur yang berhasil dibuahi mengendap atau menempel pada tuba Fallopi, tidak berpindah ke rahim. Kondisi ini memang cukup umum terjadi, tapi penanganan yang tepat dapat mencegah komplikasi.

Ibu akan merasakan gejala kehamilan seperti pada umumnya. Namun dalam kondisi kehamilan ektopik biasanya disertai dengan nyeri panggul yang cukup hebat. Tidak sedikit yang disertai dengan pendarahan akibat luruhnya jaringan tuba Fallopi.

Wanita yang memiliki gangguan pada organ reproduksi dan tuba Fallopi cenderung mengalami kondisi hamil ektopik. Bahkan jika sebelumnya pernah mengalami kehamilan ektopik, tidak menutup kemungkinan pada kehamilan berikutnya juga akan mengalami hal yang sama.

Baca Juga: 7 Kondisi Pada Wanita yang Harus Mengalami Histerektomi Total

Berikut beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko hamil ektopik, antara lain:

  • Wanita hamil dengan usia di atas 35 tahun
  • Punya riwayat endometriosis dan radang panggul
  • Pernah mengalami kehamilan ektopik sebelumnya
  • Menderita penyakit menular seksual seperti klamidia dan gonore
  • Pernah mengalami keguguran berulang
  • Pernah melakukan operasi panggul dan perut
  • Kebiasaan merokok
  • Sering memakai alat kontrasepsi spiral
  • Sedang menjalani perawatan terkait kesuburan

Diagnosis Kehamilan Ektopik

Sayangnya, tidak ada gejala khusus yang menunjukkan ibu mengalami kehamilan ektopik. Bahkan tanda-tandanya pun mirip seperti kehamilan pada umumnya seperti berhentinya siklus menstruasi, merasakan mual dan payudara mengeras.

Oleh karena itu, untuk mendiagnosis kondisi kehamilan Anda, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter setelah mengetahui hasil tes positif. Apalagi jika disertai dengan gejala berlebihan seperti nyeri yang tidak tertahankan hingga pendarahan.

Dokter kandungan akan melakukan pemeriksaan menggunakan USG transvaginal untuk memastikan apakah kehamilan normal atau ektopik. Dokter juga melakukan prosedur pemeriksaan organ reproduksi pasien untuk memastikan lokasi kehamilannya tepat.

Selain itu, biasanya juga perlu dilakukan tes darah untuk mengetahui hormon hCG (hormon untuk menjaga kehamilan dan perkembangan janin) dan progesteron (hormon yang mengubah bentuk tubuh seiring perkembangan kehamilan). Pada kehamilan ektopik, kedua hormon tersebut memiliki nilai lebih rendah dibandingkan kehamilan normal.

Sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda mendapati beberapa gejala seperti sakit perut tidak normal, menstruasi terlambat, atau mengalami perdarahan menstruasi yang berbeda dari biasanya.

Pilihan Penanganan

Hamil ektopik adalah kondisi serius dan perlu mendapatkan penanganan segera. Hal itu karena sel telur tidak tumbuh dengan normal dan berada diluar rahim. Sehingga harus segera diangkat untuk mencegah komplikasi, berikut beberapa metode penanganannya:

1.      Suntik Methotrexate

Suntik Methotrexate merupakan penanganan taha

p awal yang paling direkomendasikan. Pemberian obat melalui suntikan ini akan bekerja untuk menghentikan perkembangan sel ektopik sekaligus menghancurkan sel tersebut.

Setelah penyuntikan, dokter akan memantau hormon HCG setiap 2 atau 3 hari sampai kadarnya menurun. Apabila sudah menurun, artinya kehamilan tersebut sudah tidak berkembang.

2.      Bedah Laparoskopi

Metode lainnya untuk menangani kehamilan ektopik yakni melalui bedah laparoskopi. Disebut juga sebagai operasi lubang kunci, yaitu prosedur pengangkatan jaringan ektopik yang menempel di tuba falopi. Apabila kondisinya masih memungkinkan, tuba Falopi dapat diperbaiki tanpa perlu pengangkatan.

3.      Bedah Laparotomi

Jika kondisi ibu disertai dengan perdarahan hebat, maka perlu tindakan operasi laparatomi, yakni mengangkat jaringan ektopik di tuba falopi melalui sayatan pada perut.

Memang tidak ada cara khusus untuk mencegah seorang wanita mengalami hamil diluar rahim. Namun ada beberapa upaya pencegahan yang dapat dilakukan, diantaranya:

  • Menghindari perilaku seksual berisiko seperti bertukar pasangan atau aktivitas seks tanpa memakai pengaman
  • Tidak merokok dan menghindari asap rokok sejak sebelum kehamilan
  • Melakukan tes darah dan USG secara dini dan rutin untuk memantau perkembangan masa kehamilan agar kondisi ini dapat dideteksi lebih dini dan segera mendapatkan penanganan

Baca Juga: Serupa Tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Miom dan Kista

Seseorang yang mengalami beberapa kali kehamilan ektopik dan kedua tuba falopinya diangkat, maka harus melakukan program hamil khusus apabila ingin merencanakan kehamilan lagi. Salah satunya dengan in Vitro fertilization, yaitu memasukkan embrio langsung ke dalam rahim untuk mencegah kehamilan ektopik kembali.

Perlu diketahui, sebaiknya menunggu sekitar 3 bulan jika ingin merencanakan kehamilan kembali apabila sebelumnya mengalami hamil ektopik. Karena peluang untuk kembali hamil ektopik lebih besar bagi yang pernah mengalaminya.

Baca Juga: Waspada Hipertensi Dalam Kehamilan: Berbahaya!

Reservasikan konsultasi Anda dengan ahli pilihan RS Bunda Group di jadwal dokter. Kunjungi juga laman informasi untuk menemukan layanan kesehatan lainnya.

Perbedaan Intrauterine Insemination dan IV pada Program Bayi Tabung

Kehadiran teknologi reproduksi berbantu seperti intrauterine insemination (IUI) dan in vitro fertilization (IVF) memberikan harapan baru kepada pasangan yang sulit mendapatkan keturunan.

Baca Juga: Wujudkan Kehadiran Buah Hati Tersayang dengan 7 Program Morula IVF Margonda

Pada kenyataannya, tidak sedikit pasangan terutama di negara berkembang mengalami kesulitan mencapai kehamilan meski sudah melakukan hubungan seksual secara rutin. Jika kondisi ini berlangsung 12 bulan lebih, kondisi ini dapat dikatakan sebagai infertilitas.

Infertilitas menyebabkan pasangan kesulitan mendapatkan anak secara biologis. Meski demikian, seiring pengetahuan dan teknologi yang kian modern Anda tidak perlu khawatir lagi karena kini metode untuk membantu kehamilan semakin canggih dengan tingkat keberhasilan tinggi. Reservasikan kunjungan Anda ke Morula IVF di RSIA Bunda Jakarta, RSU Bunda Padang, serta RSU Bunda untuk layanan intrauterine insemination yang menyeluruh.

Perbedaan IUI dengan IVF

Pasangan yang sedang menjalankan program hamil bisa melakukan beragam metode. Secara medis, metode mendapatkan kehamilan dapat dilakukan dengan tiga cara. Ketiga cara tersebut adalah dengan menggunakan obat-obatan, pembedahan, dan teknologi reproduksi berbantu.

Untuk metode teknologi reproduksi berbantu, terdapat dua metode yang populer, yaitu inseminasi buatan (IUI) dan fertilitas in vitro (IVF) atau biasa disebut bayi tabung. Lantas, apa perbedaan antara inseminasi buatan dan bayi tabung?

Intrauterine insemination (IUI) atau inseminasi buatan adalah metode mendapatkan kehamilan dengan cara memasukkan sperma secara langsung ke dalam rahim dengan sengaja. Dalam teknik inseminasi buatan, sperma suami dipersiapkan terlebih dahulu.

Selanjutnya sperma yang sudah dipilih tersebut dimasukkan ke dalam serviks atau rahim calon ibu pada saat masa suburnya. Dalam kondisi masa subur, sperma akan membuahi sel telur secara cepat dan efektif sehingga terjadi kehamilan.

Sedangkan in vitro fertilization (IVF) atau bayi tabung adalah teknologi reproduksi berbantu yang dilakukan dengan cara mempertemukan sel sperma pria dan sel telur wanita di luar tubuh.

Pada program hamil dengan bayi tabung, ovarium akan terlebih dahulu dirangsang dengan obat-obatan sehingga sel telur yang diproduksi berjumlah lebih banyak. Apabila sudah matang, sel telur kemudian diambil menggunakan jarum khusus.

Selanjutnya, sel telur tersebut diambil untuk dibuahi sperma. Setelah terjadi pembuahan secara in vitro, hasil pembuahannya akan dimasukkan kembali ke dalam rahim calon ibu.

Baca Juga: 12 Gerakan Senam Hamil di Rumah yang Mudah Dipraktikkan

1. Kondisi yang Ditangani dengan Intrauterine Insemination

Inseminasi buatan adalah teknologi dalam dunia kedokteran yang dapat membantu pasangan memperoleh keturunan. Khususnya bagi pasangan dengan kondisi berikut:

  • Jumlah produksi sperma sedikit atau sperma tidak bisa bergerak jauh
  • Pria dengan gangguan ereksi atau ejakulasi
  • Wanita dengan kelainan hormon sehingga menstruasinya tidak teratur
  • Mengidap endometriosis
  • Mengalami kelainan lendir leher rahim sehingga mengakibatkan tercegahnya sperma masuk ke dalam rahim
  • Wanita dengan kondisi alergi terhadap sperma
  • Adanya hambatan dalam melakukan hubungan seksual misalnya rasa nyeri saat berhubungan intim, masalah psikologis, hingga cacat fisik
  • Infeksi virus akibat hubungan seksual seperti hepatitis, HIV
  • Infertilitas yang tidak jelas penyebabnya

2. Kondisi yang Memerlukan Program Bayi Tabung

Sama halnya dengan intrauterine insemination, program bayi tabung juga dapat membantu pasangan mendapatkan keturunan. Adapun kondisi yang memerlukan dijalankannya program bayi tabung antara lain:

  • Adanya kerusakan atau sumbatan pada tuba falopi (saluran indung telur)
  • Memiliki riwayat operasi pengangkatan (sterilisasi) tuba falopi
  • Wanita dengan gangguan ovulasi sehingga jumlah produksi sel telur sedikit
  • Mengidap endometriosis
  • Terdapat miom atau tumor jinak pada dinding rahim sehingga berakibat embrio tidak bisa menempel pada dinding rahim
  • Pria dengan gangguan fungsi, bentuk, dan produksi sperma
  • Infertilitas yang tidak diketahui jelas penyebabnya

Prosedur Intrauterine Insemination

IUI memiliki keuntungan tersendiri yakni biayanya tidak terlalu mahal, dapat dilakukan dalam waktu singkat, efek samping minimal. Adapun urutan prosedur inseminasi buatan yaitu:

1. Pemeriksaan Organ Reproduksi dan Fertilitas

Dokter akan memeriksa organ reproduksi serta kesuburan masing-masing pasangan. Ini dilakukan untuk mengetahui perkiraan penyebab terjadinya kehamilan. Pasangan pria akan diperiksa kualitas dan kuantitas spermanya, sedangkan pasangan wanita akan diperiksa kemampuan ovulasinya. Selanjutnya dokter akan merekomendasikan teknologi reproduksi berbantu yang sesuai.

2. Menentukan Waktu Ovulasi

Penentuan waktu pembuahan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan inseminasi buatan. Waktu ovulasi dapat ditentukan dengan alat tes ovulasi, tes darah, USG, atau tes tambahan lainnya.

3. Memasukkan Sperma

Prosedur intrauterine insemination yang selanjutnya adalah memasukkan sperma segar yang telah dicuci (sperma pilihan dengan kualitas terbaik). Selanjutnya, sperma ditampung dalam kateter lalu dimasukkan langsung ke rahim.

Prosedur Program Bayi Tabung

Prosedur in vitro fertilization atau bayi tabung terdiri dari 5 tahapan. Berikut ini penjelasannya:

1. Induksi Ovulasi

Tahapan ini adalah pemberian obat-obatan maupun hormon sintetis sehingga produksi sel telur semakin banyak, membantu pematangan sel telur, mencegah ovulasi prematur.

2. Pengambilan Telur

Sebelum terjadinya ovulasi, dokter akan mengambil telur dari rahim menggunakan jarum kecil. Selanjutnya telur disimpan pada inkubator berisi cairan khusus kemudian dibuahi sperma.

3. Pengambilan Sperma

Dokter mengambil sperma dari pasangan pria dengan cara pengambilan langsung dari testis menggunakan jarum ataupun melalui masturbasi.

4. Pembuahan

Pembuahan dapat dilakukan melalui dua cara, yakni inseminasi murni atau intracytoplasmic sperm injection (ICSI).

5. Transfer Embrio

Apabila embrio mulai berkembang, selanjutnya akan dipindahkan ke dalam rahim. Sebelumnya, dokter memeriksa apabila terjadi kelainan kromosom pada embrio.

Kedua teknik tersebut memerlukan biaya yang cukup tinggi. Baik bayi tabung maupun intrauterine insemination memiliki tingkat keberhasilan masing-masing yang perlu dipertimbangkan.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Tes AMH untuk Mendukung Program Kehamilan

Teknik asistensi kehamilan membutuhkan tenaga ahli yang khusus dan fokus untuk prosedur yang aman dan nyaman. Reservasikan kunjungan Anda ke Morula IVF di RSIA Bunda Jakarta, RSU Bunda Padang, RSIA Bunda Ciputat, serta RSU Bunda Margonda untuk pelayanan terbaik. Ketahui juga jadwal dokter kandungan di unit-unit RS Bunda Group jika Anda ingin melakukan konsultasi terlebih dahulu. Kunjungi juga laman informasi kami untuk menemukan layanan kesehatan lainnya.

Mengenal Apa Itu Tes AMH untuk Mendukung Program Kehamilan

Salah satu langkah untuk mendukung keberhasilan program kehamilan adalah dengan melakukan tes AMH. AMH sendiri merupakan kepanjangan dari anti-mullerian hormone, yakni berfungsi mengukur kadar hormon anti mullerian dalam darah. 

Baca Juga: Persiapan Kehamilan Pertama, Semangat Bunda!

Pemeriksaan AMH dapat dilakukan baik kepada pria maupun wanita. Hormon tersebut dihasilkan oleh organ reproduksi sejak lahir. Laki-laki menghasilkan AMH dalam jumlah tinggi sejak bayi hingga masa pubertas.

Sementara pada wanita, jumlah hormon anti mullerian yang dihasilkan saat sebelum puber hanya sedikit. Kadarnya akan meningkat ketika wanita memasuki masa pubertas dan menurun kembali saat menopause.  Jika Anda ingin melakukan tes AMH, silahkan reservasikan kunjungan Anda ke unit-unit RS Bunda Group terdekat untuk mendapatkan pemeriksaan yang menyeluruh dan detil.

Pengertian Tes AMH

Lantas, apa yang dimaksud dengan tes Anti-Mullerian Hormone? Berkaitan dengan program kehamilan, pemeriksaan satu ini seringkali dilakukan untuk keperluan program bayi tabung atau fertilisasi in vitro. 

Program ini banyak dilakukan oleh pasangan suami istri yang mengalami kesulitan mendapatkan kehamilan. Pada program bayi tabung, pemeriksaan AMH dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui cadangan sel telur (ovum) yang dimiliki calon ibu. 

Dengan mengetahui cadangan ovum pada calon ibu, dokter bisa memperkirakan tingkat keberhasilan program bayi tabung secara lebih akurat. Melalui tes cadangan ovum, dokter bisa melihat bagaimana kualitas serta kuantitas sel telur calon ibu.

Apabila cadangannya tinggi serta kualitasnya baik, maka tingkat keberhasilan program bayi tabung juga tinggi. Anda perlu melakukan tes AMH jika ingin melakukan program hamil dengan bayi tabung.

Tujuan Tes

Secara umum, tes ini bisa dilakukan pada siapa saja, namun bagi orang dengan kondisi kelainan pembekuan darah atau sedang mengonsumsi obat pengencer darah perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Pemeriksaan AMH dilakukan dengan cara mengambil sampel darah pasien, sehingga pada dua kondisi di atas memerlukan penanganan tersendiri. 

Pada dasarnya, pemeriksaan yang dilakukan dengan pengambilan sampel darah tersebut bukan hanya bertujuan untuk mendukung program kehamilan, namun tetapi juga bisa diaplikasikan pada kondisi lainnya. Pemeriksaan Anti Mullerian Hormone juga digunakan untuk tujuan berikut ini:

Baca Juga: 12 Gerakan Senam Hamil di Rumah yang Mudah Dipraktikkan

  • Memprediksi masa menopause dan penyebab menopause dini pada wanita
  • Mencari tahu penyebab tidak menstruasi
  • Membantu diagnosis PCOS (Polycystic Ovary Syndrome)
  • Pemeriksaan pada kasus ambiguous genitalia
  • Memantau pasien kanker ovarium

Persiapan, Prosedur dan Komplikasi

Sebelum melakukan pemeriksaan apapun, ada baiknya Anda mengetahui bagaimana langkah persiapan, prosedur, hingga risiko komplikasi. Berikut adalah penjelasan lengkapnya. 

1. Persiapan Tes AMH

Tidak ada persiapan secara khusus yang diperlukan sebelum melakukan tes ini. Namun apabila dilakukan untuk mendukung program bayi tabung, maka tes hormon AMH perlu berjalan dengan rangkaian pemeriksaan lainnya.

Tes tersebut diantaranya meliputi pemeriksaan penyakit infeksi, kondisi uterus, analisis semen pria, tes hormon FSH, LH, serta hormon lainnya. Pemeriksaan tersebut dijalankan pra prosedur pengambilan sel telur untuk dibuahi.

2. Prosedur Tes AMH

Pemeriksaan Anti Mullerian Hormone dilakukan dengan cara mengambil sampel darah pasien untuk kemudian menganalisisnya. Untuk keperluan mendukung program hamil, maka pasien dalam hal ini adalah calon ibu. 

Pertama-tama, tenaga medis akan mengikat lengan atas pasien dengan tujuan memperlambat aliran darah pada vena. Setelah itu, tenaga medis membersihkan area yang akan disuntuk untuk mengambil sampel darah menggunakan antiseptik. 

Setelah itu, tenaga medis menyuntikkan jarum steril ke pembuluh vena untuk mengambil sampel darah. Sampel darah tersebut disimpan dalam tabung tertentu yang diberi zat khusus sehingga darah awet dan tidak membeku. 

Apabila sampel sudah cukup, maka jarum dicabut dari area penyuntikan. Kemudian area tersebut dipasangi perban steril untuk menghindari infeksi maupun perdarahan. Tabung berisi sampel darah selanjutnya akan dianalisis di laboratorium.

3. Komplikasi Tes AMH

Pemeriksaan Anti Mullerian Hormone adalah prosedur sederhana dan umum dilakukan. Meski demikian, ada beberapa risiko yang jarang terjad,i namun masih mungkin Anda alami karena melibatkan pengambilan sampel darah. Risiko tersebut antara lain:

  • Rasa nyeri serta lebam di area penyuntikan
  • Infeksi 
  • Perdarahan
  • Penumpukan darah di bawah kulit (hematoma)
  • Pingsan

Tujuan Adanya Pemeriksaan Tes AMH

Pada saat menjalankan program hamil dengan fertilitas in vitro atau bayi tabung, calon ibu memerlukan tes anti mullerian hormone untuk mengetahui bagaimana kuantitas serta kualitas ovariumnya.

Sehingga kemampuan ovarium menghasilkan sel telur berkualitas dan dapat dibuahi oleh sperma dapat diprediksi secara lebih akurat. Pada pasangan yang sulit mendapatkan kehamilan, terkadang penyebabnya adalah pada masalah kesuburan dan kualitas sel telur. 

Melalui tes ini, jumlah sisa sel telur serta tingkat kesuburan dapat diperkirakan. Selain untuk program hamil, pemeriksaan AMH juga berguna untuk keperluan lainnya. Seperti diagnosis PCOS, penyebab tidak menstruasi, hingga penyebab menopause dini. 

Wanita dengan gejala PCOS atau polycystic ovary syndrome juga direkomendasikan melakukan tes satu ini. Gejala-gejala pada wanita dengan PCOS antara lain gangguan menstruasi, timbul jerawat, hingga kenaikan berat badan. 

Baca Juga: 7 Makanan Mempercepat Kehamilan: Bunda Sehat Bayi Sehat!

Tes hormon AMH penting untuk mengetahui kemungkinan kesuksesan program bayi tabung yang akan dijalani. Reservasikan pemeriksaan Anda ke rumah sakit dengan spesialis kandungan dan fertilitas seperti unit-unit RS Bunda Group. Bila ingin mengetahui lebih lanjut, Anda juga bisa berkonsultasi pada ahli  atau dokter pilihan. Kunjungi laman jadwal dokter dan pilih waktu kunjungan Anda, atau laman informasi kami untuk pelayanan kesehatan lainnya.

12 Gerakan Senam Hamil di Rumah yang Mudah Dipraktikkan

Saat sedang mengandung, ada baiknya para bunda mengetahui apa saja gerakan senam hamil di rumah. Gerakan tersebut dilakukan agar Anda tetap sehat serta bugar selama menjalani masa kehamilan. Anda juga dapat mengunjungi unit RSIA Bunda untuk reservasi dan mengkonsultasikan kondisi dan pelatihan terbaik untuk Anda.

Baca Juga: Penjelasan Lengkap Tentang Kehamilan Ektopik, Bunda Wajib Paham

Di samping itu, senam hamil juga dapat mempermudah persalinan. Perlu juga diingat bahwa aktivitas ini harus dilakukan dengan benar agar tidak membahayakan Anda. Pada artikel ini, kami akan memberikan informasi apa saja gerakan yang aman dilakukan. 

Mengetahui Pentingnya Senam Hamil

Ada beragam manfaat yang dapat diperoleh apabila Anda melakukan aktivitas ini secara rutin dan disiplin. Beberapa manfaat-manfaat gerakan senam hamil di rumah antara lain sebagai berikut:

  • Membuat jantung dan paru-paru lebih kuat
  • Meningkatkan kualitas tidur
  • Memperkuat otot serta sendi
  • Meminimalisir risiko kenaikan berat badan yang berlebihan
  • Mengurangi nyeri punggung dan tulang belakang
  • Tumbuh kembang janin lebih baik
  • Mempermudah persalinan
  • Mempermudah mengembalikan bentuk tubuh pasca persalinan

Semua manfaat di atas dapat Anda peroleh apabila dilakukan secara tepat dan aman sesuai. Saat ini, terdapat banyak pusat kesehatan yang memfasilitasi kelas senam bumil. Bisa juga melakukan senam bumil di rumah. 

12 Gerakan Senam Hamil di Rumah

Anda tetap bisa melakukan aktivitas senam di rumah saja. Berikut ini adalah 12 gerakan mudah yang bisa Anda praktikkan di rumah. 

1. Wall Push-Up

Wall push-up merupakan variasi dari gerakan push-up reguler yang lebih mudah dilakukan. Alih-alih bertumpu pada lantai seperti push-up biasa, wall push-up dilakukan dengan menumpukan tangan pada dinding. 

Posisi tubuh berdiri kira-kira berjarak 1 lengan dari dinding dengan kedua tangan dibuka selebar bahu. Dorong tubuh hingga kedua siku menekuk kemudian kembali ke posisi semula. Wall push-up bagus untuk memperkuat otot serta tulang.

2. Step Up

Step up adalah gerakan senam hamil di rumah yang menyerupai naik tangga. Posisi tubuh berdiri sempurna kemudian naik ke satu anak tangga lalu turun kembali. Bisa juga menggunakan bangku kecil sebagai pengganti anak tangga.

3. Senam Kegel

Gerakan kegel sangat mudah dilakukan. Caranya yaitu kencangkan otot bagian bawah panggul seperti sedang menahan pipis. Manfaatnya dapat menguatkan otot panggul, usus besar, rahim, kandung kemih. Kegel dapat dilakukan di mana saja.

4. Easy Pose

Easy pose (sukhasana) dilakukan dengan cara duduk di atas matras atau lantai. Posisi kaki bersila dan membuka lebar. Manfaatnya antara lain otot panggul lebih terlatih untuk terbuka, memperbaiki postur tulang punggung.

5. Child’s Pose

Child pose (balasana) merupakan gerakan senam hamil di rumah yang dapat meregangkan tulang belakang serta melepaskan ketegangan menjelang persalinan. Caranya yaitu duduk di atas tumit dengan posisi punggung tegak. 

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Tes AMH untuk Mendukung Program Kehamilan

Lalu tekan pinggul Anda hingga tumit. Angkat kedua tangan lurus ke atas, bungkukkan punggung sampai menyentuh lantai. Kedua tangan menempel lantai dan melewati posisi kepala. 

6. Butterfly Pose

Butterfly pose dilakukan dengan cara duduk pada matras dan membuka kedua paha lebar-lebar. Sementara kedua telapak kaki saling bertemu. Pose ini baik untuk membuka area panggul sehingga lebih mudah kontraksi menjelang persalinan.

7. Crescent Lunges

Posisi tubuh pada gerakan senam hamil di rumah ini menghadap ke kiri atau kanan dengan kedua kaki membuka lebar. Tekuk satu kaki membentuk sudut siku-siku, kaki lainnya didorong ke belakang dengan lutut menyentuh lantai. 

Sementara kedua tangan diangkat ke atas secara lurus dengan telapak tangan saling berhadapan. Gerakan ini memungkinkan bayi mendapat ruang untuk melakukan posisi rotasi internal. 

8. Squat Hamil

Posisi tubuh jongkok dengan kedua paha terbuka. Lutut dan kaki membuka sedikit menyamping membentuk sudut lancip. Squat hamil membantu pembukaan ketika kontraksi berlangsung.

9. Cat Cow Pose

Gerakan senam hamil di rumah satu ini dapat membuat kekuatan perut semakin baik saat hamil. Selain itu, cat cow pose juga mampu membuat punggung Anda lebih rileks serta ringan. 

10. Goddess Pose

Goddess pose mampu menguatkan paha dalam, panggul, serta punggung. Pose ini juga dapat membuat persalinan lebih lancar.

11. Hip Circle

Hip circle adalah gerakan panggul melingkar 360 derajat. Melakukan hip circle pada trimester ketiga akan mempermudah bayi bergerak ke jalan lahir. 

12. Bridge Pose

Tubuh berbaring dengan posisi lutut ditekuk dan kedua tangan lurus di samping badan. Kemudian tubuh diangkat sambil menahannya dengan kaki dan tangan. Gerakan ini memperkuat otot tangan, kaki, dan meredakan sakit punggung.

Kegiatan yang Aman dan Menyenangkan untuk Bunda Hamil

Selain senam, Anda juga bisa melakukan aktivitas menyenangkan lainnya yang tetap aman untuk kehamilan. Aktivitas menyenangkan membantu menenangkan pikiran, mencegah stress serta ketegangan jelang persalinan. Contoh aktivitas aman dan menyenangkan untuk bumil antara lain

1. Aromaterapi

2. Olahraga ringan seperti berenang, yoga, jalan kaki

3. Berbelanja keperluan bayi 

4. Makan malam di luar

5. Melakukan hubungan seksual

Kehamilan adalah masa yang rentan bagi ibu. Maka dari itu, upayakan agar kondisi Anda sehat serta kuat agar kandungan juga kuat. Lakukan gerakan senam hamil di rumah secara rutin agar mendapat manfaat optimalnya.

Baca Juga: 7 Makanan Mempercepat Kehamilan: Bunda Sehat Bayi Sehat!

Untuk konsultasi lebih lanjut, reservasi kunjungan Anda berdasarkan jadwal dokter pilihan Anda. Jika ada keluhan kesehatan lainnya, Anda dapat mengunjungi laman informasi kami untuk menemukan pelayanan yang sesuai.

Penyebab Kelahiran Prematur: Waspadai Tiap Faktornya!

Kelahiran prematur bukan hal asing yang bisa terjadi pada ibu hamil. Kondisi tersebut dikabarkan bahkan dialami juga oleh pasangan selebriti tanah air, Lesty Kejora. Melahirkan dini merupakan kondisi dimana waktu melahirkan yang kurang dari waktu melahirkan pada umumnya. dalam kondisi kelahiran yang belum cukup bulan.

Setelah masa hamil selesai, wanita yang baru pertama kali menjadi seorang ibu dan keluarga harus memaksimalkan upaya untuk merawat dan menjaga bayi.

Baca Juga: Kehamilan di Masa Pandemi Covid-19

Jika anak terlahir prematur, maka ibu dan ayah juga memiliki tanggung jawab lebih besar, dari segi medis serta segi perawatan. Untuk menghindari kondisi prematur ini, Anda dapat mereservasikan kunjungan ke unit RSIA Bunda dan mengkonsultasikan kondisi Anda sebelum memulai program hamil.

Apa Itu Kelahiran Prematur?

Singkatnya kelahiran ini adalah kondisi dimana bayi terlahir ke dunia sebelum 9 bulan atau sebelum 40 minggu usia kehamilan.

Kasus kelahiran prematur ini memang bisa saja terjadi, namun jika tidak dicegah sedari hamil maka bayi berpotensi mengalami kondisi buruk. Pada kebanyakan kasus kelahiran prematur, Bunda dan bayi dapat menyelesaikan proses dengan selamat, namun dalam tumbuh kembangnya, anak akan rentan terpapar penyakit.

Lahir prematur merupakan salah satu penyebab terjadinya gangguan saraf pada bayi dan pemicu terjadinya kematian usia bayi di seluruh dunia. Melalui pengetahuan ini, kami akan mengajak Anda untuk memahami dan melakukan pencegahan dini pada masa kehamilan.

Faktor Penyebab Terjadinya Persalinan Dini

Tanda bayi lahir sebelum waktunya adalah ketika sudah terjadi kontraksi dan bayi harus dikeluarkan pada usia kandungan 37 minggu atau kurang dari itu. Adapun berbagai sebab kelahiran prematur yang menimpa ibu hamil bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Diantaranya faktor penyebab itu dapat dijabarkan dalam penjelasan berikut:

  1. Persalinan terlalu dini, salah satunya disebabkan oleh infeksi pada saluran berkemih ibu hamil. Beberapa infeksi yang dimaksud adalah rubella, herpes simpleks, trikomoniasis, klamidia, toksoplasmosis, infeksi selaput ketuban, infeksi saluran kemih, dan infeksi bakteri vagina.
  2. Mengalami penyakit tertentu, seperti solusio plasenta atau terlepasnya plasenta dari dinding rahim. Bisa juga mengalami inkompetensi serviks atau lemahnya rahim yang bisa terbuka sebelum waktunya. Pernah operasi pada rongga perut juga akan meningkatkan resiko kelahiran prematur.
  3. Gaya hidup calon ibu yang tidak sehat ibu dapat mempengaruhi persalinan terlalu dini. Konsumsi alkohol semasa hamil, merokok, dan mengalami kelebihan berat badan juga memicu terjadinya persalinan belum cukup bulan.
  4. Bisa juga karena adanya berbagai sebab lain, seperti hamil anak kembar, jarak kehamilan dari sebelumnya kurang dari 6 bulan, program bayi tabung, ada riwayat kelahiran prematur, mengalami trauma fisik saat hamil, usia ibu kurang dari 17 tahun atau lebih dari 35 tahun.

Berbagai penyebab tersebut dapat memicu persalinan tidak pada waktunya pada ibu hamil. Untuk beberapa sebab yang bisa dicegah, seperti konsumsi alkohol dan rokok sebaiknya dihentikan dari saat diketahui sedang mengandung.

Pencegahan ini demi kesehatan bayi semasa dalam kandungan dan tumbuh kembang kesehatan anak selama mereka hidup. Para ibu bisa berhenti dari kebiasaan kurang sehat setidaknya selama hamil dan menyusui ASI eksklusif 2 tahun.

Baca Juga: 7 Makanan Mempercepat Kehamilan: Bunda Sehat Bayi Sehat!

Cara Mencegah Terjadinya Kelahiran Prematur

Meskipun dapat dikatakan angka kemungkinannya tidak rendah, namun bukan berarti ibu hamil tidak bisa melakukan pencegahan persalinan sedini mungkin. 

Edukasi diri sebanyak mungkin dari sumber terpercaya merupakan bekal sebelum masa persalinan. Salah satunya dengan membaca detail cara mencegah kemungkinan kelahiran prematur berikut ini:

  1. Perhatikan jarak kehamilan dari anak sebelumnya. Akan sangat beresiko jika ibu sudah hamil kembali sementara jaraknya belum ada 18 bulan dari kelahiran anak yang juga prematur sebelumnya.
  2. Jangan pernah mengkonsumsi alkohol dan rokok untuk sementara waktu jika memang tidak bisa menghilangkannya sepenuhnya. Ibu juga harus berhenti konsumsi narkoba karena kandungan dari zat-zat tersebut akan menyebabkan ketergantungan pada bayi yang baru lahir.
  3. Jaga kesehatan dan kebersihan akses kelahiran untuk menghindari terjadinya infeksi pada saluran lahir bayi. Anda bisa menggunakan handuk baru untuk membersihkan area vagina setiap setelah buang air kecil. Bisa juga menggunakan tisu baru untuk menjaga kebersihan.
  4. Perbanyak konsumsi asam folat untuk menutrisi bayi dan juga menjaga kesehatan kandungan. Biasanya asam folat ini akan diberikan oleh bidan ketika Anda melakukan kontrol kehamilan rutin.
  5. Jaga selalu berat badan agar tetap sehat selama hamil. Jangan sampai berat badan ibu bertambah banyak, namun janin tidak bertambah sama sekali.
  6. Untuk mencegah terjadinya persalinan dini selanjutnya adalah kendalikan masalah kesehatan bawaan. Contoh, ada riwayat darah tinggi atau diabetes, dsb. Lakukan pencegahan agar penyakit tidak kambuh dan tidak perlu konsumsi obat.

Inti dari semua pencegahan adalah menjalani pola hidup sehat secara lebih disiplin. Ketika hamil, ibu bukan hanya memikirkan kesehatan sendiri, namun juga harus memberikan nutrisi cukup bagi bayi. Pastikan ibu melakukan pencegahan kelahiran prematur secara tepat dan cepat.

Baca Juga: Waspada Hipertensi Dalam Kehamilan: Berbahaya!

Jika Anda memiliki risiko kehamilan prematur, segera reservasikan pemeriksaan diri Anda ke unit RSIA Bunda untuk mendapatkan pelayanan yang lebih spesifik. Dapatkan jadwal dokter preferensi Anda dan kunjungi juga laman informasi kami untuk mengetahui pelayanan-pelayanan kesehatan lainnya.

Bunda Wajib Paham! Ini Penyebab Sakit Gigi Pada Ibu Hamil

Banyak orang tidak menyadari bahwa ada banyak penyebab sakit gigi pada ibu hamil. Dengan mengetahui penyebabnya, maka akan jauh lebih mudah untuk mengobatinya. Anda juga bisa melakukan tindakan pencegahan jika suatu saat mengalami gejala yang sama. Berikut adalah beberapa cara mencegahnya.

Baca Juga: Periksa Gigi dengan Pemeriksaan Panoramic

Jenis-jenis Sakit Gigi Pada Ibu Hamil

1.      Gingivitis

Saat sedang hamil, seorang wanita akan cenderung mengalami beberapa perubahan hormon. Perubahan inilah yang mampu menjadi penyebab sakit gigi pada ibu hamil dan radang pada gusi. Peradangan gusi ini dikenal dalam dunia kedokteran sebagai gingivitis.

2.      Periodontal

Gingivitis juga mampu menyebabkan komplikasi pada area gusi dan gigi. Kondisi tersebut membuat ibu hamil merasakan rasa sakit pada giginya. Penyebab sakit gigi pada ibu hamil ini dikenal sebagai periodontal.

3.      Epulis Gravidarum

Epulis gravidarum juga merupakan salah satu gangguan pada gusi. Saat muncul sebuah benjolan pada gusi, maka akan muncul rasa tidak nyaman. Kondisi tersebut bisa membuat ibu hamil merasa terganggu.

4.      Gigi Berlubang

Banyak orang yang belum mengetahui bahwa saat hamil, mual, dan muntah adalah hal yang umum. Kondisi tersebut akan membuat gigi terkena asam lambung. Asam lambung akan secara perlahan mengikis enamel gigi. Jika terjadi dalam waktu lama, gigi lebih mudah berlubang.

Penyebab Gangguan

Sebelumnya, Anda telah memahami bahwa ibu hamil bisa mengalami beberapa gejala gigi dan gusi. Perlu dipahami bahwa setiap gejala sakit gigi pada ibu hamil mungkin disebabkan oleh beberapa faktor penyebab:

1.      Perubahan hormon

Saat sedang hamil, tubuh akan lebih sering mengalami perubahan hormon. Perubahan tersebut umumnya berpengaruh terhadap kekebalan tubuh. Artinya, bumil akan jauh lebih rentan terkena infeksi, misalnya penyakit gusi.

Salah satu dampak dari perubahan hormon ini adalah gingivitis. Gangguan tersebut merupakan peradangan yang muncul pada area gusi. Gingivitis bisa membuat bumil merasa tidak nyaman.

2.      Muntah

Dampak dari perubahan hormon sangat besar bagi bumil. Salah satu dampaknya adalah melemahnya katup otot kerongkongan serta lambung menjadi lemah yang membuat seseorang jauh lebih mudah muntah.

Asam lambung yang keluar saat sedang muntah mampu mengikis enamel gigi. Jika hanya terjadi sekali dua kali tidak akan terlalu berdampak. Tapi, jika secara terus-menerus akan menjadi penyebab sakit gigi pada ibu hamil.

Baca Juga: Mengenal Perawatan Gigi dan Mulut untuk Senyum Indah Nan Sempurna

3.      Kekurangan kalsium

Penyebab sakit gigi pada ibu hamil lainnya adalah karena kekurangan kalsium. Seperti yang telah diketahui, kalsium adalah kandungan yang sangat baik untuk pertumbuhan tulang dan gigi.

Umumnya, kekurangan kalsium bisa terjadi karena pola makan yang tidak teratur. Asupan makanan berkurang dan kebutuhan kalsium dalam tubuh jadi tidak terpenuhi sehingga gangguan ini dapat lebih mudah untuk dicegah.

Cara Mencegah dan Mengobati Sakit Gigi Pada Ibu Hamil

Sebelumnya, Anda telah mengetahui jenis dan penyebab sakit gigi pada bumil. Kini, Anda juga perlu mengetahui bagaimana cara untuk mencegahnya. Berikut adalah beberapa cara mencegahnya.

1.  Tetap Menjaga Kesehatan Gigi

Setidaknya, tetap rutin sikat gigi selama 2 kali sehari adalah salah satu cara efektif menjaga kebersihan mulut. Dengan begitu, penyebab sakit gigi pada ibu hamil bisa dicegah.

2.  Kumur Mulut Sehabis Muntah

Morning sickness sering membuat ibu hamil mengalami muntah-muntah. Untuk mencegah kerusakan, maka sebaiknya segera berkumur. Asam lambung yang keluar mampu memberikan kerusakan pada enamel gigi.

3.  Jangan Konsumsi Makanan Manis dan Karbohidrat Secara Berlebihan

Salah satu penyebab lainnya adalah makanan manis. Maka, cara mencegahnya adalah dengan menghindari makanan manis dan karbohidrat berlebih. Apalagi, makanan manis juga tidak terlalu baik jika berlebihan.

Jika Anda masih menginginkan makanan manis, sebaiknya konsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau ahli gigi untuk menemukan alternatif yang lebih aman bagi ibu hamil.

4.  Konsultasikan Segera dengan Dokter

Cara terakhir jika masih merasakan sakit adalah dengan konsultasi ke dokter gigi. Beda penyebab maka beda juga cara mengatasinya. Itulah mengapa sangat penting jika melakukan konsultasi.

Baca Juga: Lindungi Senyum Anda dengan Rutin ke Poli Gigi

Supaya gejalanya tidak berkepanjangan, maka lebih baik mengunjungi rumah sakit untuk mengkonsultasikan penyebab sakit gigi pada ibu hamil. Ketahui jadwal dokter di unit-unit RS Bunda Group sekitar Anda dan reservasi kunjungan Anda di sini. Kunjungi juga laman informasi kami untuk menemukan layanan-layanan kesehatan lainnya.