RS Bunda Group

Wajib Tahu! Proses Hemodialisis di RSU Bunda Jakarta

Proses hemodialisis sekarang dapat dilakukan dengan mudah karena, tidak lagi menggunakan  cara manual namun dengan peralatan canggih. Dalam kedokteran modern, prosedur hemodialisis juga sudah menjalani riset panjang terlebih dulu agar tidak mengganggu fungsi berbagai organ. Reservasikan kunjungan Anda ke RSU Bunda Jakarta untuk konsultasi lebih mendetail mengenai hemodialisis.

Baca Juga: Fasilitas Hemodialisis RSU Bunda Jakarta Melengkapi Target BMHS

Pengertian Hemodialisis

Hmodialisa atau hemodialisis adalah terapi cuci darah di luar tubuh untuk pengidap masalah ginjal. Tubuh manusia dapat mencuci darah secara alami, namun jika ada komplikasi yang parah pada ginjal, maka tubuh manusia akan sulit mencuci darah dengan baik.

Ginjal bertanggung jawab menyaring darah dan membentuk zat-zat yang menjaga tubuh agar tetap sehat. Ketika ginjal tidak mampu bekerja dengan baik, maka pemilik ginjal akan membutuhkan proses cuci darah menggunakan bantuan alat medis. Dengan kata lain, hemodialisis menggantikan peran ginjal agar manusia tetap dapat memiliki darah bersih.

Proses Prosedur Hemodialisis

Cara yang dilakukan adalah menggunakan mesin menyerupai ginjal buatan yang menggantikan peran organ manusia tersebut sehingga aliran darah tidak mengandung garam, kelebihan air, dan berbagai zat racun yang membahayakan tubuh.

Sebelum melakukan tugasnya, dokter hemodialisis akan memasukkan terlebih dulu jarum sebagai penghubung antara aliran darah dengan mesin hemodialisis. Selanjutnya, aliran darah akan dibersihkan dan dialirkan kembali sebagaimana fungsinya.

Bagi penderita gagal ginjal, teknik ini harus dilakukan setidaknya 4 jam per sesi. Dokter akan menetapkan dalam waktu satu minggu proses hemodialisis bisa dilakukan 1 hingga3 sesi agar kesehatan organ lain tetap terjaga.

Efek Samping dari Hemodialisis

Walau terlihat praktis dan mudah, sebenarnya dapat  menimbulkan efek samping yang perlu diketahui. Respons setiap pasien berbeda-beda, bahkan ada juga tidak merasakan apa-apa, semua kembali ke diri penderita. Beberapa efek samping yang umum muncul adalah:

1. Akses Vaskular Bermasalah

Efek samping pertama adalah akses vaskular yang bermasalah. Untuk membawa darah dalam jumlah besar ke dalam mesin dialiser selama proses hemodialisis, diperlukan pembuluh darah besar dengan aliran yang cukup kuat. Setelah dicuci dalam mesin ini, selanjutnya darah akan dikembalikan ke dalam tubuh melalui akses vaskular.

Akses vaskular inilah yang jarang mendapat perhatian. Kurangnya perhatian terhadap akses vaskular membuat bagian tersebut jarang dibersihkan, dan hal ini bisa menyebabkan infeksi akibat masuknya bakteri ke dalam tubuh melalui akses tersebut.

2. Tekanan Darah Rendah (Hipotensi)

Setelah melakukan proses hemodialisis biasanya Anda akan mengalami hipotensi atau disebut juga sebagai tekanan darah rendah. Kondisi ini memang sering terjadi, dan bagi penderita diabetes, kemungkinannya sangat tinggi.

Hal ini terjadi karena pada proses penyaringan kadar garam, air akan dikeluarkan sehingga,tubuh akan mengalami kekurangan volume air. Jika tubuh tidak mengkonsumsi air sesuai dengan kebutuhan, bisa terjadi dehidrasi sehingga mengalami mual atau muntah.

Selain itu, bisa saja pada saat proses penyaringan ada beberapa vitamin tubuh ikut tersaring. Kekurangan seperti ini bisa menimbulkan tekanan darah menjadi drop atau turun.

3. Detak Jantung Tidak Normal

Pasien yang menjalani hemodialisis tidak jarang merasakan irama detak jantung menjadi tidak normal. Ketidaknormalan ini dapat terjadi akibat peningkatan kadar kalium di dalam darah (hiperkalemia) karena tidak terbuang dengan baik.

Apabila tidak segera ditangani, gangguan pada detak jantung dapat menyebabkan kondisi yang lebih parah. Oleh sebab itu, kondisi ini akan dipantau dengan ketat oleh petugas medis RS Bunda untuk mendapatkan penanganan khusus agar ritme detak jantung kembali normal.

4. Anemia

Seperti faktor penyebab dari tekanan darah rendah, dimana saat proses penyaringan bisa saja ada beberapa mineral dan vitamin dalam tubuh ikut tersaring. Jadi, darah kekurangan vitamin dan mineral untuk disalurkan.

Kondisi ini perlu ditangani karena kebutuhan akan vitamin serta mineral tersebut berkurang drastis. Produksi darah akan berkurang, tidak heran bila proses hemodialisis ini dapat membuat Anda menjadi lemas.

Kondisi kekurangan darah akan terjadi beberapa jam setelah proses selesai. Bila cadangan dalam tubuh masih cukup, maka kondisi ini tidak akan terjadi. Oleh karena itu, usahakan untuk memenuhinya kembali.

5. Kram Otot dan Sendi Kaku

Efek samping terakhir adalah kram otot dan sendi kaku, hal ini terasa wajar karena aliran darah kurang lancar. Untuk meredakannya, Anda dapat mengompres di bagian yang terasa kram atau kaku agar sirkulasi yang terhambat bisa kembali lagi seperti semula.

Hemodialisis umum dibutuhkan oleh penderita gagal ginjal ataupun penderita jantung kronik. Anda juga bisa memulai penanganan hemodialisis jika Anda memiliki gejala gagal ginjal seperti mual, kelelahan, tingginya tekanan darah, atau hingga pembengkakan pada tungkai. 

Anda dapat melakukan pemeriksaan laboratorium untuk menentukan perlu atau tidaknya seseorang menjalani hemodialisis. Bila tes laboratorium menunjukkan tingkat zat beracun yang tinggi dalam darah, hemodialisis perlu dilakukan.

Baca Juga: 11 Bidang Penyakit yang Ditangani oleh Poli Penyakit Dalam

Oleh karena itu, disarankan melakukan hemodialisis di rumah sakit dan pastikan tenaga medis yang menangani Anda sudah mengetahui secara benar semua prosedur baik sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti yang unit-unit RS Bunda Group lakukan. Jika Anda membutuhkan penanganan hemodialisis, RSU Bunda Jakarta siap menerima reservasi Anda. Untuk konsultasi sebelum prosedur, ketahui jadwal dokter untuk menemukan waktu kunjungan yang tepat. Anda juga dapat menemukan layanan kesehatan lainnya di laman informasi kami.

Operasi Robotic Prostatectomy Pertama di Indonesia, Ada di RSU Bunda Jakarta

Prostatectomy merupakan sebuah tindakan bedah yang dokter lakukan dengan mengambil sebagian atau seluruh kelenjar prostat yang terkena kanker agar kanker yang terdeteksi tidak menyebar ke seluruh tubuh.

Baca Juga: RSU Bunda Jakarta Mendukung Komunitas CISC untuk Memberikan Support kepada Penderita Kanker Prostat

Dalam prosesnya ada beberapa tindakan, tergantung kondisi pasien tersebut. Oleh karena itu, sebelum menentukannya, dokter akan melakukan pemeriksaan terlebih dulu secara keseluruhan termasuk keadaan dan kesiapan mentalitasnya. Reservasikan kunjungan Anda di RSU Bunda Jakarta untuk mendapatkan pelayanan yang kekeluargaan dari tiap tenaga medis dan tenaga kerja.

Berbagai Macam Prostatectomy Umum

Setiap tindakan Prostatectomy mempunyai namanya sendiri, misalnya Prostatektomi Radikal di mana dokter akan mengangkat seluruh bagian kelenjar prostat, Vesikula Seminalis, dan kelenjar getah bening yang terkena kanker. Dalam prosesnya, Prostatektomi Radikal dibagi lagi menjadi beberapa sistem.

1. Bedah Terbuka

Dalam tindakan ini, ahli bedah yang akan melakukan sayatan terlebih dulu hingga mampu menggapai kelenjar prostat. Perlu diketahui proses ini melalui beberapa pendekatan seperti:

• Retropubik 

Sayatan dimulai dari bagian pusar sampai ke tulang kemaluan. Bila kanker telah mencapai kelenjar getah bening, maka mereka akan mengambilnya melalui kateter atau selang kecil.

Setelah prosedur, pasien dapat buang air kecil melalui selang tersebut, dan prosedur ini kadang memiliki efek samping yang mempengaruhi kemampuan ereksi dan kandung kemih secara temporer (sementara). Tetapi risiko kerusakan saraf tidak terlalu besar, dan biasanya hanya bertahan selama 3 minggu.

 Perineum

Perlu diketahui, biasanya langkah ini jarang dilakukan karena bisa berpengaruh besar terhadap kemampuan ereksi. Tindakan dimulai dari area anus dan skrotum. Walau berisiko tinggi, namun proses pemulihannya lebih cepat dan efektif.

 Pemotongan Saraf

Langkah ini dilakukan ketika kanker sudah menyerang ke berbagai saraf, oleh karena itu harus dilakukan pemotongan. Risiko terbesarnya adalah penderitanya tidak bisa lagi ereksi.

2. Prostatectomy Radikal Laparoskopi

Tindakan ini dilakukan dengan sayatan kecil menggunakan bantuan instrumen laroskop, dimana tindakan manual akan dilakukan seminimal mungkin. Harus diakui, cara ini mempunyai berbagai kelebihan seperti waktu pemulihan serta rawat inap lebih singkat.

Selain kedua tindakan di atas, masih ada lagi beberapa proses operasi penderita prostat yang harus diketahui. Coba simak prosedur serta penjelasannya di bawah ini sesuai dengan layanan yang kami berikan.

Tindakan Berupa Robot-Assisted Radical Prostatectomy 

Seperti namanya, tindakan ini menggunakan lengan robot yang akan menerjemahkan berbagai perintah dari gerakan yang dilakukan oleh dokter. Dengan begini tingkat akurasi menjadi lebih tinggi. Proses operasi juga bisa berjalan lebih cepat kurang lebih 2 jam 30 menit, mengurangi waktu operasi biasa yang dibutuhkan oleh dokter.

Bukan hanya cepat, manfaat dari robotic radical prostatectomy ini memungkinkan pasien lebih cepat dalam proses recovery. Hanya berkisar 2 sampai 4 hari maksimal, dibanding operasi biasa yang dapat mencapai 7 hari masa penyembuhan.

Selain itu, pengangkatan dilakukan secara hati-hati, sehingga efek samping yang terjadi dapat terhindarkan, seperti impotensi setelah tindakan, rasa nyeri, hingga pendarahan.

Tindakan Prostatectomy Sederhana 

Prostatektomi sederhana tidak akan mengangkat seluruh kelenjar prostatnya, namun hanya memindahkan aliran dari urine.

Tindakan ini direkomendasikan bagi Anda dengan gejala buang air kecil yang bermasalah dan terjadi pembesaran pada kelenjar prostat, namun bukanlah kelainan kanker. Untuk menentukan tindakan apa yang sesuai untuk kondisi pasien, dokter spesialis akan melakukan pemeriksaan terinci terlebih dulu.

Persiapan yang Harus Dilakukan Sebelum Prostatectomy 

Perlu diketahui bagi pasien sebelum melakukan tindakan, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan terlebih dulu. Dokter akan melakukan beberapa tes untuk mengetahui bagaimana keadaan medis Anda sebenarnya.

Tes tersebut adalah Sistoskopi, yang akan melihat terlebih dulu bagaimana kondisi dari dari kandung kemih serta uretra. Berikutnya ada tes rektal digital dan biopsi, antigen spesifik untuk prostat, sampai darah.

Prosedur dimulai dengan dokter memberikan bius lokal yang menjaga pasien tetap sadar selama tindakan, atau bius total yang membuat pasien tertidur selama tindakan. Area kelamin pasien dibersihkan dengan antiseptik dan mengoleskan gel ke lubang saluran kemih untuk mengurangi nyeri saat proses memasukkan sistoskop.

Dokter akan memasukkan sistoskop secara perlahan-lahan ke saluran kemih bagian bawah yang disebut uretra. Kamera yang terpasang di sistoskop akan mengirim gambar ke layar monitor, sehingga dokter dapat melihat kondisi uretra dan kandung kemih.

Yang Harus Diketahui Setelah Operasi

Pasca pemulihan setiap penderita satu dengan lainnya berbeda. Tergantung dari fisik serta bagaimana tindakan yang dilakukan. Berikut beberapa poin penting yang wajib diperhatikan setelah selesai melakukan operasi.

  1. Dilarang mengemudi setidaknya 1 minggu atau sampai kateter sudah dilepas atau sudah tidak lagi memakai obat nyeri
  2. Check Up rutin dengan dokter hingga beberapa minggu bahkan bisa sampai bulan terkandung kondisinya
  3. Usahakan tidak melakukan hubungan seksual terlebih dulu selama beberapa hari, selain itu jangan melakukan olahraga berat terlebih dulu. Istirahat total selama kurang lebih 6 minggu.
  4. Tidak disarankan bekerja ekstra atau lembur, lakukan istirahat cukup serta berbagai makanan bergizi

Baca Juga: Mengenal Robotic Surgery, Operasi Berbasis Teknologi di RSU Bunda Jakarta

Tingkat keberhasilan dari tindakan ini memang dipengaruhi banyak faktor. Poin pentingnya adalah sebelum dan sesudah operasi prostatectomy harus mengikuti apa yang disarankan oleh dokter semuanya hingga dinyatakan benar-benar sembuh. Reservasikan kunjungan Anda ke RSU Bunda Jakarta untuk konsultasi operasi prostatectomy lebih lanjut dan temukan jadwal dokter preferensi Anda. Ada juga laman informasi kami yang memuat layanan-layanan kesehatan lainnya yang dapat Anda kunjungi.

Robotic Surgery


Robotic Surgery adalah bentuk dari pengembangan teknologi kedokteran yang menggunakan sistem robot untuk membantu prosedur pembedahan. Prosedur juga menggunakan sistem komputer untuk mengontrol lengan robot dan ujung-efektor selama operasi, dan dapat juga menggunakan telemanipulators untuk inputnya.

Baca Juga: Mengenal Robotic Surgery, Operasi Berbasis Teknologi di RSU Bunda Jakarta

Operasi ini menggunakan instrumen dari baja untuk meregangkan iga. Gerakan umpan balik yang terkendali dari robot lebih stabil dari memakai tangan manusia karena sistem ini tidak mengambil keputusan sendiri dalam pembedahan, melainkan dokter atau ahli masih berperan dalam tindakan operasi ini.

Tujuan utama dari instrumen hebat tersebut adalah untuk mengurangi atau menghilangkan trauma jaringan dari operasi terbuka. Ahli bedah dapat menguasai keterampilan hanya dengan melakukan pelatihan selama beberapa menit saja.

Di Asia Tenggara Singapore yang mempunyai mesin ini pertama kali. Untuk Indonesia, RSU Bunda Jakarta adalah yang pertama.

Keuntungan utama dari robotic surgery adalah:

  • Beberapa keuntungan utama dari operasi robot adalah lebih presisi
  • Sayatan yang lebih kecil
  • Mengurangi kehilangan darah
  • Waktu penyembuhan lebih cepat, mempersingkat lama rawat paska operasi
  • Angka kesakitan lebih rendah
  • Kepuasan terhadap hasil operasi lebih tinggi

Keuntungan lainnya adalah perbesaran tiga dimensi dan lebih ergonomis. Penggunaan robot juga meminimalisasi gangguan pembedahan akibat getaran tangan dokter saat membedah atau menjahit untuk menutup luka.

Penyakit yang Ditangani

Robotic Surgery telah memberikan banyak manfaat untuk berbagai cabang ilmu seperti Kebidanan, Onkologi, Urologi, Bedah Thorax, dan Bedah Orthopedi. RSU Bunda Jakarta sendiri menggunakan Robotic Surgery untuk menangani:

  • Myoma Uteri
  • Kista Ovarium
  • Hysterektomi (angkat rahim)
  • Kanker Prostat
  • Kanker Usus

Baca Juga: Pertama di Indonesia, Operasi Prostat dengan Teknologi Robotik di RSU Bunda Jakarta

500 lebih tindakan Bedah Robotik berhasil RSU Bunda Jakarta Tuntaskan

Rumah Sakit Bunda adalah pelopor yang mengimplementasikan teknologi Bedah Robotik (Robotic Surgery) di Indonesia sejak awal tahun 2012 lalu. RS Bunda terbukti telah sukses menangani lebih dari  500 proses Bedah Robotik. Beberapa disiplin ilmu yang telah memanfaatkan teknologi ini adalah kandungan, tumor jinak, kanker rahim, bedah urologi, bedah digestif dan bedah prostat.

Robotic Surgery juga merupakan solusi untuk pasien dengan gangguan prostat yang menginginkan tindakan invasif minimal dengan masa penyembuhan yang lebih singkat. Pada Desember 2021, dr. Agus Rizal beserta team kembali berhasil melakukan operasi robotic radical prostatectomy, yakni operasi pengangkatan prostat dengan teknologi robotik di RSU Bunda Jakarta.

Kepala RSU Bunda Jakarta, dr. Amir Hamigu, MM, MARS menambahkan, RSU Bunda Jakarta secara proaktif terus meningkatkan kualitas dokter dan pelayanan yang ada. Hal ini juga ditujukan agar teknologi robotic dapat diaplikasikan ke bidang-bidang spesialiasi yang lebih luas, termasuk bedah obgyn, bedah urologi, bedah umum tiroid hingga bedah digestif.

Inovasi Metode Operasi

Untuk mengedepankan pelayanan kesehatan dan kedokteran, RSU Bunda Jakarta telah menjadi rumah sakit yang mengakomodir terjadinya pergeseran era digitalisasi saat ini dengan menjadi yang pertama memperkenalkan teknologi Bedah Robotik kepada masyarakat modern Indonesia.

Perkembangan dunia pembedahan (minimal invasive) telah bertumbuh pesat seiring dengan meningkatnya kemajuan teknologi secara umum. Sistem komputerisasi dan teknologi medis yang canggih telah membantu para dokter untuk memberikan pengobatan yang semaksimal mungkin kepada pasiennya. Pembedahan konvensional memberikan hasil dengan luka operasi yang besar, risiko operasi yang tinggi, dan masa pemulihan yang lama.

Selain itu, proses pembedahan yang rumit terkadang tidak dapat berjalan secara sempurna karena keterbatasan dan sudut gerak alat yang umumnya hanya mempunyai gerakan 2 arah. Keterbatasan ini yang menyebabkan pembedahan menjadi kurang optimal dan manipulasi gerak akan meningkatan rasa nyeri dan tingkat perdarahan yang lebih tinggi.

Untuk menangani masalah ini, teknologi robotik untuk pembedahan pun mulai dikembangkan sebagai perpanjangan tangan dokter dalam operasi.

Prosedur Operasi

Pembedahan dengan teknologi robotik dilakukan dengan kontrol dan artikulasi tangan dan jari dokter. Tangan-tangan robot akan dengan leluasa bergerak seperti layakanya tangan dokter berada di dalam rongga operasi seperti rongga abdomen. Dengan teknologi 3 dimensi, visualisasi ahli bedah akan terasa seperti layaknya sedang melakukan operasi langsung dengan tangan dan jarinya sendiri.

Tingkat presisi yang tinggi memberikan informasi yang detail tentang patologi jaringan operasi selama pembedahan. Tindakan pembedahan akan lebih tepat dan perdarahan pun akan sangat sedikit.

Pemulihan cenderung berlangsung sangat cepat sedikitnya manuver dokter terhadap jaringan sekitar dan sedikitnya perdarahan. Ekstensi mesin robot membantu dokter dalam menentukan jaringan sakit dan jaringan sehat yang sering menjadi tantangan dalam pembedahan konvensional dan pembedahan MIS ( minimally invasive surgery).

Beberapa pasien pertama yang telah melalui Robotik Surgery ini mendapatkan hasil yang sangat baik. Dengan kemajuan teknologi kedokteran ini, diharapkan masyarakat Indonesia akan lebih memilih pelayanan medis yang berada di dalam negeri.

Baca Juga: Operasi Robotic Prostatectomy Pertama di Indonesia, Ada di RSU Bunda Jakarta

Berdasarkan pengalaman, aplikasi bedah robotik RSU Bunda Group terbukti efektif, efisien dan menguntungkan bagi pasien karena dapat mengurangi besar luka, ketepatan dan akurasi dalam operasi yang lebih tinggi yang akhirnya memberikan hasil operasi yang optimal. Ketahui jadwal dokter di unit-unit RS Bunda Group sekitar Anda dan reservasi kunjungan Anda di sini. Kunjungi juga laman informasi kami untuk menemukan layanan-layanan kesehatan lainnya.

Keunggulan Operasi Melahirkan dengan Teknik ERAS

Enhanced Recovery After Surgery, atau biasa disingkat menjadi ERAS, merupakan pengembangan sistem operasi untuk mempercepat pemulihan pasien. Metode ini telah diaplikasikan di unit-unit rumah sakit negara maju seperti Amerika Serikat dan Jepang. Di Indonesia, khususnya RSIA Bunda Jakarta serta RSIA Bunda Ciputat turut mengembangkan teknik tersebut demi mempercepat pemulihan pasien. Tentu saja metode yang dilakukan telah memperhatikan dampak baik serta buruknya terhadap kondisi kesehatan pasien.

Baca Juga: Percepat Pemulihan Pasca Persalinan dengan Teknik ERAS, Apa itu?

Pada berbagai pemberitaan online, barangkali Anda sudah sering mendengar metode  Enhanced Recovery After Cesarean Section atau ERACS pada ibu hamil. Metode tersebut membantu ibu melahirkan dengan minim rasa sakit serta proses penyembuhan yang cenderung lebih singkat dibandingkan metode caesar biasa.

Salah satu pengguna metode ini adalah Nagita Slavina yang baru melahirkan anak kedua dengan metode ERACS. Baru beberapa jam pasca melahirkan terlihat proses pemulihannya cukup singkat karena sudah bisa berjalan dan berdiri, meskipun diakui masih ada beberapa fungsi tubuh yang masih kaku.

Sampai saat ini karena termasuk teknik baru maka tidak banyak rumah sakit yang memiliki layanan ini. Namun, unit-unit RS Bunda Group terus menerus berinovasi dan mengembangkan layanan mereka untuk menyediakan layanan terbaik untuk para pasien RS Bunda Group sendiri.

Baca Juga: Endometriosis Pada Perempuan

Apa itu Teknik ERAS?

Enhanced Recovery After Surgery ini merupakan inovasi di bidang kesehatan yang mempersingkat proses pemulihan pasien sekaligus membuat dokter bekerja lebih efisien. Metode ini meminimalisir nyeri serta meminimalisir imobilisasi pasca tindakan bedah. Adapun berbagai tindakan yang harus dilakukan sebelum, ketika, dan setelah operasi meliputi:

  • Puasa makanan padat selama 6 jam dan puasa minum selama 2 jam.
  • Pemasangan infus oleh tenaga medis sebagai asupan obat serta cairan tubuh.

Tindakan ERAS ini akan diinformasikan oleh perawat kepada pasien sebelum prosedur. Selain persiapan dari tenaga medis, mental dan fisik pasien juga harus siap karena tekanan darah wajib normal selama operasi berlangsung. Dalam operasi caesar, ERAS juga disebut sebagai ERACS atau Enhanced Recovery After Caesar Surgery. Berikut adalah hal-hal yang akan dilakukan:

  • Pembiusan spinal di ruang operasi oleh dokter anestesi yang bertugas.
  • Pelaksanaan operasi oleh dokter bedah kandungan sampai bayi keluar.
  • Pasca bayi lahir maka langsung didekapkan kepada ibu untuk inisiasi menyusui dini atau IMD.

Tidak semua rumah sakit mempraktikkan Inisiasi Menyusui Dini atau IMD, sehingga langkah terakhir mungkin bervariasi dari tiap rumah sakit dengan rumah sakit lainnya. Setelahnya, dokter dan perawat akan menutup jahitan dan melakukan tindakan pasca operasi berikut:

  • Meminta ibu duduk dan berdiri selama 1 sampai 2 jam.
  • Meminta ibu untuk makan dan minum setelah 2 jam operasi.
  • Memantau kemampuan BAK ibu sendiri ke kamar mandi setelah kateter dilepas dalam kurun waktu 6 sampai 8 jam.
  • Memberitahu ibu untuk memberikan ASI pertama.
  • Melakukan pemeriksaan darah setelah operasi.

Berbagai tahapan menuju ERAS dan penanganan setelahnya juga diedukasi kepada pasien agar proses pemulihan pasien menjadi lebih cepat dan aman. Sebelum memutuskan cara melahirkan normal, caesar biasa, maupun ERACS, pastikan Anda mempersiapkan segala sesuatunya secara matang mulai dari kesiapan mental dan juga kesiapan fisik.

Keunggulan Teknik ERAS Dibanding Operasi Konvensional

Pada pasien yang telah mengalami operasi caesar biasa membutuhkan waktu kurang lebih 12 jam sampai akhirnya diizinkan menggerakkan tubuh. Pasca obat bius hilang, biasanya juga nyeri cukup terasa mengganggu dan membuat setiap pergerakan menjadi ngilu. Berbeda dengan ERAS dan ERACS. 

Kedua metode ini dikembangkan untuk memberikan proses pemulihan lebih singkat. Tidak sampai 12 jam pasca operasi, ibu melahirkan sudah bisa menggerakkan tubuh dengan lebih leluasa ketimbang pasca operasi konvensional. Ini keuntungan yang akan Anda terima jika melakukan prosedur tersebut:

  • Pasien dengan metode Enhanced Recovery After Surgery diberikan waktu puasa lebih singkat dan diperkenankan minum teh manis dua jam sebelum tindakan. Pasien akan diberikan permen pereda mulai sebelum dan setelah operasi.
  • Mual pasca operasi umum dialami setelah ibu melahirkan, namun pada metode ini pasien akan diberikan obat anti mual terampuh melalui infus sehingga dapat meminimalisir rasa mual tersebut.
  • Setelah operasi, pasien tidak membutuhkan waktu lama di ranjang karena kateter bisa dilepas lebih cepat. Tujuan utama inovasi ini adalah membuat masa pemulihan menjadi lebih singkat dan mencegah penggumpalan darah karena tidak bergerak.
  • Ukuran pisau bedah yang kecil membuat potensi kerusakan jaringan lebih minim dibandingkan operasi caesar konvensional.

Baca Juga: Penyebab Kelahiran Prematur: Waspadai Tiap Faktornya!

Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut ataupun berkonsultasi mengenai metode ERAS, Anda dapat berkonsultasi pada dokter di RSIA Bunda Jakarta dan RSIA Bunda Ciputat. Ketahui jadwal dokter di unit-unit RS Bunda Group sekitar Anda dan reservasi kunjungan Anda di sini. Kunjungi juga laman informasi kami untuk menemukan layanan-layanan kesehatan lainnya.

Mengenal Keunggulan Bedah Ortopedi RS Bunda Group Dalam Rangka World Disability Day

Hari Disabilitas Sedunia atau World Disability Day diperingati setiap tanggal 3 Desember dengan tujuan memberikan dukungan pada penyandang disabilitas untuk tetap mendapatkan haknya. Peringatan Hari Disabilitas Internasional menjadi sebuah sarana untuk menyetarakan kedudukan antara orang dengan disabilitas dan non-disabilitas dalam berbagai aspek kehidupan. 

Baca Juga: Mengenal Robotic Surgery, Operasi Berbasis Teknologi di RSU Bunda Jakarta

Dengan kesetaraan, setiap warga negara dapat mengembangkan diri dan mendapatkan kesempatan untuk hidup yang lebih baik.

World Disability Day

Dalam rangka memperingati hari disabilitas sedunia di tengah pandemi Covid-19, penting untuk memastikan apakah penyandang disabilitas terpenuhi haknya juga atau tidak. Perhatian khusus telah diberikan oleh Kemensos serta Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia. Sosialisasi dan pemberian informasi terkait covid-19 di Indonesia sendiri sudah melibatkan penerjemah isyarat. Tujuannya supaya para penyandang disabilitas khususnya teman tuli juga mendapatkan informasi akurat terkait pandemi covid-19 yang sampai saat ini belum tahu kapan berakhirnya.

Praktik kesetaraan penyandang disabilitas dengan masyarakat umum di tengah pandemi salah satunya dengan memastikan mereka mendapatkan bantuan sosial juga. Berdasarkan data terkumpul, seharusnya seluruh disabilitas Indonesia telah mendapatkan bantuan sosial yang menjadi hak mereka. Salah satu wujud mendorong kesetaraan para penyandang disabilitas yaitu pelaksanaan Paralympic Games yang secara khusus memberikan kesempatan para mereka untuk menunjukkan bakatnya.

Wujudkan Masyarakat Inklusi

Mewujudkan masyarakat inklusi di Indonesia sebagai tujuan peringatan World Disability Day adalah mewujudkan keterbukaan, meniadakan hambatan, merangkul perbedaan sesama warga negara. Imbauan tersebut disampaikan langsung oleh Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin.

Tahun lalu, Wakil Presiden menegaskan harus adanya kerja sama antara pemerintah, swasta, maupun masyarakatnya sendiri dalam mewujudkan masyarakat inklusi. Upaya tersebut harus maksimal guna meniadakan diskriminasi dalam bermasyarakat.

Penyandang disabilitas memiliki hak sama dengan orang pada umumnya dalam berbagai bidang, seperti untuk mendapatkan pekerjaan seperti masyarakat biasa. Memang dibutuhkan pelatihan yang lebih khusus dari orang biasa, tetapi sudah sewajarnya diterima sebagai sesama warga negara. HarapanKH. Ma’ruf Amin telah angkat bicara tahun lalu adalah agar pada peringatan World Disability Day ini dapat mewujudkan masyarakat inklusi tanpa banyak hambatan. Faktor terbesar yang mempengaruhi perubahan adalah mental semua masyarakat di tanah air.

Presiden Joko Widodo sendiri pernah menggaungkan revolusi mental pada masa awal jabatan. Butuh kesadaran dari dalam diri masing-masing orang serta peran penting semua pihak dalam mewujudkannya. Bila dimaknai lebih jauh, revolusi mental juga dapat mengobarkan semangat kesetaraan penyandang disabilitas dan non disabilitas. Jika ditelisik lebih jauh, sebenarnya penyandang disabilitas ini memiliki kemampuan sama selayaknya orang biasa. Mereka bisa berkarir, bersekolah, membuka usaha, bahkan berkarya sesuai dengan minat berikut bakatnya masing-masing.

Baca Juga: Operasi Robotic Prostatectomy Pertama di Indonesia, Ada di RSU Bunda

Bedah Ortopedi

Dalam memperingati World Disability Day, peranan bedah ortopedi memiliki tempat penting bagi para penyandang disabilitas. Ortopedi adalah sekumpulan pembedahan menyangkut sistem gerak atau sendi, tendon, otot, saraf otot, juga tulang dan ligamen pada seluruh bagian tubuh manusia.

Jika kelainan yang diderita tidak dibutuhkan bedah, maka pasien tidak akan menerima tindakan bedah dari Ortopedi. Sebelumnya hanya akan dilakukan penanganan non-bedah, tapi apabila kondisi tidak kunjung membaik maka harus diambil keputusan bedah sesuai lokasi keluhan. Ahli bedah Ortopedi terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya:

  • Artroskopi, berupa sayatan lebar untuk melihat kondisi sendi kemudian mengatasinya menggunakan alat khusus.
  • Pemasangan pen dilakukan ahli untuk memperbaiki tulang yang patah. Dokter akan memasangkan pelat logam serta baut khusus pada bagian tersebut.
  • Penggantian sendi, menggantikan sendi yang telah rusak dengan sendi buatan. Penggantian ini bisa untuk sebagian saja atau secara keseluruhan.
  • Fusi tulang merupakan tindakan bedah ortopedi dalam menggabungkan beberapa tulang menjadi satu. Tindakan ini bisa didukung melalui metode cangkok maupun bantuan logam.
  • Osteotomi tujuannya untuk memperbaiki sendi dengan cara mengubah bentuk tulang.
  • Operasi tendon dan ligamen, penghubung tulang yang dapat berdampak fatal ketika terjadi gangguan pada dua bagian tulang tersebut.

Peranan para ahli Ortopedi di RSIA Bunda Jakarta memegang posisi penting untuk para penyandang disabilitas Indonesia. Dalam memperingati World Disability Day, RS Bunda Grouo berharap kesetaraan hak betul-betul dirasakan penyandang disabilitas.

Baca Juga: Penanganan Saraf Tulang Belakang dengan Spinal Endoscopy RSU Bunda Jakarta

RS Bunda Group juga berupaya meningkatkan kesetaraan untuk penyandang disabilitas dengan menyediakan unit-unit medis yang memiliki layanan bedah ortopedi untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Ketahui jadwal dokter di unit-unit RS Bunda Group sekitar Anda dan reservasi kunjungan Anda di sini. Kunjungi juga laman informasi kami untuk menemukan layanan-layanan kesehatan lainnya.

Penanganan Saraf Tulang Belakang dengan Spinal Endoscopy RSU Bunda Jakarta

Terdapat beberapa penyebab dari gangguan saraf tulang belakang. Di antaranya akibat jatuh atau kecelakaan yang menyebabkan bagian tersebut mengalami trauma. Dampak terhadap tubuh akan terlihat jelas, namun bagaimana kondisinya tergantung tingkat keparahan. Ketika melihat kecelakaan dan kondisi korban tergeletak dan sulit dievakuasi, sebaiknya Anda menghubungi ambulans dan hindari membopong korban langsung. Tindakan responsif ini justru berbahaya karena bisa menyebabkan dislokasi sendi dan berbagai struktur tubuh lainnya.

Baca Juga: Jangan Disepelekan, Ini Dampak Cedera Saraf Tulang Belakang dan Pengobatannya

Terjadinya gangguan saraf tulang belakang dapat mengganggu aktivitas harian penderitanya. RSU Bunda Jakarta menyediakan sarana pemeriksaan untuk kondisi medis tersebut melalui spinal endoskopi, yakni melakukan pemeriksaan dan sekaligus prosedur medis bila diperlukan tanpa melalui proses pembedahan.

Gangguan Saraf Tulang Belakang

Terjadinya gangguan pada saraf tulang belakang menyebabkan gangguan pada area penghubung kerja otak dengan seluruh anggota tubuh, terutama dalam hal ini penggerak tubuh manusia. Area ini sebenarnya cukup keras, namun jika ada gangguan dapat berakibat fatal. Komplikasi pada area ini bisa berdampak permanen maupun tidak, tergantung tingkat keparahannya. Jenis gangguannya juga beragam, tergantung letak dislokasi saraf, di atas atau bawah. Jika di atas maka gangguannya ke alat gerak atas, sebaliknya jika di bawah maka gangguannya ke alat gerak tubuh bagian bawah.

Gangguan pada organ atas biasanya membuat pasien sulit bernafas, nyeri pada area leher, bahkan bisa menyebabkan pasien butuh alat bantu pernapasan. Sementara gangguan pada area bawah menyebabkan berbagai keluhan misalnya pada organ seksual, otot kaki, serta kemampuan berjalan yang terganggu. Adanya permasalahan pada bagian tubuh atas maupun bawah sama-sama membutuhkan penanganan profesional.

Penyebab Gangguan Saraf Tulang Belakang

Penyebab terjadinya gangguan ini ada dua hal, pertama sebab traumatik atau diakibatkan gangguan karena kecelakaan. Kedua, sebab non-traumatik atau adanya bawaan lahir atau dipicu oleh berbagai faktor penyakit dalam tubuh sebelumnya. Kelainan ini dapat berkembang seiring waktu, tergantung seburuk apa kondisi pasien. Contoh traumatik seperti terkena benda tumpul, terkena benda tajam, serta tembakan peluru. Sementara untuk non-traumatik disebabkan oleh beberapa penyakit layaknya autoimun dan kanker.

Baca Juga: Nyeri Saraf? Obati Segera di Bunda Pain Clinic RSU Bunda Margonda

Jika dijabarkan maka beberapa penyebab terjadinya permasalahan pada gangguan saraf tulang belakang antara lain:

  • Terjatuh dari ketinggian.
  • Mengalami kecelakaan
  • Cedera ketika melakukan olahraga.
  • Mengalami luka tusuk yang berakibat fatal pada tulang belakang.
  • Terjun ke kolam air dangkal dengan posisi tubuh bagian bawah mengenai dasar terlebih dahulu.
  • Memutar tubuh ke bagian tengah dengan kecepatan ekstrim.
  • Mengalami sengatan listrik.

Kondisi keparahan setiap orang setelah mengalami insiden kecelakaan berbeda-beda. Tingkat keparahannya tergantung juga pada bagaimana kekuatan tubuh masing-masing orang menerima trauma tersebut. Usahakan jangan langsung melakukan perpindahan atau urut bagian tubuh yang sakit tanpa pengetahuan medis. Potensi komplikasi bisa semakin besar jika salah penanganan.

Gejala Gangguan Saraf Tulang Belakang

Waspada sedari dini adanya gangguan ini, terlebih jika baru saja mengalami kecelakaan pada area tulang belakang. Jika Anda mengalami berbagai keluhan berikut, segera periksakan diri ke dokter spesialis bedah saraf RSU Bunda.

  • Kesemutan cenderung mati rasa.
  • Sulit mengontrol buang air kecil maupun air besar.
  • Kesulitan berjalan.
  • Sulit bernapas karena otot perut, diafragma, serta tulang rusuk lemah.
  • Lumpuh pada area kaki maupun lengan.
  • Sakit kepala.
  • Mengalami pingsan.
  • Shock.
  • Posisi kepala tidak wajar.
  • Merasakan nyeri serta kaku pada anggota penggerak tubuh.

Setiap orang dengan keluhan sakit pada area tulang belakang akan mengalami nyeri berbeda, tergantung dimana lokasi sakitnya. Dokter akan memberikan penanganan medis berdasarkan hasil serangkaian tes yang dilakukan.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Terapi Okupasi di Bunda Neuro Center

Dampak Gangguan pada Tubuh

Jika dibiarkan terlalu lama maka area tulang belakang yang trauma itu akan mengalami dampak buruk terhadap kesehatan tubuh. Fungsi motorik atau penggerak maupun sensorik atau perasa akan menurun atau bahkan hilang seluruhnya dari tubuh. Pada tingkatan ringan, mungkin gejala itu belum dirasakan, namun ketika cederanya sudah parah maka kelumpuhan total sangat besar kemungkinannya. Terjadinya dampak tersebut karena adanya trauma pada area penghubung dari otak untuk seluruh anggota tubuh, yakni saraf tulang belakang.

Dampak buruk cedera untuk bagian tubuh atas menyebabkan kesulitan bernafas sehingga membutuhkan alat bantu pernapasan. Sementara cedera bagian bawah berpotensi membuat penderita sulit menjalankan aktivitas seksual sampai kesulitan kontrol kandung kemih, usus, maupun gerak kaki.

Penanganan dengan Bunda Endoscopy Center

Bunda Endoscopy Center memberikan solusi penanganan medis untuk berbagai keluhan sesuai dengan organ tubuh yang diperiksa, bukan hanya saraf tulang belakang. Endoscopy ini bisa dilakukan pada keluhan antara lain:

  • Ulu hati nyeri dan kurang responsif terhadap pengobatan yang diberikan.
  • Sakit perut berlarut-larut.
  • Sulit menelan.
  • Sembelit berat dalam waktu lama.
  • Muntah darah atau ada darah saat BAB.
  • Kembung dan muntah berulang kali.
  • Menelan benda asing, biasanya terjadi pada anak-anak.

Baca Juga: Mengenal Robotic Surgery, Operasi Berbasis Teknologi di RSU Bunda Jakarta

Tim profesional Bunda Endoscopy Center di RSIA Bunda Jakarta akan membantu penanganan medis untuk Anda. Jangan anggap sepele gangguan saraf tulang belakang, karena dapat berpengaruh ke otak dan seluruh tubuh. Ketahui jadwal dokter di unit-unit RS Bunda Group sekitar Anda dan reservasi kunjungan Anda di sini. Kunjungi juga laman informasi kami untuk menemukan layanan-layanan kesehatan lainnya.

Mengenal Robotic Surgery, Operasi Berbasis Teknologi di RSU Bunda Jakarta

Teknologi dunia medis terus berkembang untuk memberikan fasilitas kesehatan, salah satunya adalah Robotic Surgery. Teknologi ini memberikan bantuan besar untuk kinerja dokter dan tenaga medis lainnya dengan meminimalisir kesalahan yang mungkin saja terjadi dalam prosedur medis. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai prosedur bedah robotik ini.

Baca Juga: Operasi Robotic Prostatectomy Pertama di Indonesia, Ada di RSU Bunda Jakarta

Apa Itu Robotic Surgery?

Robotic surgery adalah prosedur operasi yang menggunakan sistem robot untuk membantu proses pembedahan. Sistem robot tersebut tetap bekerja di bawah kendali dokter sehingga peran utama dalam prosedur ini tetaplah dokter ahli yang terlatih.

Dokter atau ahli bedah akan mengontrol pergerakan lengan robot serta ujung efektor. Selain itu, dokter juga dapat menggunakan telemanipulator sebagai inputnya. Jadi, proses pembedahan bisa dilakukan dengan lebih cepat dan akurat.

Penggunaan robotic surgery telah memberikan banyak keuntungan untuk ahli bedah. Kasus operasi terbuka sekarang digantikan dengan operasi minimal invasif menggunakan instrumen robotik. Untuk memperluas lapang operasi bisa dilakukan lebih presisi jika menggunakan robotik dengan umpan balik dari tangan operator, sehingga pembedahan menjadi lebih lancar dan mendetail bila dibandingkan operasi konvensional.

Kondisi yang Dapat Ditangani dengan Robotic Surgery

Ada beberapa kondisi medis yang bisa ditangani dengan teknologi tersebut. Tentunya, dokter juga memiliki penilaian tersendiri terkait kondisi yang memang mengharuskan penggunaan teknologi tersebut. Berikut adalah jenis-jenis penanganan yang dapat dilakukan dengan penggunaan robotic surgery.

1.      Mioma Uteri

Kondisi ini merupakan sebuah kondisi di mana ada pertumbuhan massa dinding rahim atau luar rahim bila bersifat ganas. Mioma ini sendiri berasal dari sel otot polos dalam rahim. Umumnya, mioma tersebut berada pada dinding rahim yang bentuknya menonjol ke arah rongga permukaan rahim. Banyak studi menyebutkan bahwa mioma bisa tidak bergejala, terutama untuk wanita usia 35 tahun.

Mioma uteri bisa disebabkan oleh banyak faktor. Riwayat keluarga yang mengidap gangguan ini adalah salah satu faktor paling umum. Robotic surgery merupakan salah satu prosedur medis pilihan untuk penanganan kasus Mioma.

2.      Kista Ovarium

Penyakit ini adalah gangguan dimana terdapat kantong berisi cairan yang muncul pada ovarium. Kista tersebut biasanya muncul pada masa subur, tapi juga bisa muncul saat sedang datang bulan. Gejala kista ovarium biasanya tidak terdeteksi karena bisa hilang bahkan tanpa pengobatan. Namun, kista akan menjadi masalah jika tidak kunjung menghilang karena ukuran kista yang terus membesar.

Baca Juga: 7 Kondisi Pada Wanita yang Harus Mengalami Histerektomi Total

3.      Histerektomi

Robotic Surgery juga dibutuhkan dalam tindakan medis histerektomi atau prosedur pembedahan untuk mengangkat rahim. Biasanya, operasi tersebut dilakukan untuk masalah dalam rahim dan sistem reproduksi wanita dimana kondisinya tidak dapat membaik dengan pengobatan atau operasi biasa. Perlu diketahui bahwa histerektomi memiliki hanya dilakukan untuk kondisi medis tertentu, seperti menorrhagia, endometriosis, fibroid rahim, nyeri panggul kronis, hingga kanker. Jadi, penggunaan robotic surgery juga perlu mempertimbangkan kondisi pasien secara menyeluruh.

Ada beberapa jenis histerektomi yang bisa dilakukan oleh tim medis, yakni histerektomi radikal, total, subtotal, dan bilateral. Jenis histerektomi yang dilakukan sepenuhnya bergantung pada kondisi medis pasien dan hasil pemeriksaan dokter spesialis.

4.      Kanker Prostat

Organ reproduksi menjadi bagian tubuh yang vital. Jika tidak dijaga dengan baik maka bisa menyebabkan gangguan serius, misalnya kanker prostat. Gangguan ini sebagian besar dialami oleh pria berusia 65 tahun. Gangguan pada prostat yang menyebabkan kanker prostat biasanya berkembang secara perlahan. Banyak pasien tidak menyadarinya dan gejala baru diketahui saat sudah stadium lanjut. Deteksi dini berperan sangat penting, dan robotic surgery dapat menjadi solusi untuk operasi kanker prostat.

Keunggulan Robotic Surgery

Setiap teknologi baru pasti memiliki keunggulannya tersendiri. Sama seperti sistem robotik ini, dimana terdapat manfaat pembedahan yang lebih unggul bila dibandingkan dengan jenis operasi biasa. Berikut adalah beberapa keunggulan dari bedah robotik tersebut.

  • Sayatan yang lebih mendetail
  • Kepuasan terhadap hasil operasi dinilai jauh lebih tinggi
  • Tingkat nyeri menurun drastis
  • Waktu penyembuhan relatif lebih cepat
  • Meminimalisir kekurangan darah
  • Lama perawatan rumah sakit yang lebih singkat

Beberapa pakar klinisi menilai bahwa penggunaan teknologi ini mampu kepercayaan diri dokter bedah untuk hasil akhir operasi yang lebih baik.

Baca Juga: Pertama di Indonesia, Operasi Prostat dengan Teknologi Robotik di RSU Bunda Jakarta

Jika Anda mengalami penyakit atau kelainan yang perlu penanganan khusus dengan robotic surgery, segera konsultasikan dengan dokter spesialis kami di RSU Bunda Jakarta yang dapat memberikan Anda rekomendasi penanganan terbaik. Ketahui jadwal dokter di unit-unit RS Bunda Group sekitar Anda dan buat reservasi kunjungan Anda di sini. Kunjungi juga laman informasi kami untuk menemukan layanan-layanan kesehatan lainnya.