RS Bunda Group

Torneos semanales en 1xSlots Cуmo participar y ganar

Descubre la emoción de competir en los mejores torneos casino en línea de 1xSlots, donde podrás demostrar tus habilidades en diversos juegos online y tener la oportunidad de ganar increíbles premios en dinero. Sumérgete en la atmósfera única de los eventos casino semanales y disfruta de la competencia con jugadores de todo el mundo.

En 1xSlots, encontrarás una amplia variedad de torneos casino para todos los gustos, desde tragamonedas hasta mesas de blackjack y ruleta. Pon a prueba tus estrategias, juega con astucia y demuestra que eres el mejor jugador en línea. Conviértete en un verdadero experto en juegos online y llévate a casa fabulosos premios en dinero que te cambiarán la vida.

Juegos de casino online en 1xslots casino online

Descubre la emoción de participar en competiciones semanales en 1xslots casino online, donde tendrás la oportunidad de ganar premios en dinero jugando juegos de casino online. Sumérgete en la diversión de los torneos de casino y compite con otros jugadores por increíbles premios.

Formas de participar

Si eres amante de los eventos-casino y te encanta competir, las competiciones semanales de 1xSlots son perfectas para ti. Tendrás la oportunidad de demostrar tus habilidades en juegos online y ganar increíbles premios en dinero.

1. Inscríbete en los torneos registrándote en la plataforma y cumpliendo con los requisitos.
2. Juega tus juegos favoritos y acumula puntos para escalar en la tabla de posiciones.
3. Participa activamente en las competiciones para aumentar tus posibilidades de ganar.
4. No te pierdas las fechas de los eventos y asegúrate de estar presente para competir en tiempo real.

Consejos para una competencia exitosa en juegos de casino online

Cuando participas en torneos de casino o eventos de juegos online, es importante tener en cuenta ciertos aspectos que pueden marcar la diferencia entre el éxito y la derrota. A continuación, te presentamos algunos consejos que te ayudarán a mejorar tus probabilidades de ganar en competiciones semanales de casinos en línea.

  • Desarrolla una estrategia sólida antes de empezar a jugar.
  • Conoce bien las reglas y mecánicas de cada juego en el que vas a participar.
  • Administra de forma inteligente tu bankroll para optimizar tus apuestas.
  • Practica y mejora tus habilidades en los juegos de casino que más te interesen.
  • Mantente alerta y concentrado durante toda la competición para no cometer errores costosos.

Siguiendo estos consejos, estarás mejor preparado para enfrentarte a la intensa competencia de los torneos de casino en línea y aumentarás tus posibilidades de salir victorioso en eventos de juegos online. ¡Buena suerte!

Layanan Kesehatan Preventif Jadi Gaya Hidup, Berikut Layanan yang Dapat Dimanfaatkan Orang Tua dan Si Kecil

Layanan kesehatan preventif kini telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat. Selama 3 tahun terakhir telah terjadi tren peningkatan pada layanan kesehatan preventif dalam mempersiapkan peran ibu dan keluarga untuk menerima kelahiran dan tumbuh kembang bayi secara optimal.

Kesehatan dan tumbuh kembang bayi tidak hanya diperhatikan ketika baru lahir, namun dapat dimulai dari sedini mungkin ketika ibu baru memulai masa kehamilan. Khususnya kesehatan fisik dan mental ibu menjadi bagian penting untuk mewujudkan kehidupan baru yang sehat atau safe motherhood. Langkah safe motherhood dimulai sebelum proses kehamilan dengan nutrisi baik dan gaya hidup sehat, merencanakan keluarga, perawatan pra-natal (sebelum kelahiran), pencegahan komplikasi, serta pengobatan komplikasi yang terjadi secara dini dan efektif.

I Gusti Ayu Nyoman Partiwi, Sp.A, MARS, Dokter Spesialis Anak RSIA Bunda Jakarta, atau yang akrab disapa dr. Tiwi, menjelaskan, “Saat ini layanan kesehatan preventif telah menjadi layanan yang sering dimanfaatkan oleh pasien ibu dan anak, khususnya pemeriksaan kehamilan dini untuk ibu. Kualitas tumbuh kembang anak memang perlu dipersiapkan sejak dini, sejak mempersiapkan kehamilan—pra-konsepsi. Orang tua sebaiknya dalam kondisi yang sehat saat merencanakan kehamilan. Karena itu, gaya hidup sehat orang tua harus menjadi perhatian dan selalu didengungkan, agar janin yang bakal terbentuk sehat serta pertumbuhan di dalam kandungan optimal. Perlu diperhatikan juga, bahwa sehat itu tidak semata-mata bebas dari penyakit, utuh organ dan fungsi tubuh. Melainkan secara emosional. Orang tua perlu siap dan menyiapkan lingkungan yang sehat dan baik untuk anak-anaknya. Tingkat kesadaran ibu masa kini melakukan upaya preventif seperti memantau tumbuh kembang anak, pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan, hingga pemberian MPASI (makanan pendamping ASI setelah masa ASI eksklusif), menjadi kunci penting dalam mengurangi risiko stunting pada anak.”

Rangkaian layanan kesehatan ibu hamil disebut sebagai antenatal care (ANC), yang mencakup identifikasi risiko, pencegahan, dan penatalaksanaan kehamilan yang disertai dengan penyakit. Layanan ANC ditujukan untuk memastikan bahwa kondisi ibu dan janin sehat selama kehamilan, sehingga dapat mengurangi morbiditas dan mortalitas pada ibu dan bayi perinatal.

Layanan perawatan preventif yang disediakan di jaringan Rumah Sakit Bunda Group yang dapat dimanfaatkan oleh parents, adalah:

  • Screening kesehatan janin, saat masa kehamilan para ibu dapat melakukan pemeriksaan screening NIPT (Non-Invasive Prenatal Test) dan Fetomaternal untuk memastikan kesehatan kehamilan ibu dan kondisi janin. Metode pemindaian ini juga memungkinkan orang tua sejak dini mengetahui kondisi janin dan memberikan informasi bagi para dokter untuk melakukan langkah penanganan jika diperlukan.

 

  • Perawatan khusus pada masa neonatal, hari pertama kelahiran bayi merupakan fase yang kritis baik bagi kehidupan ibu maupun bayi. Berbagai jenis perawatan neonatal tersedia untuk mengakomodasi berbagai kebutuhan neonatus (bayi baru lahir), seperti screening bayi baru lahir dilakukan terhadap penyakit jantung bawaan, screening pendengaran, atau screening penyakit-penyakit lain dilakukan pada seluruh bayi baru lahir.Untuk bayi yang harus dirawat di NICU (Neonatal Intensive Care Unit), kini tersedia Program FICare – Family Integrated Care, layanan terbaru yang masih terus disempurnakan. Saat lahir prematur, bayi memiliki berat badan yang rata-rata rendah dan tak jarang juga memiliki berbagai risiko yang disebabkan anatomi serta fungsi organ tubuh yang belum cukup matang. Program FICare hadir di RSIA Bunda Jakarta dapat menjadi jawaban untuk kebutuhan para orang tua dengan kelahiran bayi prematur untuk mencegah/memperkecil gangguan tumbuh kembang.  Di samping itu, FICare membantu menyiapkan orang tua dapat merawat bayi-bayi prematur tersebut sejak hari pertama mereka lahir.Bahkan, program ini memungkinkan ibu yang masih belum bisa menyusui, dapat memberikan kolostrumnya pada bayi dengan bantuan ayah dan melanjutkan aktivitas skin-to-skin di ruang NICU dengan bayi. Kegiatan-kegiatan FICare ini mencakup (1) Pemberian kolostrum/ASI dengan berbagai metode, (2) Skin-to-skin contact, (3) Penggantian popok, (4) Pemeriksaan suhu tubuh bayi oleh orang tua serta diskusi intens dan terbuka antara tim dokter/perawat dengan orang tua.

 

  • Pemantauan tumbuh kembang anak, sebagai bentuk perlindungan pertama yang bisa diberikan ibu pada anak, menyusui merupakan hak seorang anak yang harus didapatkannya setelah lahir, sehingga membangun keinginan ibu untuk menyusui dan mempersiapkannya sejak masa kehamilan menjadi esensial untuk disiapkan. Selain itu, para orang tua dapat berkonsultasi dengan para dokter ahli kesehatan anak di klinik tumbuh kembang yang menerapkan pola kerja sama holistik dari berbagai bidang. Layanan konsultasi nutrisi dan laktasi juga dapat dimanfaatkan oleh orang tua untuk memperoleh edukasi dengan prinsip preventif.Untuk menegakkan diagnosis kondisi anak, para orang tua juga dapat memanfaatkan teknologi screening yang disediakan di jaringan Rumah Sakit Bunda Group. Apabila dalam kondisi darurat, keluhan kesehatan anak juga dapat ditangani oleh tim dokter spesialis di jaringan Rumah Sakit Bunda Group, untuk melakukan pemeriksaan dan pengobatan pada anak yang mengalami kondisi tidak stabil dan kritis.

 

“Layanan kesehatan di jaringan Rumah Sakit Bunda Group yang mengedepankan kajian holistik dan penanganan dalam bentuk teamwork dari jajaran dokter dan tenaga kesehatan yang kompeten dan profesional, pelayanan komprehensif serta menggunakan teknologi medis modern. Hal ini didasari pada komitmen kami untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan pada ibu dan anak sejak dini. Lewat rangkaian layanan preventif ini, kami berharap dapat memberikan pelayanan yang optimal dan membantu ibu menjalani program dan masa kehamilan dengan tenang hingga menjaga tumbuh kembang anak mereka.” tutup dr. Tiwi. (*)

 

Sumber :  dr. I.G. Ayu Partiwi, Sp.A, MARS 

Yuk Cari Tahu Bayi Kuning Baru Lahir (Hiperbilirubinemia Neonatus)

Kuning dalam istilah medis disebut juga jaundive atau ikterus. Istilah jaundice atau ikterus menunjukan pewarnaan kuning pada kulit, sklera atau membran mukosa sebagai akibat penumpukan bilirubin yang berlebihan pada jaringan. Pada bayi baru lahir terjadi kenaikan fisiologis kadar bilirubin dan 60% bayi >35 minggu akan terlihat ikterik. Namun 3-5% dari kejadian ikterik tersebut tidaklah fisiologis dan beresiko untuk terjadinya kerusakan neurologis bahkan kematian.

Ketakutan yang berlebihan dalam menghadapi hyperbilirubinemia dapat menimbulkan hal-hal yang tidak diharapkan, seperti meningkatnya kecemasan ibu, menurunnya aktivitas menyusui, terapi yang tidak perlu dan biaya yang berlebihan.

Bayi baru lahir dapat mengalami hyperbilirubinemia pada minggu pertama kehidupannya berkaitan dengan : (1) meningkatnya produksi bilirubin (hemolisis), (2) kurangnya albumin sebagai alat pengangkut, (3) penurunan uptake oleh hati, (4) penurunan konjugasi bilirubin oleh hati, (5) penurunan ekskresi bilirubin dan (6) peningkatan sirkulasi enterohepatik.

Hiperbilirubinemia Yang Berhubungan Dengan Pemberian Asi

Keberhasilan proses menyusui ditentukan oleh faktor ibu dan bayi. Hambatan proses menyusui dapat terjadi karena produksi ASI yang tidak cukup atau ibu kurang sering memberikan kesempatan pada bayinya untuk menyusu. Pada beberapa bayi dapat terjadi gangguan menghisap. Hal ini mengakibatkan proses pengosongan ASI menjadi tidak efektif. ASI yang tertinggal dalam payudara ibu akan menimbulkan umpan balik negative sehingga produksi ASI menurun.

Hiperbilirubinemia yang berhubungan dengan pemberian ASI dapat berupa Breastfeeding Juandice (BFJ) dan Breastmilk Jaundice (BMJ). Penyebab BFJ adalah kekurangan asupan ASI, biasanya timbul pada hari ke 2 atau ke 3 pada waktu ASI belum banyak. Penyebab BMJ belum begitu jelas. The American Academy of Pediatrics (AAP) tidak menganjurkan pengehentian ASI dan merekomendasikan pemberian ASI terus menerus (minimal 8-10 kali dalam 24 jam).

Pemeriksaan Bilirubin Neonatus

Sebagai pencegahan hyperbilirubinemia berat yang dapat menyebabkan kerusakan neurologis bahkan kematian, pemeriksaan bilirubin telah menjadi rekomendasi universal bayi baru lahir yang terlihat kuning. Semakin tinggi perhatian klinisi untuk pencegahan kernicterus, semakin rendah insidensinya. Tabel diatas menunjukan korelasi metode visual dengan estimasi nilai bilirubin. Metode lain yang digunakan untuk pemeriksaan bilirubin adalah dengan pemeriksaan serum total bilirubin. Untuk memastikan tingkat bilirubin normal bayi baru lahir, pemeriksaan darah dilakukan pada 3 hari pertama sejak bayi lahir. Hal ini mencegah kemungkinan terjadinya dampak yang berbahaya dan mengancam keselamatan bayi.

Penanganan Bilirubin Tinggi pada Bayi

Sebagian kasus hiperbilirubin pada bayi baru lahir tidak membutuhkan terapi khusus atau Tindakan medis. Kondisi ini dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu 2-3 minggu. Namun, bila tingkat bilirubin bayi baru lahir sangat tinggi, kondisi ini perlu mendapat penanganan intensif oleh dokter di rumah sakit.

Penanganan yang diberikan oleh dokter bertujuan untuk mencegah kondisi berbahaya berupa kernikterus akibat jaundice yang dibiarkan terlalu lama tanpa penanganan. Kernikterus merupakan salah satu jenis kerusakan otak yang disebabkan oleh tingginya kadar bilirubin dan darah bayi.

Beberapa penanganan yang dapat dilakukan sebagai upaya menurunkan tingkat bilirubin hingga menjadi normal pada bayi baru lahir adalah Terapi sinar (fototerapi), Tranfusi immunoglobulin, serta tranfusi tukar. Penanganan disesuaikan dengan  tingkat hiperbilirubin dan penyebabnya. Namun, penanganan awal yang umum dilakukan (sesuai indikasi medis) adalah Terapi sinar atau Fototerapi.

Terapi sinar atau Fototerapi

Fototerapi adalah terapi utama untuk hyperbilirubinemia. Panjang gelombang paling efektif yang digunakan adalah antara (460-490) nm dari spektrum biru. Saat ini dikembangkan terapi sinar intensif menggunakan LED dengan Panjang gelombang ³30 uW/cm2/nm (430-490) nm. Terapi sinar intensif mempercepat proses penurunan bilirubin sehingga terjadi pengurangan lama penyinaran yang  sangat bermakna. Waktu terapi sinar dapat berkurang hingga 12 jam, durasi perawatan di rumah sakit.

Terapi sinar atau Fototerapi di RSU Bunda Jakarta

RSU Bunda Jakarta selalu berusaha memberikan dukungan terbaik dalam setiap pelayanan, khususnya bidang ibu dan anak. Kami menyediakan fasilitas dan tim terbaik dalam membantu penanganan bayi kuning atau hiperbilirubin neonatus dengan terapi sinar. Blue Light Therapy dengan LED Intensif menjadi pilihan terbaik rumah sakit kami dalam mempercepat proses penurunan kadar bilirubin pada bayi anda sehingga dapat mengurangi lama penyinaran. Dengan tetap mendukung program pemerintah yaitu ASI Eksklusif, kami melakukan terapi sinar dengan tidak memisahkan ibu dan bayi. Menggunakan konsep rawat gabung, bayi mendapat terapi sinar namun dengan tetap tidak mengurangi frekuensi menyusu langsung ke ibu. Kegiatan mengASIhi tetap dilakukan sepanjang terapi  sehingga bayi dan ibu tetap merasa nyaman,  hal terpenting proses penyembuhan menjadi lebih cepat karena kebutuhan nutrisi bayi pun tetap terpenuhi secara optimal.

(Pelbagai Sumber, Editing oleh Bd. Rakhmadona )

Tes Mantoux vs Tes Darah: Mana yang Lebih Akurat untuk TBC?

Pemeriksaan medis tes mantoux merupakan sebuah upaya untuk mendiagnosa pasien apakah terkena tuberkulosis atau tidak. Garis besarnya pemeriksaan medis ini melalui kulit dan bisa dilakukan atas adanya rekomendasi dari dokter setelah pemeriksaan.

Baca Juga: Kenali Test Mantoux untuk Anak

TBC atau Tuberkulosis merupakan sebuah infeksi dari virus Mycobacterium tuberculosis atau Mtb yang penularannya cukup berbahaya.

Serangannya bisa pada orang dewasa maupun anak-anak. Sebelum penyakit semakin parah, Anda bisa melakukan berbagai cara pencegahan, di antaranya adalah pemeriksaan kesehatan berkala.

Mengenal Tes Mantoux

Infeksi TBC disebabkan oleh adanya paparan kuman, dan pemeriksaan medis ini berguna untuk mendeteksi hal tersebut. Pemeriksaan medis ini dilakukan dengan cara memasukan cairan bernama PPD atau purified protein derived tepat pada kulit bagian lengan.

Untuk pasien yang sudah pernah terkena TBC sebelumnya, kulit akan tetap memunculkan reaksi bentol atau benjolan merah pada kulit. Selain disebut test mantoux, pemeriksaan medis ini dinamakan juga sebagai tuberculin skin test atau TST.

Dalam bahasa Indonesia, TST diartikan sebagai tes tuberkulin. TST dilakukan pada beberapa orang yang memiliki kontak erat dengan pasien. Tujuannya untuk mengetahui apakah ada kemungkinan orang-orang tersebut tertular, baik dengan gejala maupun tanpa gejala.

Bakteri Mycobacterium tuberculosis merupakan bakteri yang paling sering menyerang paru-paru sehingga orang mengenalnya sebagai gangguan pada saluran pernapasan. Pemeriksaan tes mantoux pada umumnya direkomendasikan medis kepada balita.

Ketika orang terpapar TBC, ada dua golongan pasien, pertama pasien TBC aktif atau orang terpapar lalu menunjukan gejala. Kedua, TBC laten atau orang terpapar penyakit, tetapi tidak menunjukan gejala sama sekali.

Fungsi dari pemeriksaan TST adalah sebagai cara untuk mengetahui jenis infeksi apa yang mengenai orang tersebut. Potensi orang terpapar TBC laten atau tanpa gejala menjadi TBC aktif sangat mungkin, sehingga pemeriksaan TST juga membantu mencegah kemungkinan itu.

Selesai pemeriksaan, pasien terdampak TBC aktif juga harus melakukan pemeriksaan berkelanjutan selama 6 hingga 9 bulan. Jika lalai meminum obat, maka pengobatan harus diulangi dari awal. Sebelum melakukan tindakan pengobatan, wajib melakukan tes mantoux lebih dulu.

Tes Darah untuk TBC

Pemeriksaan yang berhubungan dengan darah sebagai deteksi pasien TBC dinamakan test IGRA. IGRA merupakan singkatan dari Interferon Gamma Release Assay. Test ini dilakukan untuk mendeteksi posisi bakteri Mtb yang menyebabkan tubuh terpapar TBC.

Pemeriksaan ini memiliki tujuan untuk memantau kadar protein tubuh setelah terpapar penyebab TBC. CDC mengungkapkan bahwa sel darah putih pasien terdampak TBC akan melepaskan interferon-gamma atau IFN-g saat tercampur antigen. 

Caranya tenaga medis mengetahui tubuh terpapar TBC atau tidak adalah ketika pemeriksaan tersebut menunjukkan reaksi positif terhadap keberadaan IFN-g. Tujuan dari IGRA test ini sebagai identifikasi jenis TBC apa yang mengenai tubuh, yakni apakah TBC laten atau aktif.

Selain IGRA, Anda juga bisa menjalankan tes mantoux dan biasanya pemeriksaan medis ini erat kaitannya dengan balita. Bedanya, jika IGRA mengambil darah, tes mantoux menekankan pemeriksaan melalui kulit lengan.

IGRA merupakan pemeriksaan lanjutan yang baru bisa dilaksanakan tenaga medis setelah adanya pemeriksaan fisik lebih dulu. Namun, pada beberapa keadaan tertentu, Anda bisa langsung meminta IGRA test pada dokter.

Pastikan Anda menemukan rumah sakit yang menyediakan IGRA test setelah mengalami beberapa kondisi berikut:

Baca Juga: Medical Check Up Bronkoskopi untuk Paru-paru Anda 

  1. Melakukan kontak erat dengan pasien terinfeksi TBC aktif.
  2. Berada di Amerika Selatan, Asia Tenggara, dan Afrika, dimana ketiga wilayah tersebut termasuk daerah yang rentan terkena paparan bakteri penyebab tuberkulosis.
  3. Bekerja pada tempat-tempat yang terdapat banyak pasien TB Caktif, seperti panti, klinik, rumah sakit, dan sebagainya.
  4. Mengidap penyakit yang berhubungan dengan imunitas, seperti HIV/AIDS.

Waspada ketika tubuh menunjukkan gejala meriang, muntah cenderung berdarah, dan batuk terus-menerus. Ketika menghadapi situasi tersebut dan pernah melakukan kontak erat dengan pasien TBC aktif, maka sebaiknya segera melakukan test IGRA di rumah sakit.

Kesimpulan

Dua tes di atas membantu Anda dalam mendiagnosa berbagai gejala yang dirasakan tubuh. Untuk tes mantoux memang lebih cocok sebagai sarana pemeriksaan medis untuk anak di bawah 5 tahun. Sementara IGRA tidak dianjurkan untuk anak di bawah usia 5 tahun.

Dengan demikian, tes TBC untuk balita silakan melakukan test mantoux jika orang tua melihat ada berbagai ciri bahaya yang sudah disebutkan di atas. Sementara untuk test IGRA bisa segera dilakukan pada orang dewasa dengan berbagai kondisi yang disebutkan.

Pada intinya, hendak menjalankan mantoux maupun IGRA, Anda wajib mengetahui secara detail dulu perihal kelebihan serta kekurangan keduanya. Setelah itu, silakan sesuaikan dengan kebutuhan melalui pengamatan terhadap kondisi tubuh.

Selain fakta bahwa mantoux lebih bersahabat untuk balita, selebihnya Anda akan diarahkan secara seksama oleh tenaga medis dalam melakukan pemeriksaan. 

Baca Juga: Medical Check Up Berkala untuk Kesehatan Anda

Baik tes mantoux maupun tes darah memiliki fungsi dan kelebihannya masing-masing. Reservasikan konsultasi Anda dengan dokter pilihan dari jadwal dokter kami untuk mengetahui lebilh lanjut. Kunjungi juga laman informasi kami untuk layanan kesehatan selengkapnya.

Pentingnya Program Skrining Kesehatan Wanita dan Anak di Indonesia

Skrining kesehatan diperlukan untuk mengetahui apakah seseorang mempunyai risiko tinggi terhadap suatu masalah kesehatan. Dengan kata lain untuk mendeteksi sedini mungkin ada tidaknya penyakit tertentu.

Baca Juga: Medical Check Up Berkala untuk Kesehatan Anda

Proses skrining juga dapat meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan terhadap pentingnya hidup sehat. Terutama bagi mereka yang punya resiko penyakit berbahaya sehingga dapat teratasi lebih dini.

Tidak hanya dilakukan pada wanita saja, bayi baru lahir juga perlu mendapatkan skrining kesehatan agar dapat mendeteksi kelainan si kecil. Untuk lebih jelasnya, reservasikan konsultasi Anda ke dokter atau ahli RS Bunda Group.

Skrining Kesehatan yang Dibutuhkan Wanita

Kesehatan umumnya seringkali diabaikan hingga saat seseorang mengalami masalah serius. Untuk menghindari masalah kesehatan serius lebih awal, berikut adalah beberapa skrining kesehatan yang wajib dilakukan berkala:

Baca Juga: Wajib Tahu! 3 Cara Cek Kanker Payudara Sedari Dini

1. Tekanan Darah

Tes ini bertujuan untuk memantau risiko hipertensi, khususnya pada wanita usia mulai 20 tahun. Pemeriksaan tekanan darah sebaiknya dilakukan minimal 2 tahun sekali.

Wanita lansia sebaiknya melakukan pemeriksaan ini lebih rutin. Untuk wanita hamil, pemeriksaan tekanan darah dapat menghindari risiko terjadinya eklampsia (kejang dan kemudian diikuti penurunan kesadaran atau koma) dan preeklampsia (mengalami hipertensi berat dalam kehamilan).

2. Kolesterol

Skrining kesehatan ini bertujuan untuk mendeteksi risiko penyakit jantung koroner yang sebaiknya dilakukan satu tahun sekali setelah berusia 20 tahun. Mengecek kadar kolesterol darah harus lebih rutin apabila telah berusia di atas 45 tahun karena lebih berisiko.

3. Kanker Payudara

Pemeriksaan ini juga sangat penting, terutama bagi yang memiliki anggota keluarga dengan riwayat kanker payudara. Jika ada, Anda sebaiknya dilakukan skrining sedini mungkin. Pemeriksaan dapat dilakukan secara mandiri dan juga mamografi untuk mendeteksi tanda-tanda kanker payudara secara lebih detail.

4. Pap Smear

Wanita juga rentan mengalami kanker leher rahim atau serviks sehingga perlu melakukan pemeriksaan pap smear. Skrining ini bisa dilakukan setiap tahun, terutama mereka yang telah aktif berhubungan seksual.

5. Diabetes

Dari tahun ke tahun penderita penyakit diabetes semakin meningkat, sehingga sangat penting untuk melakukan tes skrining kesehatan ini. Tes dilakukan untuk mengetahui kadar gula darah agar dapat dilakukan langkah pencegahan.

Baca Juga: 10 Gejala Penyakit Jantung Bawaan Pada Anak, Bunda Wajib Tahu

Skrining pada Bayi Baru Lahir (Newborn)

Tidak hanya bagi bayi yang lahir prematur, bayi newborn juga wajib dilakukan skrining kesehatan untuk mendeteksi sejak dini ada tidaknya kelainan. Berikut beberapa pemeriksaan yang biasanya dilakukan pada bayi baru lahir:

1.   Pendengaran

Gangguan pendengaran pada bayi memang agak sulit diketahui sejak dini. Anda dapat melakukan pemantauan dalam 6 bulan pertama kehidupan untuk memastikan apakah anak memiliki pendengaran normal atau tidak.

2.      Penglihatan

Pada kebanyakan kasus bayi prematur sering terjadi Retinopathy of Prematurity (ROP) yakni salah satu penyebab kebutaan. Anda perlu melakukan skrining pada bayi agar memungkinkan untuk dilakukan terapi sesuai kondisi.

3.      Hipotiroid

Deteksi Hipotiroid Kongenital (HK) genital memungkinkan bayi memperoleh terapi yang tepat dan sedini mungkin. Apabila gangguan tersebut tidak ditangani dengan baik, maka bisa menyebabkan retardasi mental berat pada anak.

4.      17-OH Progesteron (17-OHP)

Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui Hiperplasia Adrenal Kongenital (HAK) pada anak. Kondisi tersebut dapat mengancam keselamatan jiwa pada bayi baru lahir, biasanya terjadi pada minggu ke-2 kelahiran.

5.      Screening G6PD

Skrining kesehatan ini bertujuan untuk mendeteksi adanya kelainan enzim Glucose-6-Phospate Dehydrogenase (G6PD). Bayi yang memiliki kelainan tersebut biasanya ditandai dengan kulit menguning dan anemia hemolitik pada usia 2 sampai 5 hari setelah kelahiran.

Pentingnya Skrining pada Kesehatan Wanita dan Anak

Masyarakat Indonesia memang masih cukup awam terhadap pentingnya skrining kesehatan, khususnya pada wanita dan anak. Jika tidak mengalami gejala apapun, masyarakat cenderung tidak akan ke dokter atau laboratorium guna melakukan pemeriksaan kesehatan.

Padahal melakukan pemeriksaan kesehatan sedini mungkin dapat menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, terutama bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup. Apalagi banyak penyakit berbahaya yang sebenarnya dapat diatasi apabila pasien segera mendapatkan penanganan.

Ada juga penyakit-penyakit tertentu yang tidak menimbulkan gejala awal cukup signifikan sehingga terlambat memperoleh penanganan. Inilah mengapa sangat penting melakukan skrining kesehatan secara berkala, baik pada wanita maupun anak.

Terutama skrining pada bayi baru lahir yang biasanya harus segera dilakukan pada 2 sampai 5 hari setelah kelahirannya. Tujuannya untuk mendeteksi ada tidaknya penyakit yang bisa mengganggu pertumbuhan dan perkembangan bayi.

Beberapa penyakit atau kelainan pada bayi baru lahir seringkali menyebabkan komplikasi serius, bahkan resiko meninggal dunia. Terutama pada bayi yang lahir prematur, perlu mendapatkan penanganan khusus di NICU.

Lalu bagi wanita, dimana bisa melakukan skrining? Anda dapat mengkonsultasikannya kepada dokter sesuai dengan tes kesehatan mana yang ingin dilakukan.

Baca Juga: Layanan Medical Check Up RSU Bunda Padang untuk Kesehatan Anda

RSIA Bunda Jakarta menyediakan program Women’s and Children Health Screening. Dis ini Anda bisa memperoleh berbagai tes kesehatan sesuai kebutuhan, terutama untuk ibu dan anak. Reservasikan kunjungan Anda untuk mendapatkan proses skrining yang menyeluruh dan lengkap. Jika butuh konsultasi, Anda juga dapat memilih dokter dengan keahlian yang Anda butuhkan di jadwal dokter. Kunjungi juga laman informasi untuk dapatkan tawaran layanan kesehatan lainnya.

Medical Check Up Berkala untuk Kesehatan Anda

Medical check up adalah layanan pemeriksaan kesehatan tubuh secara menyeluruh yang mampu mengidentifikasi suatu penyakit atau gangguan dalam tubuh sejak dini. Melalui pemeriksaan ini, penyakit atau gangguan yang ditemukan dapat ditangani sebelum berkembang.

Baca Juga: Layanan Medical Check Up RSU Bunda Padang untuk Kesehatan Anda

Mengevaluasi secara rutin faktor risiko Anda untuk berbagai kondisi medis, skrining kanker dan penyakit lain, dan menilai kebiasaan gaya hidup Anda akan membantu Anda tetap sehat sekaligus mengurangi risiko penyakit kronis atau yang mengancam jiwa.

Medical check up tidak hanya dibutuhkan untuk lansia, tetapi juga remaja dan dewasa yang sudah menginjak usia 18 tahun. Penting juga untuk melakukan pemeriksaan ini secara rutin, minimal 1 (satu) kali setahun. Reservasikan pemeriksaan Anda di unit-unit RS Bunda Group untuk mendapatkan pelayanan menyeluruh.

Persiapan Sebelum Melakukan Medical Check Up

Sebelum melakukan pemeriksaan ini, ada baiknya pasien mempersiapkan beberapa hal yang akan berguna untuk mengoptimalkan hasil dari medical check up. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut:

  • Membawa data medis yang pernah dilakukan sebelumnya (foto Rontgen atau hasil pemeriksaan kesehatan lainnya).
  • Memastikan sebelumnya dengan dokter terkait keperluan puasa atau berhenti konsumsi obat sebelum melakukan pemeriksaan.
  • Mengisi lembar kuesioner mengenai kondisi kesehatan sesuai dengan kondisi yang dirasakan pasien.
  • Mendata obat, suplemen, atau produk herbal yang sedang digunakan.
  • Mengenakan pakaian yang nyaman. Tidak disarankan mengenakan perhiasan atau aksesoris lainnya yang menghambat pemeriksaan.
  • Ketika melakukan pemeriksaan, dianjurkan untuk didampingi oleh keluarga atau kerabat dekat.

Kondisi yang Dapat Anda Konsultasikan

Berikut merupakan beberapa skema yang bisa Anda konsultasikan ketika menjalankan pemeriksaan:

  • Gejala dan keluhan yang dirasakan.
  • Diet yang dijalani saat ini.
  • Riwayat kesehatan dan operasi.
  • Performa tubuh, ideal atau tidak.

Dianjurkan bagi Anda untuk mencatat terlebih dahulu hal-hal yang ingin dikonsultasikan agar tidak ada poin yang tertinggal. 

Prosedur Medical Check Up

1. Pemeriksaan Riwayat Medis

Pada tahap ini, dokter mewawancarai pasien dengan tujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan saat ini. Dokter juga akan memastikan riwayat medis yang pernah pasien dan keluarga alami sebelumnya. Pertanyaan yang umumnya ditanyakan oleh dokter adalah gaya hidup pasien dan jenis makanan yang sering dikonsumsi.

2. Pemeriksaan pada Tanda Vital Tubuh

Pemeriksaan ini meliputi frekuensi detak jantung, frekuensi pernapasan, tekanan darah, dan suhu tubuh.

3. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan ini fokus pada bagian fisik tubuh, kondisi tubuh, hingga kekuatan otot dengan mengarahkan pasien untuk melakukan aktivitas atau gerakan tertentu. Bagian tubuh fisik lain seperti mata, hidung, telinga, serta organ dalam juga diperiksa menggunakan otoskop dan stetoskop. Selanjutnya, terdapat juga pemeriksaan sesuai dengan jenis kelamin pasien. Masing-masing jenis kelamin akan mendapatkan pemeriksaan yang berbeda.

4. Pemeriksaan Penunjang Guna Memperkuat Diagnosis

Setelah mendapatkan data yang diperlukan melalui ketiga pemeriksaan di atas, dokter juga melakukan pemeriksaan penunjang guna memperkuat diagnosis apabila diperlukan. Pemeriksaan yang dilakukan berupa pemeriksaan menggunakan pencitraan (USG atau Rontgen), analisis laboratorium, rekam jantung (elektrokardiografi), dan pap smear.

Baca Juga: Pemeriksaan Pendengaran Pada Bayi dan Anak

Ragam Jenis Pemeriksaan Medical Check Up

Terdapat berbagai jenis pemeriksaan yang dapat Anda lakukan ketika melakukan medical check up. Berikut merupakan pemeriksaan-pemeriksaan yang tersedia:

  • Blood Pressure Test (Tekanan Darah)
  • Cholesterol Level Test (Tes Kadar Kolesterol)
  • Blood Glucose Test (Tes Kadar Gula Darah)
  • Tes Kesehatan Jantung
  • Tes Kesehatan Mata
  • Pap Smear (Tes Kanker Serviks)
  • Mammogram Test (Tes Kanker Payudara)Tes Kesehatan Kulit
  • Tes Kesehatan Telinga
  • Uji Kesehatan Gigi
  • Pemeriksaan Kesehatan Tulang
  • Kolonoskopi (Tes Kanker Usus Besar)
  • Tekanan darah tinggi
  • Obesitas, berdasarkan indeks massa tubuh Anda
  • Penggunaan tembakau
  • Alkohol dan penyalahgunaan narkoba
  • Depresi
  • Skrining HIV untuk orang dewasa berusia 15 hingga 65 tahun dan siapa saja yang berisiko tinggi
  • Diabetes tipe 2 untuk siapa saja dengan faktor risiko atau riwayat keluarga
  • Kanker kolorektal mulai dari usia 50
  • Kanker paru-paru dengan CT scan dosis rendah tahunan untuk orang dewasa berusia 55 hingga 80 tahun yang saat ini merokok atau telah merokok dalam 15 tahun terakhir

Pemeriksaan yang Wajib Dilakukan

Bagi Wanita:

  • Skrining bagian intim untuk wanita usia dewasa 
  • Mammogram untuk skrining kanker payudara pada usia 50 dan 74 tahun
  • Pap smear untuk skrining kanker serviks pada usia 21 dan 65 tahun
  • Skrining kolesterol tinggi (untuk usia 45 dan ke atas)
  • Skrining osteoporosis (untuk usia 65 dan ke atas)

Bagi Pria:

  • Skrining aneurisma aorta perut untuk pasien berusia 65 hingga 75 tahun dengan riwayat merokok
  • Pemeriksaan prostat umumnya tidak disarankan, tetapi dokter mungkin akan merekomendasikannya sejak usia 50 tahun
  • Skrining kolesterol tinggi untuk pasien dari usia 35

Baca Juga: Apa Itu Medical Body Composition Analyzer? Ini Manfaatnya untuk Tubuh

Medical check up memiliki peran penting dalam meningkatkan dan mempertahankan kesehatan Anda. Ketahui jadwal dokter di unit-unit RS Bunda Group dan reservasi kunjungan Anda. Untuk informasi dan layanan kesehatan lainnya, dapat Anda temukan di sini.

8 Tips Mencegah Kanker Payudara yang Dapat Anda Lakukan Sedari Dini!

Mengetahui cara mencegah kanker payudara adalah hal yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. Jika Anda mengira bahwa penyakit mematikan ini hanya dapat diderita oleh wanita, maka pemikiran tersebut adalah keliru.

Baca Juga: Wajib Tahu! Berikut 3 Cara Cek Kanker Payudara Sedari Dini

Faktanya, kanker payudara juga dapat diderita oleh laki-laki. Melansir situs Sehat Negeriku Kemenkes, data Globocan tahun 2020 menyatakan bahwa persentase kasus baru kanker payudara di Indonesia mencapai 16,6% dari keseluruhan kasus kanker baru.

Jumlah angka dari persentase tersebut yaitu mencapai 68.858 kasus. Dengan data tersebut, kanker payudara berada di urutan pertama penyakit kanker terbanyak secara nasional serta menjadi salah satu penyumbang kematian terbanyak akibat kanker.

Kenali Faktor Risiko Kanker Payudara

Mencegah kanker payudara sebenarnya sangat bisa dilakukan, salah satunya yaitu dengan deteksi ‘sadari’ (pemeriksaan payudara sendiri). Di samping itu, pencegahan juga harus diawali dengan mengenali faktor-faktor risikonya. Adapun faktor-faktor risiko yang bisa menjadi pemicu kanker payudara antara lain sebagai berikut:

Baca Juga: RSM Oncology untuk Penyintas Kanker

1.        Faktor Hormonal

Hormon menjadi faktor penting yang dapat mempengaruhi seseorang terkena penyakit mematikan tersebut. Faktor hormonal ini membuat seorang wanita memiliki risiko terkena kanker payudara (Carcinoma mammae) lebih tinggi dibanding wanita lain pada umumnya.

Untuk mencegah kanker payudara, ketahui beberapa kondisi yang mengindikasikan adanya pengaruh risiko Carcinoma mammae akibat faktor hormonal berikut ini:

  • Menstruasi pertama terjadi pada usia sangat muda. Umumnya menstruasi pertama terjadi saat perempuan berusia 10 hingga 17 tahun.
  • Menopause terjadi saat berumur 50 tahun, artinya masa reproduksinya terbilang sangat panjang.
  • Wanita tidak mempunyai keturunan, ini berpotensi mengakibatkan hormon progesterone dalam tubuh tidak seimbang.
  • Wanita tidak menyusui walaupun melahirkan.

2.        Faktor Eksternal

Dalam keadaan hormon seimbang sekalipun, wanita bisa berisiko terkena Carcinoma mammae akibat pengaruh faktor eksternal lainnya, seperti:

  • Obesitas, maka salah satu cara mencegah kanker payudara yaitu menghindari kegemukan.
  • Konsumsi obat-obatan hormonal yang berlebihan, termasuk di antaranya yaitu pil KB.
  • Terkena paparan radiasi
  • Papasan zat karsinogenik
  • Konsumsi alkohol
  • Gaya hidup dan pola makan tidak sehat
  • Kebiasaan buruk seperti merokok
  • Malas bergerak
  • Perubahan pola tidur
  • Terapi hormon
  • Memakai cat rambut permanen

Baca Juga: Terapi Kanker Lebih Mudah dan Nyaman dengan Pemasangan Chemoport

3.        Faktor Genetik

Faktor genetik menyumbangkan andil sebesar 5-10% atas potensi terkena penyakit mematikan tersebut. Meski begitu, ada juga penderita yang tidak memiliki riwayat keturunan kanker. Artinya, ini bukanlah satu-satunya faktor risiko.

4.        Faktor Kehamilan

Wanita yang pernah hamil serta menyusui memiliki risiko Carcinoma mammae lebih rendah. Sebaliknya, wanita yang belum pernah hamil, tidak menyusui, serta masa kehamilan pertama saat berusia 30 tahun atau lebih, memiliki risiko terkena kanker payudara yang lebih tinggi.

Cara Mencegah Kanker Payudara

Agar Anda terhindar dari penyakit berbahaya tersebut, ketahui beberapa tips pencegahan berikut ini:

1.        Jaga Berat Badan Ideal

Tips pertama, sebaiknya Anda menghindari obesitas dan menjaga berat badan tetap ideal. Hal ini karena wanita yang kondisinya obesitas berisiko 20-40% lebih tinggi dibanding wanita yang berat badannya ideal.

2.        Konsumsi Makanan Bergizi Seimbang

Cara mencegah kanker payudara berikutnya yaitu mengkonsumsi asupan nutrisi seimbang meliputi sayuran, buah, serta kacang-kacangan. Bahkan, bagi orang yang sudah divonis menderita kanker tersebut, konsumsi makanan sehat bisa meningkatkan kualitas hidupnya.

3.        Berolahraga dengan Rutin

Melakukan aktivitas fisik bisa menurunkan resiko terkena Carcinoma mammae. Sebaliknya, malas bergerak justru meningkatkan risiko. Lakukan olahraga secara rutin selama 2,5 jam per minggu dengan intensitas sedang seperti jalan cepat atau bersepeda.

Baca Juga: Pelajari Cara Kerja Kemoterapi RSM Oncology

4.        Hentikan Kebiasaan Merokok

Orang yang sudah berhenti merokok memiliki resiko mengalami breast cancer sebesar 6-9% lebih tinggi dibanding non perokok sama sekali. Risikonya bertambah jadi 7-13% apabila masih menjadi perokok aktif.

5.        Batasi Konsumsi Alkohol

Minum alkohol termasuk kebiasaan buruk yang bisa membahayakan kesehatan sendiri. Untuk mencegah kanker payudara, batasi jumlah konsumsi alkohol Anda. Konsumsi alkohol satu gelas per hari memiliki risiko terkena kanker payudara 7-12% lebih tinggi.

Persentase tersebut akan meningkat apabila jumlah alkohol yang dikonsumsi lebih dari satu gelas per hari. Perlu Anda pahami, mengkonsumsi minuman beralkohol dapat memicu perubahan hormon dalam tubuh.

6.        Menyusui Bayi

Tahukah Anda, ternyata menyusui bayi bisa membantu menurunkan risiko terkena breast cancer sampai 16%? Belum diketahui secara pasti mengapa menyusui bisa menjadi upaya pencegahan kanker payudara yang efektif.

Hal ini diduga karena memberikan ASI langsung dapat memicu hormon lebih seimbang, menghindari kerusakan sel payudara, serta mencegah terpapar dari zat pemicu kanker.

7.        Batasi Terapi Hormon

Cara mencegah kanker payudara berikutnya yaitu membatasi pemakaian terapi hormon. Terapi hormon estrogen serta progesterone biasanya bersifat jangka panjang dan dapat meningkatkan risiko terkena breast cancer.

8.        Hindari Paparan Radiasi

Usahakan agar tetap menjaga diri dari paparan radiasi. Perlu Anda ketahui bahwa pengobatan dengan terapi radiasi pada wanita berusia kurang dari 30 tahun meningkatkan risiko terkena kanker payudara.

Baca Juga: RSM Oncology untuk Deteksi Dini Kanker

Lakukan deteksi SADARI (pemeriksaan payudara sendiri) secara rutin untuk mendeteksi jika terdapat kelainan pada area tubuh tersebut. Lebih lanjut, reservasikan konsultasi di RSM Oncologi RSU Bunda Jakarta untuk pemeriksaan payudara komprehensif dengan spesialis handal dari jadwal dokter kami untuk deteksi dan penanganan dini kelainan payudara. Kunjungi juga laman informasi kami untuk layanan kesehatan selengkapnya.

Mengenal Apa itu Onkologi dan Peranannya Menangani Kanker

Jawaban mengenai pertanyaan apa itu onkologi akan dipahami jelas ketika Anda membaca tuntas artikel ini. Sederhananya, onkologi merupakan bidang ilmu kedokteran yang berfokus pada penyakit kanker. Di dalamnya terbagi lagi menjadi beberapa subspesialisasi.

Baca Juga: RSM Oncology untuk Penyintas Kanker

Dokter khusus yang menangani kanker disebut sebagai dokter onkolog. Adapun subspesialisasi dari onkologi adalah radiasi, ginekologi, bedah, hematologi, dan medis. Ada juga bidang yang khusus untuk anak. Reservasikan konsultasi Anda ke RSM Oncology untuk informasi lebih lanjut.

Jenis-jenis Onkologi yang Perlu Diketahui

Jenis-jenis oncology berdasarkan pengobatannya, sedikitnya sudah disinggung dalam pembahasan subspesialisasi. Sederhananya, ada tiga jenis bidang oncology berdasarkan cara pengobatan, diantaranya:

Baca Juga: RSU Bunda Jakarta Bantu Kanker Prostat Melalui CISC

1.    Bedah Onkologi

Ahli bedah onkologi adalah mereka yang memiliki kemampuan dan spesialisasi khusus untuk melakukan tindakan operasi bagi para penderita kanker. Ahli bedah oncologi merupakan salah satu tenaga medis yang dibutuhkan seluruh dunia untuk menyembuhkan kanker.

Sebagai penyebab kematian nomor dua, institusi pendidikan harus sudah mulai mengedukasikan apa itu onkologi dan memperbanyak ahlinya agar semakin banyak orang terselamatkan.

2.    Spesialis Onkologi

Spesialis onkologi terbagi ke dalam tiga jenis supspesialisasi, diantaranya:

1. Onkologi bedah

Tenaga medis khusus yang memiliki kemampuan untuk melakukan tindakan di meja operasi.

2.    Onkologi Radiasi

Tenaga medis dengan kemampuan khusus untuk melakukan pengobatan kanker dengan radiasi.

3.    Onkologi Medis

Memiliki peranan untuk melakukan penanganan dan pengobatan pada pasien kanker, mulai dari berobat sampai dengan kemoterapi dan masa pemulihannya.

3.    Dokter Onkologi

Seperti pada spesialis lainnya, dokter bidang ini juga terbagi lagi menjadi beberapa jenis fokus, seperti:

  1. Khusus anak, artinya dokter tersebut memiliki kemampuan untuk memeriksa dan menangani kanker pada anak-anak.
  2. Khusus ginekologi, biasanya menjawab pertanyaan apa itu onkologi kepada para penderita kanker pada area saluran lahir, seperti rahim, serviks, ovarium, dan lainnya.
  3. Oncology hematology, dimana dokter memiliki kemampuan untuk melakukan deteksi kanker pada jaringan darah. Myeloma, limfoma, dan leukemia adalah contoh penyakit yang menyerang saluran darah pada para penderita kanker.

Gejala tepat penderita kanker disesuaikan dengan lokasi kankernya. Contohnya ketika kanker menyerang tulang maka tubuh akan kesulitan berdiri maupun duduk karena penyangga tubuhnya tidak sehat. Kebanyakan orang hanya bisa tiduran saja di atas kasur.

Baca Juga: Gejala, Pengobatan, dan Penyebab Kanker Pankreas

4.    Radiasi Onkologi

Onkologi radiasi merupakan dokter dengan kemampuan khusus untuk memberikan penanganan kepada pasien dengan prosedur radiasi. Biasanya tindakan radiasi ini hanya bisa dilakukan kepada pasien dengan gejala kanker stadium awal atau belum begitu parah.

5.    Hematologi Onkologi

Hematology onkologi adalah sebuah kondisi dimana tubuh terserang kanker pada jaringan darah. Berbagai jenis penyakit yang bisa diindikasikan dari pasien adalah myeloma, limfoma, dan juga leukemia.

Seorang ahli dalam bidang hematologi disebut sebagai hematolog, fokusnya untuk mempelajari seluruh struktur darah pada tubuh manusia.

Peran Penting Ahli Onkologi

Peranan penting bidang ini dalam dunia medis adalah sebagai pendeteksi, pencegah, peringan gejala, dan juga pengobatan tepat untuk para penderita. Untuk informasi lebih jelas terkait onkologi dan seperti apa peranannya, berikut pembahasan dari kami:

1.    Deteksi Dini Tingkat Stadium Kanker

Dokter ahli akan melakukan diagnosis pada pasien untuk mengetahui separah apa kanker yang menyerang tubuh pasien. Dari pemeriksaan berupa diagnosa stadium kanker ini dapat menentukan langkah tepat selanjutnya yang akan dilakukan dokter kepada pasien.

Ada beberapa tindakan yang dilakukan berkaitan dengan tindakan mendiagnosis kanker, seperti tes urine, tes pencitraan, tes darah, biopsi, dan juga pemeriksaan fisik. Semua dilakukan menggunakan alat-alat steril sehingga tidak ada kontaminasi dengan pasien lain.

2.    Pengobatan Tepat untuk Pasien

Sampai saat ini untuk pengobatan kanker, belum ada obat khusus yang bisa diminum. Namun, dunia medis akan menyarankan operasi, kemoterapi, terapi radiasi, terapi imun, terapi hormon, dan juga terapi target

Baca Juga: Terapi Kanker dengan Pemasangan Chemoport

Untuk meminimalkan efek samping yang dirasakan tubuh, maka pertanyaan apa itu onkologi dapat juga dijawab sebagai pereda rasa sakit. Contohnya, seperti pemberian obat pereda sakit sebelum kanker ditangani serta obat pereda mual ketika habis kemoterapi.

3.    Memeriksa Pemulihan Pasien

Selesai tindakan operasi dan kemoterapi yang berhasil, selanjutnya tugas dokter masih belum selesai. Sebagai pencegahan agar penyakit tidak kambuh kembali, dokter akan menyarankan untuk pasien melakukan kontrol rutin sampai batas waktu yang ditetapkan.

Pengontrolan ini berperan penting guna memantau seperti apa perkembangan hasil pengobatan pada tubuh pasien. Kontrol rutin juga merupakan sebuah upaya untuk menjawab pertanyaan apa itu pengobatan onkologi dengan tuntas kepada semua orang.

Pemeriksaan dini penyakit kanker sekarang sudah diberlakukan di negara maju maupun negara berkembang. Majunya ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi kunci inovasi medis semakin pesat, termasuk dalam hal penanganan penyakit yang belum ada obatnya.

Baik gejala stadium awal maupun akhir, keduanya membutuhkan penanganan tepat. Tindakan ini berperan penting untuk memastikan menurunnya jumlah pasien akibat penyakit kanker ini.

Bahaya kanker bisa mengincar siapa saja, mulai dari anak-anak sampai dengan para lansia. Apalagi jika sebelumnya memiliki riwayat keluarga terkena kanker. Memahami apa itu onkologi dapat menjadi edukasi akurat ketika ada keluarga atau teman terkena kanker.

Baca Juga: Pelajari Cara Kerja Kemoterapi RSM Oncology

RSM Oncology RSU Bunda Jakarta adalah salah satu upaya BMHS dalam meningkatkan kesehatan Indonesia dari aspek kanker. Reservasikan kunjungan Anda untuk pemeriksaan atau penanganan menyeluruh, atau ketahui jadwal dokter pilihan Anda untuk konsultasi awal. Ada juga laman informasi di mana Anda dapat menemukan tawaran layanan kesehatan lainnya.

RSM Oncology untuk Deteksi Dini Kanker

Anjuran untuk melakukan pemeriksaan deteksi dini kanker merupakan hal positif yang bisa dilakukan oleh siapapun apabila memiliki risiko terkena kanker jenis tertentu. Contohnya, adanya riwayat anggota keluarga biologis yang mengalami kanker maka Anda bisa mengikuti pemeriksaan awal.

Baca Juga: Gejala, Pengobatan, dan Penyebab Kanker Pankreas

Skrining atau pemeriksaan awal tidak hanya dilakukan untuk pasien yang terdiagnosis  kanker. Justru fungsinya skrining guna memastikan bahwa tubuh Anda terbebas dari penyakit berbahaya tersebut serta sebagai langkah penanganan dini bila memang terdetekski kanker stadium awal tanpa gejala. Reservasikan pemeriksaan Anda ke RSM Oncology RSU Bunda Jakarta sebagai langkah awal hidup lebih sehat Anda.

Gejala dan Pemeriksaan Awal Kanker Payudara

Terdapat beberapa jenis ancaman kanker yang bisa dideteksi secara cepat pada tubuh orang yang beresiko. Pertama ada deteksi dini kanker payudara, dimana Anda akan melalui serangkaian pemeriksaan seperti berikut:

  1. Melakukan pemeriksaan secara mandiri dengan memeriksa apakah ada benjolan di payudara serta seperti apa warna di sekitar area puting serta kulit payudara. Pemeriksaan mandiri ini dianjurkan dilakukan setiap bulan.
  2. Mammogram merupakan pemeriksaan jaringan payudara yang memperlihatkan kondisi dalam organ. Jika terdapat kelainan maka selanjutnya dokter akan melakukan tindakan USG, biopsi, dan juga MRI.
  3. Tumor marker, sebuah pemeriksaan yang tidak hanya berfungsi sebagai deteksi awal, namun juga sebagai kontrol terhadap terapi berjalan. Selain itu, tes ini bisa mengetahui seperti apa perkembangan kondisi pasien pasca pengobatan.

Baca Juga: Apa itu Kanker Tiroid? Penyebab dan Pengobatannya

Sebelum melakukan pemeriksaan deteksi dini kanker, lebih dulu Anda harus tahu gejala seperti apa saja yang diwaspadai sebagai tanda-tanda tubuh terjangkit kanker payudara, seperti:

  1. Nyeri di sekitar area puting dan payudara.
  2. Adanya benjolan lunak maupun keras, akan tetapi tidak disertai rasa sakit.
  3. Puting cenderung tertarik ke dalam.
  4. Turunnya bobot tubuh tak diketahui alasannya.
  5. Keluarnya cairan berwarna bening, kuning, merah, dan juga coklat.
  6. Kondisi kulit payudara yang menebal, bersisik, memerah, gatal, dan juga ruam.

Baca Juga: Wajib Tahu! Berikut Cara Cek Kanker Payudara Sedari Dini

Jika merasa butuh konfirmasi dokter maka jangan ragu untuk melakukan reservasi guna mendapatkan penanganan tepat. Kanker bukanlah aib, semakin cepat dikonsultasikan maka semakin cepat penyakit ditangani.

Gejala dan Pemeriksaan Awal Kanker Prostat

Kanker prostat juga dapat dialami oleh siapa saja, namun seringkali laki-laki dewasa.Demi menjaga vitalitas, lakukan deteksi dini kanker prostat melalui cara-cara berikut ini:

  1. Pemeriksaan prostat melalui anus oleh dokter menggunakan jari guna memastikan ada atau tidaknya kelainan di sekitar prostat. Umumnya pemeriksaan ini akan disusul oleh pemeriksaan lain karena pemeriksaan jari tidak begitu akurat terutama untuk stadium awal.
  2. Tes prostate specific antigen dilakukan dengan melihat kandungan protein dalam prostat. Perlu diketahui bahwa kandungan protein tinggi juga tidak selalu mengindikasikan kesimpulan yang tepat.
  3. USG Prostat untuk melihat ada tidaknya kelainan prostat baik dalam hal ukuran maupun gambaran permukaan jaringan.

Ada beberapa gejala yang harus diwaspadai oleh para pria sebagai deteksi dini kanker prostat, diantaranya:

  • Sering ingin BAK, terutama saat malam hari.
  • Urine keluar sulit untuk dihentikan.
  • Aliran urine menjadi lemah atau tersendat-sendat.
  • Cairan urine keluar ketika tertawa atau batuk.
  • Tidak bisa BAK ketika berdiri.
  • Sakit atau perih ketika BAK maupun ejakulasi.
  • Adanya darah dalam urine.
  • Kantung kemih terasa masih berisi ketika selesai BAK.
  • Kesulitan ereksi.
  • Sakit pada area pinggul, punggung, dan juga dada.
  • Mati rasa pada area kaki.
  • Kantung kemih tidak bisa dikontrol.

Untuk itu, sangat dianjurkan pemeriksaan ini dilakukan oleh para pria dari usia 40 hingga 75 tahun dengan riwayat keluarga mengalami penyakit serupa. Apabila Anda merasakan berbagai gejala di atas, tetap lakukan pemeriksaan meskipun tidak ada riwayat keluarga.

Gejala dan Deteksi Dini Kanker Hati

Kanker hati ini cukup serius karena terbagi menjadi dua jenis, pertama primer dan kedua sekunder. Untuk primer, kanker tepat ada di organ hatinya. Sementara untuk jenis sekunder, kanker ada di organ lain, namun menyebar sampai ke organ hati.

Adapun deteksi dini kanker yang bisa dilakukan pada terduga pasien adalah:

  1. Pemeriksaan lab secara lengkap, mulai dari kondisi darah dalam tubuh, kondisi organ hati maupun ginjal, serta kandungan alfaprotein pada tubuh.
  2. Tes pencitraan atau pengambilan gambar organ tubuh dengan melakukan tes MRI, CT Scan, USG, dan juga angiografi. Tes pencitraan tulang juga bisa dilakukan jika terdapat gejala nyeri sekitar area tersebut.
  3. Biopsi merupakan tes yang dilakukan jika cara kedua belum menunjukkan hasil akurat juga.

Pemeriksaan dini pada para penderita kanker hati juga sangat dianjurkan pada orang-orang dengan kondisi kesehatan tertentu. Contohnya, deteksi dini kanker ini dapat diterapkan pada penderita hepatitis B, hepatitis C, hemokromatosis, dan juga sirosis.

Selain ketiga jenis kanker yang sudah disebutkan, masih ada lagi berbagai langkah tepat melakukan pemeriksaan awal bagi beberapa jenis kanker. Ada diantaranya serviks, kondisi kesehatan yang menyerang perempuan sampai menyebabkan kesuburan terganggu.

Ada juga yang tidak kalah berbahaya adalah serangan kanker pada darah, bagian penting penunjang kehidupan manusia. Darah menyebar ke seluruh tubuh, butuh penanganan tepat untuk meminimalisir dampak buruk dari penyakit berbahaya ini.

Baca Juga: Gejala Kanker Kolorektal (Usus Besar: Kolon dan Rektum)

Sampai saat ini Indonesia belum memberitahukan bahwa ada obat kanker mujarab secara medis. Untuk itu, demi pencegahan penyakit semakin parah, deteksi dini kanker adalah keputusan tepat. Reservasikan pemeriksaan Anda ke RSM Oncology untuk hasil yang mendetail, dan ketahui jadwal dokter pilihan Anda. Jika perlu, kunjungi laman informasi untuk layanan kesehatan lainnya.

Apa itu Kanker Tiroid? Penyebab dan Pengobatannya

Jika Anda bertanya mengenai apa itu kanker tiroid maka, jawabannya adalah adanya pertumbuhan sel tidak wajar pada kelenjar tiroid yang menyebabkan gangguan pada fungsi tubuh manusia dan akhirnya akan membentuk tumor. Kelenjar tiroid mengatur metabolisme melalui hormon triiodothyronine (T3) dan thyroxine (T4). Bila terdapat masalah di sistem ini, maka metabolisme tubuh juga akan terganggu dan menyebabkan masalah besar bagi kesehatan manusia.

Baca Juga: RSM Oncology untuk Penyintas Kanker

7 Gejala Kanker Tiroid untuk Identifikasi Awal

Baca Juga: Mengenal Apa itu Onkologi dan Peranannya Menangani Kanker

Salah satu cara mengenali kankernya adalah dengan melakukan identifikasi awal di unit medis profesional seperti RSM Oncology. Terdapat 7 gejala yang dapat Anda gunakan sebagai acuan untuk mengidentifikasikan tiroid, yakni:

1. Benjolan di Leher

Gejala berbentuk biasanya cenderung wajar, karena dari orang yang benjol 5% yang kemungkinan besar mengalami kankernya. Benjolan ini juga tidak terasa sakit.

2. Suara Menjadi Serak

Suara serak juga bisa menjadi salah satu indikator, terlebih apabila sudah lebih dari 3 minggu tanpa mengalami tanda membaik.

3. Sakit Tenggorokan

Sakit tenggorokan apabila tidak kunjung sembuh, terlebih berkembang menjadi sulit untuk makan, baiknya segera diperiksakan karena sudah termasuk tanda adanya kanker tiroid.

4. Sakit Leher

Jika leher Anda mengalami sakit berkepanjangan, segera periksakan dengan menyeluruh.

5. Kesulitan Menelan

Tiroidnya berperan dalam meningkatkan laju metabolisme tanah dengan mensekresikan hormon. Apabila hormon tidak diaplikasikan, maka metabolismenya jadi terhambat, begitu juga dengan kemampuan menelannya.

6. Kesulitan bernafas

Sesak nafas adalah kondisi yang biasanya muncul karena obesitas, aktivitas olahraga, dan sebagainya. Jika Anda tidak sedang menjalani kondisi-kondisi tersebut namun merasa sesak, ada baiknya segera memeriksakan diri.

7. Batuk Tanpa Flu

Batuk identik dengan flu atau demam, batuk tanpa flu menjadi petunjuk besar bahwa ada masalah pada saluran pernafasan atau leher.

Penyebab Terjadinya Kanker Tiroid yang Harus Diketahui

Ada banyak sekali dugaan mengenai penyebab mengapa sel kanker ini bisa muncul, salah satu dugaan terkuat adalah selnya mengalami mutasi, sehingga pertumbuhannya lebih cepat daripada sel sekitarnya. Berikut adalah sejumlah faktor risikonya:

  1. Memiliki riwayat paparan radiasi merupakan salah satu faktor risiko pertama. Radiasi adalah salah satu sumber bagaimana sebuah sel akhirnya berkembang serta bermutasi menjadi bentuk baru.
  2. Keluarga memiliki riwayat penyakit kanker tiroid. Sama seperti jenis kanker lainnya, cenderung secara genetik memiliki potensi untuk mengalami hal yang sama sehingga apabila keluarga memilikinya, Anda perlu segera perhatikan kesehatan.
  3. Ada kelainan genetik tertentu seperti sindrom cowden, ditandai oleh tumor jinak, kulit berlebih, dan ukuran benjolan yang cukup besar, dapat menjadi salah satu faktor risiko bagaimana sebuah sel akhirnya bermutasi serta membentuk tumor yang berbahaya bagi tubuh.
  4. Wanita lebih rentan terhadap kanker tiroid.
  5. Memiliki kondisi medis tertentu juga bisa menjadi salah satu penyebab berkembangnya sel kanker tumbuh secara tidak wajar. Beberapa kondisi tersebut seperti obesitas dan akromegali.

Pengobatan yang Sering Dilakukan

Kanker merupakan salah satu hal yang harus segera ditangani, karena apabila tidak, bisa menyebar ke sel-sel di sekitarnya. Ada beberapa langkah pengobatan yang dilakukan dokter sesuai dengan tingkat atau stadiumnya, beberapa di antaranya adalah:

1. Operasi Tiroidektomi

Operasi ini pada dasarnya adalah mengangkat kelenjar tiroidnya, bisa mengangkat sebagian atau mengangkat keseluruhan, bergantung tingkat keparahan yang dialami oleh kelenjarnya. Dokter akan mempertimbangkan bagaimana cara perawatan terbaik untuk pasien ketika berkaitan dengan operasi, dan salah satu hal yang harus dilakukan sebelumnya adalah pemeriksaan terlebih dahulu untuk melihat apakah sel kankernya juga sudah menyebar ke berbagai organ tubuh atau tidak.

Baca Juga: RSM Oncology untuk Deteksi Dini Kanker

2. Terapi Pengganti Hormon

Terapi hormon adalah pemberian hormon tiroid secara rutin. Fungsi tiroidnya sudah tidak ada lagi, karena sudah dilepas secara total. Dengan terapi ini, Anda harus mengkonsumsi hormonnya seumur hidup, agar fungsi-fungsi tubuh bisa berjalan optimal. Selain mengonsumsi hormon secara rutin harus juga memeriksakan kondisi darahnya, hal ini untuk mengetahui apakah terjadi keseimbangan kandungan dalam darah. Selain itu juga bisa digunakan untuk mengatur seberapa besar dosis pemberian hormonnya.

Baca Juga: Terapi Kanker Lebih Mudah dan Nyaman dengan Pemasangan Chemoport

Kanker tiroid merupakan salah satu yang harus dilawan segera sebelum menjadi lebih parah. Reservasikan pemeriksaan diri Anda ke RSM Oncology di RSU Bunda Jakarta sebagai tindak preventatif. Anda dapat mengetahui jadwal dokter di unit-unit RS Bunda Group sekitar untuk menjadwalkan pemeriksaan kesehatan lainnya sesuai kebutuhan Anda. Laman informasi kami juga menyediakan layanan-layanan kesehatan lainnya untuk keluhan-keluhan kesehatan lainnya.