RS Bunda Group

Tes Mantoux vs Tes Darah: Mana yang Lebih Akurat untuk TBC?

Pemeriksaan medis tes mantoux merupakan sebuah upaya untuk mendiagnosa pasien apakah terkena tuberkulosis atau tidak. Garis besarnya pemeriksaan medis ini melalui kulit dan bisa dilakukan atas adanya rekomendasi dari dokter setelah pemeriksaan.

Baca Juga: Kenali Test Mantoux untuk Anak

TBC atau Tuberkulosis merupakan sebuah infeksi dari virus Mycobacterium tuberculosis atau Mtb yang penularannya cukup berbahaya.

Serangannya bisa pada orang dewasa maupun anak-anak. Sebelum penyakit semakin parah, Anda bisa melakukan berbagai cara pencegahan, di antaranya adalah pemeriksaan kesehatan berkala.

Mengenal Tes Mantoux

Infeksi TBC disebabkan oleh adanya paparan kuman, dan pemeriksaan medis ini berguna untuk mendeteksi hal tersebut. Pemeriksaan medis ini dilakukan dengan cara memasukan cairan bernama PPD atau purified protein derived tepat pada kulit bagian lengan.

Untuk pasien yang sudah pernah terkena TBC sebelumnya, kulit akan tetap memunculkan reaksi bentol atau benjolan merah pada kulit. Selain disebut test mantoux, pemeriksaan medis ini dinamakan juga sebagai tuberculin skin test atau TST.

Dalam bahasa Indonesia, TST diartikan sebagai tes tuberkulin. TST dilakukan pada beberapa orang yang memiliki kontak erat dengan pasien. Tujuannya untuk mengetahui apakah ada kemungkinan orang-orang tersebut tertular, baik dengan gejala maupun tanpa gejala.

Bakteri Mycobacterium tuberculosis merupakan bakteri yang paling sering menyerang paru-paru sehingga orang mengenalnya sebagai gangguan pada saluran pernapasan. Pemeriksaan tes mantoux pada umumnya direkomendasikan medis kepada balita.

Ketika orang terpapar TBC, ada dua golongan pasien, pertama pasien TBC aktif atau orang terpapar lalu menunjukan gejala. Kedua, TBC laten atau orang terpapar penyakit, tetapi tidak menunjukan gejala sama sekali.

Fungsi dari pemeriksaan TST adalah sebagai cara untuk mengetahui jenis infeksi apa yang mengenai orang tersebut. Potensi orang terpapar TBC laten atau tanpa gejala menjadi TBC aktif sangat mungkin, sehingga pemeriksaan TST juga membantu mencegah kemungkinan itu.

Selesai pemeriksaan, pasien terdampak TBC aktif juga harus melakukan pemeriksaan berkelanjutan selama 6 hingga 9 bulan. Jika lalai meminum obat, maka pengobatan harus diulangi dari awal. Sebelum melakukan tindakan pengobatan, wajib melakukan tes mantoux lebih dulu.

Tes Darah untuk TBC

Pemeriksaan yang berhubungan dengan darah sebagai deteksi pasien TBC dinamakan test IGRA. IGRA merupakan singkatan dari Interferon Gamma Release Assay. Test ini dilakukan untuk mendeteksi posisi bakteri Mtb yang menyebabkan tubuh terpapar TBC.

Pemeriksaan ini memiliki tujuan untuk memantau kadar protein tubuh setelah terpapar penyebab TBC. CDC mengungkapkan bahwa sel darah putih pasien terdampak TBC akan melepaskan interferon-gamma atau IFN-g saat tercampur antigen. 

Caranya tenaga medis mengetahui tubuh terpapar TBC atau tidak adalah ketika pemeriksaan tersebut menunjukkan reaksi positif terhadap keberadaan IFN-g. Tujuan dari IGRA test ini sebagai identifikasi jenis TBC apa yang mengenai tubuh, yakni apakah TBC laten atau aktif.

Selain IGRA, Anda juga bisa menjalankan tes mantoux dan biasanya pemeriksaan medis ini erat kaitannya dengan balita. Bedanya, jika IGRA mengambil darah, tes mantoux menekankan pemeriksaan melalui kulit lengan.

IGRA merupakan pemeriksaan lanjutan yang baru bisa dilaksanakan tenaga medis setelah adanya pemeriksaan fisik lebih dulu. Namun, pada beberapa keadaan tertentu, Anda bisa langsung meminta IGRA test pada dokter.

Pastikan Anda menemukan rumah sakit yang menyediakan IGRA test setelah mengalami beberapa kondisi berikut:

Baca Juga: Medical Check Up Bronkoskopi untuk Paru-paru Anda 

  1. Melakukan kontak erat dengan pasien terinfeksi TBC aktif.
  2. Berada di Amerika Selatan, Asia Tenggara, dan Afrika, dimana ketiga wilayah tersebut termasuk daerah yang rentan terkena paparan bakteri penyebab tuberkulosis.
  3. Bekerja pada tempat-tempat yang terdapat banyak pasien TB Caktif, seperti panti, klinik, rumah sakit, dan sebagainya.
  4. Mengidap penyakit yang berhubungan dengan imunitas, seperti HIV/AIDS.

Waspada ketika tubuh menunjukkan gejala meriang, muntah cenderung berdarah, dan batuk terus-menerus. Ketika menghadapi situasi tersebut dan pernah melakukan kontak erat dengan pasien TBC aktif, maka sebaiknya segera melakukan test IGRA di rumah sakit.

Kesimpulan

Dua tes di atas membantu Anda dalam mendiagnosa berbagai gejala yang dirasakan tubuh. Untuk tes mantoux memang lebih cocok sebagai sarana pemeriksaan medis untuk anak di bawah 5 tahun. Sementara IGRA tidak dianjurkan untuk anak di bawah usia 5 tahun.

Dengan demikian, tes TBC untuk balita silakan melakukan test mantoux jika orang tua melihat ada berbagai ciri bahaya yang sudah disebutkan di atas. Sementara untuk test IGRA bisa segera dilakukan pada orang dewasa dengan berbagai kondisi yang disebutkan.

Pada intinya, hendak menjalankan mantoux maupun IGRA, Anda wajib mengetahui secara detail dulu perihal kelebihan serta kekurangan keduanya. Setelah itu, silakan sesuaikan dengan kebutuhan melalui pengamatan terhadap kondisi tubuh.

Selain fakta bahwa mantoux lebih bersahabat untuk balita, selebihnya Anda akan diarahkan secara seksama oleh tenaga medis dalam melakukan pemeriksaan. 

Baca Juga: Medical Check Up Berkala untuk Kesehatan Anda

Baik tes mantoux maupun tes darah memiliki fungsi dan kelebihannya masing-masing. Reservasikan konsultasi Anda dengan dokter pilihan dari jadwal dokter kami untuk mengetahui lebilh lanjut. Kunjungi juga laman informasi kami untuk layanan kesehatan selengkapnya.

Pentingnya Program Skrining Kesehatan Wanita dan Anak di Indonesia

Skrining kesehatan diperlukan untuk mengetahui apakah seseorang mempunyai risiko tinggi terhadap suatu masalah kesehatan. Dengan kata lain untuk mendeteksi sedini mungkin ada tidaknya penyakit tertentu.

Baca Juga: Medical Check Up Berkala untuk Kesehatan Anda

Proses skrining juga dapat meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan terhadap pentingnya hidup sehat. Terutama bagi mereka yang punya resiko penyakit berbahaya sehingga dapat teratasi lebih dini.

Tidak hanya dilakukan pada wanita saja, bayi baru lahir juga perlu mendapatkan skrining kesehatan agar dapat mendeteksi kelainan si kecil. Untuk lebih jelasnya, reservasikan konsultasi Anda ke dokter atau ahli RS Bunda Group.

Skrining Kesehatan yang Dibutuhkan Wanita

Kesehatan umumnya seringkali diabaikan hingga saat seseorang mengalami masalah serius. Untuk menghindari masalah kesehatan serius lebih awal, berikut adalah beberapa skrining kesehatan yang wajib dilakukan berkala:

Baca Juga: Wajib Tahu! 3 Cara Cek Kanker Payudara Sedari Dini

1. Tekanan Darah

Tes ini bertujuan untuk memantau risiko hipertensi, khususnya pada wanita usia mulai 20 tahun. Pemeriksaan tekanan darah sebaiknya dilakukan minimal 2 tahun sekali.

Wanita lansia sebaiknya melakukan pemeriksaan ini lebih rutin. Untuk wanita hamil, pemeriksaan tekanan darah dapat menghindari risiko terjadinya eklampsia (kejang dan kemudian diikuti penurunan kesadaran atau koma) dan preeklampsia (mengalami hipertensi berat dalam kehamilan).

2. Kolesterol

Skrining kesehatan ini bertujuan untuk mendeteksi risiko penyakit jantung koroner yang sebaiknya dilakukan satu tahun sekali setelah berusia 20 tahun. Mengecek kadar kolesterol darah harus lebih rutin apabila telah berusia di atas 45 tahun karena lebih berisiko.

3. Kanker Payudara

Pemeriksaan ini juga sangat penting, terutama bagi yang memiliki anggota keluarga dengan riwayat kanker payudara. Jika ada, Anda sebaiknya dilakukan skrining sedini mungkin. Pemeriksaan dapat dilakukan secara mandiri dan juga mamografi untuk mendeteksi tanda-tanda kanker payudara secara lebih detail.

4. Pap Smear

Wanita juga rentan mengalami kanker leher rahim atau serviks sehingga perlu melakukan pemeriksaan pap smear. Skrining ini bisa dilakukan setiap tahun, terutama mereka yang telah aktif berhubungan seksual.

5. Diabetes

Dari tahun ke tahun penderita penyakit diabetes semakin meningkat, sehingga sangat penting untuk melakukan tes skrining kesehatan ini. Tes dilakukan untuk mengetahui kadar gula darah agar dapat dilakukan langkah pencegahan.

Baca Juga: 10 Gejala Penyakit Jantung Bawaan Pada Anak, Bunda Wajib Tahu

Skrining pada Bayi Baru Lahir (Newborn)

Tidak hanya bagi bayi yang lahir prematur, bayi newborn juga wajib dilakukan skrining kesehatan untuk mendeteksi sejak dini ada tidaknya kelainan. Berikut beberapa pemeriksaan yang biasanya dilakukan pada bayi baru lahir:

1.   Pendengaran

Gangguan pendengaran pada bayi memang agak sulit diketahui sejak dini. Anda dapat melakukan pemantauan dalam 6 bulan pertama kehidupan untuk memastikan apakah anak memiliki pendengaran normal atau tidak.

2.      Penglihatan

Pada kebanyakan kasus bayi prematur sering terjadi Retinopathy of Prematurity (ROP) yakni salah satu penyebab kebutaan. Anda perlu melakukan skrining pada bayi agar memungkinkan untuk dilakukan terapi sesuai kondisi.

3.      Hipotiroid

Deteksi Hipotiroid Kongenital (HK) genital memungkinkan bayi memperoleh terapi yang tepat dan sedini mungkin. Apabila gangguan tersebut tidak ditangani dengan baik, maka bisa menyebabkan retardasi mental berat pada anak.

4.      17-OH Progesteron (17-OHP)

Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui Hiperplasia Adrenal Kongenital (HAK) pada anak. Kondisi tersebut dapat mengancam keselamatan jiwa pada bayi baru lahir, biasanya terjadi pada minggu ke-2 kelahiran.

5.      Screening G6PD

Skrining kesehatan ini bertujuan untuk mendeteksi adanya kelainan enzim Glucose-6-Phospate Dehydrogenase (G6PD). Bayi yang memiliki kelainan tersebut biasanya ditandai dengan kulit menguning dan anemia hemolitik pada usia 2 sampai 5 hari setelah kelahiran.

Pentingnya Skrining pada Kesehatan Wanita dan Anak

Masyarakat Indonesia memang masih cukup awam terhadap pentingnya skrining kesehatan, khususnya pada wanita dan anak. Jika tidak mengalami gejala apapun, masyarakat cenderung tidak akan ke dokter atau laboratorium guna melakukan pemeriksaan kesehatan.

Padahal melakukan pemeriksaan kesehatan sedini mungkin dapat menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, terutama bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup. Apalagi banyak penyakit berbahaya yang sebenarnya dapat diatasi apabila pasien segera mendapatkan penanganan.

Ada juga penyakit-penyakit tertentu yang tidak menimbulkan gejala awal cukup signifikan sehingga terlambat memperoleh penanganan. Inilah mengapa sangat penting melakukan skrining kesehatan secara berkala, baik pada wanita maupun anak.

Terutama skrining pada bayi baru lahir yang biasanya harus segera dilakukan pada 2 sampai 5 hari setelah kelahirannya. Tujuannya untuk mendeteksi ada tidaknya penyakit yang bisa mengganggu pertumbuhan dan perkembangan bayi.

Beberapa penyakit atau kelainan pada bayi baru lahir seringkali menyebabkan komplikasi serius, bahkan resiko meninggal dunia. Terutama pada bayi yang lahir prematur, perlu mendapatkan penanganan khusus di NICU.

Lalu bagi wanita, dimana bisa melakukan skrining? Anda dapat mengkonsultasikannya kepada dokter sesuai dengan tes kesehatan mana yang ingin dilakukan.

Baca Juga: Layanan Medical Check Up RSU Bunda Padang untuk Kesehatan Anda

RSIA Bunda Jakarta menyediakan program Women’s and Children Health Screening. Dis ini Anda bisa memperoleh berbagai tes kesehatan sesuai kebutuhan, terutama untuk ibu dan anak. Reservasikan kunjungan Anda untuk mendapatkan proses skrining yang menyeluruh dan lengkap. Jika butuh konsultasi, Anda juga dapat memilih dokter dengan keahlian yang Anda butuhkan di jadwal dokter. Kunjungi juga laman informasi untuk dapatkan tawaran layanan kesehatan lainnya.

Medical Check Up Berkala untuk Kesehatan Anda

Medical check up adalah layanan pemeriksaan kesehatan tubuh secara menyeluruh yang mampu mengidentifikasi suatu penyakit atau gangguan dalam tubuh sejak dini. Melalui pemeriksaan ini, penyakit atau gangguan yang ditemukan dapat ditangani sebelum berkembang.

Baca Juga: Layanan Medical Check Up RSU Bunda Padang untuk Kesehatan Anda

Mengevaluasi secara rutin faktor risiko Anda untuk berbagai kondisi medis, skrining kanker dan penyakit lain, dan menilai kebiasaan gaya hidup Anda akan membantu Anda tetap sehat sekaligus mengurangi risiko penyakit kronis atau yang mengancam jiwa.

Medical check up tidak hanya dibutuhkan untuk lansia, tetapi juga remaja dan dewasa yang sudah menginjak usia 18 tahun. Penting juga untuk melakukan pemeriksaan ini secara rutin, minimal 1 (satu) kali setahun. Reservasikan pemeriksaan Anda di unit-unit RS Bunda Group untuk mendapatkan pelayanan menyeluruh.

Persiapan Sebelum Melakukan Medical Check Up

Sebelum melakukan pemeriksaan ini, ada baiknya pasien mempersiapkan beberapa hal yang akan berguna untuk mengoptimalkan hasil dari medical check up. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut:

  • Membawa data medis yang pernah dilakukan sebelumnya (foto Rontgen atau hasil pemeriksaan kesehatan lainnya).
  • Memastikan sebelumnya dengan dokter terkait keperluan puasa atau berhenti konsumsi obat sebelum melakukan pemeriksaan.
  • Mengisi lembar kuesioner mengenai kondisi kesehatan sesuai dengan kondisi yang dirasakan pasien.
  • Mendata obat, suplemen, atau produk herbal yang sedang digunakan.
  • Mengenakan pakaian yang nyaman. Tidak disarankan mengenakan perhiasan atau aksesoris lainnya yang menghambat pemeriksaan.
  • Ketika melakukan pemeriksaan, dianjurkan untuk didampingi oleh keluarga atau kerabat dekat.

Kondisi yang Dapat Anda Konsultasikan

Berikut merupakan beberapa skema yang bisa Anda konsultasikan ketika menjalankan pemeriksaan:

  • Gejala dan keluhan yang dirasakan.
  • Diet yang dijalani saat ini.
  • Riwayat kesehatan dan operasi.
  • Performa tubuh, ideal atau tidak.

Dianjurkan bagi Anda untuk mencatat terlebih dahulu hal-hal yang ingin dikonsultasikan agar tidak ada poin yang tertinggal. 

Prosedur Medical Check Up

1. Pemeriksaan Riwayat Medis

Pada tahap ini, dokter mewawancarai pasien dengan tujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan saat ini. Dokter juga akan memastikan riwayat medis yang pernah pasien dan keluarga alami sebelumnya. Pertanyaan yang umumnya ditanyakan oleh dokter adalah gaya hidup pasien dan jenis makanan yang sering dikonsumsi.

2. Pemeriksaan pada Tanda Vital Tubuh

Pemeriksaan ini meliputi frekuensi detak jantung, frekuensi pernapasan, tekanan darah, dan suhu tubuh.

3. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan ini fokus pada bagian fisik tubuh, kondisi tubuh, hingga kekuatan otot dengan mengarahkan pasien untuk melakukan aktivitas atau gerakan tertentu. Bagian tubuh fisik lain seperti mata, hidung, telinga, serta organ dalam juga diperiksa menggunakan otoskop dan stetoskop. Selanjutnya, terdapat juga pemeriksaan sesuai dengan jenis kelamin pasien. Masing-masing jenis kelamin akan mendapatkan pemeriksaan yang berbeda.

4. Pemeriksaan Penunjang Guna Memperkuat Diagnosis

Setelah mendapatkan data yang diperlukan melalui ketiga pemeriksaan di atas, dokter juga melakukan pemeriksaan penunjang guna memperkuat diagnosis apabila diperlukan. Pemeriksaan yang dilakukan berupa pemeriksaan menggunakan pencitraan (USG atau Rontgen), analisis laboratorium, rekam jantung (elektrokardiografi), dan pap smear.

Baca Juga: Pemeriksaan Pendengaran Pada Bayi dan Anak

Ragam Jenis Pemeriksaan Medical Check Up

Terdapat berbagai jenis pemeriksaan yang dapat Anda lakukan ketika melakukan medical check up. Berikut merupakan pemeriksaan-pemeriksaan yang tersedia:

  • Blood Pressure Test (Tekanan Darah)
  • Cholesterol Level Test (Tes Kadar Kolesterol)
  • Blood Glucose Test (Tes Kadar Gula Darah)
  • Tes Kesehatan Jantung
  • Tes Kesehatan Mata
  • Pap Smear (Tes Kanker Serviks)
  • Mammogram Test (Tes Kanker Payudara)Tes Kesehatan Kulit
  • Tes Kesehatan Telinga
  • Uji Kesehatan Gigi
  • Pemeriksaan Kesehatan Tulang
  • Kolonoskopi (Tes Kanker Usus Besar)
  • Tekanan darah tinggi
  • Obesitas, berdasarkan indeks massa tubuh Anda
  • Penggunaan tembakau
  • Alkohol dan penyalahgunaan narkoba
  • Depresi
  • Skrining HIV untuk orang dewasa berusia 15 hingga 65 tahun dan siapa saja yang berisiko tinggi
  • Diabetes tipe 2 untuk siapa saja dengan faktor risiko atau riwayat keluarga
  • Kanker kolorektal mulai dari usia 50
  • Kanker paru-paru dengan CT scan dosis rendah tahunan untuk orang dewasa berusia 55 hingga 80 tahun yang saat ini merokok atau telah merokok dalam 15 tahun terakhir

Pemeriksaan yang Wajib Dilakukan

Bagi Wanita:

  • Skrining bagian intim untuk wanita usia dewasa 
  • Mammogram untuk skrining kanker payudara pada usia 50 dan 74 tahun
  • Pap smear untuk skrining kanker serviks pada usia 21 dan 65 tahun
  • Skrining kolesterol tinggi (untuk usia 45 dan ke atas)
  • Skrining osteoporosis (untuk usia 65 dan ke atas)

Bagi Pria:

  • Skrining aneurisma aorta perut untuk pasien berusia 65 hingga 75 tahun dengan riwayat merokok
  • Pemeriksaan prostat umumnya tidak disarankan, tetapi dokter mungkin akan merekomendasikannya sejak usia 50 tahun
  • Skrining kolesterol tinggi untuk pasien dari usia 35

Baca Juga: Apa Itu Medical Body Composition Analyzer? Ini Manfaatnya untuk Tubuh

Medical check up memiliki peran penting dalam meningkatkan dan mempertahankan kesehatan Anda. Ketahui jadwal dokter di unit-unit RS Bunda Group dan reservasi kunjungan Anda. Untuk informasi dan layanan kesehatan lainnya, dapat Anda temukan di sini.

Pentingnya Medical Check Up Setelah Puasa dan Lebaran

Melakukan medical check up merupakan hal yang sangat penting untuk mengetahui bagaimana kondisi kesehatan secara menyeluruh. Sehingga apabila ada masalah dalam tubuh, kita dapat segera menjalani pengobatan.

Baca Juga: Medical Check Up Berkala untuk Kesehatan Anda

Terutama setelah Ramadhan dan lebaran usai. Sebab selama bulan Ramadhan kebiasaan hidup banyak berubah, misalnya waktu makan, beristirahat, juga jam tidur yang berkurang.

Selain faktor kebiasaan, kelelahan, ada juga faktor emosional mempengaruhi tubuh sehingga sangat perlu melakukan pemeriksaan setelah Ramadhan berakhir. Untuk lebih jelasnya, berikut penjelasan rinci betapa pentingnya melakukan pemeriksaan kesehatan setelah Ramadhan.

Kenapa Harus Periksa Kesehatan Setelah Puasa?

Banyak yang mengeluhkan tubuh terasa sangat lelah dan tidak bertenaga saat berpuasa, terutama menjelang berbuka. Namun, rasa lelah tersebut tidak hilang dengan istirahat dan tidur.

Karena rasa lelah ini, maka semangat beribadah berkurang bahkan muncul rasa malas. Jika keadaan ini terus terjadi, Anda perlu melakukan medical check up. Sebab bisa menjadi gangguan serius pada tubuh jika tidak mendapatkan penanganan sama sekali.

Sebenarnya, memang wajar apabila tubuh terasa panas, lemah, dan lesu, bahkan juga pegal-pegal. Ini akibat tubuh yang tidak mendapatkan asupan kalori selama 12 jam. Namun, ada dua hal perlu diperhatikan apabila Anda mengalami hal ini, yaitu:

Baca Juga: Pentingnya Program Skrining Kesehatan Wanita dan Anak di Indonesia

1.  Kondisi Kesehatan Melemah

Kondisi badan lemas saat berpuasa sangat wajar, sebab tidak makan atau minum selama belasan jam. Bahkan apabila tubuh terasa panas juga masih dapat dikatakan wajar apalagi jika disertai dengan berbagai kegiatan yang menguras energi. Akan tetapi, ketidakwajaran akan muncul apabila Anda mengalami lemas dan lesu berkepanjangan yang mengakibatkan menurunnya produktivitas.

Padahal segala persyaratan kesehatan seperti beristirahat dan mengatur makanan sudah dilakukan. Jika demikian, maka perlu medical check up untuk memastikan kondisi kesehatan Anda. Ada beberapa penyebab kondisi kesehatan yang melemah ini, yaitu:

  • Kadar gula darah tinggi

Yaitu kondisi di mana gula darah tubuh meningkat setelah berbuka puasa. Hal ini disebabkan karena konsumsi makanan manis dalam jumlah banyak selama berkali-kali.

  • Kalap saat berbuka

Ketika Anda terlalu banyak makan saat berbuka akan menyebabkan lemas, pusing, dan mual, karena perut penuh atau bloating.

  • Adanya radang lambung

Kondisi ini terjadi ketika Anda mengonsumsi makanan atau minuman yang terlalu asam saat berbuka puasa.

  • Kelebihan MSG

Penyebab lainnya adalah kelebihan mengkonsumsi MSG sehingga membuat badan tidak bertenaga dan pusing.

Baca Juga: Layanan Medical Check-Up RSU Bunda Padang untuk Kesehatan Anda

2.  Bahaya Banyak Asupan dalam Sekali Konsumsi

Salah satu penyebab yang membuat Anda justru tidak bersemangat setelah berbuka adalah bloating (kembung). Perut penuh karena makan terlalu banyak dalam sekali duduk sangat berpotensi menyebabkan lemas.

Jika efeknya berkepanjangan, kondisi ini dapat menjadi gangguan kesehatan akut. Inilah mengapa Anda perlu melakukan medical check up setelah menyelesaikan puasa.

Bukan hanya saat berbuka puasa, tapi bahaya banyak asupan dalam satu kali konsumsi juga bisa terjadi saat lebaran. Makan besar di hari raya merupakan hal yang menjadi kebiasaan dan tradisi, sehingga kondisi ini umum terjadi. Sebaiknya, jangan berlebihan saat mengonsumsi makanan, dan lakukan pengecekan kesehatan setelah lebaran.

Medical Check Up yang Wajib Dilakukan

Ada berbagai pilihan pengecekan kesehatan di rumah sakit, tergantung keinginan dan hasil konsultasi dengan dokter. Saat melakukan pemeriksaan, ada baiknya mengutamakan pengecekan berikut ini:

1.  Kolesterol dan Gula Darah

Sebagai pembuka bisa langsung melakukan pengecekan kolesterol dan gula darah. Sebab makanan-makanan yang dikonsumsi saat Ramadhan dan lebaran umumnya berlemak juga mengandung gula tinggi.

2.  Jantung

Anda juga harus melakukan medical check up jantung. Kasus serangan jantung memiliki tren peningkatan pada musim liburan, seperti setelah lebaran atau hari raya keagamaan lainnya.

Hal ini terjadi karena sebagian besar orang melepas kontrol diri dan memperbolehkan diri konsumsi berbagai makanan, meskipun makanan tersebut adalah pantangannya. Selain itu, tingkat depresi di musim hari raya juga meningkat.

3.      Check Up Menyeluruh

Jika Anda ingin menghindari faktor risiko secara keseluruhan, maka bisa melakukan check up menyeluruh. Dengan demikian, akan mendapatkan laporan lengkap mengenai kondisi kesehatan.

Medical check up bisa dilakukan di rumah sakit terdekat salah satunya di RS Bunda Group yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

Trik Jaga Kesehatan dan Tetap Bugar Setelah Puasa

Menjaga kesehatan sangat penting, baik saat berpuasa maupun setelahnya. Agar tetap bugar dan sehat, coba praktekkan beberapa hal berikut:

  • Tetap melanjutkan ibadah puasa setelah Ramadhan dengan puasa sunah 2 kali seminggu. Sebab berpuasa akan mempercepat proses pengeluaran racun dan sel-sel rusak dari tubuh.
  • Kebiasaan makan teratur saat Ramadhan tetap dilakukan, selain itu juga perhatikan asupan makanan Anda.
  • Lakukan medical check up rutin agar dapat mengetahui kondisi kesehatan.
  • Konsumsi kurma setiap hari, karena kurma kaya akan zat besi, serat, dan antioksidan.
  • Tetap lakukan aturan 80/20, artinya hanya makan hingga 80% kenyang sehingga kemampuan tubuh dalam mencerna dapat berjalan dengan baik.
  • Konsumsi probotik untuk mendukung bakteri baik dalam usus.
  • Kesehatan emosional tetap harus dijaga.

Karena kebanyakan gangguan kesehatan diakibatkan oleh konsumsi makanan yang kurang tepat selama bulan Ramadhan. Salah satu cara jaga kesehatan adalah dengan melakukan pengecekan rutin. Anda bisa memanfaatkan fitur medical check-up RS Bunda Group untuk cek kesehatan secara rutin. Dengan demikian, Anda tetap dapat menikmati masa lebaran dengan sehat dan nyaman.

Baca Juga: Apa Itu Medical Body Composition Analyzer? Ini Manfaatnya untuk Tubuh

Reservasikan sesi Anda dengan ahli preferensi dari jadwal dokter RS Bunda Group. Kunjungi juga laman informasi kami untuk layanan kesehatan lainnya.

Pemeriksaan USG 2D/3D/4D, Kenali Perbedaannya

Pemeriksaan USG merupakan sebuah metode pemeriksaan dokter untuk melihat bagaimana keadaan organ tubuh sebenarnya. Dengan begini mereka bisa melakukan diagnosis dan menjalankan beberapa tahapan pengobatan.

Baca Juga: Berkenalan dengan Radiologi: Teknologi Gelombang Pemeriksa Tubuh!

Seiring perkembangan zaman, metode ini sudah berkembang. Bukan hanya 2D saja, tetapi beberapa rumah sakit sudah mengembangkan 3D dan 4D. Dengan perkembangan teknologi ini, dokter dapat memeriksa kondisi pasien dengan lebih akurat berkat teknologi dengan jangkauan yang lebih mendetail.

Pemeriksaan USG 3D dan 4D sangat cocok bagi pasien yang sedang hamil karena mereka bisa melihat bagaimana perkembangan buah hati dari hari ke hari dengan lebih jelas dan dekat. 

Pemeriksaan USG 2D

Pada awal penggunaannya, teknologi ini sangat memudahkan pekerjaan bagi tiap dokter dalam menjalankan tugasnya. Mereka dan pasien bisa melihat sendiri bagaimana keadaan tubuh pasien sekaligus melakukan konsultasi.

Metode ini sendiri biasanya untuk ibu hamil saja pada trimester pertama. Dokter dan orang tua bisa melihat bagaimana keadaan  janin. Apakah ada indikasi kelainan atau berada dalam tahap normal.

Dalam pemeriksaannya dokter serta calon orang tua bisa melihat jenis kelamin, ukuran bayi, serta masih banyak lagi. Tidak heran bila ibu hamil wajib melakukannya sesuai jadwal yang dokter tetapkan.

Pemeriksaan USG 3D

Seperti namanya, pemeriksaan USG 3D memungkinkan calon orang tua untuk dapat mengetahui bentuk calon bayi dengan lebih jelas. Dengan demikian, jika ada masalah pada fisik janin, baik dokter maupun orang tua dapat melihatnya lebih dulu.

Pemeriksaan USG 3D ini sebaiknya dilakukan sesuai indikasi dari dokter kandungan saat  kontrol kehamilan bagi ibu hamil. Untuk pasien dengan kondisi lainnya, sebaiknya hanya untuk kasus khusus saja. 

Selain USG 3D, teknologi kedokteran juga telah mengembangkan USG 4D untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang lebih baik lagi.

Baca Juga: Kapan Harus Melakukan Pemeriksaan Urologi di RSU Bunda Padang?

Pemeriksaan 4D

Teknologi 4 dimensi ini sangat bagus bagi calon orang tua bisa melihat lebih jelas bagaimana organ-organ sang bayi bekerja.

Menariknya lagi, Anda juga dapat melihat bagaimana aliran darah dari jantung ke seluruh bagian tubuh. Dengan demikian, pemeriksaan USG 4D cenderung lebih disarankan bagi para perempuan dengan kondisi yang memiliki tingkat risiko kesehatan tinggi.

Salah satu contohnya seperti perempuan cukup lanjut usia tetapi baru memiliki anak. Kondisi ini memang sangat berbahaya untuk keduanya bila saja tidak terkontrol secara intensif. Keadaan tersebut merupakan sinyal berbahaya yang harus Anda perhatikan.

Perlu Anda ketahui juga bahwa waktu terbaik melakukan pemeriksaan ini ketika usia kehamilan yang memasuki 32 minggu. Karena, pada kondisi ini Anda bisa melihat dan mengamati calon buah hati secara optimal.

Setidaknya secara penampilan sudah terlihat, bahkan orang tua juga mampu melihat sendiri jenis kelamin anak mereka nanti. Bagaimana, tertarik untuk melakukan pemeriksaan dengan teknologi 4 dimensi ini?

Perbedaan USG 2D, 3D, 4D

Mungkin, saat ini Anda sedang bertanya dalam hati sebenarnya apa perbedaan dari ketiganya? Mengapa teknologi kedokteran harus mengembangkannya seperti itu, bukankah hanya 2 dimensi saja sudah cukup?

Satu poin penting yang harus Anda ketahui adalah tampilan layarnya. Artinya, semakin jelas gambar maka lebih banyak hal bisa terdeteksi. Dengan demikian, tidak hanya bentuk bayi, namun kelainan-kelainan yang mungkin ada sebelum kelahiran juga dapat terdeteksi.

Secara singkat, perbedaan 3 teknologi ini adalah sebagai berikut:

  • USG 2D adalah alat standar untuk menilai tumbuh kembang janin.
  • USG 3D memberikan gambaran lebih baik layaknya melihat janin langsung di depan mata kita.
  • USG 4D dapat memperlihatkan gambaran janin yang bergerak.

Pemeriksaan USG 3D dan 4D dapat Anda lakukan saat usia kehamilan 26 hingga 30 minggu. Sebelum usia kehamilan 26 minggu, bayi masih terlalu bebas bergerak sehingga sulit mendapatkan foto bayi dalam keadaan diam. Sementara itu, pada usia kehamilan di atas 30 minggu, kepala bayi telah berada di bawah panggul ibu sehingga sulit untuk melihat wajah bayi.

Ketiga jenis USG tersebut aman untuk dilakukan oleh Bunda. USG umumnya dilakukan empat kali, yakni satu kali di trimester satu dan dua, serta dua kali di trimester tiga. Apabila terdapat kondisi janin yang perlu dipantau dengan ketat, maka USG akan dilakukan lebih sering.

Pemeriksaan USG 2D, 3D, dan 4D RSU Bunda Padang

Berawal dari rumah bersalin kini RSU Bunda Padang merupakan salah satu rumah sakit swasta di bawah naungan RS Bunda Group yang menggunakan fasilitas dan peralatan penunjang untuk menjamin kenyamanan dan perawatan pasien.

Melihat adanya kemajuan teknologi yang canggih pada saat ini, memicu para instansi kesehatan dan teknologi peralatan untuk terus mengembangkan inovasi-inovasi kesehatan baru juga. RSU Bunda Padang dengan fokus pelayanan pada ibu dan anak juga melengkapi fasilitas pemeriksaan kandungan dan kebidanannya dengan fasilitas Ultrasonografi (USG) 3 dan 4 Dimensi.

Baca Juga: Medical Check Up Bronkoskopi untuk Paru-paru Anda 

Tiap jenis pemeriksaan USG memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Reservasikan konsultasi pemeriksaan Anda dengan ahli dari jadwal dokter kami untuk mengetahui pemeriksaan mana yang sesuai dengan kondisi Anda. Kunjungi juga laman informasi kami untuk layanan kesehatan lainnya.

Berkenalan dengan Radiologi: Teknologi Gelombang Pemeriksa Tubuh!

Radiologi memiliki peran penting bagi umat manusia. Teknologi kedokteran ini menjadi senjata utama dokter untuk melihat dan menemukan penyakit pasien terutama bagian organ dalam.

Baca Juga: Medical Check Up Bronkoskopi untuk Paru-paru Anda 

Dengan teknologi ini, petugas medis dapat menganalisa lebih jauh apa yang terjadi, memperkirakan penyebab sampai membuat sebuah diagnosa serta rencana pengobatan.

Apa Itu Radiologi?

Radiologi adalah ilmu dan teknologi untuk memindai bagian tubuh manusia melalui sinar X maupun gelombang elektromagnetik dan mekanik agar dapat mendeteksi bagian dalam tubuh tanpa prosedur operasi.

Dalam proses pemeriksaannya, pasien harus mengikuti beberapa syarat terlebih dulu seperti memakai pakaian khusus, tidak boleh memakai berbagai benda seperti jam tangan dan perhiasan, serta berpuasa beberapa saat sebelum pemeriksaan. 

Biasanya hal tersebut akan pasien konsultasikan terlebih dulu. Tetapi, beberapa lebih sering melakukan puasa minimal 4 jam. Selebihnya, pihak medis akan mengkonfirmasi apa saja yang pasien butuhkan sebelum melakukan pemeriksaan radiologi.

Pada prosesnya, Anda akan melakukan beberapa pemeriksaan  seperti foto rontgen, fluoroskopi, Ultrasound, CT scan, MRI, sampai kedokteran nuklir. Semua tahapan tersebut bisa memberikan hasil nyata dan membantu dokter melakukan penanganan yang paling sesuai untuk kondisi Anda.

Setelah pemeriksaan, Anda akan dapat pulang dan melanjutkan aktivitas. Sementara itu, dokter akan menggunakan hasil pemeriksaan untuk dianalisis lebih lanjut sebelum dapat menyampaikan apa yang terjadi menurut hasil tersebut.

12 Penyakit yang Dapat Pemeriksaan Radiologi Deteksi

Beberapa jenis penyakit yang dapat Anda periksakan di Lab Radiologi adalah:

  • Paru-Paru
  • Jantung
  • Epilepsi
  • Kelenjar Getah Bening
  • Sendi dan Tulang
  • Pembuluh Darah
  • Kelenjar Tiroid
  • Saluran Pencernaan
  • Infeksi
  • Stroke
  • Penyakit Ginjal serta Saluran Kemih
  • Kanker

Pemeriksaan Radiologi seperti ini bukan hanya untuk melihat bagian dalam tubuh, melainkan bisa juga memberikan pengobatan secara intensif. Jadi, beberapa dokter memang sengaja memanfaatkannya untuk pemasangan kateter atau memasukkan instrumen bedah.

Baca Juga: Pentingnya Program Skrining Kesehatan Wanita dan Anak di Indonesia

Ukuran alat medis yang sangat kecil akan mempersulit prosedur bila cara  memasukkannya melalui manual. Kondisi seperti ini biasanya disebut juga dengan istilah intervensi. Beberapa contoh pengobatannya adalah sebagai berikut

  • Melakukan kemoterapi hanya saja melalui pembuluh darah. Kondisi ini terjadi ketika sel kanker tersebut terdapat di bagian tersebut.
  • Teknologi juga dapat membantu teknik pengobatan penyumbatan pembuluh darah atau dalam bahasa medis disebut dengan embolisasi dalam rangka menghentikan sumbatan  yang ada.
  • Biopsi jarum di kelenjar tiroid atau paru-paru.

Pemeriksaan radiologi sebenarnya sangat menguntungkan pasien. Dengan pemeriksaan ini, mereka tidak harus melakukan tahapan operasi. Selain itu, teknis ini juga membantu Anda menyembuhkan penyakit dengan mendapatkan penanganan yang lebih tepat.

Mengenal Peran Dokter Radiologi

Dalam menjalankan metode ini pasti dibutuhkan seorang tenaga medis untuk melakukannya, tetapi apakah tugasnya sama dengan tenaga medis biasa atau harus yang khusus? Jawabannya adalah tenaga medis khusus yang disebut juga radiolog.

Peran seorang radiolog sendiri cukup banyak, sesuai dengan macam-macam radiologi yang tersedia. Misalnya, bagian diagnostik yang mempunyai tugas utama melakukan evaluasi serta memberikan hasil dari pemeriksaan tersebut.

Dalam sejumlah pemeriksaan, terkadang dokter spesialis ini akan menambahkan zat kontras. Sebagai salah satu upaya meningkatkan ketajaman dari hasil yang keluar tersebut agar lebih jelas dan hasilnya nyata. Bukan hanya itu saja, berikut beberapa peran dari dokter radiolog yang bisa Anda ketahui.

1.      Peran Intervensi

Pada radiologi intervensi, seorang dokter akan melakukan berbagai macam hal meliputi, memandu dalam melakukan prosedur medis. Contohnya pemasangan kateter, biasanya untuk pasien kanker serta tumor dengan melakukan sayatan kecil.

Biasanya sebelum disayat, petugas akan memeriksa mana bagian yang terserang oleh tumor atau kanker. Kemudian, menyobek bagian terdekat agar proses pemasangannya bisa berjalan lebih cepat.

Selain itu perannya juga penting dalam proses pemasangan ring bagi penderita penyakit jantung, biopsi jarum halus untuk mengambil sampel payudara. Ada juga pemasangan kateter tetapi melalui pembuluh darah Vena.

2.      Peran Onkologi

Peran terakhir sesuai jenisnya adalah Onkologi, dimana mereka bertugas untuk merawat, mengawasi, memantau semua aktivitas sebagai bagian dari pengobatan. Beberapa perannya adalah:

  • Memastikan metode apa yang dipilih agar pasien mendapatkan penanganan efektif.
  • Menganalisa, melakukan evaluasi, sampai membacakan secara keseluruhan bagaimana nanti hasil pemeriksaannya
  • Sebagai penentu kelainan hingga seberapa parah kondisi dari pasien setelah pemeriksaan selesai dilakukan.
  • Bila perlu mereka juga harus menyarankan pengobatan lanjutan seperti apa dan bagaimana agar hasilnya maksimal.

Meski terlihat cukup sederhana, pemeriksaan radiologi sangat penting untuk pemeriksaan internal tubuh pasien. Pemeriksaan ini tidak melibatkan proses sayat seperti bedah pada umumnya, namun dokter radiologi juga tetap harus teliti dalam membaca hasil pemeriksaan agar dapat mengetahui dengan jelas gangguan apa yang diderita dan bagaimana penanganannya.

Baca Juga: Layanan Medical Check-Up RSU Bunda Padang untuk Kesehatan Anda

Reservasikan sesi pemeriksaan Anda dengan salah satu dokter RS Bunda Group di jadwal dokter kami untuk hasil yang mendetail. Kunjungi juga laman informasi kami untuk layanan kesehatan lainnya.

Kapan Harus Melakukan Pemeriksaan Urologi di RSU Bunda Padang?

Apakah Anda mengetahui apa saja yang masuk dalam ranah pemeriksaan urologi? Mungkin sebagian orang tidak benar-benar mengetahuinya sampai terkena salah satu penyakit yang termasuk dalam penyakit urologi.

Baca Juga: Medical Check Up Bronkoskopi untuk Paru-paru Anda 

Masalah kesehatan yang instalasi penangan urologis adalah penyakit saluran kemih, gangguan prostat, dan penyakit ginjal. Masalah-masalah kesehatan ini bisa menyerang siapa saja dari berbagai usia, termasuk Anda.

Ada baiknya Anda memiliki informasi seputar penyakit urologi ini, karena merupakan salah satu masalah kesehatan yang cukup penting. Berikut kami berikan informasi singkat terkait jenis penyakit ini.

Peran dan Spesialisasi Dokter Urologi

Pemeriksaan urologi hanya dapat dilakukan oleh dokter yang memiliki spesialisasi dalam bidang ini. Dokter ahli di bidang urologi disebut urologis, karena fokus bidang ilmunya adalah sistem perkemihan manusia.

Jadi, ketika seorang pasien memiliki indikasi mengidap penyakit urologi, maka akan langsung dibuatkan janji temu atau rujukan ke dokter spesialis urologis. Di mana dokter ini akan melakukan pemeriksaan yang diperlukan untuk memastikan apa penyakit diderita pasien.

Setelah pemeriksaan dan observasi, maka akan diketahui apa penyakit diderita, kemudian ditentukan cara pengobatan untuk pasien tersebut. Oleh sebab itu, pemeriksaan urologi harus dilakukan menyeluruh, oleh tenaga ahli, dan peralatan medis yang mendukung.

Baca Juga: Pentingnya Program Skrining Kesehatan Wanita dan Anak di Indonesia

Dokter spesialis urologis masih dibagi lagi menjadi sub-spesialisasi untuk menangani berbagai penyakit terkait, beberapa di antaranya adalah:

  1. Androurologi, yaitu spesialisasi masalah kesuburan dan kesehatan reproduksi pria.
  2. Urologi wanita, yaitu spesialisasi masalah gangguan saluran kemih pada wanita.
  3. Pediatrik, yaitu masalah saluran kemih pada anak.
  4. Neurourologi, yaitu spesialisasi masalah saluran kemih yang disebabkan gangguan saraf.
  5. Endourologi, yaitu permasalahan pada saluran kemih seperti adanya penyumbatan atau tindakan bedah invasif sebagai metode pengobatan.

Pada Wanita yang Memiliki Resiko Permasalahan

Pemeriksaan urologi umumnya menyangkut gangguan saluran kemih, gangguan pada ginjal, maupun kantong kemih. Setiap usia pada wanita memiliki risiko mengalami permasalahan ini sehingga tidak hanya akan dialami orang dewasa saja.

Dalam beberapa kasus masalah pada saluran kemih pada wanita juga bisa sampai mengganggu sistem hormon. Oleh sebab itu, penangannya akan dikonsultasikan dengan dokter kandungan juga.

Pada wanita, permasalahan urologi ini sangat mungkin berkaitan pada kesuburan sehingga perlu dikonsultasikan dengan ahli kebidanan atau dokter kandungan. Ketika seorang wanita mengalami permasalahan pada bagian ini, pemeriksaan urologi akan dilakukan secara menyeluruh.

Penyakit urologi yang sering dialami wanita adalah:

  1. Sakit ginjal, yaitu berkurangnya kemampuan ginjal dalam melakukan fungsinya sebagai penyaring cairan dan limbah dalam darah. Ini bisa diakibatkan oleh cedera, infeksi, adanya kista maupun pembengkakan.
  2. Permasalahan pada kandung kemih, seperti infeksi kandung kemih, sistitis, sering buang air kecil, atau batu pada bagian kandung kemih.
  3. Infeksi saluran kemih.
  4. Penyempitan ureter, dan lain sebagainya.

Pada Pria Tentang Kesehatan Reproduksi

Pemeriksaan urologi menyangkut pemeriksaan kondisi kesehatan organ reproduksi, mulai dari testis hingga penis. Pemeriksaan dilakukan menyeluruh hingga ke bagian kelenjar prostat, sebab pria sangat rentan mengalami permasalahan di bagian tersebut.

Masalah kesehatan pria lainnya yang ditangani oleh urologis berfokus pada masalah reproduksi, misalnya impotensi atau gangguan pada prostat. Prostat merupakan bagian pada alat reproduksi pria yang rentan mengalami masalah.

Letaknya di bagian bawah kandung kemih dengan ukuran sebesar kacang kenari. Prostat merupakan kelenjar yang punya peran penting yaitu memproduksi sperma. Oleh karena itu, apabila terjadi permasalahan di bagian tersebut akan mempengaruhi kemampuan reproduksi pria.

Baca Juga: Apa Itu Medical Body Composition Analyzer? Ini Manfaatnya untuk Tubuh

Pemeriksaan urologi di bagian prostat menjadi salah satu fokus urologis ketika pasien pria datang dengan keluhan. Sebab apabila bagian tersebut mengalami pembengkakan akan berisiko menimbulkan penyakit seperti prostatitis (infeksi prostat) hingga kanker prostat.

Keluhan yang Perlu Segera Anda Konsultasikan

Karena pemeriksaan urologi berkaitan dengan sistem kemih, maka keluhannya pasti seputar bagian tersebut, misalnya keluhan sakit saat buang air. Seperti beberapa gejala berikut ini:

  • Sakit saat buang air kecil.
  • Sering buang air kecil dan sulit menahan saat akan buang air kecil.
  • Nyeri pada pinggang dan perut bagian bawah.
  • Kandung kemih terasa penuh.
  • Aliran dan frekuensi buang air berubah.
  • Perubahan warna dan bau pada urine.
  • Impotensi.

Ketika Anda mengalami salah satu permasalahan tersebut, maka saatnya untuk melakukan pemeriksaan di rumah sakit terdekat. Salah satunya RSU Bunda Padang yang menyediakan instalasi penanganan urologi.

Di instalasi ini terdapat para urologis berpengalaman yang siap memberikan layanan mulai dari pemeriksaan hingga pembuatan rancangan rencana pengobatan dan proses pengobatan itu sendiri. Dengan keahlian sub-spesialis untuk penanganan jenis penyakit urologi tertentu.

Selain itu, juga terdapat berbagai peralatan dan perlengkapan memadai yang dikhususkan bagi pemeriksaan serta penangan pasien urologis. Salah satunya sistem pembedahan robotik pada penanganan bedah pengangkatan kanker prostat.

Baca Juga: Medical Check Up Berkala untuk Kesehatan Anda

Permasalahan pada bagian saluran kemih merupakan masalah kesehatan serius sehingga harus menjadi salah satu perhatian utama Anda. Apabila mengalami permasalahan pada bagian ini, sebaiknya langsung reservasi pemeriksaan urologi di RSU Bunda Padang. Anda dapat membuat janji berdasarkan jadwal dokter yang tersedia, dan temukan layanan kesehatan lainnya di laman informasi kami.

Medical Check Up Bronkoskopi untuk Paru-paru Anda 

Prosedur bronkoskopi merupakan prosedur pemeriksaan saluran pernapasan dengan alat bernama bronkoskop melalui tenggorokan lalu ke laring, trakea, dan ke bronkus. Tindakan ini dilakukan salah satunya sebagai tindakan biopsi, yaitu pengambilan sampel jaringan tertentu. Reservasikan konsultasi Anda ke RSU Bunda Margonda untuk informasi lebih lanjut.

Baca Juga: Medical Check Up Berkala untuk Kesehatan Anda

Selain pengambilan sampel, tindakan tersebut juga dilakukan sebagai upaya pengobatan serta mendiagnosis sebuah penyakit. Informasi lengkap mengenai tindakan medis ini dapat dilihat dari penjelasan berikut!

Prosedur dari Pelaksanaan Bronkoskopi

Melalui alat bronkoskop, petugas kesehatan akan lebih dimudahkan dalam melihat kondisi saluran pernapasan pasien. Penglihatan petugas atau dokter akan dibantu dengan kamera pada alat bronkoskop yang menerangi jalan dari mulai masuk alat melalui mulut maupun hidung.

Terdapat dua jenis alat bronkoskop untuk melakukan tindakan bronkoskopi, diantaranya alat kaku dan alat lentur. Untuk alat kaku bisa dilakukan kepada pasien dengan kondisi batuk banyak darah dan terlebih dahulu akan melalui pembiusan total.

Sementara itu kepada pasien dengan gejala lebih ringan dari itu akan dikenakan bius lokal dan dimasuki dengan alat lentur. Untuk pemasukan alat lentur memang akan terasa sedikit mengganggu, namun tidak sampai membahayakan atau melukai pasien.

Prosedur medis ini bisa dilakukan kepada semua pasien, termasuk pasien yang menggunakan selang makan. Pada beberapa rumah sakit, prosedur pemeriksaan ini bisa dilakukan sekaligus melalui CT Scan, yakni dengan mengarahkan alat pemeriksaan pada area dada.

Tujuan Pelaksanaan Prosedur Pemeriksaan Saluran Napas

Kemajuan dalam dunia medis berupa pemeriksaan bronkoskopi ini membantu dokter dalam menangani pasien secara tepat. Adapun tujuan dari pelaksanaan prosedur adalah:

  1. Melakukan diagnosa permasalahan pada paru-paru secara akurat.
  2. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada paru-paru, seperti terjangkitnya TBC, pneumonia, serta terjangkitnya infeksi jamur serta bakteri pada paru-paru.
  3. Melakukan biopsi jaringan pada paru-paru.
  4. Mengeluarkan berbagai elemen mengganggu dari saluran napas, seperti halnya tumor, lendir, benda asing, maupun halangan lainnya.
  5. Menempatkan selang kecil untuk membantu membuka jalan napas.
  6. Mengobati terjadinya permasalahan pada paru-paru, seperti penyempitan saluran napas, pendarahan, serta pneumotoraks.

Prosedur bronkoskopi merupakan tindakan yang dilakukan untuk memeriksa saluran napas secara detail. Dimulai dari kotak suara, trakea, saluran udara besar, paru-paru, serta pada saluran udara yang lebih kecil.

Tiga Tahapan Penting Sebelum Melakukan Bronkoskopi

Dilakukannya prosedur ini meliputi tiga tahapan utama, yakni sebelum, saat pelaksanaan, dan juga setelah pelaksanaan.

1.    Persiapan Sebelum Tindakan

Untuk detail penjelasan tentang persiapan sebelum pelaksanaan, bisa melihat beberapa hal berikut:

  1. Berpuasa dari makan dan minum minimal selama 6 jam sebelum dilakukannya tindakan.
  2. Menggunakan pakaian rumah sakit yang sudah disediakan.
  3. Melepas semua perhiasan, termasuk benda logam dari tubuh.
  4. Pemberian obat penenang oleh dokter untuk relaksasi pasien sebelum tindakan dimulai.
  5. Pemberian obat bius atau anestesi melalui dua cara, pertama disemprot ke tenggorokan, kedua dioleskan ke hidung.

Semua prosedur di atas dilakukan sesuai aturan dari rumah sakit bersangkutan. Sebelum diberikan anestesi dan obat penenang, Anda akan diminta memposisikan duduk sesuai arahan dokter agar tindakan bronkoskopi berjalan lancar.

Baca Juga: Layanan Medical Check Up RSU Bunda Padang untuk Kesehatan Anda

2.    Prosedur Saat Tindakan Medis

Masuk ke tahapan pemeriksaan menggunakan alat bronkoskop, pasien akan melalui berbagai prosedur sebagai berikut:

  1. Anda akan tetap dibuat sadar dengan pemberian bius lokal pada beberapa area.
  2. Dokter memasukkan alat bronkoskop melalui hidung maupun mulut lalu berlanjut ke tenggorokan.
  3. Setelah alat masuk, dokter akan memantau pergerakan alat ke organ pernapasan Anda melalui monitor.
  4. Pengambilan sampel jaringan menggunakan alat seiring dengan diangkatkan alat dari tubuh kemudian sampel tersebut akan diperiksa di laboratorium rumah sakit.

Tindakan bronkoskopi dilakukan dalam kondisi sadar setelah Anda mendapatkan dosis bius pada area tertentu untuk meminimalisir sensasi sentuhan peralatan medis yang digunakan.

3.    Prosedur Setelah Tindakan Medis

Setelah prosedur persiapan dan tahap pelaksanaan, Anda juga diharuskan menaati prosedur pasca pengobatan. Adapun berbagai hal penting setelah dilakukannya tindakan adalah:

  1. Selepas alat diangkat dari tubuh, dokter akan memantau kondisi kesehatan Anda dalam waktu beberapa jam ke depan.
  2. Jika dari tubuh diangkat jaringan spesimen maka rontgen dada akan dilakukan sesuai anjuran dokter.
  3. Dokter tidak akan mengizinkan pasien makan maupun minum sampai efek obat bius hilang total.
  4. Pemulangan pasien bisa dilakukan pada hari yang sama dengan tindakan apabila tidak ada keluhan lanjutan.

Pasien dengan gejala lain setelah melakukan tindakan bronkoskopi bisa saja tinggal lebih lama di rumah sakit. Keputusan pemulangan atau tetap menginap di rumah sakit bergantung dari pemeriksaan dokter yang bersangkutan.

Jika dilakukan secara hati-hati dan kondisi pasien juga tidak begitu parah maka komplikasi minim bahkan tidak akan terjadi. Jika terjadi komplikasi, biasanya tidak jauh dari kondisi pendarahan, paru-paru robek, dan demam.

Prosedur pemeriksaan bronkus akan membutuhkan waktu beberapa hari. Anda mungkin akan diminta datang kembali ke rumah sakit untuk mengambil hasil pemeriksaan bronkoskopi yang dilakukan pada beberapa hari ke belakang untuk mengetahui detail penyakit dan apa pengobatannya.

Baca Juga: Apa itu Medical Body Composition Analyzer? Ini Manfaatnya untuk Tubuh!

Bronkoskopi adalah salah satu pemeriksaan medis yang jarang diketahui secara umum. Jika Anda masih ragu, Anda dapat mereservasikan sesi konsultasi di RSU Bunda Margonda sesuai dengan jadwal dokter spesialis paru untuk informasi lebih lanjut. Kunjungi juga laman informasi untuk layanan kesehatan selengkapnya.

Mengenal PCR SGTF untuk Omicron

Ramai beberapa waktu silam berita Ashanty positif omicron setelah melakukan tes PCR SGTF selepas melakukan perjalanan liburan dari Turki. Tes tersebut akhirnya banyak dilakukan orang-orang di Indonesia untuk memastikan bahwa dirinya tidak terjangkit coronavirus varian terbaru (omicron).

Baca Juga: Vaksin Covid, Membawa Harapan atasi Virus

PCR atau Polymerase Chain Reaction merupakan sebuah tes yang digunakan untuk memastikan tubuh terinfeksi virus corona atau tidak. Sekarang jenis PCR terbagi lagi secara spesifik ke dalam dua jenis berbeda, yakni WGS dan SGTF. Reservasikan kunjungan Anda ke salah satu unit RS Bunda Group untuk sesi tes yang tepat.

Pendapat Krishna Khaimar tentang S-Gene Target Failure

PCR SGTF merupakan sekuensing atau pengurutan genom sampel positif. Pemeriksaan ini memanfaatkan kit RT-PCR dengan menggunakan strategi ‘S’ Gene Target Failure sebagai cara mendeteksi detail varian virus ketika mengenai tubuh. Dengan kata lain, PCR SGTF adalah hasil pemeriksaan real time PCR dimana gen target selain gen S akan terdeteksi, sedangkan gen S tidak terdeteksi.

Krishna Khairnar, seorang peneliti bidang diagnosis Covid-19 asal India mengatakan pada New Indian Express bahwa akan ada banyak jenis virus bisa dideteksi melalui tes ini. Jadi, bukan hanya omicron yang bisa diketahui dari pelaksanaan awal tes.

Perlu diketahui bahwa dalam kasus infeksi varian omicron, gen S tidak dapat terprediksi oleh pengujian RT PCR Thermofisher sebab adanya mutasi pada gen. Selain gen S, ada juga dua target lainnya, seperti gen ORF dan gen N masih bisa terdeteksi secara akurat.

Khaimar menegaskan bahwa strategi SGTF akan berfokus pada pengambilan sampel positif setelah melakukan tes RT-PCR dengan kondisi gen S negatif dan gen ORF serta N positif. Tindakan ini merupakan deteksi dini, dimana fungsinya untuk memudahkan analisis sample varian.

Pendapat Menteri Kesehatan Budi Gunadi tentang SGTF

Menteri Kesehatan Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, menyatakan bahwa dilakukannya tes ini lebih cepat mendeteksi terjangkitnya infeksi varian omicron pada tubuh. Jika sebelumnya sudah ada WGS atau Whole Genome Sequencing, maka saat ini tersedia cara lebih cepat.

Baca Juga: Pendaftaran Vaksinasi Covid-19 Anak di RS Bunda

Budi Gunadi bahkan mengatakan bahwa hasil tes bisa langsung terlihat. Hasil ini dapat dianggap akurat setelah 4 sampai 6 jam pasca pemeriksaan. Pengambilan sampel dari tes ini bisa disebut sebagai probable omicron sehingga dianggap sah serta akurat sebagai penentu.

SGTF juga merupakan tes tahap awal. Karenanya, untuk memastikan tubuh terjangkit corona atau tidak tetap harus melalui tes lanjutan WGS karena tes awal yang dilakukan hanya mendeteksi salah satu mutasi khas omicron.

Sebagai upaya pengentasan covid-19 di Indonesia, belum lama ini Menteri Kesehatan Budi Gunadi telah mendatangkan sebanyak 15 mesin WGS ke Indonesia. Sejumlah mesin tersebut disebar ke seluruh wilayah Indonesia untuk memfasilitasi seluruh masyarakat tanah air.

Masih Minimnya Penerapan S-Gene Target Failure di Indonesia

Penerapan S-Gene Target Failure di Indonesia masih terbatas sekali. Adapun kasus penyanyi Ashanty diketahui positif karena adanya pemberlakuan tes di bandara. Untuk saat ini pelaksanaan tes memang baru ada di pintu masuk bandara dari kedatangan luar negeri.

Melalui tes SGTF tersebut, dapat dipastikan bahwa turis asing maupun warga Indonesia tetap aman ketika memasuki negara Indonesia. Deteksi awal ini diberlakukan dengan tujuan menekan penyebaran virus corona kepada orang lain.

Pemeriksaan ini penting karena varian omicron memiliki potensi penularan lebih tinggi daripada varian-varian sebelumnya. Ditambah lagi banyak ahli serta instansi profesional yang masih belum memiliki data lengkap terkait varian delta.

Yang membuat varian omicron lebih berbahaya dari varian-varian lainnya adalah varian ini tetap bisa menularkan infeksi pada orang lain sekalipun dalam kondisi sudah melakukan vaksinasi. Penderitanya juga jarang mengalami gejala khas. Bagian saluran pernapasan atas adalah bagian paling rentan terinfeksi varian omicron ini.

Di samping fakta-fakta tersebut, WHO mengatakan bahwa gejalanya lebih ringan daripada varian sebelumnya. Sampai saat ini, selain memberlakukan tes SGTF, WHO juga masih terus melakukan penelitian terkait perawatan yang paling pas untuk penderita varian omicron seperti apa.

Ketentuan Melakukan S-Gene Target Failure

Terdapat beberapa ketentuan dalam pelaksanaan tes S-Gene Target Failure dalam menentukan ada atau tidaknya varian virus covid-19 yang mengenai tubuh, seperti:

  1. Penerapan PCR-SGTF akan dilakukan setelah seluruh spesimen terkonfirmasi Covid-19.
  2. Pemerintah melalui Menteri Kesehatan menetapkan bahwa koordinator pemeriksaan S-Gene Target Failure merupakan laboratorium pembina pada setiap provinsi. Kebijakan ini berdasarkan Keputusan Menkes berkoordinasi dengan Dinkes setempat.
  3. Spesimen hasil pemeriksaan akan dikirimkan pada lab PCR yang ditunjuk.
  4. Pencatatan hasil pemeriksaan tes SGTF akan dilakukan melalui aplikasi New All Record atau NAR TC-19.
  5. Update berkala dari aplikasi NAR setiap bulannya akan menjadi penentu bagi Kemenkes mengirimkan reagen pada wilayah provinsi bersangkutan. Update tersebut berkaitan dengan jumlah kasus covid-19 secara akurat setiap bulannya.

Dicky Budiman, seorang Epidemiolog dari Griffith University menyatakan bahwa pemeriksaan S-Gene Target Failure jauh lebih efektif mendeteksi adanya varian omicron menginfeksi tubuh. Beliau juga menegaskan bahwa setelah PCR terdeteksi positif, maka pasien kemungkinan telah terinfeksi omicron.

Baca Juga: Ayo! Vaksinasi Covid demi Imunitas Bersama!

Selain dari mendapatkan vaksinasi lengkap, Anda juga perlu menjaga kesehatan diri untuk meningkatkan imunitas alami tubuh. Reservasikan kunjungan Anda ke unit-unit RS Bunda Group untuk mendapatkan pemeriksaan dan konsultasi kesehatan, atau kunjungi dokter pilihan Anda sesuai dengan jadwal dokter untuk waktu pemeriksaan terbaik. Anda juga dapat mengunjungi laman informasi kami untuk informasi kesehatan selengkapnya.

Apa Itu Medical Body Composition Analyzer? Ini Manfaatnya untuk Tubuh

Body composition analyzer merupakan sebuah sistem medical check up yang digunakan untuk mengukur massa lemak, kondisi air dalam tubuh, otot, rangka, hingga berbagai macam jaringan dalam tubuh. Analisis ini digunakan untuk mengukur kadar nutrisi yang sebenarnya seseorang buthkan.

Baca Juga: Medical Check Up Berkala untuk Kesehatan Anda

Komposisi tubuh mengacu pada segala sesuatu di tubuh dan umumnya diketagorikan menjadi beberapa kompartemen yang berbeda. Dua kompartemen yang umum digunakan adalah massa lemak dan massa non-lemak.

Massa lemak mengacu pada semua jaringan lemak di tubuh Anda. Massa non-lemak adalah otot, organ, tulang, dan cairan (fluid).

Jika keduanya berubah sekaligus, Anda mungkin tidak melihat adanya perubahan pada berat badan.

Misalnya, jika Anda mulai berolahraga, Anda mungkin mendapatkan dua pon otot di bulan pertama. Pada saat yang sama, Anda mungkin kehilangan dua pon lemak karena membakar lebih banyak kalori melalui olahraga atau perubahan pola makan. Reservasikan kunjungan Anda ke unit-unit RS Bunda Group terdekat untuk mendapatkan pemeriksaan Body Composition Analyzer yang menyeluruh.

Menentukan Komposisi dalam Tubuh

Body composition analyzer dapat membantu menentukan massa indeks tubuh yang sehat dan mencegah datangnya berbagai macam penyakit. Berikut cara terbaik dalam melakukan pengukuran secara efektif dan akurat.

1. Kapiler Kulit (Skin Calipers)

Tes ini menggunakan alat yang berbentuk seperti jangkat untuk mengukur lemak dan tempat lemak itu berada. Hasilnya bisa dilihat langsung pada alat dan sangat akurat. Alat ini mengukur ketebalan lipatan kulit yang menggambarkan tebal lapisan lemak subkutan. Setelah angkat didata dan dirumuskan, hasil pengukuran ketebalan lipat kulit ini dapat digunakan untuk memperkirakan persentase lemak tubuh.

2. Penimbangan Bawah Air (Underwater Weighing)

Penimbangan bawah air atau pengujian hidrostatik adalah metode penentuan komposisi tubuh. Metode ini digunakan untuk mengukur kepadatan tubuh total seseorang menggunakan prinsip Archimedes yang menyatakan bahwa gaya apung pada objek yang tenggelam sama dengan berat cairan yang dipindahkan oleh objek.

Anda dapat menggunakan prinsip ini untuk menentukan persentase lemak tubuh seseorang karena kepadatan massa lemak dan massa bebas lemak bersifat konstan. Jaringan seperti tulang dan otot, lebih padat daripada air, dan jaringan lemak kurang padat daripada air, oleh karena itu, seseorang dengan lebih banyak lemak tubuh akan lebih ringan di bawah air, dan orang dengan lebih banyak otot akan lebih berat di bawah air.

3. Pod Tubuh (Bod Pod)

Pod tubuh merupakan metode body composition analyzer yang lebih nyaman digunakan dibandingkan dengan penimbangan bawah air. Sesuai namanya, pengukuran ini menggunakan alat semacam pod (tabung besar) yang akan pasien masuki untuk diukur dengan memanfaatkan udara.

4. Dual X-Ray Absorptiometry (DXA) Scan

Metode ini menggunakan alat sinar X tingkat rendah atau disebut juga dengan DEXAN Scan. Prosesnya dilakukan ke seluruh tubuh. Dengan begini dokter bisa mengetahui dimana saja kadar lemak terbanyak. Penilaiannya tergolong efektif karena jika sudah didata, dokter atau penguji biasanya langsung diberikan solusi apa yang harus dilakukan agar penurunan bisa terjadi.

5. Impedansi Bioelektrik (Bioelectrical Impedance)

Bioelectrical Impedance menentukan komposisi tubuh dengan mengalirkan arus listrik kecil ke seluruh tubuh. Berbagai jaringan tubuh (misalnya otot, lemak, tulang, dll.) memiliki kandungan konduktivitas listrik yang berbeda antara karena variasi kandungan airnya.

Perbedaan ini yang dimanfaatkan dalam pengujian dengan menganalisis kecepatan arus listrik kecil yang melewati jaringan. Dengan menghitung impedansi (hambatan arus listrik [Z]) dari arus listrik dari tiap jaringan, mesin dapat memperkirakan komposisi tubuh.

Baca Juga: Pemeriksaan Pendengaran Pada Bayi dan Anak

Manfaat Medical Body Composition Analyzer

1. Menentukan Perencanaan yang Tepat dalam Mengurangi Lemak dan Meningkatkan Massa Otot

Body composition analyzer mampu memberikan angka secara pasti berapa kadar lemak dalam tubuh. Dengan demikian, Anda dapat melakukan perencanaan konsumsi nutrisi yang terbaik untuk Anda.

Selain itu, dari angka tersebut ada langkah terbaik untuk melakukan diet dengan peningkatan massa otot. Caranya dengan melakukan berbagai aktivitas sesuai dengan tingkat penumpukan lemaknya.

2. Memahami Risiko Munculnya Osteoporosis

Body composition juga akan menghitung juga berapa kepadatan tulang dalam tubuh sehingga membantu Anda dan petugas medis mengatasi osteoporosis. Jika hasil analisis mengindikasi adanya kerapuhan, setiap pasien bisa mencoba mencegahnya dengan diet makanan bergizi atau berolahraga sesuai dengan kebutuhan. Inilah pentingnya melakukan analisa terhadap komposisi tersebut.

3. Mengidentifikasi Risiko Kesehatan Tubuh untuk Jangka Panjang

Manfaat berikutnya dari body composition analyzer untuk mengidentifikasi risiko kesehatan Anda dalam jangka panjang. Perlu diketahui, bila ada satu saja masalah dalam tubuh, biasanya akan menjalar.

Hal ini terjadi karena adanya sebab dan akibat, contohnya saja lemak yang tertimbun di sekitar perut, bisa saja merupakan indikasi resiko gangguan jantung dan dapat menimbulkan gejala yang berat. 

Risiko kondisi kesehatan tidak terjadi begitu saja, melainkan secara perlahan dan memiliki efek yang akan bertahan dalam waktu yang cukup lama. Dengan mengetahui kadar lemak membuat Anda mengerti harus bagaimana agar kesehatan tetap terjaga.

Tips Memperbaiki Komposisi Tubuh

Untuk bisa memperbaiki komposisi tubuh ini, setiap orang harus melakukan latihan. Misalnya, melakukan olahraga. Intinya bagaimana caranya lemak dalam tubuh bisa terbakar sempurna, sehingga mampu mengubahnya menjadi energi.

Baca Juga: Layanan Medical Check-Up RSU Bunda Padang untuk Kesehatan Anda

Jaga pola makan agar hasil body composition analyzer bisa sesuai dengan keinginan dan kesehatan akan terus terjaga. Jika Anda ingin melakukan pemeriksaan tubuh, tiap unit RS Bunda Group siap melayani reservasi Anda. Terdapat jadwal dokter yang dapat Anda pelajari untuk menemukan waktu kunjungan terbaik, atau kunjungi laman informasi kami untuk menemukan layanan kesehatan yang sesuai dengan Anda.